DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Khusus Riset..................................................................................2
1.3 Manfaat Riset.............................................................................................2
1.4 Urgensi Riset..............................................................................................2
1.5 Temuan Yang Ditargetkan.........................................................................3
1.6 Kontribusi Riset.........................................................................................3
1.7 Luaran Riset...............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Literature Review......................................................................................4
2.2 Sistem Strutting Modular...........................................................................4
2.3 Galian Tanah dan Basement....................................................................10
BAB 3 TAHAP PELAKSANAAN........................................................................17
3.1 Plan (Perencanaan)..................................................................................17
3.1.1 Research and Development......................................................17
3.1.2 Identifikasi Alat dan Bahan......................................................17
3.1.3 Perencanaan Desain..................................................................18
3.2 Do (Pelaksanaan).....................................................................................18
3.2.1 Prototipe...................................................................................18
3.2.2 Produksi Produk.......................................................................19
3.2.3 Pengujian..................................................................................19
3.3 Check (Evaluasi)......................................................................................19
3.4 Action (Tindakan ke Depan)....................................................................20
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................21
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................21
4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................21
4.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN...........................................................................................................24
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping.................24
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................29
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas..........30
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................32
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem strutting modular adalah solusi penting dalam proyek konstruksi yang
membutuhkan perkuatan dinding penahan tanah, terutama di area dengan galian
yang kompleks. Strutting modular terdiri dari elemen-elemen seperti lapisan
waler (balk-balok) dan struts (penyangga), yang umumnya terbuat dari baja yang
kuat. Setiap strut dalam sistem ini harus direncanakan secara proporsional
terhadap beban maksimum yang dihasilkan oleh tekanan tanah. Untuk
mengurangi pergerakan dinding penahan tanah, strut biasanya diprestress selama
pemasangan dengan besaran antara 40% hingga 70% dari beban maksimum yang
mungkin terjadi. Wales, yang sering terbuat dari baja tipe H, dan D-wall di antara
strut, berperan dalam menanggung sebagian beban langsung yang diberikan oleh
tekanan geser tanah, sehingga perencanaan momen bending maksimum tidak
harus dipertimbangkan. Dengan demikian, strutting modular menjadi solusi
efisien dan efektif dalam menghadapi tantangan konstruksi di lokasi yang
memerlukan perkuatan dinding penahan tanah yang andal. (Renaldo Livando,
dkk. 2020)
Strutting merupakan struktur yang terdiri dari strut, kingpost, waler, dan knee.
Struktur ini umumnya dirancang dengan mempertimbangkan tiga faktor utama.
Yang pertama adalah stabilitas struktur, yang tujuan utamanya memperhatikan
dimensi elemen dan jarak antar elemen serta elemen dalam sistem penyangganya.
Selain itu, pemantauan antara gaya aksial yang diukur dan perencanaan di lokasi
konstruksi diperlukan untuk mencegah kegagalan struktur. Selanjutnya, perlu
adanya perencanaan yang teliti dalam hal keamanan struktur untuk menghindari
kecelakaan di lokasi konstruksi. Strut member berperan sebagai akses untuk
pekerja masuk dan keluar. Kecelakaan yang melibatkan jatuh dari ketinggian atau
terjebak di antara struktur, serta risiko tertimpa benda bergerak, seringkali
menjadi penyebab utama kecelakaan fatal di kalangan pekerja konstruksi. Ketiga,
terdapat berbagai masalah yang mungkin muncul dalam hubungan antara elemen
struktural penyangga dan struktur bangunan permanen yang seharusnya tidak
diabaikan dalam proses penataan penyangga. Masalah ini seringkali muncul di
lokasi konstruksi dan seharusnya menjadi bagian dari evaluasi awal proyek. (Pisal
Nov, dkk. 2021)
Dalam pekerjaan penggalian, sistem strutting merupakan sistem penyangga
kunci yang dapat mencegah kegagalan dinding penahan dan kecelakaan di lokasi
konstruksi. Dalam sistem penyangga ini, terdapat struktur yang terdiri dari strut,
waler, knee, dan kingpost. Struktur ini biasanya dikembangkan dengan
mempertimbangkan tiga isu utama. Pertama, stabilitas struktur utamanya berfokus
pada ukuran elemen dan jumlah elemen serta elemen sistem penyangga. Selain
itu, perlu memantau perbedaan antara gaya aksial yang diukur dan yang
direncanakan di lokasi konstruksi yang dapat mencegah kegagalan struktur.
Selanjutnya, masalah keselamatan struktur harus dirancang dengan cermat untuk
mencegah tingkat kecelakaan di lokasi konstruksi. Ketiga, banyak masalah yang
dapat diselesaikan antara penyangga struktural dan struktur bangunan permanen
seharusnya tidak diabaikan dalam penataan penyangga.
Ga
mbar 2.1.4. Sistem penyangga paralel - skema statis
Sistem kedua muncul dari sistem pertama dengan modifikasi yang terdiri dari
menyatukan bagian tengah penyangga dan menempatkannya pada suatu sudut ke
dinding. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan jarak antar struts di tengah
penggalian dari 5,0 m menjadi lebih dari 8,0 m.
Gambar 2.1.5. Sistem penyangga berbentuk X - skema statis
2.3 Galian Tanah dan Basement
Menurut L. Sebastian Bryson, dkk (2012) pergerakan lateral maksimum pada
galian tanah dan basement dinormalisasi dengan kedalaman galian dan tinggi
dinding penahan galian. Konsep ini mendukung penilaian yang tepat terkait
dengan pergerakan lateral yang mungkin terjadi dalam konstruksi basement dalam
situasi dengan lahan yang terbatas. Dengan penggunaan strutting modular yang
efisien, volume aktif galian dapat dikelola dengan baik, dan pergerakan lateral
serta vertikal dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan. Ini mengilustrasikan
betapa pentingnya perencanaan dan pemilihan sistem strutting modular yang tepat
untuk meminimalkan pergerakan galian tanah dan basement.
Teganan tanah lateral merupakan gaya yang dihasilkan karena adanyaa
dorongan atau tekanan dengan arah horizontal atau lateral dari tanah ke struktur
penahan tanah. Maka dari itu struktur yang menerima gaya horizontal/lateral ini
harus dipertimbangkan desainnya sedemikian rupa agar sesuai dengan ketentuan
yang ada sehingga struktur tidak mengalami kegagalan. Tegangan tanah lateral
dipengaruhi berbagai faktor, sebagai berikut: Nilai kohesi pada tanah, nilai
koefisien tegangan lateral dalam keadaan diam (Ko), aktif (Ka), dan pasif (Kp).
Koefisien tanah lateral saat tanah dalam keadaan diam adalah tekanan tanah yang
terjadi akibat massa tanah pada dinding penahan dalam keadaan seimbang.
Koefisien tekanan tanah lateral dalam keadaan diam dapat dituliskan berdasarkan
hubungan empiris sebagai berikut:
𝐾0 = 1 − 𝑆𝑖𝑛 𝜑
𝜎𝑎 = 0.65𝛾𝐻𝐾𝑎
dengan 𝛾 = berat jenis (kN/m3), H = tinggi potongan (m), 𝐾𝑎 = koefisien tanah
lateral aktif. Sedangkan tegangan lateral untuk jenis tanah lempung lunak
γH
sampai sedang untuk kondisi > 4, teganan lateral dapat diilustrasikan pada
c
Gambar 2.8 dinyatakan dengan rumus:
Gambar 2.2.5. Tegangan tanah lateral pada tanah lempung lunak sampai sedang
γH
Dan tegangan lateral untuk jenis tanah lempung keras dengan kondisi > 4,
c
teganan lateral dapat diilustrasikan pada Gambar 2.9 dinyatakan dengan rumus
berikut dengan 𝛾 = berat jenis (kN/m3), H = tinggi potongan (m).
Dengan 𝑐1, 𝑐2, … , 𝑐𝑛 = nilai kohesi pada lapisan 1,2,…,n, 𝐻1, 𝐻2, … , 𝐻𝑛 =
tebal lapisan 1,2,…,n. Maka dapat dihitung berat jenis rata-rata
1
γ a v= (γ H + γ H + …+γ n H n)
H 1 1 2 2
( ) ca v H
''
0 ,2 B
5.14 c a v 1+ +
L B'
FS=
γ a H +q
Dengan ketentuan B' =T jika T ≤ B/√ 2 jika T > B /√ 2 ; B ' ' =√ 2 B ' dengan FS =
faktor keamanan base heave, T = tinggi lapisan base heave (m), c av = kohesi
undrained rata-rata, γ = berat jenis tanah, q = beban luar.
Dalam analisis galian tanah dan basement, kita menyederhanakan penggalian
sebagai masalah datar, menggunakan iterasi perpindahan untuk mengevaluasi
gaya dan deformasi pada struktur penahan. Ini berguna dalam memahami perilaku
struktur penahan tanah, termasuk penggunaan strutting modular pada galian
dalam dan konstruksi basement. Analisis ini membantu menentukan kemampuan
struktur penahan dalam kondisi kompleks. Dengan pemahaman yang dalam,
proyek galian tanah dan basement bisa direncanakan dan dijalankan dengan lebih
efisien dan aman. (Changjie Xu, dkk. 2013)
Melakukan penggalian tanah dan basement, di pusat kota besar membawa
risiko dampak yang ditimbulkan oleh penggalian pada sekitarnya. Perubahan
tekanan di tanah dapat menyebabkan pergeseran tanah, termasuk di bangunan-
bangunan di sekitarnya. Perhatian khusus perlu dilakukan pada struktur sensitif,
seperti bangunan yang berada di bawah pengawasan pelestari. Analisis yang
dilakukan selama tahap perancangan juga harus memperhitungkan perilaku
bangunan di sekitarnya, dan metode numerik bisa digunakan untuk tujuan ini.
Seperti yang ditunjukkan dalam makalah ini, metode yang digunakan untuk
penyangga penggalian di galian tanah dan basement seringkali bergantung pada
persyaratan yang dikenakan pada pergeseran maksimum, sementara skema
dukungan yang spesifik adalah kompromi antara memenuhi persyaratan skema
statis yang dianggap dan memastikan ruang yang cukup untuk menjalankan
pekerjaan di dalam galian. (Hubert Szabowicz, dkk. 2018)
Ada dua metode utama yang digunakan dalam penggalian tanah terkait dengan
pembangunan basement. Pertama, metode penggalian tanpa perkuatan, dan yang
kedua, metode penggalian dengan perkuatan, yang mencakup penggunaan
Dinding Penahan Tanah (DPT) atau Retaining Wall. Metode pertama, penggalian
tanpa perkuatan, adalah pilihan yang tepat ketika area pekerjaan memiliki luas
yang mencukupi dan kedalaman galian relatif dangkal, seperti yang umumnya
ditemui pada bangunan berlantai dua. Di sini, dasar basement dapat dicapai
melalui penggunaan ramp atau slope, atau bahkan dengan tangga, tanpa
memerlukan perkuatan tambahan seperti DPT. Namun, ketika kedalaman
basement melebihi dua lantai atau bangunan basement memiliki luas yang
signifikan, penggunaan DPT menjadi penting untuk mencegah kejadian longsor
dan menjaga keamanan konstruksi. Salah satu metode umum yang digunakan
adalah metode bottom-up, di mana konstruksi basement dilakukan setelah selesai
pekerjaan penggalian. Dalam penggunaan DPT dan metode perkuatan, elemen
strutting seperti kolom, balok, dan lantai juga seringkali menjadi pertimbangan
penting dalam mendukung struktur basement secara keseluruhan. (Krishna
Mochtar, dkk. 2020)
Proyek konstruksi galian tanah dan basement membawa risiko tinggi yang
harus dikurangi selama tahap perencanaan dan dikendalikan selama pelaksanaan.
Risiko ini bervariasi tergantung pada kondisi lokasi proyek, tetapi semuanya
memiliki fokus utama, yakni faktor geoteknik. Dalam konstruksi, fondasi adalah
elemen utama yang harus diperhatikan, dan semakin dalam galian, semakin besar
risiko yang ada. Untuk mengurangi risiko ini sambil tetap berpegang pada prinsip
konstruksi berkelanjutan, dapat diambil pendekatan minimalisasi risiko yang
terdiri dari dua kategori utama: pendekatan langsung dan tidak langsung.
Minimalisasi risiko langsung mencakup metode pemantauan struktur. Pemantauan
memungkinkan pengawasan deformasi dan tegangan pada struktur secara
langsung dan real-time dengan menggunakan beragam sensor yang tersedia di
pasaran. Ini sangat penting dalam konteks penyangga galian, karena kestabilan
konstruksi sangat bergantung pada faktor ini. Dengan pemantauan yang cermat,
tindakan korektif seperti penambahan penyangga tambahan atau perkuatan tanah
dapat dilakukan dengan cepat demi keamanan proyek. (Mateusz Frydrych, dkk.
2022)
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN
Jumlah 9.500.000
Belmawa 7.500.000
Rekap Sumber Dana
Perguruan Tinggi 2.000.000
Jumlah 9.500.000
3 Perakitan prototipe
strutting
4 Laporan
4.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan
Tabel 4.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan
N Harga Satuan Total
Jenis Pengeluaran Volume
o (RP) (Rp)
1 Belanja Bahan Habis Pakai
Rp
Aluminium Ringan 5 lembar Rp 200.000,00
1.000.000,00
Klip 10 buah Rp 10.000,00 Rp 100.000,00
Baut dan Mur 30 set Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
Panel Kisi Aluminium 2 lembar Rp 225.000,00 Rp 450.000,00
Batang Pengencang
3 batang Rp 100.000,00 Rp 300.000,00
Fiberglass
Bahan Adhesif/Perekat
1 tabung Rp 155.000,00 Rp 155.000,00
Kuat
Mistar 1 buah Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
Kertas 1 rim Rp 95.000,00 Rp 95.000,00
Map 5 buah Rp 10.000,00 Rp 50.000,00
SUB TOTAL Rp
2.550.000,00
2 Belanja Sewa dan Jasa
Sewa Pemotong
2 hari Rp 400.000,00 Rp 800.000,00
Aluminium
Sewa Perlatan Pengelasan 2 hari Rp 450.000,00 Rp 900.000,00
Sewa Jasa Tenaga Ahli 2 hari Rp 400.000,00 Rp 800.000,00
SUB TOTAL Rp
2.500.000,00
3 Transportasi lokal
Rp
Transportasi Bahan Baku 3 kali Rp 350.000,00
1.050.000,00
Transportasi Peralatan dan
2 kali Rp 300.000,00 Rp 600.000,00
Alat Kerja
Transportasi Pribadi 3 orang Rp 250.000,00 Rp 750.000,00
Cadangan Biaya
1 kali Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
Tambahan
Rp
SUB TOTAL
2.800.000,00
4 Lain-lain
Kuota Internet 3 bulan Rp 100.000,00 Rp 300.000,00
Akses Publikasi Jurnal 30 artikel Rp 25.000,00 Rp 750.000,00
Seminar/Workshop 2 kali Rp 100.000,00
Rp 600.000,00
Rp
SUB TOTAL
1.650.000,00
Rp
GRAND TOTAL
9.500.000,00
GRAND TOTAL (Terbilang Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
DAFTAR PUSTAKA
L. Sebastian Bryson, M.ASCE, David G. Zapata-Medina, S.M.ASCE. (2012)
Method for Estimating System Stiffness for Excavation Support
Walls.
Changjie Xu, Yuanlei Xu, Honglei Sun, & Qizhi Chen. (2013). Characteristics of
Braced Excavation under Asymmetrical Loads. Mathematical
Problems in Engineering.
Anil Joseph & Muralikrishna. (2015). Construction Practices of Deep Basements.
College of Engineering (Estd. 1854)
Mohamed A. Eid, Remon Isaac. (2016). Application of Genetics Algorithms to
Strutted Sheet Pile Wall Desgin Optimization. ECCOMAS Congress
Hubert Szabowicz, Tomasz Żyrek. (2018). Strutting systems for deep excavations
– technical challenges. Materials Science and Engineering 365
Renaldo Livando & Aksan Kawanda. (2020). Perancangan Dinding Penahan
Tanah Pada (Konstruksi) Basement Dengan Dukungan Strut-Beam.
Vol. 3, No. 3
Pisal Nova , Vachara Peansupapb, & Tanit Tongthong. (2021). Developing an
Automated System for Checking the Strut Arrangement in Deep
Excavation. Engineering Journal Volume 25 Issue 1
Mateusz Frydrych , Grzegorz Kacprzak & Paweł Nowak. (2022). Hazard
Reduction in Deep Excavations Execution.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Talitha Diva Aurora
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Teknik Sipil
4 NIM 2211102443041
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 17 Juni 2005
6 Alamat E-mail talithaauroradv@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081649144520
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Samarinda, 22 Januari 2024
Ketua Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Samarinda, 22 Januari 2024
Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Samarinda, 22 Januari 2024
Anggota Tim
1. Penelitian
dan analisis
literatur
terkait
desain
prototipe.
2. Kontribusi
dalam
Muhammad Erwin S1 perancanga
Tekni
3 Triono/221110244305 Teknik 20 Minggu n prototipe.
k Sipil
4 Sipil 3. Implementa
si prototipe
sesuai
spesifikasi.
4. Dokumenta
si dalam
laporan
akhir
proyek.
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul “Desain
Prototipe Sistem Strutting Modular Pada Galian Tanah Dan Basement” yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2024 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Samarinda, 22 Januari 2024
Yang menyatakan,