2023
Oleh:
Nama : Abbas Sa’id
NIM 2309056051
Program Studi : Teknik Pertambangan
Kelompok 5
Anggota Kelompok :
1. Rangga
2. Syahrul Budi Utomo
3. Kiranci Virna Anggalo
4. Jordan Andrew Patrick Bawimbang
5. Abbas Sa’id
6. Nurmesti Purba
Samarinda,
Asisten,
KETERANGAN :
Lembar asistensi ini dilampirkan dalam laporan resmi praktikum dan syarat untuk
meminta tanda tangan dosen pengampu mata kuliah.
BAB I
PENDAHULUAN
Mekanika dibagi menjadi beberapa subbidang: statika yang mempelajari benda diam,
kinematika yang mempelajari benda bergerak, dan mekanika yang mempelajari benda
yang dipengaruhi gaya. Mekanika menggambarkan dinamika partikel atau sistem
partikel. Mekanika adalah bidang ilmu mekanika yang mempelajari gerak partikel,
dengan fokus pada penyebab geraknya, dan berkaitan dengan konsep kondisi gerak
benda dan kondisi luar yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda. Gerak
osilator merupakan salah satu contoh gerak yang dapat menggambarkan suatu sistem
gerak dinamis. Perilaku dinamis osilator harmonik dapat dengan mudah dipelajari
menggunakan sistem mekanik sederhana seperti pendulum yang dipengaruhi gravitasi
dengan getaran kecil.
Oleh karena itu, mekanika dapat digunakan untuk menganalisis dan merancang rencana
pondasi. Dalam proses analisisnya, mekanika berfungsi untuk menggambarkan perilaku
tanah dan sifat-sifatnya akibat gaya-gaya yang menimbulkan tegangan dan regangan.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui cara merakit pegas helix untuk percobaan tersebut
b. Untuk mengetahui jumlah getaran yang dihasilkan pegas helix dalam berbagai
beban
c. Untuk mengetahui bagian-bagian yang digunakan dalam percobaan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB)
Fisika adalah ilmu yang mempelajari mengenai benda-benda serta fenomena dan
keadaan yang terkait dengan benda-benda tersebut. Untuk menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi atau dialami suatu benda, maka didefinisikan berbagai besaran
fisika. Besaran-besaran fisika ini misalnya panjang, jarak, massa, waktu, gaya,
kecepatan, temperatur, intensitas cahaya, dan sebagainya. Terkadang nama dari besaran-
besaran fisika tadi memiliki kesamaan dengan istilah yang dipakai dalam keseharian,
tetapi perlu diperhatikan bahwa besaran-besaran fisika tersebut tidak selalu memiliki
pengertian yang sama dengan istilah-istilah keseharian. Seperti misalnya istilah gaya,
usaha, dan momentum, yang memiliki makna yang berbeda dalam keseharian atau
dalam bahasa-bahasa sastra. Misalnya, Anak itu bergaya di depan kaca, Ia berusaha
keras menyelesaikan soal ujiannya. Selain fisika sering kita temui di kehidupan sehari-
hari, oleh karena itu fisika penting bagi mahasiswa dan kedepannya (Nurlina, 2017).
Kinematika adalah salah cabang ilmu mekanika yang membahas gerak suatu objek
tanpa melihat penyebab geraknya. Jika suatu benda bergerak hanya karena pengaruh
eksternal, maka gerak keseluruhan benda dapat diwakili oleh gerak titik pusat
massanya. Objek bergerak bisa berupa partikel (kita sebut sebuah titik). Objek yang
bergerak seperti partikel (di mana setiap bagian bergerak dalam arah dan kecepatan
yang sama), misalnya sebuah benda padat yang bergerak meluncur dapat
dipertimbangkan bergerak seperti sebuah partikel. Kaitannya dalam bab ini maka sifat
gerak dibatasi oleh pernyataan bahwa gerak hanya berada di sepanjang garis lurus dan
bergerak oleh karena faktor eksternal (Nopriantoko,2023).
Kondisi gerak suatu titik objek ditentukan oleh perubahan posisi partikel sebagai fungsi
waktu. Dalam mekanika waktu dianggap bergantung pada sistem kerangka acuan fisis,
sehingga waktu di sini hanya sebagai besaran yang mengalir bebas dari besaran-besaran
lainnya. Bila fungsi posisi terhadap sudah diketahui, maka keadaan geraknya juga sudah
dapat kita ketahui (Nopriantoko,2023).
Menempatkan suatu objck itu berarti kita sudah menentukan posisi relatifnya terhadap
suatu titik acuan, seperti biasanya titik asal atau titik nol dari suatu sumbu. Posisi
mennyatakan di mana letak sautu titik objek itu berada, sedangkan perpindahan
perubahan posisi objek tersebut saat apabila ia bergerak (Nopriantoko,2023).
Perpindahan merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.
Perpindahan memiliki dua sifat, yang pertama yakni memiliki nilai jarak atau perubahan
posisi antara posisi awal dan akhir. Dan yang kedua arah geraknya dari posisi awal kc
posisi akhir yang dapat ditunjukkan dengan tanda positif atau negatif terhadap
sepanjang sumbu garis satu dimensi (Nopriantoko,2023).
Percepatan merupakan besaran vektor, memiliki nilai dan arah. Percepatan dengan nilai
positif berada pada sumbu positif dan percepatan dengan nilai negatif berada pada
sumbu negatif. Dalam banyak hal nilai percepatan bisa konstan atau mendekati konstan.
Misalnya, umum terjadi pada saat mempercepat laju kendaraan dengan percepatan yang
mendekati konstan dari keadaan diam dan ketika kendaraan melakukan pengereman
untuk berhenti dengan perlambatan yang mungkin bisa mendekati konstan juga
Percepatan konstan, percepatan rata-rata dan percepatan sesaat (Nopriantoko,2023).
Kecepatan Rata-Rata Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah seberapa cepat
benda tersebut bergerak (laju atau kecepatannya). Istilah “laju” menyatakan seberapa
jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang waktu tertentu. Secara umum laju rata-
rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya
dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Kecepatan rata-rata
didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk
menempuh perpindahan. Laju rata-rata dan kecepatan rata-rata sering memiliki besar
yang sama, tetapi kadang-kadang tidak. kecepatan sesaat pada waktu kapanpun adalah
kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil. Benda yang kecepatannya
berubah dikatakan mengalami percepatan Dengan demikian, percepatan menyatakan
seberapa cepat sebuah benda berubah. Percepatan waktu yang diperlukan untuk
perubahan (Nurlina, 2017).
Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik
acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatifartinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya.
Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada di
bumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada di bumi. Tetapi bila
matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi
matahari (Nurlina, 2017).
Gerak lurus berubah beraturan diartikan sebagai gerak bendadalam lintasan lurus
dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan
kecepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula
dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan
gerak benda tersebut berubah secara teratur. Perubahan kecepatan bisa berarti tejadi
pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan (Khoironi, 2010).
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa gerak lurus berubah beraturan ada 2 (dua):
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat, adalah gerak lurus yang
kecepatannya bertambah secara teratur. Yang termasuk GLBB dipercepat adalah
gerak jatuh bebas dan gerak vertikal ke bawah.
Contoh: buah kelapa yang jatuh dari tangkainya.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, adalah gerak lurus yang
kecepatannya berkurang secara teratur. Yang termasuk GLBB diperlambat adalah
gerak vertikal ke atas contoh:
a. bola yang dilempar vertikal ke atas.
b. Apel yang jatuh dari pohonnya.
c. Menendang bola secara horizontal.
(Khoironi, 2010).
Energi potensial benda adalah energi yang dimiliki oleh benda tersebut karena
kedudukan atau posisi benda tersebut, Jadi energi ini tersimpan dalam benda tersebut
dan dapat dimanfaatkan jika diperlukan. Berbagai jenis energi potensial dapat
didefinisikan, dan setiap jenis dihubungkan dengan suatu gaya tertentu. Energi potensial
akibat gravitasi Bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi pun
bisa diakibatkan oleh tarikan benda-benda lain seperti tarikan antarplanet. Adapun
energi potensial yang dimiliki suatu benda akibat pegas atau karet yang kamu regangkan
disebut energi potensial pegas. Sebuah pegas jika ditekan, kemudian dilepas maka pegas
dapat melempar kembali benda yang menekannya, karena pegas punya energy
potensial. Energi kimia pada bahan bakar termasuk energy potensial (Nurlina, 2017).
Energi kinetik adalah Setiap benda yang bergerak memberikan gaya pada benda lain
dan memindahkannya sejauh jarak tertentu. Benda yang bergerak memiliki kemampuan
untuk melakukan kerja, karenanya dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda
yang bergerak disebut energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani, kinetikos,
yang artinya gerak. ketika benda bergerak, benda pasti memiliki kecepatan. Dengan
demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi kinetik merupakan energi yang
dimiliki benda karena gerakannya atau kecepatannya (Bahtiar,2017).
Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi Mekanik. Ketika
terjadi perubahan energi dari EP menjadi EK atau EK menjadi EP, walaupun salah
satunya berkurang, bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika EP berkurang,
besar EK bertambah. Demikian juga ketika EK berkurang, pada saat yang sama besar
EP bertambah. Total energinya tetap sama, yakni Energi Mekanik. Jadi Energi Mekanik
selalu tetap atau kekal selama terjadi perubahan energi antara EP dan EK. Karenanya
kita menyebutnya Hukum Kekekalan Energi Mekanik (Bahtiar,2017).
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmonik/harmonis 57. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan
yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari
gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita
menyebutnya gerak harmonis sederhana. Gerak harmonis sederhana yang dapat
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran benda pada pegas dan getaran
benda pada ayunan sederhana. Kita akan mempelajarinya satu persatu (Bahtiar,2017).
Besaran fisika pada gerak harmonik sederhana pada ayunan sederhana ada 2 yaitu
Periode (T) Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki
periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara
lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari
titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut dan Selain
periode, terdapat juga frekuensi atau banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu detik . Yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap.
Satuan frekuensi adalah 1 persekon atau s-1 disebut juga hertz (Bahtiar,2017).
Tegangan merupakan besaran skalar yang memiliki satuan N/m2 atau Pascal (Pa).
tegangan pada suatu benda menyebabkan benda itu mengalami perubahan bentuk.
Tegangan yang dperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada
sifat bahan yang menderita tegangan itu. Perbandigan tegangan terhadap regangan atau
tegangan persatuan regangan disebut modulus elastik bahan yang bersangkutan.
Semakin besar nilai modulus elastik, semakin besar pula tegangan yang diperlukan
untuk regangan tertentu. Modulus regangan atau modulus Young adalah konstanta
perbandingan tegangan tarik atau tegangan kompresi terhadap regangan tarik atau
regangan kompresi. Kemudian pada suatu titik tertentu itu sampai pada batas ellastik
dimana benda itu akan kembali ke benda itu semula jika gaya itu dilepaskan. Jika benda
diregangkan melewati batas elastik, maka akan memasuki daerah plastis dimana benda
tidak akan kembali kepanjang awalnya Perpanjangan maksimum dicapai pada titik
patah (titik pulus) (Nurlina, 2017).
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
0,02) detik, arti fisisnya adalah 5 ketik ekivalen dengan 5 × 0,02 = 0,1 detik.
11. Diukur panjang (s) pita dalam 4 ketik dan nyatakan dalam satuan m.
5𝑚
12. Dihitung laju akhir sistem menggunakan persamaan v =
0,1 𝑠 dan catat hasilnya
dalam Tabel 1.
13. Diulangi langkah a sampai g dengan beban m = 100 g dan beban m = 150 g.
14. Dilengkapi Tabel 1 dengan data yang didapatkan.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi selama praktikum yaitu ketika kereta percobaan
sedang di uji cobakan. Kereta tersebut melaju melewati batas yang di tentukan sampai
melesat jauh ke bawah himggah jatuh karna tidak di perhatikanya tali penahan kereta
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Cara merangkai pegas helix adalah susun alat percobaan yang telah di siapkan.
Lalu pasang bosshead pada ujung atas batang statif dan masukkan pasak pemikul
ke bosshead. Kemudian pasang pegas 10N/m pada statid dengan cara
menggantungkan salah satu ujung pegas pada pasak pemikul. Pasang beban
bercelah dan penggantung beban pada ujung bawah pegas sedemikian rupa dan
beri simpangan pada pegas dengan cara menarik beban ke bawah.
b. Jumlah getaran pada pegas helix yang telah diberi beban 100 gram adalah 37
kali, dan untuk beban 200 gram sebanyak 29 kali. Intinya semakin besar
bebannya maka semakin kecil jumlah getarannya.
c. Adapun alat-a;at yang digunakan di GLBB adalah rel presisi, kaki rel,
penghubung rel, klem meja, tali nilon, katrol, beban bercelah (50 gram, 100
gram,150 gram), kereta dinamika, meteran, pita ketik, catu daya Kabel
penghubung 25 cm warna kuning dan biru dan kertas karbon.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya dalam penggunaan alat dalam praktikum agar
lebih teliti agar posedur dapat berjalan dengan baik sesuai dengan arahan dan alat yang
di gunakanpun tidak mengalami kerusakan
DAFTAR PUSTAKA