Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EFISIENSI PASAR MONOPOLI PADA


PT. PLN DI TANJUNG REDEB

EKONOMO KIKRO II

OLEH :

MUHAMMAD ZAINUDDIN. IB

22600043

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU


PROGRAM STUDI S1
EKONOMI PEMBANGUNAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Efisiensi Pasar Monopoli Pada PT. PLN di
Tanjung Redeb ”.

Makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas matakuliah Ekonomi Mikro.
Dengan tersusunnya makalah kami menyadarai dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya.
Dan semoga dengan adanya makalah kami ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
sekalian.

Batu-Batu, November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................4
BAB I................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN............................................................................................................................5
1. Latar Belakang....................................................................................................................5
2. Rumusan Masalah...............................................................................................................6
3. Tujuan..................................................................................................................................6
BAB II..............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
1. Pengertian Monopoli...........................................................................................................7
2. Jenis Monopoli.....................................................................................................................7
3. Ciri-ciri Pasar Monopoli.....................................................................................................8
4. Undang-undang tentang monopoli.....................................................................................9
5. Monopoli PT. PLN ditinjau dari teori etika deontologi..................................................10
6. Monopoli PT. PLN ditinjau dari teori etika teleologi.....................................................12
7. PT. PLN (PERSERO) Rayon Tanjung Redeb.................................................................12
a. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Rayon Tanjung Redeb...........................13
b. Tugas Pokok PT. PLN (Persero) Rayon Tanjung Redeb...........................................13
c. Fungsi PT PLN (Persero) Rayon Tanjung...................................................................14
Visi, Misi dan Tujuan Didirikannya PT PLN (Persero) Rayon Tanjung..................................14
Redeb......................................................................................................................................14
BAB III...........................................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................................15
KESIMPULAN..........................................................................................................................15
SARAN.......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kantor PT. PLN Tanjung Redeb…………………………………….. 12

Gambar 2 : Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO)……………………………13


Rayon Tanjung Redeb

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

PT. Perusahaan Listrik Negara Persero (PT. PLN) merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang diberikan mandat untuk menyediakan kebutuhan listrik di
Indonesia. Seharusnya sudah menjadi kewajiban bagi PT. PLN untuk memenuhi itu
semua, namun pada kenyataannya masih banyak kasus dimana mereka merugikan
masyarakat. Kasus ini menjadi menarik karena disatu sisi kegiatan monopoli mereka
dimaksudkan untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat sesuai UUD 1945 Pasal 33, namun disisi lain tindakan PT. PLN
justru belum atau bahkan tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam pemenuhan
kebutuhan listrik masyarakat.

5
2. Rumusan Masalah

1. Apa pengaruh PT. PLN terhadap fungsi pasokan listrik di daerah?


2. Bagaimana peran pemerintah dalam mengatur praktik monopoli di Indonesia?
3. Bagaimana keberhasilan PT. PLN di Tanjung Redeb dalam mengelola pasokan
listrik?

3. Tujuan

1. Mengetahui seberapa besar dampak PT. PLN terhadap pasokan listrik di daerah.
2. Mengetahui peranan Pemerintah dalam pengelolaan pasar monopoli.
3. Mengetahui efisiensi PT. PLN di Tanjung Redeb dalam pengelolaan listrik.

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Monopoli

Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau
segelintir perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya
pengganti yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk
masuk dalam bidan industri atau bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh
satu atau segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk didalamnya. Karena
itu, hampir tidak ada persaingan berarti.

Secara umum perusahaan monopoli menyandang predikat jelek karena di


konotasikan dengan perolehan keuntungan yang melebihi normal dan penawaran
komoditas yang lebih sedikit bagi masyarakat, meskipun dalam praktiknya tidak selalu
demikian.Dalam ilmu ekonomi dikatakan ada monopoli jika seluruh hasil industri
diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan yang disebut monopolis atau perusahaan
monopoli.

2. Jenis Monopoli

Ada dua macam monopoli.Pertama adalah monopoli alamiah dan yang kedua
adalah monopoli artifisial.Monopoli alamiah lahir karena mekanisme murni dalam
pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan alamiah karena kondisi objektif yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan perusahaan ini unggul dalam pasar
tanpa bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh perusahaan lain. Dalam
jenis monopoli ini, sesungguhnya pasar bersifat terbuka. Karena itu, perusahaan ain
sesungguhnya bebas masuk dalam jenis industri yang sama. Hanya saja, perusahaan
lain tidak mampu menandingi perusahaan monopolistis tadi sehingga perusahaan yang
unggul tadi relatif menguasasi pasar dalam jenis industri tersebut.

Yang menjadi masalah adalah jenis monopoli yang kedua, yaitu monopoli
artifisial.Monopoli ini lahir karena persekongkolan atau kolusi politis dan ekonomi

7
antara pengusaha dan penguasa demi melindungi kepentingan kelompok pengusaha
tersebut.Monopoli semacam ini bisa lahir karena pertimbangan rasional maupun
irasional.Pertimbangan rasional misalnya demi melindungi industri industri dalam
negeri, demi memenuhi economic of scale, dan seterusnya.Pertimbangan yang
irasional bisa sangat pribadi sifatnya dan bisa dari yang samar-samar dan besar muatan
ideologisnya sampai pada yang kasar dan terang-terangan. Monopoli ini merupakan
suatu rekayasa sadar yang pada akhirnya akan menguntungkan kelompok yang
mendapat monopoli dan merugikan kepentingan kelompok lain, bahkan kepentingan
mayoritas masyarakat.

3. Ciri-ciri Pasar Monopoli

Adapun yang menjadi ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:

Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan.Dari definisi monopoli telah


diketahui bahwa hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan
demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para
pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut
maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat
penjualan sepenuhnya ditentukan oleh perusahaan monopoli itu, dan konsumen tidak
dapat berbuat suatu apapun didalam menentukan syarat jual beli.

Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang yang dihasilkan


perusahaan monopoli tidak dapat digantikann oleh barag lain yang ada didalam pasar.
Barang-barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip yang dapat menggantikan.

Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri.Sifat ini


merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-
perusahaan lain memasuki industri tersebut.

Dapat mempengaruhi penentuan harga.Oleh karena perusahaan monopoli


merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga.

8
Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan monopoli adalah
satu-satunya perusahaan didalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan menggunakan iklan. Walau ada yang menggunakan iklan, iklan tersebut
bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, melainkan untuk memelihara hubungan
baik dengan masyarakat.

4. Undang-undang tentang monopoli

Terlepas dari kenyataan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan


perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik
monopoli, oligopoli, suap, harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak dapat
merugikan kepentingan masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu
dalam masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh
oleh Negara maju semacam Amerika, adalah melalui undang-undang anti-monopoli.

Di Indonesia untuk mengatur praktik monopoli telah dibuat sebuah undang-


undang yang mengaturnya.Undang-undang itu adalah Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.Undang-undang ini menerjemahkan monopoli sebagai suatu
tindakan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usaha.Sedangkan praktik monopoli pada UU tersebut dijelaskan sebagai suatu
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
UU ini dibagi menjadi 11 bab yang terdiri dari beberapa pasal.

Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik


masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu
secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga
sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian
ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi
enggan untuk berinvestasi.

9
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah perusahaan pemerintah yang
bergerak di bidang pengadaan listrik nasional.Hingga saat ini, PT. PLN masih
merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya.Dalam hal ini
PT. PLN sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, dan
mendistribusikannya secara merata.
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkan
karena PT. PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan
tanpa barang pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga
berapapun yang mereka kehendaki.

Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.Sehingga.Dapat
disimpulkan bahwa monopoli pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan
dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada
negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian Indonesia akan ditopang oleh
3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan Usaha Milik Negara/Daerah), dan
swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar,
serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan.
Penafsiran dari kalimat “dikuasai oleh negara” dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu
dalam bentuk kepemilikan tetapi utamanya dalam bentuk kemampuan untuk
melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap
berpegang pada azas kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

5. Monopoli PT. PLN ditinjau dari teori etika deontologi


Konsep teori etika deontologi ini mengemukakan bahwa kewajiban manusia
untuk bertindak secara baik, suatu tindakan itu bukan dinilai dan dibenarkan
berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan
itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri dan harus bernilai moral karena
berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau
akibat dari tindakan itu. Etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik
dan watak yang baik dari pelaku.

10
Dalam kasus ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya
mempunyai tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik
nasional. Akan tetapi tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena
PT. PLN belum mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil dan merata.

11
6. Monopoli PT. PLN ditinjau dari teori etika teleologi
Berbeda dengan etika deontologi, etika teleologi justru mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dengan tindakan itu,
atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dalam kasus ini,
monopoli di PT. PLN terbentuk secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD
1945, dimana pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan
sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara untuk
kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka
PT. PLN dinilai etis bila ditinjau dari teori etika teleologi.

7. PT. PLN (PERSERO) Rayon Tanjung Redeb

Gambar 1 :
Kantor PT. PLN Tanjung Redeb

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai


ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik
gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara
tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan Belanda tersebut oleh
Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang
Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para
pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh Listrik dan Gas yang bersama dengan

12
Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945,
Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.

Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan


tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan
Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam
bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

a. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Rayon Tanjung Redeb

Gambar 2 :
Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Rayon Tanjung Redeb

b. Tugas Pokok PT. PLN (Persero) Rayon Tanjung Redeb


Tugas pokok PT. PLN (Persero) Rayon Tanjung Redeb adalah sebagai berikut :

13
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kehidupan umum secara khusus
masyarakat Kabupaten Berau.
b. Mencari keuntungan dari penjualan tenaga listrik.
c. Melaksanakan pelayanan kepada pelanggan dalam hal penyediaan tenaga
listrik.

c. Fungsi PT PLN (Persero) Rayon Tanjung


Fungsi PT PLN (Persero) Rayon Tanjung Redeb adalah :

a. Perencanaan dan pemeliharaan konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik.


b. Pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit tenaga listrik.
c. Pengoperasian dan pemeliharaan jaringan tenaga listrik.
d. Pelaksanaan penjualan tenaga listrik dan pengadministrasian pelanggan
e. tenaga listrik.
f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keuangan, Material dan Administrasi.

d. Visi, Misi dan Tujuan Didirikannya PT PLN (Persero) Rayon Tanjung Redeb

Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,


Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi :
i. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
ii. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
iii. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
iv. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan agar
ramah lingkungan.

14
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa PT. Perusahaan
Listrik Negara (Persero) di Tanjung Redeb perupakan perusahaan Milik Negara, yang di
mana dalam pelaksanaanya bertujuan untuk memenuhi pasokan listrik secara merata
kepada setiap masyarakat.

SARAN

Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat secara adil dan merata, ada
baiknya Pemerintah membuka kesempatan bagi investor untuk mengembangkan usaha di
bidang listrik. Akan tetapi Pemerintah harus tetap mengontrol dan memberikan batasan
bagi investor tersebut, sehingga tidak terjadi penyimpangan yang merugikan masyarakat.
Atau Pemerintah dapat memperbaiki kinerja PT. PLN saat ini, sehingga menjadi lebih baik
demi tercapainya kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat banyak sesuai amanat UUD
1945 Pasal 33.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://nenygory.wordpress.com/2011/05/30/kasus-monopoli-yang-dilakukan-oleh-
perusahaan-listrik-negara-pt-pln/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli

http://auliayoel.blogspot.com/2011/12/pasar-monopoli.html

https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2010/07/01/072847520730390-dilema-

https://www.academia.edu/9180965/Ekonomi_Mikro_Monopolikah_PLN

https://core.ac.uk/download/pdf/77630599.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai