Anda di halaman 1dari 6

No.

DOk : DTJA/QHSE/PR/001
PT.DWI TUNGGAL JAYA AGUNG Revisi : 02
Tgl Berlaku : 1 Januari 2022
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 1 dari 5

Disiapkan oleh : Disetujui oleh :

HSE Direktur
No.DOk : DTJA/QHSE/PR/001
PT.DWI TUNGGAL JAYA AGUNG Revisi : 02
Tgl Berlaku : 1 Januari 2022
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 2 dari 5

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan sebagai acuan metode untuk melakukan identifikasi risiko, penilaian risiko dan
penentuan tindakan pengendalian risiko yang sesuai di PT. Dwi Tunggal Jaya Agung

2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini berhubungan dengan dampak QHSE yang dapat diakibatkan oleh aktivitas
atau operasional yang ada di PT. Dwi Tunggal Jaya Agung

3. REFERENSI
3.1. ISO 14001 : 2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan
3.2. ISO 9001 : 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu
3.3. ISO 45001 : 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.4. PP 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4. DEFINISI
4.1. Manajemen risiko mendiskripsikan total prosedur yang berhubungan dengan identifikasi risiko,
penailaian risiko, pengendalian risiko dan peninjauan hasil atau akibat
4.2. Bahaya (Hazard) adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menyebabkan cedera
manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya
4.3. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan
keparahan suatu cidera atau sakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut
4.4. Penilaian risiko adalah proses penilaian terhadap suatu risiko dengan menggunakan parameter
akibat dan peluang dari bahaya yang ada
4.5. Job Safety Analysis adalah teknik manajemen keselamatan yang fokusnya pada identifikasi
bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan yang dilakukan
4.6. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan ataupun yang tidak dirncanakan terlebih
dahulu yang dapat mengakibatkan cedera atau kerusakan asset.
No.Dok : DTJA/QHSE/PR/001
PT.DWI TUNGGAL JAYA AGUNG Revisi : 01
Tgl Berlaku : 1 Januari 2022
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 3 dari 5

4.7. Insiden adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan ataupun yang tidak direncanakan terlebih
dahulu, jika keadaannya sedikit saja berbeda dapat mengakibatkan cedera atau kehilangan nyawa,
kerusakan properti maupun gangguan proses produksi.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1.Mengidentifikasi risiko dilakukan berdasarkan ruang lingkup kegiatan manajemen risiko yang
ditentukan dengan melihat semua kemungkinan yang dapat menimbulkan kerugian, complain
pelanggan, insiden, kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
5.2.Melakukan penilaian risiko untuk menentukan tingkat risikonya dengan mempertimbangkan dua
faktor yaitu faktor peluang dan akibat. Sebagai dasar dalam melakukan penilaian menggunakan
data-data QHSE perusahaan (kepuasaan pelanggan, komplain, insiden, kecelakaan atau penyakit
akibat kerja yang terjadi sebelumnya) maupun data-data eksternal yang berhubungan dengan
manajemen risiko (data dari perusahaan lain, literature, dan lain-lain.
5.3.Risiko merupakan pengalikan antara tingkat kemungkinan dengan tingkat keparahan. Risiko
signifikan merupakan risiko yang secara kondisi berpotensi memberikan dampak besar bagi
perusahaan.
5.4.Tingkat level risiko dibagi kedalam tingkat risiko “extreme”, “high”, dan “moderate”, dan “low”
level
5.5.Melakukan sosialisasi hasil identifikasi risiko kepada selauruh karyawan yang terkait dengan
pekerjaan yang mengandung risiko
5.6.Penilaian risiko diperbaharui minimal setahun sekali akan tetapi tidak menutup kemungkinan
dapt dilakukan lebih dari satu kali apabila terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut :
- Terdapat aktivitas operational ataupun jasa yang baru
- Terdapat produk alat atau bangunan baru
- Terjadi risiko baru
- Terdapat regulasi baru
- Dan lain-lain
No.Dok : DTJA/QHSE/PR/001
PT.DWI TUNGGAL JAYA AGUNG Revisi : 01
Tgl Berlaku : 1 Januari 2022
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 4 dari 5

5.7. Risk Matriks


Akibat
Kemungkinan 1 2 3 4 5
A High High Extreme Extreme Extreme
B Moderate High High Extreme Extreme
C Low Moderate High High Extreme
D Low Low Moderate High High
E Low Low Moderate Moderate High

Kemungkinan/Peluang Akibat/Dampak
A : Hampir pasti terjadi (>20 kali/tahun) 1 : Tidak ada cedera, kerugian material
kecil (< 1000.000
B : Cenderung untuk terjadi (11-19 kali / 2 : Cidera ringan/P3K, kerugian material
tahun) sedang (1000.000 – 10.0000)
C : Mungkin dapat terjadi (6 – 10 kali / 3 : Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
tahun) (10.000.000 – 50.000.000)
D : Kecil kemungkinan terjadi (2 – 5 kali / 4 : Cacat, kerugian materi besar
tahun (50.000.000 – 100.000.000)
E : Jarang terjadi ( 1 kali / tahun) 5 : Fatality, kerugian materi sangat besar (>
100.000.000

5.8. Pengendalian Risiko


Terdapat lima jenis pengendalian risiko yang dapat dipergunakan secara mandiri maupun
kombinasi diantara kendali-kendali risiko tersebut yaitu :
5.8.1. Eliminasi
Eliminasi merupakan pengandalian risiko dengan cara menghilangkan bahaya.
Pengendalian risiko ini. Kendali resiko ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis
kemungkinan proses (cara kerja), alat maupun bahan yang berbahaya untuk tidak
dilakukan atau dipergunakan dalam kegiatan kerja.
No.Dok : DTJA/QHSE/PR/001
PT.DWI TUNGGAL JAYA AGUNG Revisi : 01
Tgl Berlaku : 1 Januari 2022
PROSEDUR MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 5 dari 5

5.8.2. Subtitusi
Subtitusi merupakan pengendalian risiko dengan mengganti bahan atau alat kerja. Kendali
resiko ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis kemungkinan adanya proses
(cara kerja), alat maupun bahan pengganti / substitusi yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan resiko dalam pekerjaan.
5.8.3. Engineering Control
Proses pengendalian risiko dengan merekayasa suatu alat atau bahan dengan tujuan
mengendalikan bahayanya.
5.8.4. Administrasi
Pengendalian resiko ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis kemungkinan
proses (cara kerja), alat maupun bahan yang berbahaya tersebut dengan bantuan
prosedur prosedur administratif, instruksi kerja, pelatihan, mengurangi frekwensi
pekerjaa keterlibatan pekerja dan lain-lain
5.8.5. Alat Pelindung diri
Digunakan sebagai upaya terakhir, Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dan
memadai bagi semua karyawan guna menghindari keparahan dari resiko yang kecil.

6. LAMPIRAN
6.1. Formulir Risk Assesment
6.2. Formulir Job Safety Analysis (JSA)

Anda mungkin juga menyukai