Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BESAR PENGANTAR PERENCANAAN WILAYAH DAN

KOTA

JUDUL :
IDENTIFIKASI PROSEDUR PERENCANAAN KOTA PADA STUDI
KASUS BANJIR DI KOTA MALANG

DOSEN PENGAMPU:

Arwi Yudhi Koswara, ST.,


MT. Putu Gde Ariastita, ST.,
MT.

DISUSUN OLEH:
Kelompok 4

1. Hamida Syifa Palupi (5015231015)

2. Adelia Desry Febriani (5015231035)

3. Ghaisyani Haibah Nur Sabrina (50152310..)

4. Giana (5015231063)

5. Zahroul Banati (5015231079)

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL PERENCANAAN DAN
KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Dataran tinggi atau penara (disebut juga plato) (bahasa inggris: plateau) adalah
dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 mdpl. Dataran tinggi berbentuk dataran di
permukaan bumi yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.
Biasanya memiliki suhu udara yang sejuk dengan tanah yang subur, sehingga cocok
digunakan untuk pengembangan daerah pertanian. Terdapat pula dataran tinggi yang
puncaknya datar dan cukup luas.
Banjir adalah peristiwa aliran atau genangan air di suatu wilayah yang terjadi akibat
meluapnya air dari saluran yang ada melebihi kapasitas pembuangan air disebabkan oleh
curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung
sehingga menimbulkan kerugian fisik, sosial dan ekonomi. Banjir adalah hadirnya air di
suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Banjir merupakan bencana alam yang sering melanda daerah dataran rendah, namun
Kota Malang yang wilayah geografisnya berada di dataran tinggi sering dilanda bencana
banjir. Contohnya seperti pada tanggal 25 November 2023 kemarin, Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, menginformasikan
terdapat 26 titik yang dilanda banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Malang.
Setelah melakukan peninjauan langsung bersama unsur Forkopimda, ditemukan
adanya penyempitan daerah aliran sungai yang semula dua meter menjadi 70 cm di wilayah
Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Sukun. Adapun untuk yang di perumahan di Jalan
Sigura-gura terpicu oleh tidak berfungsinya saluran drainase serta pembatas perumahan yang
secara konstruksi tidak ideal pula. Sementara itu beberapa titik genangan lainnya adalah titik
lama yang saat ini sedang berproses langkah solusinya secara teknis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dianalisis adalah:
1. Bagaimana prosedur perencanaan kota di Kota Malang dilihat dari berbagai aspek?
2. Apa penyebab di Kota Malang sering terjadi banjir padahal berada di dataran tinggi?
3. Bagaimana dampak dan pengaruh yang ditimbulkan dari bencana banjir di
Kota Malang?

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui bagaimana prosedur perencanaan kota di Kota Malang dilihat
dari berbagai aspek?
2. Mengetahui penyebab di Kota Malang sering terjadi banjir padahal berada di
dataran tinggi.
3. Mengetahui dampak dan pengaruh yang ditimbulkan dari bencana banjir di
Kota Malang.

1.4 Profil Wilayah Studi Kasus


Malang adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur,Indonesia. Kota
terbesar kedua di provinsi Jawa Timur setelah Surabaya. Kota ini didirikan pada masa
Pemerintahan Belanda pada tanggal 1 April 1914 dengan E.K Broeveldt sebagai wali kota
pertama. Kota ini terletak di daratan tinggi seluas 145,28 yang merupakan enklave Kabupaten
Malang. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian
dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.
Kota Malang dikelilingi oleh beberapa gunung serta pegunungan. Kota ini dikelilingi
oleh Gunung Arjuno di sebelah utara, Gunung Semeru dan Gunung Bromo di sebelah timur,
Gunung Kawi dan Gunung Panderman di sebelah barat. Kota Malang beriklim tropis.
Menurut kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2016 tercatat rata-rata suhu udara berkisar
antara 22,4 °C—24,3 °C, sedangkan suhu maksimum mencapai 30,2 °C dan suhu minimum
16,5 °C.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Perencanaan Kota

2.1.1 Definisi Perencanaan Kota


Pengertian perencanaan secara umum adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Hal ini sejalan
dengan pengertian yang dikemukakan oleh Tjokroamidjojo (1977) bahwa : Perencanaan dalam arti
seluas-luasnya adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu; Cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan
sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif; Penentuan tujuan yang akan dicapai atau
yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.

Pengertian mengenai kota (city) yang kemudian lebih sering dijadikan acuan di Indonesia adalah
tempat di mana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya
pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya. Dengan
ungkapan yang berbeda, definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk relatif besar,
luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat
sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis
tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis (Kamus Tata Ruang)

Perencanaan kota (atau wilayah/kawasan perkotaan) adalah proses untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan di masa depan melalui berbagai pilihan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada.
Dalam hal ini, yang menjadi tanggung jawabnya adalah sektor publik, yang dalam skala spasial.
Objektifnya adalah sebuah kota atau area perkotaan.
2.1.2 Tujuan Perencanaan Kota

2.1.3 Faktor-faktor pengaruh dalam perencanaan kota

2.2 Banjir

2.2.1 Penyebab Banjir

2.2.2 Dampak Banjir pada lingkungan masyarakat

2.2.3 Hubungan perencanaan kota dan mitigasi banjir

2.3 Prosedur perencanaan kota terkait banjir

2.3.1 Tinjauan umum prosedur perencanaan kota

2.3.2 Komponen-komponen dalam konteks banjir

BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai