Anda di halaman 1dari 4

No.Dokumen MPM.

SM1-
LOCK OUT & TAG OUT / Tanggal 03 JAN 2016

LOTO Revisi 0
Halaman 1/1

1.0 TUJUAN

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan dan mesin yang sedang
dalam perbaikan tidak boleh dioperasikan sebelum benar-benar aman dan tidak
membahayakan bagi Karyawan.

2.0 RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup kegiatan pemasangan sistem penguncian (Lock Out) dan
penandaan (Tag Out) pada peralatan dan mesin yang sedang dalam perbaikan atau tidak
layak/aman untuk dioperasikan di PT. HASTA PRAJATAMA.

3.0 REFERENSI

PP 50/2012 kriteria Tentang Pemeliharaan, Perbaikan dan perubahan Sarana Produksi.

4.0 DEFINISI

4.1 Lock Out : Mematikan saklar, memutuskan arus, valve atau mengisolasi
mekanisme energi dengan menempatkan dalam posisi tidak aktif (off)
serta aman. Lock out ini dapat berupa sebuah gembok dipasang,
sehingga peralatan/mesin tersebut tidak dapat digerakkan.

4.2 Tag Out : Tanda peringatan berupa kartu yang digantungkan di peralatan dan
mesin yang sedang diisolasi, agar mudah dibaca dan dikenal oleh
karyawan lain.

4.2 LOTO : Lock Out dan Tag Out


No.Dokumen MPM.SM1-
LOCK OUT & TAG OUT / Tanggal 03 JAN 2016

LOTO Revisi 0
Halaman 2/1

5.0 PROSEDUR
No.Dokumen MPM.SM1-
LOCK OUT & TAG OUT / Tanggal 03 JAN 2016

LOTO Revisi 0
Halaman 3/1

PENANGGUNG
PROSEDUR
NO JAWAB

A Pekerjaan yang Memerlukan Lockout dan Tagout. Pelaksana


1. Saat melakukan kegiatan perbaikan atau perawatan pada setiap
mesin atau peralatan, dimana kemungkinan Karyawan dapat
terluka karena:
a. Peralatan dan mesin dapat bekerja (start up) secara tidak
terduga.
b. Terlepasnya energi yang tersimpan dari mesin dan peralatan.
2. Di dalam dua situasi yang sangat memerlukan lock out dan tag
out, yaitu:
a. Saat melepas atau membuat "by pass" alat pelindung bagian
mesin atau alat keselamatan lainnya.
b. Saat Karyawan harus memasang atau menempatkan suatu
bagian mesin dimana anggota badan Karyawan dapat tersentuh
bagian mesin yang bergerak.
3. Saat melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan:
a. Mereparasi rangkaian listrik.
b. Membersihkan atau meminyaki bagian mesin yang bergerak.
c. Membebaskan "jam" yang terjadi pada mesin yang sedang
beroperasi.
Petugas Maintenance memasang tag out berdasarkan permintaan
B perbaikan/Job order atau berdasarkan Surat ijin kerja yang telah
diterbitkan.
Pemasangan Lock out dan Tag out
C 1. Tag out di pasang bila ditemukan bahwa mesin/peralatan dalam
keadaan rusak oleh petugas maintenace dengan mencantumkan
nama dan tanda tangan untuk proses pemantauan terhadap
pemasang tag out tersebut.
2. Lock out baru dipasang jika telah diperoleh ijin kerja (untuk
pekerjaan yang termasuk membutuhkan ijin kerja) atau
permintaan perbaikan (job order) telah diproses untuk
memperbaiki sarana produksi tersebut. kemudian pihak
maintenance melengkapi Tag Out yang berisi informasi mengenai
pelaksana dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Pastikan bahwa LOTO yang terpasang tidak mudah lepas dan
No.Dokumen MPM.SM1-
LOCK OUT & TAG OUT / Tanggal 03 JAN 2016

LOTO Revisi 0
Halaman 4/1

terlihat secara jelas oleh Karyawan lainnya. Bila perlu


informasikan pada Karyawan sekitarnya bahwa ada pekerjaan
sedang dilakukan.
4. Apabila diperlukan fasilitas Lock out dari penanggung jawab K3
unit kerja melalui petugas maintenace/pelaksana maka pastikan
bahwa alat itu terpasang secara bersamaan.
Pelepasan Lockout dan Tagout
D 1. Pelepasan Lock out dan Tag out dilakukan setelah pekerjaan yang
dilakukan telah selesai. Pihak pelaksana/petugas maintenance
kemudian melapor kepada penanggung jawab K3 dan
Koordinator /supervisor (Pj area) bahwa pekerjaan telah selesai.
2. Penanggung jawab K3, Koordinator/supervisor (Pj area) bersama
petugas maintenace/pelaksana kemudian akan memeriksa kondisi
lokasi dan peralatan bahwa telah aman untuk dioperasikan
kembali. Bila telah aman maka penanggung jawab K3 akan
menandatangani surat ijin kerja tersebut yang menyatakan
pekerjaan telah selesai. Jika pekerjaan tersebut termasuk kepada
pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja.
3. Jika permintaan tersebut dalam bentuk Job order maka
Koordinator / supervisor unit kerja menandatangani penyelesaian
order tersebut.
4. Setelah surat ijin atau formulir permintaan perbaikan (Job order)
ditandatangani maka LOTO dapat dicabut dan disaksikan oleh
penanggung jawab K3 dan Koordinator/supervisor (Pj Area)

HAL-HAL PENTING TERKAIT K3 :


1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Kondisi Darurat : Hubungi Site Manager
3. Kotak P3K

Anda mungkin juga menyukai