Anda di halaman 1dari 58

PENGELOLAAN DANA DESA DI MASA PANDEMI

COVID-19 (STUDI DI DESA KALAWARA


KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN
SIGI) TAHUN 2021

Oleh

Sandradillah
B10119094

PROPOSAL

Dalam rangka penuli san Skri psi


Untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
TAHUN 2023
PENGELOLAAN DANA DESA DI MASA PANDEMI
COVID-19 (STUDI DI DESA KALAWARA
KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN
SIGI) TAHUN 2021

Oleh

Sandradillah
B10119094

PROPOSAL

Dalam rangka penulisan Skripsi


Untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 12
1.3 Tujuan dan kegunaan penelitian 12
1.3.1. Tujuan Penelitian 12
1.3.2. Kegunaan Penelitian 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR
2.1 Kajian Pustaka 14
2.1.1 Penelitian Terdahulu 14
2.1.2 Landasan Teoritis Dan kepustakaan Yang Relevan 21
2.1.2.1 Pengertian Administrasi Publik 21
2.1.2.2 Paradigma Administrasi Publik 24
2.1.2.3 Manajemen Publik 26
2.1.2.4 Pengelolaan Dana Desa 29
2.1.2.4 Dana Desa 34
2.2 Alur pikir 39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar dan Tipe Penelitian 41
3.1.1 Dasar Penelitian 41
3.1.2 Tipe Penelitian 41
3.2 Definisi Konsep 42
3.3 Jenis Data 44
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 44

iii
3.4.1 Sumber data 44
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data 46
3.5 Instrumen Penelitian 46
3.6 Analisis Data 47
3.7 Penentuan Lokasi penelitian 49
3.8 Waktu dan Jadwal Penelitian 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu 19

v
DAFTAR GAMBAR

2.2 Alur Pikir 40


3.6 Teknik Analisis Data 48

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang daerahnya meluas ke provinsi

dengan interior masing-masing provinsi dibagi menjadi kabupaten dan kota.

Berlakunya otonomi daerah sebagai prinsip pemerintahan saat ini akan

memberikan lebih banyak dukungan bagi daerah agar dapat berfungsi sesuai

menggunakan potensi masing-masing wilayah. Sejak diluncurkannya Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, masing-masing

wilayah memiliki wewenang untuk melaksanakan dan memodifikasi agenda

pemerintah daerah, kebijakan desentralisasi yang luas, konkret, serta

bertanggungjawab pada daerah ialah langkah strategi pada dua hal, yang pertama

adalah bahwa mereka berfungsi sebagai tanggapan terhadap masalah yang

dihadapi pemerintah Indonesia, termasuk kehancuran bangsa, kemiskinan,

kurangnya kemajuan pada proyek-proyek bangunan, kualitas hidup yang buruk

bagi populasi umum, dan masalah dengan pembangunan untuk manusia. Kedua,

mereka berfungsi sebagai pilihan strategis sinkron menggunakan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, setiap orang yang berkewajiban buat

melaksanakan tugasnya harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.

Ini adalah masalah serius bagi pemerintah dan terkait dengan perlakuan lembaga

keuangan terhadap Dana Desa sebagai kepala sumber pendapatan desa. Untuk

pengalokasian Dana Desa diperlukan pengelolaan yang terarah, baik dan

transparan untuk kepentingan masyarakat.

1
2

Reksopoetranto (1992), mengemukakan pengertian manajemen

(pengelolaan) yaitu manajemen ialah unsur yang bertugas mengadakan

pengendalian supaya seluruh asal dana dan daya yang dimiliki organisasi bisa

dimanfaatkan menjadi daya guna daya guna diarahkan buat mencapai tujuan.

Pengelolaan dana desa artinya bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan

keuangan desa dalam APBDesa oleh karena itu pada pengelolaan keuangan dana

desa harus memenuhi prinsip pengelolaan alokasi dana desa.

Pengelolaan keuangan daerah adalah semua dasar yang seharusnya

dilakukan dan sebagai tata cara dasar yang harus dijadikan sebagai acuan supaya

pengelolaan dana keuangan daerah bisa menjadi tujuan yang diperlukan.

Penyelenggaraan keuangan wajib mengelola keuangan daerah pusat dengan

keuangan desa meningkat, pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan pada

dasar-dasar umum yang mencakup keseluruhan perencanaan, penguasaan

pertanggungjawaban asas-asas umum pengelola keuangan daerah yang dikelola

secara teratur, taat kepada peraturan perundang-undangan, efesien, ekonomi,

efektif, transparan, serta bertanggung jawab menggunakan memperhatikan dasar

keadilan.

Secara umum pengelolaan ialah strategi untuk mengembangkan sesuatu

sehingga menjadi lebih baik dan meningkat dari awal. Pengelolaan juga bisa

digunakan buat melakukan tindakan untuk membuatnya lebih cocok serta

fungsional sebagai akibatnya akan lebih menguntungkan. Berdasarkan dari


3

Nugroho (2003: 119), pengelolaan adalah pendekatan yang digunakan pada ilmu

manajemen.

Untuk mencapai dana desa yang unggul, transparan, dapat diandalkan,

dan berkualitas tinggi, pemerintah daerahuntuk mendukung upaya masyarakat

setempat untuk membangun atau memperluas populasinya. Menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa,

kepala desa harus memberikan informasi yang akurat kepada publik tentang

jadwal implementasi APBDes di akhir tahun, serta harus melakukannya melalui

media yang bisa diakses oleh masyarakat awam dengan mudah.

Menurut undang-undang NO. 6 Tahun 2014, definisi Desa adalah “Desa

dan Adat”. Desa merupakan komunitas aturan yang mempunyai sumber daya

yang diperlukan buat mendukung serta mempertahankan inisiatif pemerintah

didasarkan pada aspirasi masyarakat untuk mempertahankan hak-hak tradisonal

atau hukum mereka sebagaimana ditentukan oleh sistem pemerintahan di

Republik Indonesia. Mengingat pentingnya kedudukan desa pada mendirikan

pemerntahan desa, peraturan desa yang disebutkan diatas wajib

mempertimbangkan kebutuhan serta syarat desa secara keseluruhan, dan peraturan

perundang-undangan yang lebih ketat, dan tidak boleh melanggar.

Secara umum, desa adalah satu-satunya pemerintah skala kecil yang

melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat yang memiliki kapasitas untuk

bertindak sebagai tempat partisipasi rakyat dalam kegiatan pembuatan kebijakan

pemerintah. Memang benar bahwa aspirasi setiap komunitas terkait dengan

proyek-proyek bangunan atau faktor-faktor lain yang menyangkut kesejahteraan


4

penduduk desa, desa memiliki apa yang dikenal sebagai desa otonomi dan penting

untuk menekankan bahwa desa otonomi berasal dari desa itu sendiri. Alasan

dibalik ini dapat ditemukan dalam sejarah Republik Indonesia. Dengan

mengatakan Undang-undang Desa, desa akan memulai fase baru dalam

perencanaan dan pembangunan daerah sekitarnya yang akan membuka era baru

untuk kualitas hidup penduduk dan pemerintah setempat. Menurut sosiologi,

definisi desa merupakan sekelompok orang yang tinggal dilingkungan yangn

saling mengenal satu sama lain (Soekanto Soerjono, 1990).

Menurut H.A.W. Widjaja, istilah “Desa” ada pada judul buku “Otonomi

Desa” menyatakan bahwa desa ialah kesatuan rakyat hukum dengan

memperhatikan susunan orisinil sesuai hak asal usul yang bersifat istimewa,

keanekaragaman, otonomi asli, demokratis, dan pemberdayaan masyarakat adalah

point utama diskusi ketika membahas pemerintahan desa.

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang

dipergunakan buat mendukung inisiatif pemerintah, proyek-proyek pembangunan,

dan pembinaan masyarakat. Dana desa ialah satu-satunya masalah penting pada

undang-undang desa, penghitungan anggaran sesuai jumlah desa dengan

meningkat jumlah orang, jumlah kemiskinan, ukuran daerah, serta ketinggian

geografis untuk meningnkatkan tingkat pemisahan dan pemerataan pembangunan

desa. dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan

desa. Prioritas Dana Desa Tahun 2021 ditetapkan melalui Permendesa Nomor 13

Tahun 2020 yang dimana penggunaan Dana Desa untuk mengetahui adanya

kebiasaan baru yang menyebabkan desa dibutuhkan tetap ada secara ketat norma
5

baru dengan mengedukasi rakyat sekitar dengan menggunakan masker saat keluar

rumah serta menggunakan fasilitas kawasan mencuci tangan menggunakan sabun

serta air mengalir yang siap gunakan ditempat umum. Pengelolaan Dana Desa

menggunakan PMK Nomor 205/PMK 07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa,

instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia serta sehubungan dengan Instruksi Menteri dalam Negeri

perihal pemberlakuan pembatasan aktivitas warga berbasis mikro serta

pembentukan posko penanganan Covid maka Dana Desa bisa dipergunakan buat

berbagai pos yang terdapat mirip instruksi Permendesa Nomor 1 Tahun 2021

seperti edukasi serta sosialisasi, pelatihan disiplin warga mendukung tracing yang

dilakukan kemenkes, membuat pos jaga, melakukan aktivitas penyemprotan

disinfektan serta monitoring dan mengevaluasi secara rutin untuk melaporkan

pada satgas Covid desa.

Prioritas penggunaan Dana Desa merupakan bagian dari Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) berdasarkan data yang diberikan oleh Kemendes PDTT dan

aspirasi masyarakat desa, RKP Desa yang memuat prioritas penggunaan Dana

Desa menjadi pedoman dalam penyusunan APBDes.

Karena adanya Covid-19, Dana Desa mengalami perubahan penggunaan

pada tahun 2020. Untuk isu-isu yang berkaitan dengan masyarakat penanganan

dan pemberdayaan selama pandemic yang ada di desa, dana desa akan

diprioritaskana untuk masalah penanganan dan pemberdayaan masyarakat pada

masa pandemi yang ada di desa. Seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi NO. 13 Tahun 2021,


6

Dana Desa dapat digunakan untuk pandemi Covid-19 dan pemberdayaan

masyarakat serta Bantuan Langsung Tunai (BLT). Prioritas untuk menggunakan

Dana Desa termasuk rencana untuk mengatasi pengurangan ekonomi pandemi

Covid-19. Dana Desa adalah area yang sangat penting dalam pengelolaan yang

dikelola pemerintah karena memiliki potensi untuk menjadi kekuatan pendorong

dibalik menyediakan kesejahteraan kepada masyarakat umum. Hal ini karena

Pengelolaan Dana Desa, pemberdayaan masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan

yang relevan sehingga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Pengelolaan Dana Desa perlu mendapat perhatian yang serius sehingga

diharuskan suatu sistem agar pengelolaan Dana Desa dilaksanakan sesuai

mekanisme atau aturan yang berlaku. Menurut George R. Terry (2000:15)

pengelolaan merupakan sebuah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber daya lain.

Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,

2011: 10) menyatakan bahwa ada 4 aspek manajemen pengelolaan yaitu :

1) Perencanaaan (Actuating)

Perencanaan merupakan pemilihan fakta serta penghubungan fakta-fakta

dan pembuatan penggunaan perkiraan atau asumsi buat masa yang akan

datang dengan jalan mendeskripsikan serta merumuskan kegiatan yang

dibutuhkan buat mencapai hasil yang di inginkan.


7

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, serta penyusunan

macam-macam aktivitas yang diharapkan buat mencapai tujuan,

penempatan orang-orang (pegawai), terhadap aktivitas-aktivitas ini,

penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok bagi keperluan kerja dan

penunjukan korelasi kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap orang

pada hubungannya dengan pelaksanaan setiap aktivitas yang diperlukan,

pengorganisasian tak bisa diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang

lain serta tanpa memutuskan tugas-tugas tertentu buat masing-masing unit.

3) Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan membangkitkan serta mendorong seluruh anggota

kelompok agar supaya berkehendak serta berusaha dengan keras buat

mencapai tujuan dengan ikhlas dan harmonis menggunakan perencanaan

seerta perjuangan usaha pengorganisasian asal pihak pimpinan.

4) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan bisa dirumuskan menjadi proses penentuan apa yang wajib

dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,

menilai pelaksanaan serta jika mana perlu melakukan perbaikan-perbaikan

sebagai akibatnya pelaksanaan sinkron menggunakan planning, yaitu

selaras menggunakan standar atau berukuran.

Selalu ada persyaratan yang harus dipenuhi ketika Dana Desa untuk

memberikan bantuan kepada penduduk, terutama dalam kasus pemberdayaan

masyarakat. Perkembangan dana desa mengalami persoalan yang terjadi pada


8

tahun 2020-2022 mengalami perubahan penyaluran Dana Desa kepada

masyarakat dengan adanya pandemi Covid-19 yang dimaksud pada tahun 2021

Dana Desa diprioritaskan sebagai membantu penduduk yang terdampak pandemi

Covid-19.

Masalah yang rumit dapat dilihat asal sisi pengalokasian atau dari sisi

pengelolaan dana, dan dari itu sangat penting adanya perencanaan yang baik pada

melakukan Pengelolaan Dana Desa, menggunakan adanya perencanaan yang

efektif bisa dijadikan menjadi acuan pada merancang seluruh yang dilakukan di

Desa Kalawara. Pada hal ini ada sedikit ruang untuk upaya bersama antara

masyarakat umum dan aparat desa dalam untuk mengatasi permasalahan yang

sedang terjadi.

Desa Kalawara merupakan daerah yang berlokasi di Kecamatan Gumbasa,

Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 3.205 Ha dengan

jumlah masyarakat sebanyak 1.518 jiwa. Penyaluran dana Desa di Desa Kalawara

dilakukan dalam tiga fase yang dimana pada tahap I sebesar 40%, tahap II sebesar

40% serta tahap III sebesar 20%. Dana Desa pada tahun 2021 digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan

penanggulangan bencana, darurat dan mitigasi bencana.

Dana Desa Kalawara tahun 2021 sebesar Rp. 774. 764.000 dan digunakan

dalam program bidang pelaksanaan pembangunan digunakan sebesar Rp.

155.515.120,00 (20.07%), dalam pembangunan ditahun 2021 tidak ada dalam

pembangunan fisik karena dana desa di prioritaskan untuk penanggulangan

Covid-19,-, dalam bidang kesehatan dengan keseluruhan total anggaran Rp. 142.
9

615.120,00,-, dalam bidang pemberdayaan masyarakat dengan keseluruhan total

anggaran Rp. 11.362.000,00 (1.47%) serta bidang penanggulangan bencana,

darurat dan mitigasi bencana sebesar Rp. 576.000.000.00 (74.35%) yang dimana

didalamnya sudah termasuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan

penerima sebanyak 106 keluarga penerima manfaat (KPM) yang dimana penerima

Bantuan Langsung Tunai ini adalah masyarakat yang tidak mampu berkerja

ataupun kehilangan mata pencahariannya dan terdata sebagai warga miskin.

Sebuah kesimpulan yang dapat di ambil dari bagian ini tentang

Penggunaan Dana Desa adalah bahwa jumlah dana yang digunakan tidak sesuai

dengan dana yang diterima oleh desa, hal ini dapat dilihat bahwa jumlah dana

yang diterima oleh desa tidak sesuai dengan jumlah dana pada realisasinya.

Penggunaan Dana di Desa Kalawara pada Tahun 2021 digunakan sebesar Rp.

742.887.120,-, dan keseluruhan program dana desa yang ter realisasikan sebesar

Rp. 694.640.570. Adapun pengeluaran pembiayaan atau penyertaan modal desa

dipakai sebesar Rp. 17.570.630,-, sehingga masih terdapat selisih dana sebesar

Rp. 3.600.000,-, yang seharusnya sesuai dengan kesepakatan bersama apabila

terdapat kelebihan dana dari realisasi yang ada sebaiknya kelebihan dana tersebut

dikumpulkan dan dirapatkan kembali untuk penggunaan dari selisih dana yang

ada dan perlunya keterbukaan kepada masyarakat tentang dana desa yang telah

digunakan seperti adanya papan informasi.


10

Hasil observasi Pengelolaan Dana Desa sudah terlihat berbagai macam

permasalahan yang dikaitkan dalam fungsi manajemen dalam teori George R.

Terry permasalahan yang terjadi selama kegiatan yang di danai oleh Dana Desa

adalah :

a) Perencanaan, dalam hal ini permasalahan yang terjadi yaitu masih

kurangnya merumuskan kegiatan yang telah di rencanakan atau disepakati

dengan tepat sehingga untuk mencapai hasil yang di inginkan masih

kurang efesien seperti kurangnya kesadaran dari anggota dalam melakukan

kegiatannya dengan baik sehingga perencanaan kegiatan yang akan

dilaksanakan terlambat dikerjakan dan kurangnya partisipasi dari

masyarakat karna tidak semua tokoh masyarakat terlibat langsung dalam

merumuskan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan terutama pada

kegiatan pelaksanaan pembangunan, dalam bidang pemberdayaan

masyarakat, bidang penanggulangan bencana, darurat dan mitigasi

bencana.

b) Pengorganisasian, dalam hal ini permasalahan yang terjadi kurangnya

kerja sama antar aparat Desa Kalawara serta masyarakat buat menjalankan

program yang sudah direncanakan sebelumnya dan adanya keterlambatan

dalam menjalankan tugasnya.

c) Pelaksanaan, permasalahan yang terjadi yaitu dimana atasan atau sesama

aparat dan masyarakat kurang menerapkan sikap saling membangkitkan

atau saling mendorong sesama anggota kelompok agar berusaha dengan

keras buat menjalankan tugasnya masing-masing yang telah di rencanakan


11

untuk mencapai tujuan dengan baik, agar tidak ada lagi keterlambatan

pencairan dana desa dan program yang telah direncanakan juga akan

berjalan sesuai dengan waktu yang sudah di sepakati bersama.

d) Pengawasan, dalam hal ini dimana para atasan kurang mengawasi

anggotanya dalam melaksanakan program dan masih kurangnya evaluasi

ketika kegiatan telah selesai dilaksanakan sehingga permasalahan yang

sebelumnya dapat terulang kembali dan terjadi secara terus menerus, dan

belum adanya keterbukaan dari aparat desa tentang pertanggungjawaban

terhadap hak masyarakat secara keseluruhan untuk mengetahui informasi

mengenai pengelolaan dana desa.

Berdasarkan pada latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19

(Studi di Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi) Tahun

2021”. Untuk dilakukannya sebuah penelitian yang sebagaimana dalam

Pengelolaan Dana Desa yang telah dilakukan Pemerintah Desa Kalawara yang

dimana pada tahun 2021 masih kurang optimal dan kurang efesien. Berdasarkan

fenomena diatas sangat menarik untuk dilakukannya sebuah kajian melihat sejauh

mana sistem Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19 yang ada di Desa

Kalawara.
12

1.1 Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah yang akan dibahas atau yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

Bagaimanakah Pengelolaan Dana Desa Di Masa Pandemi Covid-19 Yang Ada Di

Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi Pada Tahun Anggaran 2021

1.2 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai

yaitu:

Untuk mengetahui bagaimanakah sistem Pengelolaan Dana Desa di Masa

Pandemi Covid-19 pada tahun 2021 yang ada di Desa Kalawara Kecamatan

Gumbasa Kabupaten Sigi.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Sesuai tujuan penelitian tersebut maka kegunaan dari penelitian ini

adalah :

1. Kegunaan secara teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian ini bisa memberikan pengembangan ilmu

yang berkaitan dengan Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19

di tahun 2021 yang telah dijalankan pemerintah desa uuntuk

mengembangkan Desa Kalawara serta membantu rakyat desa.


13

2. Kegunaan secara praktis

a) Penelitian ini diperlukan bisa menyampaikan peluang bagi peneliti pada

berbagai ilmu pengetahuan yang lebih professional untuk diterapkan demi

kepentingan bangsa dan negara. Dan Penelitian ini bisa bermanfaat

menjadi salah satu acuan untuk pemda juga bagi warga pada mengetahui

Pengelolaan Dana Desa di Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa

Kabupaten Sigi

b) Manfaat bagi mahasiswa yaitu menggunakan menambah pengalaman dan

pengetahuan tentang pengelolaan dana desa pada Desa Kalawara

Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah rangkaian teori-teori dan konsep yang

digunakan untuk menjelaskan masalah dengan melakukan penelitian lebih

mendalam sehingga mendukung kedalaman untuk mengumpulkan data

penelitian. Ini juga setara dengan bertindak sebagai pendukung dalam

kemampuan untuk menggambarkan atau memahami sifat realitas seperti

itu. Penulis menggunakan teori dan konsep yang sudah ada akan

memperjelas pengertian tentang Pengelolaan, Dana Desa, Tujuan dan

Fungsi Dana Desa.

2.1.1 Penelitian Terdahulu

1) Penelitian yang dilakukan oleh Titi Darmi, Iqbal Mifkhtahu

Mujtajid, Bella Aurel Ichzani serta Bella Dian Nusantara (2022)

melakukan penelitian tentang “Analisis Pengelolaan Dana Desa

Pada Masa Pandemi Covid-19 pada kabupaten Bengkulu Selatan”.

Tujuan dari penelitian ini artinya memahami serta menganalisis

bagaimana pengeelolaan dana desa pada era pandemic Covid -19.

Pada penelitian ini memakai metode deskriptif evaluasi literature

kualitatif. Laporan manajemen dana desa, serta dokumen lainnya,

digunakan dalam teknik pengumpulan data yang melibatkan

obseervasi dokumen dan wawancara sumber data yang digunakan

yaitu data yang diperoleh seperti catatan-catatan kondisi keuangan

14
15

desa. Kesimpulan berasal penelitian ini artinya bahwa Desa Padang

Berangin dan serta Pagar Dewa telah berhasil menyelesaikan proses

transfer property penduduknya. Perencanaan dilaku kan

menggunakan mengembangkan beserta warga buat memutuskan

prioritas anggaran aktivitas, penyelenggaraan dilakukan sinkron

menggunakan APBD Desa dengan memilih rakyat pada aktivitas

kerjanya, pengorganisasian dilakukan menggunakan memilih warga

dalam aktifitas kerjanya, pengorganisasian dilakukan menggunakan

memilih tim pelaksana aktivitas yang dipilih serta ditetapkan sesuai

Surat Keputusan (SK) kepala desa, pelaporan dilakukan secara

transparan kepada publik.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Arima Andhika Ayu, Royke Robert

Siahainenia, serta Elly Esra Kudubun (2020) meneliti tentang

“Prioritas Penggunaan Dana Desa Jekawal Kabupaten Sragen di Era

Pandemi Covid-19”. Tujuan dari penelitian ini ialah buat

mengidentifikasi prioritas utama penggunaan dana desa pemerintah

pada pengembangan warga serta tanggap darurat desa di periode

Covid-19 tahun anggaran 2020. Memakai metode kualitatif

deskriptif dalam penelitian, teknik untuk pengumpulan data

meliputi observasi, studi, serta metode wawancara. Temuan dari

penelitian ini menunjukan bahwa setiap desa akan menerima dana

desa dengan Desa Jekawal sebagai pengecualian. Penelitian ini

memakai teori struktural fungsional “AGIL” Tallcot Parsons untuk


16

menerapkan prioritas pendanaan untuk masyarakat pemberdayaan

dan untuk pengembangan wilayah pada era Covid-19. Prioritas

untuk penggunaan dana desa jekawal para era Covid-19 dapat

ditentukan kapan saja dimana dana desa pada prioritas penggunaan

buat pemberdayaan warga serta tanggap darurat dana desa pada era

pandemi Covid-19 menggunakana teori struktural fungsional

“AGIL” berasal Tallcot Parsons. Sebuah program yang dijalankan

dalam kolaborasi dengan penduduk Desa Jekawal bisa membantu

mengakhiri pandemi ketika waktu ini serta menciptakan komunitas

di desa jekawal.

3) Penelitian yang dilakukan oleh Rosalia Widiyanti dan Hero Priono

(2022) yang dimana penelitiannya berjudul “Akuntabilitas

Pengelolaan Dana Desa Pada Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Cerme Lor”. Tujuan asal

penelitian ini ialah buat tahu bagaimana prinsip akuntabilitas pada

implementasikan pada dana desa, khususnya buat munculnya

pemberdayaan warga di masa Covid-19. Metode yang digunakan

untuk analisis data ialah metode naratif kualitatif. Teknik untuk

pengumpulan data termasuk pengamatan teknis, wawancara

mendalam, serta dokumentasi. Yang akan terjadi asal penelitian ini

artinya bahwa secara awam pengelolaan dana desa yang terdiri asal

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan serta

pertanggungjawaban sudah menerapkan prinsip akuntabilitas serta


17

pelaksanaanya sinkron menggunakan Permendagri NO. 113 Tahun

2014, tetapi masih ada beberapa kekurangan mirip penurunan

tannggung jawab secara administratif sebab faktor kualitas asal

daya insan. Upaya pemberdayaan warga pada Desa Cerme Lor di

masa pandemi belum aporisma dikarenakan dana desa lebih banyak

digunakan buat pandemi.

4) Penelitian yang dilakukan oleh Linda Dwi Himmatul Ulya dan Sri Dwi

Estiningrum (2022) yang dimana penelitiannya berjudul “Pemanfaatan

Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19 pada Desa Domasan Kecamatan

Kalidawir Kabupaten Tulungagung”. Tujuan asal penelitian ini ialah buat

menunjukan dengan jelas kebutuhan untuk akuntabilitas dan transparansi

sehubungan dengan bagaimana fungsi pemerintah dalam penggunaan data

dari daerah terpencil baik sebelum dan setelah pandemic Covid-19. Jenis

analisis yang dilakukan pada penelitian ini ialah analisis asosiatif, yang

memakai metode analisis kuantitatif dan pengumpulan data memakai

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik guna

menguji hipotesis penelitian.

5) Penelitian yang nantinya akan dilakukan oleh penulis yaitu berjudul

“Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19 (Studi di Desa

Kalawara Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi) Tahun 2021”. Tujuan

berasal penelitian ini yaitu buat memahami mekanisme Pengelolaan Dana

Desa di Masa Pandemi Covid-19 pada tahun 2021. Metode analisis yang

dipergunakan oleh penulis ialah data deskriptif kualitatif. Teknik


18

pengumpulan data yang akan penulis lakukan nantinya yaitu menggunakan

metode observasi, wawancara, dokumen arsip, sera dokumentasi. Jenis

data yang akan dipergunakan artinya data primer, yang diperoleh melalui

hubungan eksklusif atau tak eksklusif menggunakan responden, data

kedua, yang dihasilkan dari dokumen, studi, hasil penelitian, serta lain

yang relevan menggunakan persoalan yang akan ditangani. Penulis akan

memakai teori George R. Terry menggunakan fokus pada empat fungsi

manajemen : perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan

pengawasan.Contohnya lokasi survei yang akan oleh peneliti adalah pada

Desa Kalawara, Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.

Dari ringkasan penelitian terdahulu tersebut yang akan di

bandingkan dengan penelitian yang penulis akan lakukan nanti .


19

Tabel 1.1 Matrix Penelitian


Persamaan dan Perbedaan dengan penelitian terdahulu

NO Nama dan Metode


Teori Penelitian Hasil Penelian
Judul

1 Titi Darmi, Luther M. Gullick Kualitatif Pengelolaan dana desa


Iqbal Mifktahul (2003) Deskriptif pada Desa Pagar Dewa
Mujtajid, Bella 1.Perencanaan telah terealisasi dengan
Aurel Ichzani 2.Pengorganisasian
baik. Perencanaan
dan Bella Dian 3.Pelaporan
Nusantara 4.Penganggaran dilakukan menggunakan
(Jurnal, 2022) mengembangkan beserta
Analisis warga buat memutuskan
Pengelolaan prioritas anggaran
Dana Desa di aktivitas,
Masa Pandemi penyelenggaraan
Covid-19 di
dilakukan menggunakan
Kabupaten
Bengkulu APBD desa
Selatan menggunakan warga
pada aktivitas kerjanya,
pengorganisasian
dilakukan menggunakan
memilih tim pelaksana
aktivitas yang dipilih
serta ditetapkan sesuai
Surat Keputusan (SK)
kepala desa, pelaporan
dilakukan secara
transparan pada publik.
2 Arima Andhika Teori AGIL Kualitatif Sinkron menggunakan
Ayu, Royke (Tallcot, 2013) Deskriptif penelitian prioritas
Robert 1. Adaptation penggunaan dana desa
Siahainenia, dan (Adaptasi) jekawal pada era
Elly Esra 2. Goal Attainmen Covid-19 bisa
Kudubun (Pencapaian berlanjut pada masa
(Jurnal, 2020) tujuan) pandemi Covid-19
Prioritas 3. Integration menggunakan dana
Penggunaan (Integrasi) desa. Dengan
Dana Desa 4. Latency demikian, masyarakat
Jekawal (Pemeliharaan harus lebih berhati-
Kabupaten pola) hati dalam
Sragen di Era meningkatkan
20

Pandemi Covid- kesejahteraan


19 masyarakat. Program
yang dijalankan
bekerjasama dengan
warga Desa Jekawal
dapat membantu
negara maju dengan
membangun
rakyatnya.
3 Rosalia Teori Jensen dan Kualitatif Hasil penelitian
Widiyanti dan Meckling (1976) Deskriptif menunjukan bahwa
Hero Priono Teori Keagenan sebagian besar
(Jurnal, 2022) (Agency Theory) transaksi yang
Akuntabilitas melibatkan transfer
Pengelolaan barang antara negara,
Dana Desa Pada termasuk
Upaya perencanaan,
Pemberdayaan pelaksanaan,
Rakyat di Masa penatausahaan,
Pandemi Covid- laporan, serta
19 pada Desa pertanggungjawaban,
Cerme Lor telah dilakukan
sinkron menggunakan
ketentuan
Permendagri No.113
Tahun 2014. Tetapi
masih terdapat
beberapa problem,
seperti
pertanggungjawaban
sesekali dalam hal
administrasi karena
faktor kualitas sumber
daya manusia.
21

4 Linda Dwi Puspawijaya dan Analisis Menurut hipotesis


Himmatul Ulya Siregar, (2014) Kuantitatif kelima yang
dan Sri Dwi 1.Perencanaan disebutkan dalam
Estiningrum 2. Pelaksanaan penelitian ini, kelima
(Jurnal,2022) 3.Penatausahaan berkontribusi secara
Pemanfaatan 4. Pelaporan positif dan signifikan
Dana Desa Pada 5.Pertanggungjawa terhadap penggunaan
Masa Pandemi ban sumber daya guna.
Covid-19 di Untuk melakukan
Desa Domasan menunjukan
Kecamatan pemerintahan lebih
Kalidawir lanjut, penting untuk
Kabupaten jujur dan transparan.
Tulungagung Ini dapat digunakan
untuk meningkatkan
produktivitas saat
menggunakan dana
desa.

5 Sandradillah George R. Terry Kualitatif


(2022) 1.Perencanaan Deskirptif
Pengelolaan 2.Organizing
Dana Desa di 3.Actuating
Masa Pandemi 4.Controlling
Covid-19 (Studi
di Desa
Kalawara
Kecamatan
Gumbasa
Kabupaten Sigi)
Tahun 2021

2.1.2 Landasan Teoritis dan Kepustakaan yang Relevan

2.1.2.1 Administrasi Publik

Administrasi publik berasal dua suku istilah yaitu administrasi serta

publik. Administrasi dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ad yang

merupakan intensif dan ministrate yang artinya melayani.


22

Oleh sebab itu, administrasi merupakan membantu atau melayani

menggunakan intensif. Administrasi mengandung dua pengertian, dan

administrasi mengandung arti sempit serta luas. Administrasi pada arti sempit

diartikan menjadi pencatatatan, penulisan atau yang seringkali disebut

menggunakan aktivitas administratif, sedangkan pada arti luas ialah proses

kolaborasi yang rasional dari sekelompok orang buat mencapai tujuan yang sudah

ditentukan sebelumnya. Siagian (2008) mendefinisikan administrasi sebagai

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dipengaruhi sebelumnya.

Publik mengacu pada masyarakat umum, negara, atau massa luas rakyat.

Jefkins (2004) mendefinisikan publik sebagai sekelompok orang atau orang-orang

yang berkomunikasi dengan suatu organisasi secara internal dan eksternal.

Sementara itu, menurut Ruslan (1997), publik memiliki konotasi yang sempit dan

spesifik mengacu pada sekelompok individu yang dihubungkan oleh semacam

ikatan solidaritas.

Beberapa pengertian administrasi publik menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1) Administrasi publik adalah pengambilan keputusan, perencanaan,

penetapan tujuan dan sasaran, bekerja sama dengan DPR dan organisasi

kemasyarakatan untuk mendapatkan dukungan rakyat dan pendanaan

untuk program pemerntah, penguatan dan perubahan organisasi,

mengarahkan serta mengawasi staf, memimpinan, berkomunikasi,

diselenggerakan oleh cabang eksekutif dan lembaga pemerintah lainnya

(Caiden, 1982).
23

2) Administrasi publik ialah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh

sekelompok orang oleh lembaga dalam pelaksanaan tugas pemerintahan

untuk memenuhi kebutuhan publik secara efesien dan efektif (Pasolong,

2007).

3) Administrasi publik ialah segala pekerjaan penyelenggaraan pemerintahan

termasuk kegiatan pengelolaan pemerintahan (perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pembangunan)

dengan mekanisme kerja dan dukungan sumber daya manusia (Ibrahim,

2007).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

administrasi publik melibatkan orang-orang dalam organisasi publik dengan cara

bekerjasama untuk mencapai tujuan publik.

A. Ciri-ciri Administrasi Publik

Caiden (1982) mendefinisikan tujuh karakteristik administrasi publik,

yaitu:

1) Administrasi publik tidak dapat dipertentangkan

2) Administrasi publik mempertahankan integritas

3) Administrasi publik memiliki prioritas

4) Administrasi publik memiliki standar etika yang kuat

5) Manajemen sektor publik dikendalikan oleh politik

6) Administrasi publik didasarkan pada politik

7) Kekhawatiran lebih lanjut muncul dari administrasi publik


24

2.1.2.2 Paradigma Administrasi Publik

Paradigma adalah beasal dari bahasa Yunani, yang berarti paradigm.

Friedrichs (1997), menyediakan paradigma yang didasarkan pada disiplin

pengetahuan tertentu tentang apa yang merupakan studi kasus yang sangat

informative. Dalam contoh lain, Ritzer (1980) mendefinisikan paradigma sebagai

kerangka kerja yang diambil dari satu disiplin pengetahuan pada apa yang

merupakan titik persuasi yang terutama dipelajari dalam disiplin ilmu lain.

Administrasi telah mengalami perubahan baik dalam teori maupun

praktik. Perubahan ini dimulai pada periode sebelumnya pembentukan pemerintah

nasional dan lokal dan berlanjut melalui periode modernisasi dan administrasi,

setelah itu terjadi perubahan paradigma, dari model klasik yang digunakan dari

pertengahan periode waktu 1885 dan pertengahan tahun 1887 menjadi Gerakan

Publik Baru di akhir tahun 1980-an. Manajemen yang saat ini (NPM)ada

berkembang dan berakhir pada akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an.

1) Paradigma Old Public Administration (OPA)

Tokoh ddalam administrasi publik lama atau old public administration

ialah FW. Taylor, Henry Fayol, Wodrow Wilson. Paradigmaa old public

administration dikenal juga dengan administrasi klasik, yaitu administrasi

yang menerapkan prinsip serta fungsi administrasi, fungsi primer pada old

public administration yang fungsi utamanya mengutamakan efisiensi,

efektivitas, dan produktivitas yang berorientasi pada kerja.


25

2) Paradigma New Public Administration (NPA)

Kerangka pemikiran administrasi baru atau New Public Administration

terdapat perubahan berasal dari Old Public Administration. Jika

administrasi publik lamaberpusat pada pekerjaan, paradigma administrasi

publik baru muncul pada tahun 1960-1970. Dalam paradigma new public

administration selain mengutamakan efesien dan efektivitas, pula

diterapkan keadilan sosial, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat

orang yang menjadi penyelengga administrasi publik, sehingga pendekatan

New Public Administration bersifat sosiologis dan psikologis.

3) Paradigma New Public Management (NPM)

New Public Management mengacu pada paradigma administrasi publik

yang sudah ada sejak Osbome serta Gaebler (1992) mencetuskan perlunya

entrepreneurial governance atau reinventing government dengan 10

prinsip yang harus diterapkan dalam administrasi publik. Munculnya

reinventing government bermula dari banyaknya inefisiensi dalam

administrasi publik, maka perlu adanya 10 prinsip yang harus diterapkan

pemerintah agar tercapai efesiensi.

4) Paradigma New Service (NPS)

Keluarnya kerangka berpikir New Public Service merupakan kritik

terhadap manajemen publik baru tidak menerapkan prinsip memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat atau pelanggan. Kritik Kamensky

(1996) terhadap NPM adalah bahwa birokrat cenderung bersaing buat

memperjuangkan kepentingan mereka daripada kepentingan orang biasa, dan


26

bekerja sama untuk mencapainya. Oleh karena itu, Paradigma Pelayanan Publik

Baru mengutamakan pemberian pelayanan yang berkualitas kepada warga.

5) Good Governance

Good Governance ialah kebenaran yang absolut tentang demokrasi serta

administrasi publik. Selama dari dua dekade, Good Governance telah menjadi

perkembangan yang paling disambut baik yang dapat melintasi diskusi yang

deminsional dan sektoral. Mendiskusikan batasan dimensi ekonomi, sosial

politik, bahkan lingkungan. Dan sektor-sektor tersebut ialah pertanian,

kemiskinan, transportasi, perdagangan, kelautan dan pengendalian polusi.

Governance dalam konteks administrasi publik ialah proses perumusan dan

pelaksanaan tujuan publik, yang dilakukan oleh beberapa aktor organisasi

dengan hubungan yang lebih luas pada level vertikal dan horizontal, didorong

oleh nilai-nilai publik termasuk keabsahan, daya tanggap dan kreatifitas.

Intinya, tata kelola bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan publik

melalui praktik administrasi yang efesien. Prinsip-prinsip Good Governance

tidak terbatas pada penggunaan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

tetapi dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip Good Governance,

tidak hanya melibatkan pemerintah atau negara, namun juga harus ditunjukan

dengan praktek administrasi publik yang baik.

2.1.2.3 Manajemen Publik

Manajemen publik mengacu pada cabang asal administrasi publik yang

dikhususkan untuk desain kegiatan dan organisasi, alokasi, sumber daya manusia,

dan ilmu evaluasi dan audit program spesifik (Ott, Hyde & Shafritz., 1990 h.ix).
27

Menurut Mary Parker Follet (2007), manajemen ialah suatu proses

karena dalam manajemen harus dilakukan kegiatan-kegiatan contohnya aktivitas

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan. Kegiatan-kegiatan

tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, atau saling terkait atau terpadu

sehingga membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga manajemen

dianggap sebagai suatu sistem.

Alasan mengapa manajemen publik menjadi ilmu sebenarnya bermula

dari pemikiran yang sangat sederhana. Umumnya organisasi sektor publik akan

dikelola oleh manajer sektor publik yang akan memegang peranan penting dalam

mengelola berbagai urusan organisasi sektor publik tersebut. Oleh sebab itu, studi

tentang bagaimana manusia mengelola organisasi sektor publik dikenal dengan

manajemen publik. Manajemen publik berfokus pada internal organisasi sektor

publik yaitu bagaimana mengatur organisasi sektor publik bekerja sebaik mungkin

untuk mencapai tujuannya, tetapi demikian, organisasi sektor publik juga tidak

begitu saja mengabaikan realitas eksternal organisasi sektor publik yang selalu

dipengaruhi oleh kebijakan publik serta politik.

Dalam hal kontribusinya terhadap analisis manajemen publik, Laurence

Lynn (1996) mempertimbangkan tiga kemungkinan untuk menggambarkan

manajemen publik sebagai seni, ilmu pengetahuan serta profesi. Secara umum,

istilah manajemen publik Lynn sebagai seni berarti bahwa aktivitas kreatif yang

dilakukan oleh para praktisi tidak bisa dipelajari menggunakan cara yang dapat

“Dihitung”. Artinya administrasi publik ialah kegiatan yang sangat fleksibel dan

sangat bergantung pada situasi serta syarat dimana ia beroperasi.


28

A. Fungsi-fungsi manajemen

Ricky W. Griffin (2004) mendefinisikan manajemen menjadi proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengendalian sumber

daya untuk mencapai target secara efektif serta efesien. Efektif berarti tujuan

dapat dicapai sesuai perencanaan, sedangkan efesien yaitu tugas diselesaikan

dengan benar, teratur dan tepat waktu.

1) Fungsi Perencanaan

Dalam manajemen, perencanaan artinya pada proses menentukan tujuan

organisasi, membentuk strategi buat mencapai tujuan yang sudah

ditentukan, serta membuatkan planning kegiatan kerja organisasi.

Perencanaan ialah proses terpenting dari semua fungsi manajemen sebab

tanpa perencanaan fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berfungsi.

2) Fungsi Pengorganisasian

Bagaimana merumuskan seni manajemen serta strategi manajemen dalam

perencanaan pada desain dalam struktur dan lingkungan organisasi yang

sempurna serta mapan, dan kondusif, serta bisa memastikan semua pihak

dalam organisasi bekerja secara efektif serta efesien untuk mencapai

tujuan organisasi.

3) Fungsi Pengarahan dan Implementasi

Proses pelaksanaan suatu rencana agar dapat dilaksanakan oleh semua

pihak dalam organisasi serta proses memotivasinya agar seluruh pihak

dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan penuh pencerahan serta

efesien.
29

4) Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Proses tersebut dilakukan buat memastikan bahwa seluruh rangkaian

aktivitas yang telah direncanakan, diselenggarakan serta di laksanakan

dapat berjalan sinkron dengan sasaran yang dibutuhkan, dunia usaha

dihadapkan pada berbagai perubahan lingkungan.

2.1.2.4 Pengelolaan Dana Desa

Pengelolaan artinya terjemahan asal istilah “management” dengan cepat

ditambahkan istilah kedalam bahasa Indonesia, istilah berasal dari bahasa inggris

tersebut kemudian ke Indonesia menjadi manajemen, menggunakan kata kerja to

manage, yang dalam istilah awam berarti mengurus, menggerakan, mengatur,

menjalankan, mengembangkan atau memimpin, serta pengaturan dilakukan

melalui proses dan disusun berdasarkan urutan berasal fungsi-fungsi manajemen.

Dalam kamus bahasa Indonesia, disebutkan pengelolaan berarti proses, cara atau

perbuatan mengatur, dan manajemen berarti pengendalian atau pengaturan.

Menurut George R. Terry pengelolaan merupakan pemanfaatan sumber

daya manusia atau sumber daya lain yang bisa dimanfaatkan yang dapat dilakukan

dalam perencanaan, pengorganisasian, pada pengarahan sertas pengawasan buat

mencapai tujuan eksklusif. Ketua daerah ialah pemegang kewenangan

pengelolaan keuangan daerah, dalam mebjalankan kekuasaannya ketua daerah

melimpah sebagian atau seluruh kewenangannya dalam bentuk perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan serta pertanggungjawaban, dan supervisi

keuangan daerah kepada pejabat badan daerah.


30

Pengelolaan dana desa menjadi salah satu sumber pendapatan desa dan

dikelola dalam kerangka pengelolaan keuangan desa. Keuangan desa dikelola

sesuai prinsip sebagai berikut :

1) Transparansi, memungkinkan warga mengetahui serta memiliki akses

informasi seluas-luasnya tentang pengelolaan dana desa.

2) Akuntabel, mewujudkan kewajiban buat melaporkan atau

mempertanggungjawabkan seluruh yang dilakukan untuk mengelola serta

mengendalikan sumber daya serta mempercepat pelaksanaan kebijakan

untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

3) Partisipatif, adalah penyelenggaraan pemerintahan desa buat

mengikutsertakan unsur-unsur yang harus diikuti oleh lembaga desa serta

masyarakat desa.

4) Tertib serta disiplin aturan yaitu pengelolaan keuangan di tingkat desa,

harus mengacu pada hukum atau pedoman yang telah ditetapkan atau

pedoman yang ditetapkan berdasarkan peraturan tersebut.

Berdasarkan definisi Parker Follet (1997), mendefiniskan pengelolaan

ialah seni atau proses pada merampungkan sesuatu yang berhubungan

menggunakan dengan pencapaian tujuan. Dalam memecahkan masalah ini, ada

tiga faktor yang terlibat yaitu :

a) Penggunaan sumber daya organisasi, termasuk sumber daya manusia juga

faktor produksi lainnya.


31

b) Proses sedikit demi sedikit mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan serta pengimplementasian sampai pengendalian serta

pengawasan.

c) Karya yang di selesaikan memiliki arti artistik

Berdasarka Nugroho (2003: 119) mengemukakan bahwa:

Pengelolaan merupakan bahasa yang biasa digunakan dalam ilmu

manajemen, secara etimologi kata manajemen berasal dari istilah management,

yang umumnya mengacu di proses mengatur atau menangani sesuatu sesuatu

untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, manajemen artinya ilmu

manajemen, yang mengatur dan menangani serta hal-hal tertentu guna mencapai

tujuan eksklusif.

Harsoyo (1977: 121) mengemukakan bahwa:

Pengelolaan merupakan bahasa yang berasal dari istilah “Kelola” yang

berarti aneka macam usaha yang mempunyai tujuan untuk penggunaan yang tepat

serta eksplorasi semua sumber daya yang terdapat untuk mencapai tujuan tertentu

yang telah disiapkan sebelumnya.

Dari beberapa definisi di atas, dikaitkan menggunakan penelitian yang

akan penulis lakukan, dimana pengelolaan berbicara tentang mengenai perjuangan

yang mereka lakukan bersama buat mencapai beberapa tujuan organisasi atau

untuk mencapai beberapa tujuan tertentu, fungsi pengelolaan yaitu perencanaan

(Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pelaksanaan (Actuating) dan

Pengawasan (Controlling).
32

Menurut George R. Terry dalam Inu Kencana Syafiie (2006:49) mengartikan :

Manajemen atau pengelolaan ialah aktivitas yang dimulai dengan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan, melalui

penggunaan sumber daya manusia lainnya untuk menentukan dan mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Henry Fayol mengartikan :

Manajemen artinya sebuah cara mengelola sesuatu yang dikerjakan oleh

orang lain dengan menggunakan lima fungsi manajemen yaitu Perencanaan,

Pengorganisasian, Pengarahan, Koordinasi dan pengendalian.

Dari pengertian pengelolaan atau manajemen yang telah dipaparkan, pada

penelitian ini pengelolaan atau manajemen sangat dibutuhkan buat mencapai

tujuan, menjaga keseimbangan pada tujuan yang berdatangan dan buat mencapai

efektifitas.

Untuk selanjutnya sehubungan menggunakan uraian-uraian pengertian

pengelolaan atau manajemen, berikut ini penulis akan mengemukakan fungsi-

fungsi pengelolaan atau manajemen yang dikemukakan oleh para pakar,

diantaranya sebagai berikut :

Millet pada Burhanuddin (1994) :34) fungsi pengelolaan, yaitu :

Proses pengarahan serta pemberian fasilitas kerja pada orang-orang yang

diorganisasikan ke dalam grup formal untuk mencapai tujuan.


33

Sedangkan menurut Henry Fayol, terdapat lima fungsi pengelolaan antara lain

yaitu:

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (pengorganisasian)

3. Commanding (Pemberian perintah)

4. Coordinating (Pengkoordinasian)

5. Controlling (Pengawasan)

Selanjutnya menurut George R. Terry, terdapat 4 fungsi pengelolaan yang

disingkat dengan POAC yaitu :

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Pengorganisasian)

3. Actuating (Pelaksanaan)

4. Controlling (Pengawasan)

Dari beberapa fungsi pengelolaan yang dikemukakan oleh para pakar

diatas, penulis menganggap bahwa fungsi-fungsi pengelolaan yang dirincikan oleh

George R. Terry adalah fungsi-fungsi yang paling tepat buat diterapkan dalam

suatu masalah tentang Pengelolaan Dana Desa di Tengah Pandemi Covid-19 pada

tahun anggaran 2021 yang akan penulis teliti nantinya. Hal ini bukan berarti

fungsi-fungsi dari para pakar lainnya tidak penting, tetapi fungsi-fungsi tersebut

adalah fungsi penunjang dari fungsi utama yaitu; Perencanaan (Planning),

Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), serta Pengawasan

(Controling).
34

Dari uraian tersebut, yang dimaksud dengan pengelolaan berarti proses

atau cara ppengelolaan, atau proses melakukan kegiatan tertentu dengan

menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan kebijakan

dan tujuan suatu organisasi, atau yang terkait dapat disimpulkan berarti proses

pemantauan hal-hal yang untuk melaksanakan kebijakan dan mencapai tujuan.

Pengelolaan sama dengan manajemen, sebab antara pengelolaan serta manajemen

memiliki tujuan yang sama yaitu buat tercapainya tujuan bersama atau tujuan

sebuah lembaga maupun organisasi. Bila dikaitkan menggunakan penelitian yang

akan dilakukan teori tentang fungsi dasar pengelolaan atau manajemen ini

berhubungan erat menggunakan rumusan masalah yang akan di teliti di mana

dalam masalah yang ditemui di Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa, ini sangat

dibutuhkan sebagai indikator yang bisa membantu buat penggunaan Dana Desa

agar lebih terarah pada pengelolaan nya serta terlaksana secara efektif serta

efesien sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

2.1.2.5 Dana Desa

Dana desa adalah dana APBN yang digunakan untuk daerah yang

dilimpahkan melalui APBD kabupaten atau kota, dengan prioritas diprioritaskan

pada praktik pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dana desa dapat

digunakan untuk transfer desa dan desa adat bersama melalui APBD kabupaten

atau kota serta dapat diberikan secara merata ke masing-masing desa.

Keuangan Desa artinya seluruh kepemilikan yang dapat di selesaikan

dalam uang. Terlepas dari bagaimana dinyatakan, baik dalam hal uang atau objek

tertentu, fakta bahwa dapat ditafsirkan sebagai milik negara yang terlibat dalam
35

penegakan hukum dan peraturan. Pada hal ini, Undang-undang serta peraturan

yang dimaksud melibatkan intensif pendapatan, terutama bagi mereka yang

terletak pada tingkat mata uang negara.

Menurut definisi global, Desa adalah kumpulan orang di daerah

pedesaan. Biasanya setiap desa memiliki nama, letak dan daftar desa terdekat

yang berfungsi sebagai titik pembanding antara satu dengan desa lainnya. Desa

adalah tujuan awal pemerintah dalam mengejar peningkatan perekonomian di

Indonesia. Kesamaan ini dilakukan untuk memfasilitasi pengaturan sistem

pemerintahan. Menjadi hasil sebuah aglomerasi permukiman pada area pedesaan.

Bentuk sebuah desa umumnya mempunyai nama, letak, dan batas-batas daerah

yang bertujuan buat membedakan antara desa yang satu dengan desa yang lain.

Perbedaan ini dilakukan untuk buat memudahkan pengaturan sistem

pemerintahan. Sebagai hasil dari peraturan yang dibuat pemerintah mengenai

penentuan Dana Desa. Dana Desa (DD) adalah satu-satunya penentuan desa yang

diberikan oleh pemerintah Kabupaten atau kota selama proses penilaian tingkat

pengembangan suatu wilayah.

Akibatnya, kehadiran Dana Desa akan mengakibatkan pertumbuhan

berasal industri apapun yang sebagai ratifikasi. Setelah daerah diakui penggunaan

bahasa tetentu diperbolehkan, pengguna bahasa lain dapat melakukannya sesuai

dengan nama mereka dan karakteristik lain yang sesuai dengan karakteristik

bahasa tertetnu yang digunakan di wilayah tersebut.


36

Secara awam, syarat pada seluruh provinsi Indonesia mempunyai ciri-ciri

yang relative mirip, oleh karena itu ini adalah satu-satunya pernyataan dan

rekomendasi pemerintah mengenai asal dan istilah “Setempat” dan “Adat

Istiadat”. Eksekusi proyek yang di danai Dana Desa didasarkan pada pedoman

yang sudah di setujui oleh Bupati atau pada pengembangan yang sudah dilakukan

yang terkait dengan proyek yang di danai oleh Dana Desa. Aplikasi kegiatan yang

dilakukan semaksimal mungkin berasal Dana Desa diutamakan dengan memakai

sumber daya atau bahan standar lokal yang terdapat di Desa serta di upayakan

menggunakan lebih banyak menyerap energi kerja dari rakyat Desa ketika

menerima persetujuan dari Bupati dan memastikan bahwa proyek itu di

proritaskan untuk penggunaan Dana Desa.

1) Prioritas Penggunaan Dana Desa di Tengah Pandemi Covid-19

Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa diklaim Covid-19

artinya penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus SARS

CoV-2 yang pertama kali ditemukan diwilayah Wuhan, China di

Desember 2019 lalu dan kemudian endemi ini ditetapkan menjadi

pandemi global oleh lembaga kesehatan global pada maret 2020. Virus

Covid-19 saat ini mengakibatkan ketidakstabilan serta dapat memiliki

dampak negate pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Roda ekonomi yang

terganggu menyebabkan penerimaan negara yang turun sejalan dengan

belanja negara buat menanggulangi akibat Covid-19 yang diarahkan oleh

populasi karena keuangan menjadi tidak stabil. Untuk mengurangi

dampak Covid-19, pemerintah mengambil langkah-langkah untuk


37

memastikan bahwa ekonomi yang stabil berkembang menggunakan

mengeluarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2020 untuk tujuan pandemi

Covid-19 atau pada konteks menangani masalah yang mengancam

membuat ekonomi nasional atau stabilitas sistem keuangan Undang-

Undang, pertimbangkan tentang Kebijakan Keuangan Negara serta

Stabilitas Sistem Keuangan. Dikatakan bahwa buat mengatasi masalah

kekurangan dana, pemerintah harus menyesuaikan kembali dan

memfokuskan kembali. Sementara kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan

pada berbagai tingkat, transfer lahan dan refocusing sumber daya dalam

area tertentu adalah yang paling penting.

Pada Permendesa Nomor 13 Tahun 2020 dijelaskan bahwa mengurangi

akibat Covid-19 pada bidang ekonomi maka dana desa bisa dipergunakan buat

membiayai aktivitas yaitu:

a) SDGs Desa

b) Pemulihan ekonomi nasional sesuai program desa

c) Program prioritas nasional sinkron dengan program desa

d) Norma kebiasaan baru desa

2) Tujuan dan Fungsi Dana Desa (DD)

Dana Desa merupakan dana yang bersumber berasal APBN,

sedangkan Alokasi Dana Desa merupakan Dana yang bersumber berasal

dari ABPD yaitu minimal 10% berasal Dana Alokasi Awam ditambah

dengan Dana Bagi Hasil. Penggunaan Dana Desa di prioritaskan pada

pembiayaan pembangunan serta pemberdayaan warga yang mana hal tadi


38

ditujukan buat menaikkan kesejahteraan rakyat yang terdapat pada Desa,

peningkatan kualitas hidup insan, dan penanggulangan kemiskinan yang

dimana dituangkan dalam Planning Kerja Pemerintah Desa. Hal ini akan

meningkatkan jumlah dana yang diberikan oleh pemerintah pada setiap

Desa pada rangka peningkatan kebutuhan warganya, seperti pemenuhan

kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan Desa serta kegiatan lainnya.

Musrenbang desa digunakan untuk mengekspresikan diri. Namun karna

Dana Desa, muncul masalah baru yaitu banyaknya masyarakat tidak

peduli terhadap Pengelolaan Dana Desa.

Tujuan pengelolaan akan tercapai bila semua langkah-langkah detail di

ikuti secara sempurna, sesuai dengan rencana pengelolaan. Menurut Afifiddin

(2010:3) jangka waktu pelaksanaan pengelolaan harus didasarkan pada tujuan

yang diuraikan dibawah ini:

a) Memilih strategi

b) Wahana serta batasan tanggung jawab

c) Memilih sasaran yang meliputi akibat kualitas serta batasan waktu

d) Menggunakan pengukuran pada perencanaan serta pelaksanaan tugas

e) Menetapkan baku kerja yang tinggi efektivitas serta efesiennya

f) Mendeskripsikan dimensi penilaian

g) Mengadakan pertemuan

h) Pelaksanaan

i) Mengadakan evaluasi

j) Mengadakan peninjauan secara menyeluruh


39

k) Dilakukan secara menyeluruh

2.2 Alur Pikir

Uma Sekaran pada Sugiyono (2011 : 60) kerangka berfikir merupakan

contoh konseptual yang bisa ditafsirkan untuk bagaimana teori yang bekerjasama

dengan aneka macam yang sudah di identifikasi menjadi persoalan krusial buat

menyampaikan kemudahan penulis dalam melaksanakan penelitian nantinya

tentang Pengelolaan Dana Desa pada Masa Pandemi Kecamatan Gumbasa

Kabupaten Sigi, maka penulis membentuk kerangka pemikiran menjadi pedoman

dan menjadi contoh yang akan diteliti nantinya sehingga mekanisme atau langkah

asal penulis bisa terarah buat membentuk penelitian yang baik.

Agar lebih jelas, penulis membentuk diagram atau kerangka pemikiran

yang menjadi dasar acuan penelitian yang akan dilakukan pada Desa Kalawara

Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Investigasi akan fokus pada bagaimana

Pengelolaan Dana Desa di Tengah Pandemi beroperasi, di tahun 2021 Aparat

Desa akan bekerja untuk mencapai tujuaanya atau memberikan rasa aman bagi

penduduknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan pengamatan dan

analisis lebih lanjut terhadap situasi ini agar ilustrasi dibawah ini dapat dibuat

secara logis dan ilmiah.


40

Bagan 1.1

Skema Kerangka Pemikiran Peneliti


Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi
Covid-19 (Studi di Desa Kalawara
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi)

4 Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengawasan

(Geoge R. Terry 2011: 10)

Pengelolaan Dana Desa Yang Efektif Dan


Efesien
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Dasar dan Tipe Penelitian

3.1.1 Dasar Penelitian

Jenis penelitian yang akan dipergunakan pada penelitian ini ialah

penelitian kualitatif. Sebagaimana menurut Arikunto (2010:20-21) ialah penelitian

yang mengembangkan konsep yang didasarkan atas data yang ada, yang

ditekankan pada fleksibilitas dan validitas penelitian yang dikaitkan dengan

kemampuan peneliti dalam menangkap, menganalisis dan merefleksikan data.

3.1.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang akan dipergunakan yakni Kualitatif menggunakan

penjabaran deskriptif, berdasarkan dari Suharsimi Arikunto (2013: 3) bahwa

penelitian Deskriptif ialah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Metode penelitian kualitatif

Deskriptif ini untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang Pengelolaan

Dana Desa yang ada di Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi di

Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021. Metodologi penelitian kualitatif menjadi

suatu proses pengumpulan data yang akan membentuk informasi deskriptif

berupa istilah-istilah atau kutipan yang ditulis dengan baik dari orang-orang dan

calon saksi. Data yang hadir artinya yang akan tejadi di lapangan yang diperoleh

melalui pengumpulan data putaran pertama seperti observasi, wawancara, studi

pustaka serta pengumpulan data dan yang kedua

41
42

yaitu pengumpulan data sekunder seperti data pendukung yang diperoleh dari

arsip atau dokumen yang telah terdapat atau literatur tulisan yang sangat

berkaitan menggunakan judul penelitian.

3.2 Definisi Konsep

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini secara jelas dan efesien,

penulis akan segera mendefinisikan konsepnya. Dimaknai sebagai asas dengan

tujuan untuk membantu penulis dalam pekerjaannya, dapat disebut sebagai acuan

yang memberikan isu tentang objek penelitian eksklusif yang akan diteliti buat

membantu penulis pada pekerjaannya.

Pada penelitian ini memakai teori yang dikemukakan oleh George R.

Terry yang dimana pengelolaan di identikan dengan manajemen sehingga

menggunakan fungsi manajemen yaitu: Perencanaan (Planning),

Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), serta Pengawasan

(Controlling).

Adapun definisi konsep oleh teori yang digunakan ialah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu cakupan tindakan atau aktivitas pelaku

pengelola Dana Desa dalam maksud tujuan yaitu buat memecahkan perkara

yang terdapat menggunakan ada tahapan pembuatan rencana terlebih

dahulu, perencanaan yang dimaksud adalah dalam penelitian tentang

Pengelolaan Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19 pada tahun 2021,

dimana pengelolaannya masih kurang efesien.


43

2. Pengorganisasian (Organizing)

Dalam tahap pengorganisasian Dana Desa di penelitian ini merupakan

program-program kegiatan pencairan dan penyaluran Dana Desa secara

bertahap dan selalnjutnya pelaksanaan program-program kegiatan yang di

danai oleh Dana Desa tadi, terkait bagaimana pemerintah Desa Kalawara

dalam hal ini Kepala Desa pada membagi pekerjaan sesuai dengan keahlian

dari bawahannya.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan adalah perbuatan memulai semua rangkuman yang telah

ditentukan sebelumnya. Setelah menyelesaikan perencanaan langkah

selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan yang sebenarnya, yang

membutuhkan komunikasi yang jelas antara peserta. Kemudian waktu

eksekusi program berfokus pada mengubah cara proses perencanaan

dilakukan pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi serta keberadaan

pemberian motivasi untuk bekerja di bagian para bawah hierarki, sehingga

semua orang diminta untuk berpartisipasi dalam pekerjaan daripada hanya

mereka yang berada karena intensitasnya.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dalam situasi ini dapat ditafsirkan sebagai tugas yang dilakukan

buat memastikan rencana dapat diputuskan sinkron dengan apa yang sudah

disepakati serta pengawasan mencakup manajemen dan evaluasi suatu

pekerjaan.
44

3.3 Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis memakai data kualitatif, yaitu data yang

tersaji secara deskriptif atau berbentuk uraian dan pemaparan, mirip

pendeskripsian hasil yang akan terjadi temuan penelitian dilapangan yang

mendeskripsikan variabel-variabel pada masalah yang diteliti. Data ini berupa

data jumlah penduduk, luas daerah, serta realisasi Dana Desa dan data penunjang

lainnya yang relevan menggunakan penelitian ini.

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari pemerintah dan

warga Desa Kalawara Kecamatan Gumbasa, Sumber data yang dipergunakan

mencakup data Sekunder dan data Primer :

1) Data Sekunder artinya informasi yang telah dikumpulkan melalui hasil tes

atau bahkan tugas tertulis, buku atau literature yang berkaitan

menggunakan masalah yang saat ini dibahas, internet, dokumen atau bahan

file, dan pernyataan yang dibuat oleh organisasi tentang kebutuhan data

dalam penelitian.

2) Data Primer atau Informan yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumbernya atau pada lapangan yang artinya data empirik, data empirik

yang dimaksud merupakan hasil wawancara menggunakan beberapa pihak

atau informan yang sahih berkompeten dan bersedia menyampaikan data

dan informasi yang diharapkan serta relevan dengan kebutuhan penelitian.


45

Metode pengumpulan informasi yang digunakan pada penelitian ini

digunakan argument tujuan buat mengumpulkan informasi berdasarkan kebutuhan

subjek dan menyusunnya secara ketat sesuai dengan serangkaian kriteria yang

relevan. Penelitian kualitatif biasanya tak dimaksudkan buat menghasilkan

generalisasi serta hasil penelitian. Oleh sebab itu, populasi dan ukuran sampel

biasanya tidak dipertimbangkan dalam penelitian kualitatif. (Suyanto, 2005: 171).

Akibatnya, subjek penelitian yang sudah diperpendek akan dibahas secara rinci,

berfungsi sebagai informan yang akan menyampaikan berbagai macam info yang

akan dibutuhkan sepanjang penelitian.

Informan ialah yang benar-benar mengetahui sebuah masalah atau

perseteruan yang bisa diperoleh info yang jelas, akurat, serta terpercaya baik

berupa pernyataan, keterangan atau data-data yang bisa membantu dalam

memenuhi perkara atau konflik yang akan diteliti.

Pada penelitian ini yang sebagai informan ialah Kepala Desa, Sekretaris

Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Dusun dan Masyarakat setempat

dengan rincian sebagai berikut :

1) Kepala Desa

2) Sekretaris Desa

3) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

4) Kepala Dusun

5) Masyarakat
46

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi, artinya pengumpulan data terhadap penelitian objektif yang

dilakukan secara sistematis serta tepat waktu.

2) Wawancara, merupakan metode pengumpulan data dengan melalui

wawancara mendalam dengan informan. Teknik ini akan memakai

wawancara pedoman untuk memastikan bahwa wawancara yang dilakukan

tetap berfokus di subjek investigasi, meskipun tak membahas

kemungkinan pengamatan jangka panjang yang terkait menggunakan

problem penelitian. Dalam wawancara tersebut, penulis akan

menggunakan alat kunci, khususnya alat perekam suara (Handphone) dan

alat tulis menulis.

3) Dokumentasi, yang digunakan untuk memasukkan informasi dalam bentuk

gambar dan teks yang terkait dengan penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ialah alat atau sarana yang dapat dipergunakan buat

mengumpulkan data pada penelitian. Untuk mengumpulkan data untuk analisis

pendekatan kualitatif menggunakan alat penelitian seperti wawancara, metode ini

memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan informasi tentang Pengelolaan

Dana Desa di Masa Pandemi Covid-19 pada Tahun 2021 di Desa Kalawara

dengan memperoleh data untuk dimasukkan kedalam wawancara dengan cara

mendalam terhadap sumber berita atau sumber lain.

Dalam penelitian ini penulis sendiri merupakan instrument asal penelitian

ini seperti yang diungkapkan oleh Lincoln serta Guba (Dalam Satori dan
47

Komariah 2010:62), bahwa manusia menjadi instrumen pengumpulan data

menyampaikan keuntungan, dimana ia bersifat fleksibel dan adaptif serta bisa

menggunakan keseluruhan alat indra yang dimilikinya buat memahami sesuatu

dan di dukung oleh pedoman wawancara, panduan pengamatan observasi pada

aktivitas observasi awal.

3.6 Analisis Data

Analisis data artinya sebagai upaya mencari serta menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya buat menaikkan

pemahaman penulis perihal kasus yang akan diteliti serta menyajikannya menjadi

temuan bagi orang lain (Noeng Muhadjir, 1998: 104).

Analisis data yang digunakan untuk menganalisis dan mendeskrkipsikan

hasil penelitian yang diperoleh dilapangan kemudian ditarik kesimpulan, analisis

data yang dipergunakan ialah analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan Miles, Huberman dan Saldana (2014: 31-33) pada analisis

data kualitatif ada tiga alur aktivitas yang terjadi secara bersamaan. Aktivits pada

analisis data yaitu : Data Condersation, Data Display serta Conclusion Drawing

atau Verifications.

Kondeksi data, penyajian data, kesimpulan atau pembuktian dilakukan

waktu sebelum, selama dan sehabis pengumpulan data pada bentuk yang sejajar

buat membentuk wawasan umum.

Komponen kondensasi data serta kajian data dilakukan bersamaan

menggunakan proses pengumpulan data sehabis data terkumpul, maka tiga


48

komponen analisis (kondeksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau

verifikasi).

Bagan 1.2

Model Interaktif Analisis Data

Pengumpulan Penyajian
Data Data

Kondensasi Penarikan
Data Kesimpulan

Sumber Data : Miles, Huberman serta Saldana (2014: 31-33)

1) Pengumpulan Data (Data Collection), merujuk pada mengumpulkan data

pada lokasi penelitian dengan melakukan wawancara, observasi serta

dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang

dipandang tepat dan analisis data dapat dilakukan jikasudah terkumpul

melalui pengumpulan data pada bagian sebelumnya.

2) Kondensasi Data (Data Condensation), merujuk di proses menentukan,

menyederhanakan, serta mentransformasi data yang mendekati

keseluruhan bagian berasal dari catatan-catatan lapangan secara tertulis,

transkip wawancara, dokumen-dokumen serta materi-materi realitas

lainnya.
49

3) Penyajian Data (Data Display), adalah sebuah jenis organisasi berita yang

memungkinkan penyimpulan serta tindakan. Pengumpulan data membantu

dalam memahami apa yang terjadi serta memungkinkan seseorang buat

melakukan tugas, seperti melakukan analisis mendalam atau meluncurkan

tindakan sesuai pengetahuan.

4) Penarikan Kesimpulan (Conclusions Drawing), ialah menarik kesimpulan

serta pembuktian. Dari pengumpulan data awal, seseorang penganalisis

kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan

penerangan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin alur karena dampak

serta proposisi. Kesimpulan-kesimpulan mungkin tak muncul hingga

pengumpulan data berakhir tergantung di besarnya kumpulan-kumpulan

catatan lapangan, pengodeannya, penyimpanannya, metode pencarian

ulang yang dipegunakan kecakapan penulis.

3.7 Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tersebut dinyatakan dengan jelas, dan akan

berlangsung di Kabupaten Sigi. Penelitian ini berfokus pada Pengelolaan

Dana Desa di Desa Kalawara di Masa Pandemi Covid-19 pada Tahun 2021

Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, dan alasan utama pertimbangan penulis

menentukan Desa Kalawara adalah sebab Desa Kalawara ialah representasi

salah satu desa di Kabupaten Sigi Tahun 2021 sebagai penerima Dana Desa.

3.8 Waktu dan jadwal penelitian

Berdasarkan waktu yang dibutuhkan penelitian ini telah ditentukan

berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh penulis sesuai lokasi yang ada.
50

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Ambarwati, A.R., Solikhah, F. I., Indriyani, N., Sari, D. A. K., Anggraeni, R.

N., Ulfa, M., & Hidayah, N. (2022) PENGELOLAAN DANA DESA.

Hendrayady, A., Arman, A., Satmoko, N. D., Afriansyah, A., Heriyanto, H.,

Sholeh, C., & Razak, M. R. R. (2022). Pengantyar Ilmu Administrasi

Publik.

Henuk-Kacaribu, Alemina. Pengantar Ilmu Administrasi. Penerbit Andi,

(2020).

Mustanir, Ahmad, et al. Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Media Sains

Indonesia, 2022.

Nugroho. Dian Ari. Pengantar Manajemen untuk Organisasi Bisnis, Publik

dan Nirlaba. Universitas Brawijaya Press (2017).

Pasolong. H. (2014) Teori administrasi publik.

Revida, E., Hidayatulloh, A.N., Soetijono, I. K., Hermawansyah, A. Purba, B.,

Tawakkal, M.I., & Asmarianti, A. (2020). Teori Administrsi Publik.

Yayasan kita menulis.

Rodiyah, Isnaini, Hendra Sukmana, and Lailul Mursyidah. “Buku ajar

pengantar ilmu administrasi publik.” Umsida press (2021): 1-92

Rohman, Abd. Buku Dasar-Dasar Manajemen. 2017

Siyoto, S., & Sodik, M. A (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media

publishing.
51

Sudarmanto, E., Mawati, A. T., Nugraha, N.A., Purba, P.B., Komariyah. I.,

Purba, S., & Dewi, I. K. (2020). Manajemen Sektor Publik. Yayasan

Kita Menulis.

Terry, George R. “dalam bukunya Principles Of management.” Terjemahan

oleh Smith. Jakarta: Radar Raya (1958)

Terry, G. R. (2008). Prinsip-prinsip manajemen.

Widjaja, H.A.W. Otonomi Desa: merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh.

PT. RajaGrafindon Persada, 2003

Wijaya, A. F., &Danar, O. R. (2014). Manajemen Publik: Teori dan Praktik.

Universitas Brawijaya Press

B. DOKUMEN

Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2021

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

Undang-undang nomor 6 Tahun 2014

C. SUMBER LAIN

Ahmad, Jamaluddin. “ Perjalanan Old Public Administration (OPA), New

Public Management (NPM), New Public Service (NPS) Menuju

Manajemen Public Kelas Dunia.” PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan

1,1 (2012): 1-25.


52

Ayu, A.A., Siahainenia, R.R., & Kudubun, E.E. (2020). Prioritas Penggunaan

Dana Desa Jekawal Kabupaten Sragen Di Era Pandemi Covid-19. Jurnal

Analisa Sosiologi,9(2).

Aziz, N. L. L (2016). Otonomi desa dan efektivitas dana desa. Jurnal

Penelitian Politik, 13(2). 193-211

Batlajery, Semuel. “Penerapan fungsi-fungsi manajemen pada aparatur

pemerintahan Kampung Tambat Kabupaten Merauke.” Jurnal Ilmu

Ekonomi & Sosial Unmus 7.2 (2016): 135-155.

Darmi, T., Mujtahid, I.M., Ichzani, B.A., & Nusantara, B.D (2022). Analisis

pengelolaan dana desa pada masa pandemic Covid-19 di Kabupaten

Bengkulu Selatan. Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 7(1), 89-98

Himmatul’Ulya, Linda Dwi . “Pemanfaatan Dana Desa Pada Masa Pandemi

Covid-19 di Desa Domasan Kecamatan Kalidawir Kabupaten

Tulungagung.” Jurnal Riset akuntansi dan Keuangan 10.2 (2021): 93-

102.

Natalia, Angga. “PARADIGMA GOOD GOVERNANCE DALAM

ADMINISTRASI PUBLIK MEMFASILITASI PENCAPAIAN

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB).” Jurnal

Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam 18.1 (2022): 15-26.

Widiyanti, R., & Priono, H. (2022). AKUNTABILITAS PENGELOLAAN

DANA DESA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA CERME LOR. Jurnal

Ilmiah MEA(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 6(2), 503-518.

Anda mungkin juga menyukai