Anda di halaman 1dari 2

Tugas 5

Mata Kuliah Pembaharuan Hukum Pidana

Menulis resume tentang rancang bangun kuhp

Nama : Arman Saepul Majid

Npm : 10040021033

Mata Kuliah : Pembaharuan Hukum Pidana

Rancangan KUHP, atau Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, adalah usulan
perubahan atau penyempurnaan terhadap KUHP yang merupakan kitab hukum yang
mengatur tentang tindak pidana di Indonesia. Rancangan KUHP bertujuan untuk mengupdate
dan menyesuaikan KUHP dengan perkembangan zaman, masyarakat, dan perkembangan
hukum di Indonesia.

Rancangan KUHP telah menjadi perdebatan yang panjang dan kompleks di Indonesia.
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam rancangan ini antara lain adalah:

1. Pembaharuan dan Penyesuaian: Rancangan KUHP mencoba untuk memperbaharui dan


menyesuaikan KUHP dengan perkembangan sosial, teknologi, dan hukum yang terjadi sejak
KUHP terakhir kali direvisi pada tahun 1961. Rancangan ini juga berusaha mengisi celah
hukum yang ada atau mengatasi ketidakjelasan dalam KUHP yang berlaku saat ini.

2. Pemisahan Antara Pidana dan Pidana Khusus: Rancangan KUHP mengusulkan untuk
memisahkan tindak pidana biasa (pidana umum) dengan tindak pidana khusus. Tindak pidana
khusus akan diatur dalam undang-undang terpisah seperti Undang-Undang Anti-Terorisme,
Undang-Undang Narkotika, atau undang-undang lainnya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan regulasi yang lebih spesifik dan detail terhadap kasus-kasus tertentu.

3. Pembaharuan dalam Tindak Pidana Korupsi: Rancangan KUHP juga mengusulkan


perubahan pada aturan-aturan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Salah satu
perubahan yang diusulkan adalah peningkatan sanksi bagi pelaku tindak pidana korupsi serta
pemberantasan korupsi yang lebih efektif dan efisien.

4. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Rancangan KUHP juga berupaya untuk meningkatkan
perlindungan terhadap hak asasi manusia. Hal ini diwujudkan melalui pengaturan yang lebih
jelas mengenai hak-hak tersangka, terdakwa, dan narapidana, serta pengaturan mengenai
pencegahan penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi atau yang merendahkan martabat
manusia.
5. Perubahan dalam Tindak Pidana Teknologi Informasi: Rancangan KUHP juga
mengusulkan peningkatan peraturan terkait tindak pidana di bidang teknologi informasi. Hal
ini penting mengingat perkembangan teknologi informasi yang pesat dan kebutuhan hukum
yang memadai untuk melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan di dunia maya.

Perlu dicatat bahwa rancangan ini masih dalam tahap diskusi dan belum menjadi undang-
undang. Pemerintah dan DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) serta
berbagai pihak terkait terus melakukan pembahasan, konsultasi, dan evaluasi terhadap
rancangan ini untuk mencapai konsensus yang lebih luas sebelum diundangkan menjadi
undang-undang.

Harapannya, Rancangan KUHP yang disepakati dan disahkan akan menjadi instrumen
hukum yang lebih komprehensif, menjawab tuntutan keadilan masyarakat, serta mampu
mengantisipasi perkembangan hukum dan teknologi di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai