Anda di halaman 1dari 11

Sesi 8

Metode Pengendalian
Inventory

Nyoman Purnaya, ST., M.B.A


Metode Pengendalian Inventory
Terdapat 3 metode pengendalian inventory;
1. Metode pengendalian inventory secara statistic (Statistical Inventory
Control) disebut SIC
2. Metode perencanaan kebutuah material (Material Requirement
Planning) disebut MRP
3. Metode pengendalian inventory tepat waktu (Just In Time Inventory
Control) disebut JIT

21/02/21 2
Metode Statistical Inventory Control
Metode SIC menggunakan basis ilmu matematika, statistika dan
optimasi sebagai alat bantu utama untuk menjawab permasalahan
kuantitatif yang terjadi di dalam sistem inventory.

Metode SIC mencari jawaban optimal dalam menentukan kebijakan


inventory, yaitu berkaitan dengan penentuan ukuran lot pemesanan
ekonomis (economic order quantity), pada saat pemesanan
dilakukan (reorder point) serta cadangan pengaman (safety stock)
yang diperlukan.

Metode SIC merupakan metode yang paling awal dikembangkan dan


menjadi dasar bagi lahirnya metode MRP dan JIT.

21/02/21 3
Klasifikasi Metode SIC
Fenomena Inventory Model Inventory Deterministik adalah model
untuk menjawab persoalan inventory dimana
permintaan selama horizon perencanaan
Deterministik Probabilistik Tak Tentu diketahui secara pasti dan tidak memiliki
SD = 0 SD ≠ 0 SD ≠ 0 variansi.
Pola distribusi diketahui Pola distribusi tidak Model Deterministik Statik adalah setiap periode
diketahui
perencanaan memiliki permintaan yang sama.
Model Deterministik Dinamik adalah setiap
Statik Dinamik Metode Q Metode P periode perencanaan memiliki permintaan yang
berbeda.
Model inventory Tak Tentu (uncertainty) adalah model untuk
menjawab persoalan inventory dimana ketiga parameter Model Inventory Probabilistik adalah model
populasinya tidak diketahui dengan lengkap. untuk menjawab persoalan inventory dimana
• Persoalan inventory tak tentu berisiko terkendali, apabila fenomenanya tidak diketahui secara pasti,
probabilitas permintaan diketahui namun pola distribusi namun ekspektasi, variansi dan pola distribusi
kemungkinan teoritisnya tidak diketahui. kemungkinannya dapat diprediksi.
• Persoalan inventory tak tentu berisiko tak terkendali, apabila Metode Q mempergunakan aturan jumlah ukuran
probabilitas permintaan tidak diketahui sama sekali. Sering lot pemesanan yang selalu tetap pada setiap
disebut sebagai persoalan inventory tak tentu murni. dilakukan pemesanan.
Horison perencanaan untuk menentukan operating stock cukup Metode P mempergunakan aturan saat
pendek, bahkan ada yang hanya beberapa hari atau beberapa pemesanan regular mengikuti suatu selang
jam saja. periode yang tetap, sedangkan lot pemesanan
21/02/21 akan berubah-ubah. 4
Metode Material Requirement Planning
Metode MRP digunakan bila tingkat ketidakpastian tinggi dan adanya
ketergantungan kebutuhan antara satu barang dengan barang lainnya.

Metode MRP lahir dan berkembang di Amerika seiring dengan adanya


kemajuan teknologi komputerisasi (Computer Oriented Approach). MRP
terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-aturan keputusan, dan seperangkat
mekanisme pencatatan yang dirancang untuk menjabarkan suatu Master
Production Schedule (MPS).

Persyaratan yang diperlukan bagi metode MRP adalah tersedianya MPS,


struktur produk dan catatan status inventory.

Asumsi yang diperlukan bagi MRP adalah adanya file yang terintegrasi,
diketahuinya lead time, tersedianya status inventory, serta pengadaan dan
pemakaian komponen bersifat diskrit (barang dipesan dan dipergunakan
pada suatu titik waktu tertentu).
21/02/21 5
Input dan Output MRP
Master Product
Inventory
input Status
Production Structure
Schedule (BOM)

process Proses MRP

Pemesanan Pesanan Penjadwalan Pembatalan


output Pembelian kerja Ulang Pesanan

21/02/21 6
Metode Just In Time
Prinsip dasar dari metode JIT adalah memproduksi atau menyediakan
barang sesuai dengan jenis yang diperlukan, sejumlah yang diminta
dan diserahkan pada saat dibutuhkan.

Tujuan dari metode JIT adalah menurunkan inventory pada tingkat


yang paling minimal (zero inventory) tanpa mengganggu terjaminnya
pemenuhan kebutuhan dari pemakainya.

Penurunan biaya inventory disebabkan adanya penurunan pada


penggunaan fasilitas penyimpanan (low space occupancy), biaya
penanganan barang (material handling cost), menurunnya barang
kedaluwarsa (obsolescence)

21/02/21 7
Metode Just In Time
TAKT TIME
Waktu yang tersedia untuk menghasilkan setiap unit produk untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Dengan kata lain, Takt Time adalah kecepatan yang harus
dicapai oleh produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Takt Time.


T = Ta / D

 T = Takt Time
 Ta = Time Available (Waktu kerja bersih yang tersedia)
 D = Demand (Permintaan Pelanggan)

Misal: Sebuah perusahaan spare part diminta untuk memproduksi 1.000 unit spare part per
hari. Waktu operasional perusahaan dimulai jam 08.00 sampai 16.00 (8 jam kerja), dengan 1 jam
waktu Istirahat. Berapakah Takt Time produksi untuk menghasilkan setiap unit produk?

Diketahui : Ta = 420 menit, D = 1.000 unit T = ?


Jawaban : T = Ta / D  T = 420 / 1000 T = 0,42 menit atau 25,2 detik.
Jadi setiap 25,2 detik, produksi harus menghasilkan satu unit baru.
21/02/21 8
Metode Just In Time
Waktu Set-up
Set-up time atau waktu persiapan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melalukan
persiapan operasi/ kerja menurut Ronald G.Askin and Jeffrey B. Goldberg (2001).

Aktivitas setup yang umumnya dilakukan di industri


• Jenis 1: melakukan persiapan, pengecekan material, pengecekan peralatan
sebelum proses setup berlangsung dan membersihkan mesin, membersihkan
tempat kerja, mengecek dan mengembalikan peralatan, material, dan lain-lain
setelah proses setup selesai.
• Jenis 2: memindahkan peralatan, parts, dan lain-lain setelah penyelesaian lot
terakhir lalu menata parts, peralatan untuk sebelum lot selanjutnya.
• Jenis 3: mengukur, mensetting dan mengkalibrasi mesin, peralatan, fixtures
dan part pada saat proses berlangsung.
• Jenis 4: memproduksi suatu produk contoh setelah setting awal selesai dan
mengecek produk contoh tersebut apakah sesuai standar produk. Kemudian
menyetel mesin dan memproduksi produk kembali sampai menghasilkan
produk yang sesuai standar.
21/02/21 9
Metode Just In Time
Kanban
Kanban pada dasarnya adalah suatu metode manajemen untuk
memvisualisasikan komunikasi dan pengendalian serangkaian aliran aktivitas
di produksi sehingga memungkinkan semua orang untuk melihat aliran
aktivitas tersebut dan menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.

Formula Kanban
K = {(D x LT) / CQ} + SS

Dimana
K = jumlah kanban
D = rata-rata permintaan per periode
LT = Kanban lead time
CQ = container quantity (unit per container)
SS = buffer stock (default 1)

Rule of thumb:
Container quantity +10% permintaan harian Buffer stock tidak melebihi 10%
21/02/21 10
Metode Just In Time
Misal.
Sistem kanban digunakan untuk mengendalikan produksi katup (valve)
sebagai komponen pompa yang akan dirakit di lini perakitan.
• 2 katup diperlukan untuk setiap pompa
• 1850 pompa diproduksi setiap hari
• Waktu produksi per katup adalah 0,001 hari
• Kontainer yang digunakan bisa memuat 250 katup
• Digunakan sistem kanban 1 kartu
• Waktu tunggu diabaikan.

Diketahui:
D= 1850 pompa/hari x 2 katup/pompa = 3700 katup/hari
LT = 0,001 hari/katup x 250 katup = 0,25 hari
CQ = 250 katup/kanban

Maka,
K= (3700 x 0,25 / 250) + 1 = 4,7 Kanban, dibulatkan ke atas menjadi 5 kanban.
21/02/21 11

Anda mungkin juga menyukai