DOSEN PENGAMPU :
AN – NISA APRIANI, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
SERLI NUR CAHYATI 211300255
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Hakikat Ayat – Ayat Allah SWT. ................................................................................... 6
B. Interkoneksivitas Antara Ayat Qouliyah dan Kauniyah ................................................. 7
C. Ruang Lingkup IPAS SD ................................................................................................ 9
D. Penanaman Nilai – Nilai Islam dalam Pembelajaran IPAS SD .................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 14
B. SARAN ......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alquran dan Hadist Nabi memerintahkan kita untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan cara memikirkan penciptaan langit dan bumi menyuruh untuk
berpikir, mengamati, dan meneliti alam semesta serta segala fenomena yang terjadi di
muka bumi baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Alquran juga
memerintahkan kita sebagai manusia untuk menggali ilmu pengetahuan seluas-
luasnya dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap alam semesta. Peran
ilmuwan berdasar pesan Alquran adalah meneliti materi-materi, seperti fisika, biologi,
kimia, dan fenomena alam lain dengan mengacu pada ayat-ayat Alquran. Sebagai
mana para ilmuwan muslim pada masa kejayaan Islam disamping mereka menekuni
alquran dan Hadis dengan menangkap pesan nilai sebagai petunjuk hidup, mereka
juga memiliki semangat untuk meneliti alam semesta ciptaan Allah secara ilmiah
sebagaimana yang dipesankan dalam alquran (Marvavilha & Suparlan, 2019).
Dikotomi antara ilmu agama dan ilmu alam semesta dapat diintegrasikan
dengan akurat, sehingga ilmu agama dan sains tidak berdiri sendiri-sendiri. Integrasi
antara ilmu agama dengan sains sangat diperlukan, agar sains dan agama dapat
mengantarkan pembacanya menyadari keagungan ilmu Allah swt. dan menumbuh
jiwa yng yang tawaddu' lepas satu sama lain, Upaya integrasi nilai karakter dalam
pembelajaran semua mapel termasuk sains nampak dikuatkan dalam setiap
pembelajaran yang berlangsung. Dimana pada setiap pembelajaran harus muncul
materi-materi ilmu sosial dan sains yang diintegrasikan dengan dimensi spiritual.
Kompetensi spiritual, menunjukkan bahwa pegembangan kurikulum menginginkan
adanya integrasi dengan agama (spiritualnya) dalam setiap pembelajaran di kelas.
Dengan tujuan, peserta didik sudah mengenal bahwa antara ilmu umum tidak dapat
dipisahkan dengan agama, dan nilai spiritual bisa ditumbuhkan melalui proses
pembelajaran ilmu sosial dan sains.
Pengintegrasian nilai nilai spiritual degan ilmu umum dilakukan untuk anak-
anak semakin bersyukur dengan apa saja yang telah diciptakan oleh Allah, dan anak-
anak juga diharapkan untuk dapat berpikir secara kritis mengenai manfaat, serta
dengan mengaitkan segala fenomena fenomena baik alam mapun sosial dengan Al-
Qur‟an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi hakikat ayat – ayat Allah SWT. ?
2. Bagaimana interkoneksivitas antara ayat qouliyah dan kauniyah ?
3. Apa saja ruang lingkup IPAS SD?
4. Bagaimana cara menanamkan nilai nilai islami dalam pembelajaran IPAS SD
?
4
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi hakikat ayat – ayat Allah SWT.
2. Mengetahui interkoneksivitas antara ayat qouliyah dan kauniyah.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi ruang lingkup IPAS SD.
4. Mengetahui cara menanamkan nilai nilai islami dalam pembelajaran IPAS SD.
5
BAB II
PEMBAHASAN
ْ َصث
﴾ٔ١﴿ ث َ ُٔ﴾ َوإًٌَِ ْاٌ ِجثَا ِي َو١﴿ ث
ِ ُٔ ْف ْ ْف ُسفِ َع
َ ُاء َو َّ ٌٔ﴾ َوإًٌَِ ا١﴿ ث
ِ َّ غ ْ َْف ُخ ٍِم
َ ُاْلتِ ًِ َو ُ ْٕ ََ أَفَ ََل
ِ ْ ًٌَِظ ُشوَْ إ
ْ ع ِط َح
﴾ٕٓ﴿ ث ِ َو ِإًٌَ ْاْل َ ْس
َ ُض َو
ُ ْف
6
mengenal Sang Pencipta yang menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi
lebih dekat kepada-Nya, menemukan arti keberadaan dan kehidupannya, dan menjadi
orang yang beruntung (dunia dan akhirat). Segala sesuatu, nafas manusia,
perkembangan politik dan sosial, keserasian kosmik di alam semesta, atom yang
merupakan materi terkecil, semuanya adalah ayat-ayat Allah, dan semuanya berjalan
di bawah kendali dan pengetahuan-Nya, mentaati hukum-hukum-Nya. Menemukan
dan mengenal ayat-ayat Allah memerlukan kerja keras individu. Setiap orang akan
menemukan dan memahami ayatayat Allah sesuai dengan tingkat pemahaman dan
nalarnya masing-masing.
7
Berdasarkan ayat di atas, dalam pandangan seorang muslim ayat qauliyah
akan memberikan petunjuk/isyarat bagi kebenaran ayat kauniyah, misalnya surat An-
Nur [24]: 43 mengisyaratkan terjadinya hujan, surat Al-Mukminun [23]: 12-14
mengisyaratkan tentang keseimbangan dan kesetabilan pada sistem tata surya, surat
Al-Ankabut [29]: 20 mengisyaratkan adanya evolusi pada penciptaan makhluk di
bumi, surat Az-Zumar [39]: 5 dan surat an-Naml [27]: 28 mengisyaratkan adanya
rotasi bumi dan bulatnya bumi, sebaliknya ayat kauniyah akan menjadi bukti (Al-
Burhan) bagi kebenaran ayat qauliyah (lihat surat Al-Fushshilat [41]: 53).
Beberapa contoh lain bentuk interkoneksitas ayat qauliyah dan kauniyah
ditunjukkan pada hasil observasi dan penelitian yang berulang-ulang bahwa “siklus
hidrologi” atau sikulasi air (hydrologi cycle) .
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat radiasi/panas matahari,
sehingga air yang dilaut, sungai, dan juga air pada tumbuh-tumbuhan mengalami
penguapan ke udara (transpiration), sehingga dikenal sebagai evapotranspiration, lalu
uapair tersebut pada ketinggian tertentu menjadi dinggin dan terkondensasi menjadi
awan. Akibat angin, bekumpulan awan dengan ukuran tertentu dan terbuat awan
hujan, karena pengaruh berat dan gravitasi kemudian terjadilah hujan (presipitasion).
Beberapa air hujan ada yang mengalir di atas permukaan. Tanah sebagai aliran
limpasan (overland flow) dan ada yang terserap kedalam tanah (infiltrasioan). Aliran
limpasan selanjutnya dapat mengisi tampungan-cekungan (depresioan storage).
Apabila tampungan ini telah terpenuhi, air akan menjadi limpasanpermukaan (surface
runoff) yang selanjutnya mengalir kelaut. Sedangkan air yang terinfiltrasi, bisa
keadaan formasi geologi memungkinkan, sebagian dapat mengalir literal di lapisan
tidak kenyang air sebagai aliran antara (subsurface flow/interflow). Sebagian yang
lain mengalir vertikal yang disebut dengan “perkolasi” (percolation) yang akan
mencapai lapisan kenyang air (saturated zone/aquifer). Air dalam akifer akan
mengalir sebagai air tanah (grounwter flow/base flow) kesungai atau ketampungan
dalm (deep storage). Siklus hirologi ini terjadi terus-menerus atau berulang-ulang dan
tidak terputus.
Ayat kauliyah pada penjelasan fenomena kauliyah, dapat kita tarik kesimpulan
bahwa “siklus hidrologi” memiliki 4 (empat) macam proses yang saling menguatkan,
yaitu: (a) hujan/presipitasi; (b) penguapan/evaporasi; (c) infiltrasi dan perkolasi
(peresapan); dan (d) lipahan permukaan (surface runoff) dan limpasan iar tanah
(subsurface rzrnoff). Isyarat adanya fenomena “siklus hidrologi” dapat kata lihat pada
firman Allah SWT berikut:
َّ ٌف تَ َُْٕهٗ ث ُ َُّ ََجْ عٍَُهٗ ُسوَا ًِا فَح ََشي ْاٌ َىدْقَ ََ ْخ ُش ُج ِِ ْٓ ِخ ٍٰ ٍِ ِۚه َوَُٕ ِ َّض ُي َِِٓ ا
غ َّ ۤا ِء ِِ ْٓ ِجثَا ٍي ُ ٌِّ ع َحاتًا ث ُ َُّ َ َُؤ اٌََ ُْ ج ََش ا َ َّْ ه
َ ٍْ اّٰللَ َ ُْض ِج
١ ٤اس َ عَٕا َت ْشلِه ََزْ َهةُ تِ ْاْلَ ْت
ِ ِۗ ص َ ُ ص ِشفُهٗ َع ْٓ َِّ ْٓ ََّش َۤا ِۗ ُء ََىَاد
ْ ََُصُْةُ تِه َِ ْٓ ََّش َۤا ُء َو ِ َُفِ ُْ َها ِِ ْۢ ْٓ تَ َش ٍد ف
8
yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (Q.S. An-Nuur
[24]: 43)
Pada ayat di atas, menunjukkan adanya proses inti yang sedang berlangsung
dan merupakan bagian dari proses “siklus hidrologi.” Kedua proses itu, yaitu proses
penguapan (evaparasi) yang ditunjukkan dengan kata “awan” dan proses hujan
(presipitasi) yang berupa keluarnya air dan butiran es dari awan. Di mana awan adalah
massa uap air yang terkumpul akibat penguapan dan kondisi atmosfir tertentu.
9
D. Penanaman Nilai – Nilai Islam dalam Pembelajaran IPAS SD
1. IPA
Mata pelajaran IPA dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis,
induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang
matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya. Hal ini sejalan
dengan banyak isyarat-isyarat ilmiah di dalam al-Qur‟an yang terkait dengan
ayatayat tentang alam (kauniyah) yang menyuruh hamba-Nya untuk berfikir
(tafakkaru) dan memperhatikan/melihat (yandzuruuna) terutama alam semesta
(Muspiroh et al., n.d.). Untuk itu, yang bisa dilakukan guru misalnya,
a. Materi Tumbuhan
Kaktus tidak memiliki daun lebar untuk membuat makanan, karena akan
menghilangkan banyak air. Sebagai gantinya, kaktus menggunakan batang
yang tebal, hijau, dan berdaging sebagai daun untuk menyimpan air dan
mengubah cahaya matahari menjadi makanan. Guru dapat memetik pelajaran
dari kutipan di atas yang nantinya dapat diajarkan kepada siswa. Allah swt
adalah kesempurnaan dari segalanya. Dia menciptakan segala sesuatunya
dengan kebermanfaatan. Bunga mawar lebih indah daripada tanaman kaktus.
Akan tetapi ternyata ada kelebihan dari tumbuhan kaktus, yaitu dapat hidup di
gurun pasir yang gersang. Subhanallah, betapa kita tidak bisa memungkiri
kekuasaan-Nya.Seperti yang telah difirmankan Allah swt dalam Q.S. al-
Jaatsiyah (45: 3):
١ث ٌِّ ٍْ ُّؤْ ِِ ُِٕ َِْۗٓ
ٍ َٰ ض َ ْٰل
ِ ت َو ْاْلَ ْس
ِ ا َِّْ فًِ اٌغَّّٰ ٰى
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.
b. Materi Tata Surya
Dalam materi tentang tata surya, guru juga dapat menyisipkan nilai
keimanan. Tata surya terdiri dari planet-planet, bintang, satelit, asteroid, dan
meteorit. Matahari adalah pusat dari tata surya. Semuanya berjalan sesuai garis
edarnya. Berotasi dan berevolusi sesuai dengan lintasan dan waktu yang
berbedabeda. Kesemuanya itu telah diatur oleh Allah swt. Apabila tidak ada
yang mengatur maka planet-planet itu akan bertabrakan satu sama lain. Hal
iini sesuai dengan firman Allah, yaitu :
10
Nilai-nilai Imtak dapat diajarkan kepada siswa antara lain melalui
pembelajaran biologi alat indera. Melalui pembelajaran ini siswa dapat diberikan
pemahaman bahwa alat indera merupakan anugrah dari Allah swt agar manusia
bersyukur dengan cara menggunakannya untuk mencari kebenaran dan keyakinan
terhadap ayat-ayat Allah, baik ayat kauliyah maupun ayat kauniyah. Selain dari
itu siswa diajak untuk menggunakan alat indera dalam rangka mencari keridaan
Allah, tidak menggunakannya untuk keburukan, karena semuanya akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah. Tentunya masih banyak lagi bukti kekuasaan
Allah swt yang dapat dambil kebermaknaannya oleh guru untuk siswa. semuanya
tergantung kepada guru sebagai penanam nilai-nilai religi dalam pembelajaran
IPA. Harapannya, guru mampu menyelaraskan antara penguasaan Iptek dan
Imtak siswa
Tidak ada yang salah dengan pembelajaran IPA di sekolah jika pola
penanaman nilai-nilai Islam yang sebenarnya betul-betul diterapkan. Tidak dapat
dikatakan Islami apabila pola pembelajaran IPA yang kental dengan pesan
moralitas sangat kurang porsinya, karena telah dinyatakan dalam al-Quran bahwa
berbagai fakta penciptaan di alam hanya dapat dipahami dengan pengetahuan dan
teknologi. Seandainya seorang muslim berpegang teguh pada al-Quran dan hadis,
maka mempelajari sains dengan baik merupakan hal yang wajib. Dengan
demikian, dalam mempelajari nilai-nilai kehidupan melalui sains, aspek
penguasaan konsep sains dan teknologi tetap harus mendapat penekanan. Tidak
ada pendidikan yang disebut islami apabila pendidikan tersebut tidak
menempatkan sains sebagai komponen sangat penting. Nilai religius suatu bahan
ajar dalam IPA adalah kandungan nilai yang dapat meningkatkan keyakinan
terhadap Allah. Keteraturan, keseimbangan, peristiwa sebab akibat, dan lain
sebagainya merupakan aspek yang dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala
hal yang terjadi mesti ada yang menciptakan dan mengaturnya. Sains atau IPA
merupakan cara tepat untuk mengenal Allah. Pengamatan ilmiah terhadap aspek-
aspek kehidupan dapat memperkenalkan manusia terhadap misteri penciptaan,
dan akhirnya mengarah pada pengenalan pengetahuan, kebijakan, dan kekuasaan
tanpa batas yang dimiliki Allah
2. IPS
Menurut (Zahroh, 2020) integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran IPS
di MI dapat diajarkan melalui materi-materi yang relevan. Materi pembelajaran
IPS di MI sangatlah mudah dipelajari karena menyesuaikan tingkatan usia pada
jenjang pendidikan tersebut Disinilah peran guru sangat diperlukan dalam
merancang dan melaksakan pembelajaran agar selaras dengan apa yang akan
dikaitkan selama proses belajar.
a. Materi Geografi
Salah satunya dari bidang geografi materi tentang kenampakan alam
yang ada disekitar. Ada pantai, gunung, sawah dan lainnya. Manusia sebagai
makhluk sosial pasti dapat menjumpainya baik saat senang maupun saat suka.
Dengan melihat kenampakan alam yang disuguhkan oleh Allah ini
memberikan pelajaran bahwa peserta didik untuk selalu bersyukur karena
11
dapat melihat, mendengarkan dan merasakannya. Disini guru dapat
memberikan stimulus dengan melihatnya berarti kita masih diberi kesehatan
maka dari itu peserta didik bisa mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah
sesuai apa yang dirasakannya. Ini sesuai dengan firman Allah Q.S. Ibrahim: 7
ش ِذ َْذ ٌ
١ َ ْٓ َواِرْ جَاَرََّْ َستُّ ُى ُْ ٌَ ِٕى
َ ٌَ ٍْ ِشى َْشج ُ ُْ َْلَ ِص َْذَ َّٔ ُى ُْ َوٌَ ِٕى ْٓ َوفَ ْشج ُ ُْ ا َِّْ َعزَات
12
kejadian. Bisa dengan hal-hal kecil yang dengan membiasakan dalam
lingkungan sekolah. Contohnya membuang sampah pada tempatnya,
menghemat penggunaan kertas, mampu merawat tanaman dengan baik.
c. Materi Ekonomi
Dibidang ekonomi, salah satunya materi tentang kegiatan ekonomi
meliputi produksi, distribusi dan konsumsi. Nilai-nilai Islam yang diterapkan
dalam kegiatan ini dari produksi. Orang Islam memakan suatu makanan harus
halal. Karena itu ketentuan dalam Islam yang diatur di Al Qur‟an, yaitu QS.
Al Maidah ayat 87-88.
١٨اّٰللُ ٌَ ُى ُْ َو َْل ج َ ْعحَذ ُْو ِۗا ا َِّْ اّٰلله َ َْل َ ُِحةُّ ْاٌ ُّ ْعحَ ِذََْٓ
ث َِا ْٓ ا َ َح ًَّ ه َ ٰ َْٓاََُّ َها اٌَّ ِزََْٓ ٰا َُِٕ ْىا َْل ج ُ َح ِ ّش ُِ ْىا
ِ ط ُِّ ٰث
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya.
Dari kedua ayat di atas, menerangkan bahwa seorang muslim haruslah
makan makanan yang halal dan baik. Allah sudah memerintahkan ini kepada
manusia. Dengan memakan makanan yang halalan tayyiban itu karena sudah
dipercaya khasiatnya dan menyehatkan badan. Apabila kita makan makanan
yang halal tetapitidak baik untuk kita maka akan menimbulkan sesuatu yang
tidak enak bisa berupa penyakit ataupun yang lainnya. Dengan makan
makanan yang halal dan baik itu akan menambahkan kekuatan dan kesehatan
kita baik untuk ibadah, aktivitas, belajar ataupun yang lainnya. Sehingga
badan akan tidak mudah terserang penyakit.
Sebaliknya kita memakan makanan yang haram pasti akan berdampak
buruk bagi tubuh dan kesehatan. Contohnya minum khamr itu akan merusak
akal, memabukan bahkan kita tidak bisa berpikir jernih dan itu suatu dosa.
Peserta didik MI dibiasakan memakan makanan halal. Contohnya makan 4
sehat 5 sempurna. Dengan memakan itu tubuh tidak akan kekurangan nutrisi,
badanpun menjadi sehat. Jajan di lingkungan sekolah harus melihat
kebersihan dan yang tidak menyebabkan penyakit.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alam adalah suatu bukti yang nyata tentang keagungan Allah swt. Ciptaan
yang begitu indah dan mengesankan tentu arsiteknya adalah sesuatu yang Maha
Segalanya. Lebih sempurna dari segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Dengan
menerapkan pembelajaran IPAS di sekolah umum berbasis Imtak, diharapkan akan
tertanam suatu sikap percaya, mengimani, dan taqwa kepada Allah swt. Upaya
terintegrasinya pembelajaran IPAS dengan nilai-nilai Islam tidak terlepas dari
keilmuan yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran tanpa mengedepankan
independensi keilmuan. Integrasi nilai-nilai Islam tersebut terwujud dalam keutuhan
kerangka nilai Islam pada pembelajaran IPAS di sekolah terintegrasi secara
menyeluruh (integral-holisik) dengan nilai-nilai Islam sebagai kerangka normatif
dapat dijadikan perspektif baru bagi para pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran IPAS serta keterpaduan penyelenggaraan pendidikan yang
mengharuskan nilai-nilai Islam pada pembelajaran IPAS di sekolah teraplikasikan
secara integrated dengan kebutuhan masyarakat dan keluarga. Pada realitasnya
integrasi nilai-nilai Islam terhadap pembelajaran IPAS dapat menghapus
pembelajaran yang bersifat bertentangan atau bertolak belakang, sehingga
berimplikasi terhadap peningkatan kualitas (nilai) tanggungjawab moral dan akhlak
siswa.
B. SARAN
Penulis berharap guru / tenaga pendidik Sekolah Dasar selalu menanamkam
nilai - nilai moral dan nilai – nilai karakter kepada anak – anak atau peserta didik
sedini mungkin baik dalam jam pembelajaran maupun diluar jam pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA
Marvavilha, A., & Suparlan, S. (2019). Model Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran
Sains. Humanika, 18(1), 59–80. https://doi.org/10.21831/hum.v18i1.23129
Astutik, A. P., & Mu‟adz. (2018). Buku Ajar AIK Al-Islam & Kemuhammadiyaan 4 Islam
dan Ilmu Pengetahuan.
Suhelayanti, Z, S., & Rahmawati, I. (2023). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial
(IPAS). In Penerbit Yayasan Kita Menulis.
Islam, P. P., Muspiroh, N., & Islam, N. (n.d.). IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jl . Perjuangan By
Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 4513213 Email : noviantimuspiroh.ak@gmail.com
ABSTRAK This paper aims to examine the possibility of spiritual values that is
integrated with subject-matter of general subjects. XXVIII(3), 484–498.
Zahroh, I. F. (2020). Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pembelajaran Ips Di Mi. Al-Munqidz :
Jurnal Kajian Keislaman, 8(1), 90–103. https://doi.org/10.52802/amk.v8i1.189
15