Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR PENELITIAN

Dosen Pengampu:

Dr. Ribhan, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Pandu Firmansyah (2211011144)
M. Raihan Saputra (2211011147)
F. H. A. Pranata Silubun Mustar (2211011148)

Program Studi S1 Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang pengantar penelitian.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... ..1


1. Latar Belakang .................................................................... 1
2. Rumusan Masalah............................................................... 2
3. Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3
1 Perkenalan ........................................................................... 3
1.1 Riset Bisnis ....................................................................... 3
1.2 Peran Dan Teori Dan Informasi Dalam Penelitian ........... 5
1.3 Penelitian Dan Manajer .................................................... 6
2 Jenis Penelitian Bisnis ......................................................... 7
2.1 Penelitian Terapan ............................................................ 8
2.2 Penelitian Dasar Atau Mendasar ...................................... 8
3 Manajer Dan Penelitian ....................................................... 10
3.1 Mengapa Manajer Perlu Mengetahui Tentang Penelitian 10
3.2 Manajer Dan Konsultan Peneliti....................................... 13
4 Konsultan / Peneliti Internal VS Eksternal .......................... 14
4.1 Konsultan Peneliti Internal ............................................... 14
4.1.1 Keunggulan Konsultan / Peneliti Internal ..................... 15
4.1.2 Kekurangan Konsultan / Peneliti Internal ..................... 15
4.2 Konsultan / Peneliti Eksternal .......................................... 16
4.2.1 Keunggulan Konsultan / Peneliti Eksternal ................... 16
4.2.2 Kekurangan Konsultan / Peneliti Eksternal ................... 17
5 Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Efektifitas Manajerial18
6 Penelitian Etika Dan Bisnis ................................................. 19
BAB III PENUTUP .............................................................................. 20
Kesimpulan ............................................................................. 20
Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Penelitian dalam konteks manajemen telah menjadi sangat penting dalam
menghadapi dinamika dan kompleksitas organisasi modern. Seiring dengan
perkembangan teknologi, persaingan pasar, dan perubahan lingkungan bisnis,
manajer perlu memiliki pemahaman mendalam tentang penelitian untuk
mengambil keputusan yang tepat dan efektif.
Manajer yang memiliki pengetahuan tentang metode penelitian dapat lebih
baik memahami, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa yang memengaruhi
kinerja organisasi. Meskipun mungkin tidak secara langsung terlibat dalam
penelitian besar, pemahaman terhadap proses penelitian memungkinkan manajer
untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi, dan meminimalkan risiko
di lingkungan kerja. Selain itu, keterlibatan manajer dalam pengetahuan
penelitian memainkan peran penting dalam interaksi dengan konsultan-peneliti.
Kemampuan untuk memahami dan menilai rekomendasi penelitian secara kritis
memungkinkan manajer membuat keputusan yang lebih terinformasi dan tepat
sasaran.
Dalam hal etika penelitian bisnis, manajer harus memahami dan mematuhi
kode etik dalam setiap tahap penelitian. Perilaku etis mencakup kewajiban
terhadap organisasi, peneliti, dan responden yang memberikan data,
menciptakan dasar yang kuat untuk integritas dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian, latar belakang ini mencerminkan kebutuhan manajer
untuk memiliki pengetahuan yang solid tentang penelitian dalam rangka
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, menghadapi perubahan yang
cepat, dan memastikan keberlanjutan dan kesuksesan organisasi.

1
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan penelitian bisnis?
b. Bagaimana cara membedakan antara penelitian terapan dan dasar?
c. Mengapa seorang manajer harus mengetahui tentang penelitian?
d. Bagaimana cara mengidentifikasi kapan menggunakan peneliti
internal dan eksternal?
e. Bagaimana seorang manajer menerapkan pengetahuan yang di peroleh
tentang penelitian?
f. Bagaimana cara menunjukan kesadaran akan peran etika dalam penelitian
bisnis?

3. Tujuan
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian bisnis.
b. Memaparkan bagaimana cara membedakan antara penelitian terapan dan
dasar.
c. Menjelaskan mengapa seorang manajer harus mengetahui tentang
penelitian.
d. Memaparkan bagaimana cara mengidentifikasi kapan menggunakan
peneliti internal dan eksternal.
e. Menjelaskan bagaimana seorang manajer menerapkan pengetahuan yang di
peroleh tentang penelitian.
f. Menjelaskan bagaimana cara menunjukan kesadaran akan peran etika dalam
penelitian bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. PERKENALAN
Penelitian, yang seringkali dianggap menakutkan, sebenarnya adalah proses
memahami dan menyelesaikan masalah dengan mempelajari situasi secara
menyeluruh. Ini melibatkan berbagai aktivitas, termasuk analisis data, eksperimen,
dan refleksi. Masyarakat terlibat dalam penelitian setiap hari dalam berbagai
konteks, mulai dari memilih produk hingga mengambil keputusan investasi.
Bagi manajer, kemampuan mengambil keputusan yang baik sangat penting.
Proses pengambilan keputusan yang baik melibatkan identifikasi masalah,
pengenalan faktor-faktor relevan, pengumpulan informasi yang tepat, analisis data,
dan penerapan solusi yang ditemukan. Untuk menjadi manajer yang sukses, penting
untuk memahami langkah-langkah ini dan mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi organisasi atau pemangku kepentingannya.

1.1 Riset Bisnis


Riset bisnis dapat digambarkan sebagai upaya sistematis dan terorganisir untuk
menyelidiki masalah spesifik di lingkungan kerja yang memerlukan solusi.
Ini terdiri dari serangkaian langkah yang dirancang dan diterapkan dengan tujuan
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menjadi perhatian para
manajer di lingkungan tempat kerja.
Artinya, langkah pertama dalam setiap investigasi adalah mengidentifikasi di
mana letak masalah dalam organisasi dan mengidentifikasi sejelas dan sespesifik
mungkin masalah yang perlu diselidiki dan diselesaikan.
Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, langkah-langkah diambil untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan masalah, mengumpulkan
informasi, menganalisis data, mengembangkan deskripsi masalah yang dihadapi,
dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keseluruhan proses pemecahan suatu masalah disebut penelitian.

3
Oleh karena itu, Studi mencakup serangkaian aktivitas yang dipertimbangkan
dengan baik dan diterapkan dengan hati-hati yang memungkinkan manajer
mempelajari cara memecahkan, atau setidaknya meminimalkan, masalah
organisasi.
Penelitian meliputi proses penelitian, penyelidikan, eksplorasi, dan
eksperimen.Proses-proses tersebut harus dilakukan secara sistematis, cermat, kritis,
obyektif, dan logis.Hasil akhir yang diinginkan adalah wawasan yang membantu
manajer mengatasi situasi masalah.Memahami riset bisnis memudahkan untuk
mengidentifikasi isu-isu penting, mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis data dengan cara yang mendukung pengambilan keputusan, dan
mengambil tindakan yang tepat.
Terakhir, pengambilan keputusan hanyalah proses memilih solusi alternatif
untuk memecahkan suatu masalah, dan penelitian membantu menghasilkan
alternatif yang layak untuk pengambilan keputusan yang efektif.Dengan
pengetahuan Anda tentang penelitian, Anda dapat memecahkan masalah kecil yang
mungkin Anda hadapi dalam pekerjaan Anda (di masa depan) sebagai orang
keuangan, administrator, manajer merek, manajer produk, manajer pemasaran ,
auditor TI, manajer proyek, atau sebagai Perusahaan atau lakukan riset sendiri
untuk memecahkan masalah besar.Anda akan menjadi seorang analis atau
konsultan.
Selanjutnya, kita dapat membedakan penelitian yang baik dan buruk yang
dipublikasikan di jurnal (profesional), antara baik dan buruk penelitian yang
dilakukan oleh lembaga penelitian, dan antara proposal penelitian yang baik dan
buruk dari lembaga penelitian.Ini membantu Anda membedakan proposal
penelitian dan lebih berinteraksi secara efektif.Penelitian bisnis kini dapat diartikan
sebagai suatu kajian atau kajian yang terorganisir, sistematis, berbasis data, kritis
dan obyektif yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan jawaban atau solusi
terhadap permasalahan tertentu.
Pada dasarnya, penelitian memberikan informasi yang diperlukan yang
membantu manajer membuat keputusan untuk mengatasi masalah.
Informasi yang diberikan mungkin merupakan hasil pengumpulan data primer
secara langsung atau analisis cermat terhadap data sekunder yang sudah tersedia

4
(intra-perusahaan, intra-industri, arsip, dll.).Data ini dapat bersifat kuantitatif (data
kuantitatif adalah data dalam bentuk angka-angka yang umumnya dikumpulkan
melalui pertanyaan-pertanyaan terstruktur) atau kualitatif (data kualitatif adalah
data dalam bentuk kata-kata) dan dapat berupa pertanyaan atau jawaban
wawancara, terdiri dari jawaban-jawaban komprehensif.Hal ini muncul dari
pertanyaan-pertanyaan yang terungkap melalui survei dan observasi, atau dari
informasi yang tersedia yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti Internet.

1.2 Peran Teori Dan Informasi Dalam Penelitian


Kami menjelaskan bahwa penelitian datang dalam berbagai bentuk dan ada
berbagai jenis pertanyaan tentang proyek penelitian, dan pendekatan berbeda untuk
mengumpulkan dan menganalisis berbagai jenis data.
Selain itu, meskipun beberapa penelitian bertujuan untuk membangun teori,
ada pula penelitian yang menguji teori atau menggunakan kerangka kerja, alat, atau
model yang ada untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Memang benar bahwa
teori dan informasi memainkan peranan penting dalam satu atau lain cara dalam
sebuah proyek penelitian. Istilah "teori" mempunyai arti berbeda tergantung pada
siapa Anda bertanya. Banyak orang menggunakan kata “teori” untuk mengartikan
gagasan atau firasat yang dimiliki seseorang. Misalnya tentang komposisi optimal
tim sepak bola, gaji bankir investasi, program Apollo dan pendaratan di bulan
(“Apollo”) yang terkait, dan sebagainya.(Pendaratan di bulan tidak terjadi').
Bagi yang lain, teori adalah konsep, alat, atau model yang membantu kita
memikirkan dan memecahkan masalah, menjelaskan fenomena, atau lebih
memahami topik yang diminati, seperti keunggulan kompetitif atau manajemen
portofolio, atau kerangka kerja.
Bagi para ilmuwan, gagasannya adalah bahwa suatu teori menjelaskan
fenomena tertentu, dan penjelasan ini berlaku untuk berbagai situasi. Misalnya,
teori ekspektasi menyatakan bahwa orang memilih tindakan mereka bergantung
pada hasil yang mereka harapkan dari tindakan mereka. Dengan kata lain, orang
memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan hasil yang mereka harapkan.
Misalnya saja di tempat kerja, seseorang dengan nomor bisa saja bekerja berjam-
jam dengan harapan mendapat kenaikan gaji.

5
Oleh karena itu, teori dapat menghasilkan prediksi yang dapat diuji, dan cepat
atau lambat akan diuji. Teori (dalam pengertian formal dan ilmiah) bervariasi
dalam tingkat pengembangan konseptual dan pengujian empirisnya. Peran dan teori
informasi dalam proses penelitian akan dibahas lebih rinci pada bab-
bab selanjutnya.

1.3 Penelitian Dan manajer


Kesamaan yang dimiliki semua organisasi adalah pengalaman di mana para
manajer dihadapkan pada masalah besar dan kecil setiap hari dan harus membuat
keputusan yang tepat serta menyelesaikannya.Dalam bisnis, penelitian biasanya
dilakukan untuk memecahkan atau berhubungan dengan masalah terutama di
bidang akuntansi, keuangan, manajemen, dan pemasaran.
Dalam akuntansi, sistem, praktik, dan prosedur pengendalian anggaran sering
kali diperiksa. Metode penetapan biaya persediaan, penyusutan yang dipercepat,
tren laba triwulanan dari waktu ke waktu, harga transfer, tingkat pemulihan tunai,
dan metode perpajakan adalah beberapa bidang lain yang dipertimbangkan .
Bidang keuangan: pengaruh psikologi terhadap pengoperasian lembaga
keuangan, rasio keuangan optimal, merger dan akuisisi, leveraged buyout, pinjaman
antar perusahaan, pengembalian hipotek, pergerakan pasar saham, dan perilaku
profesional keuangan; Fokus penyelidikan adalah dampak selanjutnya terhadap
pasar.
Riset manajemen dapat mencakup riset mengenai sikap dan perilaku
karyawan, manajemen sumber daya manusia, dampak perubahan demografis
terhadap praktik manajemen, manajemen operasi manufaktur, pengembangan
strategi, sistem informasi, dan lain-lain, sedangkan riset pemasaran dapat
mencakup: Dapat mengatasi permasalahan terkait pilihan konsumen, kepuasan dan
loyalitas pelanggan, segmentasi pasar, menciptakan keunggulan kompetitif, citra
produk, periklanan, promosi, manajemen saluran pemasaran , penetapan harga,
pengembangan produk baru, dan aspek pemasaran lainnya. Permasalahan dalam
subdomain ini tidak hanya terkait dengan banyak faktor dalam sistem tertentu,
namun juga harus dipertimbangkan dalam konteks lingkungan eksternal yang
dihadapi organisasi.

6
Misalnya, faktor ekonomi, politik, demografi, teknologi, persaingan, dan faktor
global relevan lainnya dapat memengaruhi beberapa dinamika yang terkait dengan
bisnis Anda. Hal ini juga harus diselidiki untuk menilai dampaknya terhadap isu
yang sedang diselidiki.

2. JENIS PENELITIAN BISNIS: TERAPAN DAN DASAR


Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan yang berbeda. Salah satunya
adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi manajer di lingkungan kerjanya
saat ini yang memerlukan solusi tepat waktu. Misalnya, produk tertentu mungkin
tidak terjual dengan baik dan manajer ingin mengetahui alasannya sehingga mereka
dapat mengambil tindakan perbaikan. Penelitian yang demikian disebut penelitian
terapan. Pilihan lainnya adalah menghasilkan kumpulan pengetahuan dalam upaya
memahami cara memecahkan masalah spesifik yang terjadi dalam suatu organisasi.
Ini disebut penelitian dasar, penelitian dasar, dan penelitian fundamental.
Beberapa organisasi nantinya dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh
dari penelitian dasar untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Misalnya,
seorang profesor universitas mungkin tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor yang
menyebabkan ketidakhadiran semata-mata karena alasan akademis. Setelah
mengumpulkan informasi mengenai subjek ini dari institusi berbeda dan
menganalisis datanya, sang profesor menyimpulkan bahwa faktor-faktor seperti
jam kerja yang tidak fleksibel, pelatihan karyawan yang tidak memadai, dan
semangat kerja yang rendah merupakan faktor utama yang mempengaruhi
ketidakhadiran.
Manajer yang menghadapi ketidakhadiran karyawan dalam organisasinya
kemudian dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah faktor-
faktor ini relevan dengan lingkungan kerja khusus mereka. Dengan kata lain,
penelitian yang dilakukan dengan tujuan menerapkan hasilnya untuk memecahkan
permasalahan tertentu yang saat ini dihadapi suatu organisasi disebut penelitian
terapan.Penelitian yang dilakukan terutama dengan tujuan untuk memberikan
kontribusi terhadap pengetahuan yang ada disebut penelitian dasar atau penelitian
dasar. Hasil penelitian berkontribusi pada penciptaan pengetahuan di berbagai
bidang fungsional perekonomian. Mereka mengajari kita hal-hal yang tidak kita

7
ketahui sebelumnya. Setelah pengetahuan ini dihasilkan, biasanya digunakan dalam
lingkungan organisasi untuk memecahkan masalah.

2.1 Penelitian Terapan


Berikut adalah contoh yang menggambarkan tentang ruang lingkup kegiatan
penelitian bisnis: 1. Di seluruh dunia, cola menyumbang lebih dari 50% dari
penjualan soda. Tantangan bagi industri minuman ringan senilai $187 miliar adalah
memberikan konsumen di negara-negara maju rasa manis yang mereka inginkan
tanpa memberi mereka seteguk kalori yang tidak diinginkan.
Obesitas dan masalah kesehatan telah menyebabkan penurunan konsumsi soda
selama sembilan tahun di Amerika Serikat. Raksasa soda tidak bisa lagi
mengandalkan minuman cola versi diet karena konsumen mulai mengurangi
pemanis buatan yang ditemukan dalam minuman cola. Kritikus menyalahkannya
atas segala hal mulai dari penambahan berat badan hingga kanker, terlepas dari
apakah ramuannya efektif atau tidak. Diet Coke telah kehilangan 7% dari penjualan
tahunannya di AS, hampir dua kali lipat penurunan penjualan Coke di AS secara
keseluruhan. Jadi Coke dan Pepsi beralih ke penelitian untuk menyelamatkan bisnis
Coke mereka, yang menyumbang sekitar dua pertiga dari penjualan industri
minuman beralkohol AS. “Akan sangat bagus jika kita bisa menciptakan pemanis
yang sempurna,” kata Howard Telford, analis di perusahaan riset
Euromonitor International.

2.2 Penelitian Dasar Atau Mendasar


Seperti disebutkan sebelumnya, tujuan utama penelitian dasar adalah untuk
menghasilkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang
fenomena yang menarik dan untuk mengembangkan teori berdasarkan temuan
penelitian.Teori-teori tersebut menjadi dasar penelitian lebih lanjut terhadap
berbagai aspek fenomena tersebut. Proses membangun pengetahuan yang sudah ada
ini merupakan cikal bakal pembangunan teori, khususnya di bidang manajemen.
Kami dapat memberikan beberapa contoh penelitian dasar. Misalnya, penelitian
mengenai penyebab dan akibat pemanasan global memberikan banyak solusi untuk
meminimalkan fenomena tersebut, dan penelitian mengenai penyebab dan akibat

8
dari pemanasan global memberikan banyak solusi untuk meminimalkan fenomena
tersebut, dan untuk menentukan apakah dan bagaimana pemanasan global dapat
dicegah.
Hal ini akan mengarah pada penelitian lebih lanjut. Penelitian mengenai
pemanasan global mungkin bertujuan untuk memahami nuansa fenomena tersebut,
namun hasilnya pada akhirnya dapat diterapkan dan bermanfaat bagi industri
seperti pertanian dan konstruksi. Banyak perusahaan besar seperti Apple, BMW,
General Electric, Google, Microsoft, dan Shell juga terlibat dalam penelitian dasar.
Misalnya, penelitian dasar di lokasi BMW di Jerman bertujuan untuk lebih
mengurangi emisi gas rumah kaca dari armada dan mendorong inovasi dalam
elektromobilitas. Perusahaan teknologi seperti Apple, Microsoft, Google, dan
Facebook mempelajari perilaku dan interaksi online untuk mendapatkan wawasan
tentang bagaimana kekuatan sosial dan teknologi berinteraksi.
Hal ini memungkinkan kami membangun bentuk pengalaman online baru
seputar komunitas yang diminati dan meningkatkan pemahaman kami tentang cara
menyatukan orang-orang. Para profesor di universitas mengajarkan dunia bisnis
cara meningkatkan efektivitas sistem informasi, cara mengintegrasikan teknologi
ke dalam tujuan strategis organisasi secara keseluruhan, cara mengevaluasi dampak
upaya pemasaran, dan cara mengevaluasi produktivitas karyawan dalam layanan.
memahami berbagai aspek dan menghasilkan lebih banyak pengetahuan.
untuk meningkatkan industri, memantau insiden pelecehan seksual di tempat kerja,
meningkatkan efektivitas usaha kecil, mengevaluasi metode penilaian inventaris
alternatif, dan mengubah struktur kelembagaan pasar keuangan dan modal.
Wawasan ini dapat berguna untuk penerapan selanjutnya dalam situasi bisnis.
Seperti yang telah disampaikan, perbedaan utama antara penelitian bisnis terapan
dan penelitian dasar adalah bahwa penelitian bisnis dasar secara khusus ditujukan
untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tertentu,
sedangkan penelitian bisnis dasar berfokus pada fenomena atau memiliki tujuan
yang lebih luas yaitu menciptakan pengetahuan dan pemahaman tentang suatu
permasalahan.Terjadi di wilayah berbeda. Pengaturan organisasi.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, akan bermanfaat bagi kedua jenis
penelitian untuk mengikuti prosedur penelitian sistematis yang sama untuk

9
menemukan solusi terhadap masalah. Oleh karena itu, baik penelitian dasar maupun
penelitian terapan sering kali dilakukan secara ilmiah (seperti yang akan kita bahas
pada bab berikutnya), dan pengetahuan serta hasil yang diperoleh dapat dipercaya
untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti secara efektif.

3. MANAJER DAN PENELITIAN

3.1 Mengapa Manajer Perlu Mengetahui Tentang Penelitian


Manajer yang memiliki pengetahuan riset memiliki keunggulan dibandingkan
manajer yang tidak memiliki pengetahuan riset. Bahkan jika Anda sendiri belum
melakukan penelitian ekstensif sebagai seorang manajer, Anda perlu memahami,
memprediksi, dan mengendalikan peristiwa disfungsional di organisasi Anda.
Misalnya, produk yang baru dikembangkan mungkin tidak “berhasil” seperti yang
diharapkan, atau investasi finansial mungkin “tidak menguntungkan”. Fenomena
meresahkan seperti ini perlu dipahami dan dijelaskan. Jika tidak, Anda tidak akan
dapat memprediksi masa depan produk atau investasi Anda, dan Anda tidak akan
dapat mengendalikan dampak bencana apa pun yang mungkin terjadi di masa
depan. Memahami metode penelitian memungkinkan manajer untuk memahami,
memprediksi, dan mengendalikan lingkungan mereka. Ide yang mungkin muncul
adalah Anda tidak perlu bersusah payah melakukan penelitian karena alih-alih
melakukan penelitian sendiri Anda akan mendatangkan peneliti untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Mengapa hal ini penting menjadi jelas ketika Anda mempertimbangkan
konsekuensi jika tidak melakukan hal ini. Mengingat meningkatnya kompleksitas
organisasi modern dan ketidakpastian lingkungan yang terkait, pengelolaan sistem
organisasi memerlukan pemecahan masalah yang berkelanjutan di tempat kerja.
Hal ini membantu ketika administrator dapat mengidentifikasi, mengenali, dan
mengelola masalah sebelum masalah tersebut menjadi tidak terkendali. Penelitian
dan pengetahuan tentang proses pemecahan masalah dapat membantu manajer
mengidentifikasi situasi masalah sebelum menjadi lepas kendali. Masalah kecil
dapat diselesaikan oleh manajer, namun masalah yang lebih besar memerlukan
perekrutan peneliti dan konsultan dari luar. Manajer yang paham riset dapat

10
berinteraksi secara efektif dengan peneliti. Pengetahuan tentang proses penelitian,
desain, dan interpretasi data juga dapat membantu manajer membedakan penerima
hasil penelitian dan menentukan apakah solusi yang direkomendasikan tepat untuk
diterapkan.
Alasan lain mengapa manajer profesional saat ini perlu mengetahui cara
melakukan penelitian adalah karena mereka akan menjadi lebih canggih dalam
meninjau informasi yang disebarluaskan di majalah bisnis. Beberapa artikel jurnal
lebih ilmiah dan obyektif dibandingkan yang lain. Beberapa makalah akademis
lebih mudah diterapkan atau diadaptasi pada organisasi atau situasi tertentu
dibandingkan yang lain. Hal ini bergantung pada desain sampel, jenis organisasi
yang diteliti, dan faktor lain yang dilaporkan dalam artikel jurnal. Jika manajer
tidak dapat sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya dikatakan oleh studi
empiris yang diterbitkan, mereka mungkin membuat kesalahan ketika
mempertimbangkan beberapa saran yang diberikan dalam publikasi tersebut.
Demikian pula, para manajer dapat mengatasi masalah mereka sendiri dengan lebih
baik dan mencapai penghematan biaya yang signifikan dengan mempelajari hasil-
hasil makalah penelitian yang dipublikasikan dan membahas masalah serupa
(dibahas dalam bab berikutnya).
Ada beberapa alasan lain mengapa manajer profesional perlu memiliki
pengetahuan tentang riset bisnis dan metode penelitian. Pertama, pengetahuan
seperti itu meningkatkan kepekaan manajer terhadap berbagai variabel yang bekerja
pada suatu situasi, sering kali mengingatkan kita akan fenomena multikausalitas
dan multiterminalitas, sehingga satu variabel mempengaruhi variabel lainnya.Anda
dapat menghindari konsep "penyebab" yang tidak tepat dan sederhana.
Kedua, ketika manajer memahami laporan penelitian yang diberikan oleh para
ahli tentang organisasi mereka, mereka dapat mengambil risiko yang cerdas,
terdidik, dan diperhitungkan dengan probabilitas keberhasilan atau kegagalan yang
diketahui dalam pengambilan keputusan. Penelitian kemudian menjadi alat
pengambilan keputusan yang berguna daripada menghasilkan statistik yang tidak
dapat dipahami. Ketiga, jika manajer berpengalaman dalam penelitian ilmiah,
kepentingan pribadi tidak akan berlaku di dalam atau di luar organisasi. Misalnya,
jika manajer menyadari bias yang dapat menyusup ke dalam penelitian dan

11
mengetahui cara menganalisis dan menafsirkan data, kelompok penelitian internal
dalam suatu organisasi dapat memutarbalikkan informasi atau memanipulasi hasil
demi keuntungan mereka. Misalnya, tim peneliti internal mungkin perlu
mendedikasikan lebih banyak sumber daya untuk membeli peralatan canggih guna
lebih meningkatkan efektivitasnya karena departemen tertentu tempat mereka
bekerja (untuk alasan apa pun) memiliki profitabilitas yang lebih tinggi.
Namun, peningkatan laba mungkin hanya terjadi satu kali saja, fenomena
acak karena faktor lingkungan eksternal seperti kondisi pasar yang tidak terkait
dengan efisiensi operasional divisi. Oleh karena itu, menyadari berbagai cara untuk
menutupi data dapat membantu administrator mengambil keputusan yang tepat.
Keempat, pengetahuan penelitian membantu manajer menghubungkan dan
berbagi informasi yang relevan dengan peneliti dan konsultan yang bertanggung
jawab untuk memecahkan masalah.
Dengan kata lain, pengetahuan tentang penelitian dan metode penelitian
membantu manajer profesional untuk:
• Secara efektif mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan kecil di
lingkungan kerja.
• Saya dapat membedakan penelitian yang baik dan penelitian yang buruk.
• Memahami dan tetap mewaspadai berbagai pengaruh dan dampak faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu keadaan.
• Memahami probabilitas yang terkait dengan berbagai kemungkinan hasil
dan mengambil risiko yang diperhitungkan saat mengambil keputusan.
• Jangan biarkan kepentingan pribadi mempengaruhi keadaan.
• Berkolaborasi secara lebih efektif dengan peneliti dan konsultan yang
berdedikasi.
• Menggabungkan pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam
mengambil Keputusan

12
3.2 Manajer Dan Konsultan Peneliti
Administrator sering kali perlu menyewa konsultan untuk menyelidiki masalah
yang lebih kompleks dan memakan waktu yang mereka hadapi, seperti insiden
Facebook yang disebutkan di atas. Lalu bagaimana cara berinteraksi secara efektif
dengan konsultan (istilah peneliti dan konsultan digunakan secara bergantian),
bagaimana seharusnya hubungan antara manajer dan peneliti, serta kelebihan dan
kekurangan konsultan internal dan eksternal.Penting untuk mengetahui
kekurangannya.
Manajer sering kali perlu bekerja dengan konsultan sepanjang karier mereka.
Dalam kasus ini, administrator tidak hanya harus berinteraksi secara efektif
dengan tim peneliti, namun juga secara jelas menggambarkan peran peneliti dan
administrator. Administrator perlu memberi tahu peneliti jenis informasi apa yang
tersedia bagi mereka dan, yang lebih penting, catatan apa yang tidak tersedia bagi
mereka. Catatan ini mungkin mencakup file personel karyawan atau rahasia dagang
tertentu. Menjelaskan fakta-fakta ini sejak awal akan membantu menyelesaikan
rasa frustrasi di kedua sisi. Manajer dengan pengetahuan penelitian tingkat lanjut
dapat lebih mudah menilai informasi apa yang dibutuhkan peneliti, dan jika mereka
tidak dapat memberikan dokumen spesifik yang berisi informasi tersebut, mereka
dapat memberi tahu tim peneliti sejak awal. Akan sangat membuat frustasi bagi
para peneliti jika kemudian mengetahui bahwa perusahaan mereka tidak
mengizinkan mereka untuk memperoleh informasi tertentu. Jika peneliti
mengetahui kendalanya terlebih dahulu, mereka mungkin dapat mengidentifikasi
cara-cara alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dan merancang penelitian
yang memberikan jawaban yang mereka perlukan.
Selain mendefinisikan peran dan batasan, manajer juga harus memastikan
bahwa nilai-nilai manajemen dan konsultan selaras. Misalnya, tim peneliti mungkin
sangat yakin dan merekomendasikan bahwa pengurangan dan perampingan
karyawan adalah cara ideal untuk mengurangi biaya operasional secara signifikan.
Namun jika Anda memiliki filosofi manajemen yang konsisten, Anda tidak akan
bisa memecat karyawan yang berpengalaman dan setia. Dengan cara ini, konflik
ideologis dapat muncul antara manajemen dan tim peneliti. Pengetahuan penelitian
dapat membantu manajer mengidentifikasi sejak dini dan secara eksplisit

13
menyatakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Jadi tidak ada kejutan
lagi nantinya. Mengklarifikasi masalah memberikan kesempatan kepada tim
peneliti untuk menerima tantangan dan mencari cara alternatif untuk memecahkan
masalah. Atau Anda mungkin menyesal tidak menyelesaikan proyek tersebut.
Apa pun kasusnya, ada baiknya untuk mendiskusikan nilai-nilai untuk menghindari
kemungkinan frustrasi bagi organisasi dan tim peneliti.
Pertukaran informasi yang jujur dan terbuka juga membantu memperkuat
hubungan baik dan kepercayaan antara kedua pihak, yang pada gilirannya
memotivasi kedua belah pihak untuk berinteraksi secara efektif. Dalam lingkungan
ini, peneliti dapat mencari bantuan dari manajemen untuk menjadikan penelitian
mereka lebih bermakna. Misalnya, tim peneliti mungkin memberi tahu karyawan
tentang penelitian yang sedang dilakukan dan tujuan umum penelitian tersebut
untuk meredakan kecemasan karyawan.
Ringkasnya, ketika merekrut peneliti dan konsultan, manajer harus memastikan
bahwa:
1. Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan dengan jelas.
2. Filosofi dan nilai-nilai yang relevan dalam organisasi dinyatakan dengan
jelas dan segala batasannya dikomunikasikan.
3. Terjalin hubungan yang baik antara peneliti dan antara peneliti dan staf
dalam organisasi, sehingga memungkinkan adanya kerja sama penuh di
antara staf tersebut.

4. KONSULTAN/PENELITI INTERNAL VERSUS EKSTERNAL

4.1 Konsultan Atau Penelitian Internal


Beberapa organisasi memiliki departemen konsultasi atau penelitian sendiri,
terkadang disebut sebagai Layanan Manajemen, Organisasi dan Metode, atau
Litbang.Departemen ini bertindak sebagai konsultan internal untuk subunit
organisasi yang menghadapi masalah tertentu dan mencari bantuan. Keberadaan
departemen semacam itu dalam suatu organisasi bermanfaat dalam beberapa hal,
dan meminta bantuannya mungkin bermanfaat atau tidak, tergantung pada
situasinya.

14
Manajer sering kali perlu memutuskan apakah akan mempekerjakan peneliti
internal atau eksternal. Untuk mengambil keputusan, administrator harus
menyadari kelebihan dan kekurangan keduanya dan mempertimbangkan kelebihan
dan kekurangan penggunaan keduanya berdasarkan kebutuhan situasi.Disini kita
membahas kelebihan dan kekurangan tim internal dan eksternal.

4.1.1 Keunggulan Konsultan Atau Peneliti Internal


Setidaknya ada empat manfaat melibatkan tim internal dalam mengerjakan
proyek penelitian.
1. Tim internal lebih mudah diterima oleh karyawan subunit organisasi yang
perlu melakukan penelitian.
2. Tim membutuhkan lebih sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi,
dan budaya organisasi, serta fungsi dan sistem kerjanya.
3. Setelah hasil kajian diterima, mereka siap melaksanakan rekomendasi. Hal
ini sangat penting karena memungkinkan Anda untuk menghilangkan “bug”
dalam implementasi rekomendasi. Mereka juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas perubahan dan mempertimbangkan perubahan
tambahan jika diperlukan.
4. Tim internal secara signifikan lebih murah dibandingkan tim eksternal untuk
departemen yang meminta bantuan pemecahan masalah karena mereka terus
berkolaborasi dengan berbagai unit organisasi dan memerlukan lebih sedikit
waktu untuk memahami sistem. Ada kemungkinan bahwa Untuk
permasalahan yang tidak terlalu rumit, tim internal adalah pilihan ideal.

4.1.2 Kekurangan Konsultan Atau Peneliti Internal


Kekurangan Konsultan/Peneliti Internal Ada juga kelemahan tertentu dalam
melibatkan tim peneliti internal dalam pemecahan masalah. Empat yang paling
penting adalah:
1. Karena masa jabatan mereka yang lama sebagai konsultan internal, tim
internal mungkin memiliki pandangan tetap tentang organisasi dan
permasalahannya. Hal ini menghalangi munculnya ide-ide dan perspektif
baru yang mungkin diperlukan untuk memecahkan masalah. Hal ini jelas

15
merupakan hambatan dalam situasi di mana permasalahan yang serius dan
kompleks perlu diselidiki.
2. Terdapat ruang bagi koalisi kuat tertentu dalam organisasi untuk
mempengaruhi tim internal dan menyembunyikan, memutarbalikkan, atau
salah menggambarkan fakta tertentu. Dengan kata lain, kepentingan tertentu
dapat diprioritaskan, terutama memastikan manfaat maksimal dari sumber
daya yang tersedia.
3. Bahkan tim peneliti internal yang paling berbakat pun mungkin tidak
dianggap “ahli” oleh staf atau manajemen, sehingga rekomendasi mereka
mungkin tidak mendapat pertimbangan atau perhatian yang memadai.
4. Bias organisasi tertentu dalam tim peneliti internal, dalam beberapa kasus,
dapat menghasilkan hasil yang tidak obyektif dan oleh karena
itu tidak ilmiah.

4.2 Konsultan Atau Peneliti Ekternal


Kelemahan tim peneliti internal ternyata menjadi kelebihan tim eksternal, dan
kelebihan tim. Peneliti internal ternyata menjadi kelemahan tim eksternal. Namun,
kelebihan dan kekurangan spesifik dari tim eksternal dapat disoroti.

4.2.1 Keunggulan Konsultan Atau Peneliti Eksternal


Keunggulan konsultan/peneliti eksternal Keunggulan tim eksternal antara lain:
1. Tim eksternal bisa mendapatkan keuntungan dari pengalaman luas setelah
bekerja dengan berbagai jenis organisasi dengan masalah yang sama atau
serupa.Pengalaman yang luas ini memungkinkan Anda untuk berpikir
secara divergen dan konvergen, daripada langsung mencari solusi
berdasarkan fakta-fakta situasi yang ada.Pengalaman saya yang luas dalam
memecahkan masalah di berbagai lingkungan organisasi lainnya
memungkinkan saya mempertimbangkan beberapa perspektif alternatif
terhadap masalah tersebut.Setelah melihat situasi dari berbagai sudut
(berbeda) dan perspektif , evaluasi secara kritis masing-masing sudut dan
perspektif ini, buang pilihan atau alternatif yang kurang layak, dan Anda

16
dapat fokus pada solusi yang layak (berpikir konvergen). 12 Metodologi
Penelitian untuk Bisnis
2. Tim eksternal, terutama yang berasal dari perusahaan riset dan konsultan
yang sudah mapan, mungkin memiliki pengetahuan yang lebih besar
tentang model pemecahan masalah terkini melalui program pelatihan
reguler tidak demikian.Jadikan itu dapat diakses oleh tim dalam organisasi
anda. Keusangan pengetahuan merupakan ancaman nyata dalam bidang
konsultasi, sehingga organisasi penelitian eksternal memastikan
anggotanya memahami inovasi terbaru melalui program pelatihan
rutin.Sejauh mana anggota tim internal mengetahui teknik pemecahan
masalah terbaru sangat bervariasi antar organisasi.

4.2.2 Kekurangan Konsultan Atau Peneliti Eksternal


Kerugian dari Konsultan/Peneliti Eksternal Kerugian utama dari
mempekerjakan tim peneliti eksternal adalah:
1. Biaya untuk menyewa tim peneliti eksternal biasanya tinggi dan merupakan
penghalang utama kecuali masalahnya menjadi kritis.
2. Selain membutuhkan waktu yang lama bagi tim eksternal untuk memahami
organisasi yang mereka selidiki, mereka jarang mendapat sambutan hangat
dan tidak mudah diterima oleh karyawan.Departemen dan individu yang
mungkin terkena dampak studi penelitian mungkin menganggap tim
peneliti sebagai ancaman dan mungkin menolak tim peneliti.Akibatnya,
lebih sulit dan memakan waktu bagi peneliti eksternal untuk meminta
bantuan dari karyawan dan berkolaborasi dalam penelitian dibandingkan
dengan tim internal.
3. Tim eksternal juga mengenakan biaya tambahan untuk dukungan selama
tahap implementasi dan evaluasi.Mempertimbangkan pro dan kontra dari
tim investigasi internal dan eksternal, manajer yang mencari layanan
investigasi harus mempertimbangkan pro dan kontra dari melibatkan kedua
tim sebelum mengambil Keputusan. Melibatkan peneliti dari luar, meskipun
hal tersebut meningkatkan biaya, ketika permasalahannya rumit, terdapat
kepentingan pribadi, atau kelangsungan hidup organisasi terancam karena

17
satu atau lebih permasalahan serius. Namun, ketika permasalahan yang
dihadapi sangat sederhana, ketika waktu sangat penting dalam
menyelesaikan permasalahan yang cukup kompleks, atau ketika prosedur
dan kebijakan rutin seluruh sistem perlu ditetapkan, maka tim internal
adalah pilihan yang paling tepat. Pengetahuan tentang metode penelitian
dan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan komparatif tim
eksternal dan internal akan membantu manajer membuat keputusan tentang
cara mengatasi masalah dan akan memerlukan apakah peneliti internal atau
eksternal menyelidiki dan memecahkan masalah.

5. PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN EFEKTIFITAS


MANAJERIAL
Seperti disebutkan sebelumnya, para pemimpin bertanggung jawab atas
keuntungan dengan membuat keputusan yang tepat di tempat kerja. Hal ini sangat
difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan penelitian meningkatkan
kepekaan manajer terhadap berbagai faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi lingkungan kerja dan organisasi. Hal ini juga memfasilitasi
interaksi yang efektif dengan konsultan dan membantu Anda memahami nuansa
proses investigasi.
Di dunia saat ini, banyak alat, teori, data (besar), dan teknologi canggih tersedia
untuk memodelkan dan menganalisis topik seperti proses bisnis, perilaku
konsumen, dan keputusan investasi. Rekomendasi dari konsultan luar yang ahli di
bidang penelitian dan memerlukan penggunaan model, alat, atau teknik statistik
tertentu dalam situasi tertentu mungkin tidak tepat dan mungkin tidak sesuai bagi
administrator yang baru melakukan penelitian. Bahkan pengetahuan penelitian
yang dangkal akan membantu manajer berurusan dengan konsultan/peneliti
dengan kedewasaan dan kepercayaan diri, dan berurusan dengan "ahli" tidak akan
menimbulkan ketidaknyamanan.
Sebagai pemimpin, Anda adalah pihak yang mengambil keputusan akhir dalam
melaksanakan rekomendasi tim peneliti. Tetap objektif, fokus pada penyelesaian
masalah, dan memahami sepenuhnya rekomendasi yang dibuat serta alasan dan cara
rekomendasi tersebut dibuat akan menghasilkan keputusan bisnis yang baik.

18
Tradisi perusahaan harus dihormati, namun dalam lingkungan yang bergejolak dan
berubah dengan cepat saat ini, beberapa tradisi ini mungkin perlu diganti atau
diadaptasi kembali berdasarkan penelitian yang ada. Oleh karena itu, pengetahuan
penelitian dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan pengambilan
keputusan manajer.

6. PENELITIAN ETIKA DAN BISNIS


Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada standar etika dan perilaku sosial
yang diharapkan ketika melakukan penelitian. Perilaku etis berlaku bagi organisasi
dan anggota yang mensponsori penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, dan
responden yang memberikan data yang diperlukan. Kepatuhan terhadap etika
dimulai dari mereka yang melakukan penelitian dengan memperhatikan temuannya,
mengesampingkan egonya, mengejar kepentingan organisasi daripada kepentingan
pribadinya, dan melakukannya dengan integritas. Perilaku etis juga tercermin dalam
tindakan para peneliti yang melakukan penelitian, partisipan yang memberikan
data, para analis yang memberikan hasil, dan seluruh tim peneliti yang menafsirkan
hasil dan menyarankan alternatif solusi yang harus dilakukan.
Oleh karena itu, perilaku etis mencakup seluruh tahapan proses penelitian,
seperti pengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran informasi di
Internet, asalkan aktivitas tersebut dilakukan. Cara kita menangani topik dan
menangani informasi sensitif semuanya dipandu oleh etika bisnis. Karena hal ini
berkaitan dengan berbagai aspek penelitian, kami akan menyorotinya dalam bab-
bab yang relevan dalam buku ini. Ada majalah bisnis seperti Journal of Business
Ethics dan Business Ethics Quarterly, yang terutama membahas masalah etika
dalam bisnis. American Psychological Association telah menetapkan pedoman
khusus untuk melakukan penelitian untuk memastikan bahwa penelitian organisasi
dilakukan dengan cara yang etis dan kepentingan semua pihak terlindungi.
Sebagaimana telah disebutkan, peran etika dalam kaitannya dengan berbagai
tahapan proses penelitian akan dibahas pada Bab berikutnya.

19
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari materi-materi tersebut menegaskan bahwa pengetahuan tentang


penelitian memiliki peran krusial dalam efektivitas manajerial. Manajer yang
memahami metode penelitian dapat lebih baik mengidentifikasi, memahami, dan
mengatasi masalah di lingkungan kerja mereka. Terlibatnya manajer dalam
penelitian memungkinkan mereka berinteraksi secara efektif dengan konsultan-
peneliti, memilih solusi yang tepat, dan mengelola risiko organisasional.

Pentingnya pemilihan antara tim peneliti internal dan eksternal juga ditekankan,
dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan keduanya. Kesadaran akan
etika penelitian bisnis menjadi landasan untuk menjaga integritas dalam setiap
tahap penelitian, melibatkan organisasi, peneliti, dan responden.

Dengan demikian, pengetahuan tentang penelitian bukan hanya memperlengkapi


manajer dengan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik, tetapi juga
memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam menghadapi perubahan
organisasional didasarkan pada pemahaman yang mendalam dan nilai-nilai etika
yang kuat. Kesimpulan ini menyoroti pentingnya penelitian dalam membentuk
pemimpin yang efektif dan responsif terhadap dinamika bisnis yang terus berubah.

20
DAFTAR PUSAKA

Wiley Jhon 2013, Research Methods for Business, United Kingdom: Sons Ltd.

21

Anda mungkin juga menyukai