Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA TERAPI STIMULASI ANAK AUTISME

DI SLB AMAL MULIA KOTA BENGKULU

TAHUN 2024

DisusunOleh :

Adzkia Reneike R (202201001)

Voni PutriAni (202201002)

Slamet Agung P(202201003)

Putu Panca Yustika(202201004)

Okta Ria Sari (202201005)

Adinda Mutiara A (202201006)

Abzan Zali (202201007)

Natasyah Dwi P ( 202201008)

Yustika Effriani (202201009)

Tahini Kuspita (2022010)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2023/2024


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Terapi permainan adalah penggunaan media permainan (alat dan cara
bermain) dalam pembelajaran pada Anak Berkebutuhan Khusus yang(ABK) bertujuan
untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan-gangguan atau penyimpangan-
penyimpangan. Seperti gangguan dan penyimpanga pada fisik, mental, sosial,
sensorik, dan komunikasi. Sebuah proses terapeutik yang menggunakan permainan
sebagai media terapi agar mudah melihat ekspresi alami seorang anak yang tidak bisa
diungkapkannyadalam bahasa verbal karena permainan merupakan pintu masuk
kedalam dunia anak-anak.
Tujuan bermain untuk meningkatkan persepsi anak, pada prinsipnya adalah
agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat meningkatkan persepsi anak terhadap
warna, bentuk dan koordinasinya, bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak
juga terhenti pada saat anak sakit atau anak berkebutuhan khusus.
Terapi bermain assosiatif efektif dalam meningkatkan kemampuan interaksi
sosial anak. Permainan yang diberikan berupa alat permainan edukasi yang
mempunyai manfaat untuk melatih dan meningkatkan konsentrasi pada anak.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya mengembang aktivitas
dan kreativitas melalui bermain
2. Tujuan Khusus
a) Anak mampu mengekspresikan perasaannya
b) Beradaptasi dengan lingkungan
c) Melatih fokus anak melalui bermain
BAB II
ISI PROPOSAL

A. NAMA KEGIATAN PESERTA


Permainan Tradisional Sebagai Media Terapi Stimulasi Anak inklusi. Pada
manusia, proses tumbuh kembang terjadi sangat cepat, khususnya pada masa kanak-
kanak. Pertumbuhan dan perkembangan yang baik, menjadi modal utama bagi
kelangsungan hidup di masa mendatang. Sebaliknya, jika proses tumbuh kembang
anak tidak baik, maka dapat menghambat kelangsungan hidupnya, dan diperlukan
kebutuhan khusus untuk menstimulasi tumbuh kembangnya.Stimulasi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) atau yang kini juga dikenal sebagai anak inklusi
utamanya dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti ayah, ibu, pengasuh, dan
pengajar ketika di sekolahnya. Pemberian stimulasi salah satunya dapat dilakukan
melalui kegiatan bermain.Melatih stimulus anak berkebutuhan khusus juga bisa
dilakukan melalui media-media sederhana, permainan tradisional juga bisa menjadi
media terapi stimulasi anak inklusi.Permainan tradisional memiliki banyak manfaat
bagi tumbuh kembang anak. Selain mudah ditemukan di lingkungan sekitar,
permainan tradisional tidak memerlukan biaya yang mahal. Maka dari itu, permainan
tradisional bisa menjadi alternatif untuk melatih stimulasi anak inklusi. Dari beragam
permainan tradisional di sekitar kita, berikut manfaatnya untuk tumbuh kembang anak
inklusi.
1. Anak mendapatkan kegembiraan dan hiburan. Kegembiraan merupakan bentuk
emosi positif yang diperlukan untuk kesehatan fisik dan mental anak inklusi,
sehingga bisa membantu memunculkan potensi-potensi anak yang masih bisa
digali.
2. Melatih kemampuan motorik halus maupun motorik kasar anak inklusi. Gerakan
berlari, melompat, membidik, membungkuk, dan lain-lain bisa menjadi media
stimulasi pada perkembangan fisik anak.
3. Melatih kecerdasan dan ketajaman eksplorasi lingkungan sekitar. Anak inklusi
yang memiliki hambatan intelektual bisa dilatih stimulasinya dengan cara bermain
dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, yang secara tidak langsung anak dapat
belajar bentuk, warna, suara, huruf, angka, dan lainnya.
4. Anak belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya. Permainan
tradisional yang dimainkan oleh lebih dari dua orang dapat menjadi media belajar
anak untuk bersosialisasi, melalui interaksinya dengan teman-teman
sepermainannya, anak belajar rasa empati, toleransi, kejujuran, serta kesabaran.
5. Melatih kemampuan berbahasa. Untuk menambah kosakata/perbendaharaan kata
anak inklusi, stimulasi dapat dilakukan melalui syair lagu yang dinyanyikan
bersama saat bermain.
6. Melatih fokus dan perhatian. Untuk anak-anak dengan rentang perhatian/fokus
yang pendek, permainan tradisional dapat menjadi media stimulasi seperti pada
permainan.
7. Melatih keseimbangan anak. Dalam permainan dapat menjadi media stimulasi
untuk melatih keseimbangan anak inklusi
BAB III
SUSUNAN ACARA

A. WAKTU KEGIATAN
1. Kegiatan senam bersama
Tanggal: Sabtu, 24 februari 2024
Waktu: Pukul 7.30 WIB – 8.00 WIB
Tempat: SLB Amal Mulia Kota Bengkulu

2. Kegiatan bermain
a) Botol di isi air menggunakan spons
Tanggal: Sabtu, 24 februari 2024
Waktu: Pukul 08.15 WIB – 09.30 WIB
Tempat : SLB Amal Mulia Kota Bengkulu
b) Tiup balon di dalam cangkir plastik
Tanggal: Sabtu, 24 februari 2024
Waktu: pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB
Tempat : SLB Amal Mulia Kota Bengkulu

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
I . Susunan Acara
1. Pukul 7.00 - 7.30 persiapan dan dilanjutkan dengan pembukaan
2. Pukul 7.30 – 8.00 kegiatan senam bersama
3. Pukul 8.00 - 8.15 istirahat dan perisapan kegiatan lomba
4. Pukul 8.15 – 9.30 lomba botol di isi air menggunakan spons
5. Pukul 9.30 – 10.00 istirahat
6. Pukul 10.00 – 12.00 lomba tiup balon di dalam cangkir plastik

II . Susunan panitia
Ketua Panitia: Slamet Agung Permadi
Sekretaris: Adzkia Reneike R
Bendahara: Yustika Effriani
Seksi acara: Adinda Mutiara A dan Putu Panca Yustika
Seksi Konsumsi: Voni PutriAni dan Tahini Kuspita sari
Seksi Humas: Natasyah Dwi P dan Okta Ria Sari
Seksi Dokumentasi dan Perlengkapan : Abzan Zali

III . Anggaran kegiatan


Anggaran kegiatan acara :
1. Perlengkapan lomba
2. Hadiah bermain
3. Konsumsi :
4. Lain - lain :
Total :

F . PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari Kampus STIKES
Sapta Bakti agar kegiatan yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana yang kita
harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih.
1

Anda mungkin juga menyukai