Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAQIQAH IMAN WA TSAMRATUHU


Disusun oleh kelompok 5
ANGGOTA
KELOMPOK
1. Dhea Ariefah Choirul Shifa
2. Muhammad Fahrizal Gunawan
3. Mugni Hidayat
4. Tarisa Qurrata Harira
PENDAHULUAN
Iman merupakan fondasi sekaligus miftahul jannah
(kunci pembuka pintu syurga) bagi setiap muslim. Iman
menjadi landasan dan akar bagi unsur-unsur
keberagamaannya yang lain. Di samping itu, iman juga
merupakan penentu tentang sah atau tidaknya amal
ibadah yang dilakukan oleh seseorang jika tidak disertai
niat karena Allah sekaligus menentukan kulitas ibadah
dan amaliah yang dilakukan seseorang.
Pengertian Haqiqah Iman
Haqiqah secara harfiah, berarti “yang nyata”, “yang benar”, dan
“yang sejati”. Dari sisi pengetahuan agama dan pengamalannya,
maka haqiqah berarti pemahaman seseorang akan arti
menjalankan agama dan mengenal tujuan agama bagi manusia
yaitu dapat menghadirkan dirinya sebagai hamba yang sadar
akan Tuhannya.
Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “‫ “ امن‬yang artinya
aman, damai, tentram. Dalam pengertian lain adalah keyakinan
atau kepercayaan. Dari segi bahasa iman berarti tashdiq atau
membenarkan, sedangkan menurut syara iman adalah tashiq bil
qolbi atau membenarkan dengan hati semua pengakuan akan hal
tersebut dengan lidah atau lisan.
Iman kepada Allah

Iman kepada Allah merupakan rukun iman pertama dan


paling utama dalam Islam. Seorang muslim haruslah
terlebih dahulu mengenal siapa Tuhannya, Allah SWT.
Beriman kepada Allah SWT berarti meyakini dengan
sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah satusatunya Tuhan
yang wajib disembah, mengikrarkan dengan lisan bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah (kalimat syahadat). serta
mengamalkan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Iman kepada Malaikat

Iman kepada Malaikat merupakan salah satu dari 5


(lima) rukun iman yang wajib di-Imani oleh setiap
kaum muslim. Iman kepada Malaikat bermakna
bahwa kita harus percaya dan yakin dengan
sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari cahaya
(Nur) yang diberi tugas oleh Allah dan
melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana
perintah-Nya.
Iman kepada Kitab Allah
Iman kepada kitab yang Allah SWT turunkan merupakan
salah satu Ushul (Landasan) iman dan merupakan rukun
iman yang ke-tiga. Iman yang dimaksud adalah pembenaran
yang disertai keyakinan bahwa kitab-kitab Allah Swt, Haq
dan benar. Kitab-kitab tersebut merupakan Kalam Allah
‘Azza Wa Jalla yang berisikan petunjuk dan cahaya untuk
umat yang turun kepadanya kitab tersebut. Diturunkannya
kitab-kitab tersebut merupakan bentuk kasih sayang Allah
Swt. kepada hamba-Nya karena besarnya kebutuhan hamba
terhadap kitab Allah Swt. Akal manusia yang terbatas tidak
dapat meliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan
manfaat dan menimbulkan madharat bagi dirinya.
Iman kepada Rasul
Iman kepada Rasul

Beriman kepada segenap rasul artinya membenarkan


dengan seyakin-yakinya bahwa Allah mengutus seorang
rasul kepada setiap umat untuk mengajak mereka
beribadah kepada Allah semata, tanpa
menyekutukanNya dan mengajak untuk kufur kepada
sesembahan selain-Nya. Serta kepercayaan bahwa semua
rasul adalah benar, mulia, luhur, mendapat petunjuk
serta menunjuki orang lain. Mereka telah
menyampaikan apa yang karenanya mereka diutus oleh
Allah, tanpa menyembunyikan atau mengubahnya.
Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada Hari akhir mengandung arti meyakini


dengan sepenuh hati bahwa hari akhir itu pasti terjadi
atas kehendak Allah Swt. Untuk menghadapi
datangnya hari akhir, dibutuhkan keimanan yang
kuat.
Orang yang tidak menyakini akan terjadinya hari
kiamat termasuk golongan orang yang tidak
sempurna imannya. Maka itu, sebagai umat Islam
harus percaya dan meyakini bahwa hari akhir itu
pasti akan datang.
Iman kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam.
Iman kepada qada dan qadar berarti percaya dan yakin dengan
sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu yang
akan terjadi untuk makhluknya (qada dan qadar).
Allah Swt telah menetapkan segala sesuatu, tetapi manusia tetap
berkewajiban untuk berikhtiar. Tidak seorang pun tahu apa yang akan
terjadi pada dirinya oleh sebab itu manusia harus berikhtiar dan juga
berdoa. Manusia berkewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin
dan kemudian bertawakal dengan menyerahkan masalah hasil
sepenuhnya kepada Allah Swt., serta meyakini bahwa hasil tersebut
merupakan yang terbaik.
Kesimpulan
meyakini Rukun Iman merupakan bagian dari keyakinan dan
praktik agama yang penting untuk dicapai oleh setiap muslim.
Dengan mengamalkan Rukun Iman, umat Islam dapat
memperkuat hubungan dengan Allah dan dapat memahami
lebih dalam arti keberadaan dirinya di dunia dan akhirat.
Mempercayai Rukun Iman, seperti iman kepada Allah dan kitab
suci, dapat memberikan ketenangan dan kepercayaan diri
seseorang dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam
kesulitan dan kesedihan, keyakinan bahwa Allah selalu ada
untuk membimbing dan melindungi akan menjadi sumber
kekuatan dan harapan.
ADA
PERTANYAAN?
Iman tidak terlihat, tetapi dirasakan. Iman
adalah kekuatan ketika kita merasa tidak
memiliki apa-apa. Iman adalah harapan
ketika semua tampak hilang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai