Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BACAAN

ISLAM, BUDAYA, DAN POLITIK LOKAL: SUMATERA BARAT

Dalam dinamika islam, budaya, dan politik lokal di Sumatera Barat banyak diwarnai oleh
kaum muda dan kaum tua atau kaum modernis dengan kaum tradisionalis, perdebatan keduanya
menjadi penggambaran bagaimana islam dalam budaya dan politik lokal disana mengambil andil
yang besar dalam kehidupan massyarakat. Perselisihan keduanya bukanlah sesuatu yang
akhirnya menimbulkan perang secara fisik, melainkan hanya dalam peperangan intelektual dan
gagasan, kedunya berlomba menghadirkan narasi yang meyakinkan bagi argument yang diyakini
masing-masing.

Setidaknya ada dua tokoh besar yang mewakili dan menggambarkan dua golongan yang
telah disebutkan sebelumnya, yaitu Syekh Ahmad Khatib dan Datuk Sutan Maharaja. Syekh
ahmad chatib yang senantiasa mengarahkan muridnya untuk mempertanyakan dan menentang
tatanan social keagaamaan yang berjalan di lingkungan mereka, dan Datuk Sutan Maharaja yang
fokus pada revolusi atau revivalis adat, mengingatkan Kembali kepada Masyarakat agar tragedy
paderi tidak terulang Kembali. Pergerakan dimulai oleh ulama modernis dengan mendirikan
jurnal berbahasa melayu pertama di Singapore, dan secara berturut kemudian muli hadir jurnal-
jurnal maupun media untuk memuat tulisan hasil ide ide ulama ulama tersebut, dari sini kitab isa
melihat bagaimana mereka adalah orang-orang yang peduli pada proses pembagian ilmu dengan
tulisan. Ulama-ulama modernis ini mencoba menyelaraskan kehidupan agama mereka dengan
kehidupan realitas yang mereka tinggali. Terjadi pergeseran fokus, dari orientasi fiqh yang
menjadi fokus utama ulama-uama timur Tengah, menjadi memfokuskan diri kepada sumber
utama segala hukum yaitu Al quran dan Hadits.

Kembali pada media massa yang kemudian juga menjadi ‘ajang’ pergolakan intelektual
antara kaum tradisionalis dengan kaum modernis. Al moenir sebagai media kaum modernis dan
oetoesan melaju sebagai media kaum tradisionalis mulai menunjukkan pertentangan dalam
tulisan-tulisan yang di muat didalamnya. Tahun 1915, sebuah organisasi pemuda berdiri di tanah
minang, Bernama Sumatera Thawalib. Tak hanya itu mulai bermunculan pula sekolah-sekolah
yang menopang kebutuhan Pendidikan di tanah minang, salah satunya keetika tahun 1909 al
moenir mendirikan sekolah sekolah sekuler yang bekerjasama dengan para pedagang disana.
Pendirian sekolah ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah modern yang tidak mampu
di sediakan secara keseluruhan oleh pemerintah.

Di bidang politik, mulai didirikan Sarekat Islam di padang yang diinisiasi oleh H.
Abdullah Ahmad, dan di sisi lain juga didirikan oleh Syekh Chatib Ali. Selain itu juga ada yang
bergerak di bidang Pendidikan dan agama yaitu PGAI (Persatuan Guru Agama Islaam, yang hal
ini berorientasi pada kaum modernis, sementara disisi kaum tradisionalis dibentuk Persatuan
Ulama Sumatera (PUS), yang di inisiasi oleh Syech Chatib Ali. Pergerakan kaum modernis di
sambut dengan baik dikalangan penduduk kota dan para generasi muda, gibb memandang kaum
modernis sebagai kaum yang peduli akan agama, namun terganggu dengan dogmatika tradisional
yang melekat didalamnya, mereka tidak fokus pada madzhab melainkan pada penemuan dan
pemulihan Kembali etika islam yang sejati sebagai mana yang sesuai dengan al quran dan hadits.

Tahun 1930 menjadi momentum awal ketegangan di antara keduanya, pada intinya hal
hal yang menjadi pertentangan di antara kedua golongan ini ada tiga hal utama, yakni mengenai
kemajuan, identitas dan sikap terhadap pemerintah Belanda. Hal ini karena kaum modernis
terlihat lebih ‘santai dalam menghadapi colonial mereka tidak menolak secara keras dan
cenderung bersilap dinamis. Perkembangan yang dibawa oleh kaum modernis juga semakin
menguatkan kaum tradisionalis untuk tetap mempertahankan doktrin mereka dari ide ide
modernis yang mungkin saja bisa masuk. Sementara kaum modernis menganggap kaum
tradisional ini terlalu paternalistic, apa apa yang baik bagi Masyarakat haruslah diputuskan
dahulu oleh adat, ini bertentangan dengan mereka yang cenderung reaktid terhadap perubahan
dan tak jarang mempelajari pambaharuan yang menantang terkait dengan kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai