Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI


Dosen Pengampu : Grt. Muhammad Haderawi, S.Ag., M.Pd

INDAH TRI WULANDARI


20310068
PAI 6B

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AS'ADIYAH SENGKANG

2023
STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

Struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah, sesuai dengan KMA Nomor 184
tahun 2019 , sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan struktur kurikulum MTs yang berlaku
sebelumnya. Namun sesuai regulasi terbaru ini, pemerintah memberikan peluang kepada
madrasah untuk melakukan inovasi terhadap struktur kurikulum sesuai kebutuhan madrasah.

Inovasi kurikulum pada struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah adalah


kewenangan setiap madrasah untuk menambah, mengurangi, serta merelokasi beban belajar
hingga maksimal enam jam per minggunya. Madrasah Tsanawiyah juga berhak untuk
menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal hingga sebanyak-banyaknya tiga mata
pelajaran muatan lokal dengan jumlah penambahan beban belajar maksimal enam jam per
minggu.

Struktur kurikulum yang mulai berlaku pada tahun pelajaran 2020/2021 diatur melalui
Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Madrasah. Sebagaimana dalam regulasi sebelumnya, muatan kurikulum di
Madrasah Tsanawiyah dikumpulkan dalam dua kelompok. Yakni muatan nasional dan
muatan lokal.

Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan oleh
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun Keputusan Menteri
Agama (KMA) Nomor 184 Tahun 2019. Pelajaran pelajaran tersebut dimasukkan menjadi
dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A adalah kelompok mata
Pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Pada penjelasan Madrasah
Tsanawiyah, mapel kelompok A meliputi: Pendidikan Agama Islam (Al-Qur’an hadist,
Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam), Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris.

Sedangkan Mata Pelajaran Kelompok B merupakan kelompok Mata Pelajaran yang


muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal. Pada rincian Madrasah Tsanawiyah, mapel kelompok B meliputi: Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Prakarya. dan/atau Informasi Muatan Lokal*
Sedang muatan lokal merupakan mata pelajaran yang berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal menjadi kekhasan atau keunggulan
madrasah. MTs dapat menyelenggarakan hingga tiga jenis mata pelajaran muatan lokal
dengan jumlah maksimal enam jam pelajaran. Muatan lokal Madrasah Tsanawiyah dapat
berupa, Tahfidz, Tilawah, Seni Islam, Riset atau penelitian ilmiah, Bahasa/literasi, Teknologi,
Pendalaman Sains, Kekhasan madrasah (Aswaja, Kemuhammadiyahan, dll), Kekhasan
madrasah khususnya dalam naungan pondok pesantren seperti balaghah, nahwuSharaf serta
hal-hal yang menjadi ciri khas madrasah yang bersangkutan.

Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Berdasarkan KMA Nomor 184 Tahun


2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Madrasah, struktur kurikulum pada
Madrasah Tsanawiyah adalah sebagaii berikut:

Keterangan:

1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang bermuatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
5. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Kesehatan dapat memuat konten lokal.
6. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika, satuan pendidikan
menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta didik dapat
memilih salah satu mata pelajaran yaitu Mata Pelajaran Prakarya atau Mata Pelajaran
Informatika yang disediakan oleh satuan pendidikan.
7. Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah dan/atau kearifan lokal atau mata pelajaran
lain yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata
pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai