TUGAS 9 REVISI
OLEH
NAMA :AGUS PRAMONO
NIM : 18033002
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang validitas, realibilitas, praktikalitas dan efektifitas
.laporan ini kami lakukan sebagai bentuk tugas yang diberikan oleh guru
pembimbing kami dalam mata kuliah Metodologi Penelitian dan Publikasi
Kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing kami
Prof.Dr.Festiyed,MS yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyusun makalah ini, berkat bantuan beliaulah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang kami lakukan sehingga kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika dalam makalah ini terdapat beberapa kesalahan
dan kekurangan dalam penulisannya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Amin.
Sijunjung , 26 April 2021
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Landasan Religius.........................................................................................1
B. Landasan Yuridis..........................................................................................3
C. Batasan Pembahasan.....................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
A. Validitas........................................................................................................5
B. Reliabilitas..................................................................................................11
C. Praktikalitas.................................................................................................14
D. Efektivitas...................................................................................................18
BAB III..................................................................................................................27
A. Table perbedaan validitas,reabilitas, praktikalitas dan efektivitas..............27
BAB IV..................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Religius
Landasan religious dari materi ini menunjukan adanya keterkaitan
antara ilmu pengetahuan dengan apa yang dianjurkan oleh Allah
SWT. Tentunya mengenai ilmu pengetahuan ini harus kita cari dan
tuntut dari mana dan kapan saja asalkan ilmu yang kita gunakan
digunakan untuk hal hal kebaikan , hal ini sejalan dengan Surat thaha
ayat 114 yang berbunyi:
ك َوحْ يُهُ ۖ َوقُلْ َربِّ ِز ْدنِي ِع ْل ًما َ ق ۗ َواَل تَ ْع َجلْ بِ ْالقُرْ آ ِن ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن يُ ْق
َ ض ٰى إِلَ ْي ُّ ك ْال َح
ُ ِفَتَ َعالَى هَّللا ُ ْال َمل
Artinya :
ِّلoوا أَ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكoo ُر بَ ْينَه َُّن لِتَ ْعلَ ُمo َّز ُل اأْل َ ْمoَض ِم ْثلَه َُّن يَتَن
ِ ْت َو ِمنَ اأْل َر َ َهَّللا ُ الَّ ِذي خَ ل
ٍ َما َواoق َس ْب َع َس
َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر َوأَ َّن هَّللا َ قَ ْد أَ َحاطَ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء ِع ْل ًما
Artinya :
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah
ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
1
Kita sebagai umat yang beriman sudah sepatutnya dengan adanya
ilmu dan pengetahuan yang kita miliki maka semakin dekat dan
semakin kita beriman kepada sang pemlik segalanya yaitu Allah SWT.
Hal ini sejalan dengan Surat Ali Imran ayat 7 yang berbunyi :
ات ۖ فَأ َ َّما الَّ ِذينَ فِي ٌ َابِهo ُر ُمت ََشoَب َوأُخ ِ اooَات ه َُّن أُ ُّم ْال ِكتo ٌ oات ُمحْ َك َم ٌ ََاب ِم ْنهُ آي َ ك ْال ِكت
َ زَل َعلَ ْي َ ه َُو الَّ ِذي أَ ْن
ۗ ُ هُ إِاَّل هَّللاo َا يَ ْعلَ ُم تَأْ ِويلoo ِه ۗ َو َمo ِا َء تَأْ ِويلoo ِة َوا ْبتِ َغo َا َء ْالفِ ْتنooهُ ا ْبتِ َغo ابَهَ ِم ْنo ا ت ََشooونَ َمoo ٌغ فَيَتَّبِ ُعo وبِ ِه ْم َز ْيooُقُل
ِ َوالرَّا ِس ُخونَ فِي ْال ِع ْل ِم يَقُولُونَ آ َمنَّا بِ ِه ُك ٌّل ِم ْن ِع ْن ِد َربِّنَا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر إِاَّل أُولُو اأْل َ ْلبَا
ب
Artinya :
Tapi harus kita ingat juga bahwa ilmu yang kita punya itu belum
ada apa apanya dengan ilmu yang dimiliki sang pencipta oleh karena itu
kita tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki , hal ini sejalan
dengan Surat al-Isra ayat 85 yang berbunyi:
وح ۖ قُ ِل الرُّ و ُح ِم ْن أَ ْم ِر َربِّي َو َما أُوتِيتُ ْم ِمنَ ْال ِع ْل ِم إِاَّل قَلِياًل َ ََويَسْأَلُون
ِ ُّك َع ِن الر
2
B. Landasan Yuridis
1. Cita-cita Pendidikan dan Amanat UUD Negara R.I. Tahun 1945
(UUD 1945) Mengenai Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
3
1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar.
2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
C. Batasan Pembahasan
Dari banyaknya permasalahan maka pada makalah ini saya
memberikan batasan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Validitas
2. Realibilitas
3. Praktikalitas
4. efektivitas
4
BAB II
ANALISIS TEORI
A. Validitas
1. Pengertian Validitas
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari
pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat
fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Validitas (Festiyed
2019) berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai, sehingga berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh sebab
itu dibutuhkan alat ukur atau instrumen penelitian yang baik (telah teruji
validitas dan reabilitasnya) agar mendapatkan hasil penelitian yang valid
dan reliabel. Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel
dengan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya. Terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam obyek
berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul memberi data berwarna
putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan hasil penelitian dikatakan
reliabel, menurut Sugiyono (2010) yakni bila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Kalau dalam obyek kemarin berwarna merah, maka
sekarang dan besok tetap berwarna merah.
Sedangkan suatu instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Neraca yang valid dapat digunakan untuk mengukur massa dan
menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur panjang. Instrumen
5
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Untuk mendapatkan hasil peneltian yang valid dan reliabel, maka
instrumen penelitian yang digunakan pun mutlak harus valid dan reliabel.
Namun hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan instrumen yang
telah teruji validitas dan reabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian
menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi
obyek yang diteliti, dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data.
Instrumen-instrumen dalam ilmu alam biasanya telah diakui validitas
dan reliabilitasnya (kecuali yang rusak atau palsu). Instrumen- instrumen
tersebut dapat dipercaya sebab telah teruji validitas dan reliabilitasnya
sebelum digunakan untuk memperoleh data. Sedangkan ilnstrumen-
instrumen dalam ilmu sosial biasanya juga sudah ada yang baku karena
telah teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi banyak juga yang belum baku
bahkan belum ada. Instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya,
jika digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data yang sulit
dipercaya kebenarannya. Oleh sebab itu, sebelum digunakan untuk
mengukur, instrumen harus dikalibrasi (diuji validitas dan reliabilitasnya).
Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukut gejala sesuai dengan yang
didefinisikan. Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content
validity) adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering digunakan untuk
mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur efektifitas
pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi
belajar yang mempunyai validitas isi (content validity), maka instrumen
harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sedangkan
instrumen yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan program, aka
instrumen yang disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.
Selanjutnya instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat tercapainya
tujuan (efektivitas) maka instrumen harus disusun berdasarkan tujuan yang
telah dirumuskan.
6
2. Jenis-jenis Validitas
7
(Sugiyono, 2012:174).
Validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya
disbanding dengan validitas validitas lainnya karena melibatkan
banyak prosedur termasuk validitas isi dan kriteria. Seperti
halnya validitas isi, validitas kontruksi dapat diketahui dengan
cara memrinci dan memasangkan setiap butir tes dengan setiap
aspek pada indikator (Arikunto. 2012: 82).
2) Content Validity (Validitas Isi)
Validitas isi mengacu kepada isi produk. Validitas isi
berhubungan dengan penyusunan produk yang sesuai dengan
rancangan yang telah ditentukan. Uji validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan rancangan yang disusun
dengan rancangan yang telah ada dan berkonsultasi kepada ahli
(Sugiyono, 2012:174). Validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran
yang akan diajarkan. Dalam forum diskusi para pakar yang
dipandang memiliki keahlian yang ada hubungannya dengan
mata pelajaran yang diujikan, diminta pendapat dan
rekomendasinya terhadap isi atau materi yang terkandung dalam
tes hasil belajar yang bersangkutan.
Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukut gejala
sesuai dengan yang didefinisikan. Instrumen yang harus
mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen yang
berbentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi
belajar (achievement) dan mengukur efektifitas pelaksanaan
program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar
yang mempunyai validitas isi (content validity),
8
maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran
yang telah diajarkan. Sedangkan instrumen yang digunakan
untuk mengetahui pelaksanaan program, aka instrumen yang
disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.
Selanjutnya instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat
tercapainya tujuan (efektivitas) maka instrumen harus disusun
berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan.
b. Validitas Eksternal/Empiris
Validitas empiris berhubungan dengan fakta-fakta yang
telah terbukti. Uji validitas empiris dilakukan dengan
membandingkan dengan standar yang telah ada dan kemudian
dilanjutkan dengan analisis. Sugiyono (2012:414)
mengemukakan bahwa, validasi produk dapat dilakukan dengan
cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar atau tenaga ahli diminta untuk menilai
desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan
dan kekuatannya".
3. Prinsip Validitas
9
konsisten dengan nilai kecocokan.
5. Cara Menghitung Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan rumus korelasi
Product Moment untuk menentukan hubungan antara dua
variabel (gejala) yang berskala interval (skala yang
menggunakan angka sebenarnya). Rumus korelasi Produk
Moment adalah sebagai berikut:
Keterangan:
: koefisien korelasi
n: jumlah responden
10
D. Reliabilitas
6. Pengertian Reliabilitas
Relibilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely yang artinya percaya dan ability yang artinya
dapat dipercaya (Purwanto, 2011:153). Keterpercayaan berhubungan
dengan ketetapan dan konsistensi. Menurut Arifin (2012:258) bahwa
reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Menurut Yusuf (2014:
242) bahwa reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan
skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan
diberikan dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas berkenaan dengan
pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Thatcher (2010) bahwa reliabilitas
adalah sejauh mana percobaan, tes, atau banyak prosedur pengukuran
menghasilkan hasil yang sama pada uji coba yang diulang.
7. Tujuan Reliabilitas
a. Reliabilitas Stabilitas
11
b. Reliabilitas Ekivalen
Pada jenis ini, menyangkut usaha memperoleh nilai relative
yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang
sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu
atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional,
peralatan pengumpulan data dan pengamatan-pengamatan
9. Metode Reliabilitas
12
c. Metode belah dua (split-half method)
Dalam penggunaan metode ini, peneliti hanya perlu satu
kali melakukan tes. Berbeda dengan dua metode sebelumnya,
pada metode ini nilai korelasi antara dua belahan data belum
berarti nilai reliabilitas tes. Pembelahan data disini maksudnya
adalah membagi item atau butir soal, bukan peserta tes atau siswa.
Untuk mengetahui nilai keseluruhan, digunakan rumus
Spearman– Brown, yaitu:
Keterangan:
13
untuk memiliki reliabilitas yang tinggi.
14
Menurut KBBI (2008), praktikalitas berarti bahwa bersifat
praktis, artinya mudah dan senang dalam pemakaiannya. Kepraktisan
yang dimaksud disini adalah kepraktisan dalam bidang pendidikan
(silabus, RPP, bahan ajar, penilaian, LKS maupun produk yang lainnya).
Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan dan kemajuan yang
didapatkan siswa dengan menggunakan bahan ajar, LKS, instrumen atau
produk yang lainnya.
15
mengukur tingkat kepraktisan dilihat dari apakah guru (dan pakar-
pakar lainnya) mempertimbangkan bahwa materi mudah dan
dapat digunakan oleh guru dan siswa, (Nieveen dalam Rochmad,
2011).
16
13. Analisis Data Praktikalitas
Skor Kriteria
4 Sangat setuju
3 Setuju
2 Tidak setuju
1 Sangat tidak setuju
(Sumber: Sugiyono, 2012 : 34)
17
3 41 – 60 Cukup praktis
4 61 – 80 Praktis
5 81 – 100 Sangat praktis
(Sumber: Riduwan, 2010: 89)
F. Efektivitas
18
Chong & Maginson mengartikan efektivitas merupakan
kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar. Akker (Djamas,
2015:96): menyatakan: “Effectiveness refer to the extent that
theexperiences and outcomes with the intervention are consistent
with the intended aims”. Artinya, keefektifan mengacu pada
tingkatan bahwa pengalaman dan hasil intervensi konsisten
dengan tujuan yang dimaksud.
Pengertian efektifitas secara umum menunjukkan sampai
seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu
ditentukan. Menurut Reigeluth (1999), aspek penting dalam
keefektifan (efek potensial) dari suatu instrument, teori, atau
model adalah mengetahui tingkat/derajat dari penerapan teori,
atau model dalam suatu situasi tertentu. Tingkat keefektifan ini
biasanya dinyatakan dengan suatu skala numeric yang
didasarkan pada kriteria tertentu, (Mager dalam Reiguluth,
1999). Berkaitan dengan keefektifan pengembangan instrument,
model, teori dalam dunia pendidikan, Van den Akker (1999:10)
menyatakan bahwa keefektifan mengacu pada tingkatan bahwa
pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan tujuan yang
dimaksud.
Slavin (2000) keefektifan pembelajaran dapat diukur
menggunakan empat indikator sebagai berikut:
a. Kualitas pembelajaran (quality of insurance), yaitu seberapa
besar kadar informasi yang disajikan sehingga siswa dengan
mudah dapat mempelajarinya atau tingkat kesalahannya
semaki kecil. Semakin kecil tingkat kesalahan yang
dilakukan berarti semakin efektif pembelajaran. Penentuan
tingkat keefektifan pembelajaran tergantung dengan
pencapaian penguasaan tujuan pengajaran tertentu, biasanya
disebut ketuntasan belajar.
b. Kesesuiaan tingkat pembelajaran (appropriate level of
instruksion) yaitu sejauh mana guru memastikan tingkat
19
kesiapan siswa dalam menerima materi baru.
c. Insentif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa
untuk menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan
mempelajari materi yang diberikan. Makin besar motivasi
yang diberikan, makin besar pula keaktifan siswa dengan
demikian pembelajaran akan efektif.
d. Waktu, yaitu waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran akan efektif apabila
siswa dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengn waktu
yang ditentukan.
15. Kriteria Efektivitas
20
suatu proses pendidikan baik oleh guru, kepala sekolah,
maupun pihak lain yang berkepentingan;
21
kemampuan organisasi yang menghasilkan output baik
secara kualitas maupun kuantitas.
22
meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Dalam
manajemen masalah kepuasan sebagai ciri efektivitas sering
diukur dari indikator tentang sampai sejauhmana sikap
partisipasi organisasi yaitu frekuensi presensi kerja,
ketepatan kerja, semangat kerja dan ketenangan kerja.
23
17. Kefektivitas Instrumen
24
berikut.
Keterangan:
dengan,
rata kelompok 1
25
digunakan.
26
Subagyo (2000) dalam Marchat (2011) menjelaskan tingkat
efektifitas dapat dihitung menggunakan rumus efektifitas sebagai
berikut:
Dimana:
27
BAB III
KESIMPULAN TEORI
A. Table perbedaan validitas,reabilitas, praktikalitas dan efektivitas
No Pembeda Validitas Reliabilitas Efektivitas Efektivitas
27
1 pengertian Validitas berasal dari kata Relibilitas merupakan Praktikalitas berarti bahwa Efektivitas berasal
validity yang artinya penerjemahan dari kata bersifat praktis, artinya dari kata dasar efektif
keabsahan atau cara yang reliability yang mudah dan senang dalam yang mempunyai arti
semestinya berlaku. mempunyai asal kata rely pemakaiannya. Praktikalitas efek, pengaruh, akibat
Validitas adalah suatu yang artinya percaya dan adalah tingkat keterpakaian atau dapat membawa
ukuran yang menunjukkan ability yang artinya dapat dan keterlaksanaan bahan ajar hasil. Aspek yang
tingkat kevalidan atau dipercaya. Reliabilitas oleh siswa dan guru yaitu paling penting dalam
kesahihan suatu tes. adalah tingkat atau melaksanakan pengajaran keefektifan adalah
derajat konsistensi dari dengan menggunakan bahan mengetahui tingkat
suatu instrumen ajar yang telah direvisi atau derajat penerapan
28
BAB IV
PROBLEMATIKA
1. Pada uji validitas itu ada uji validitas isi dan uji validitas konstruk, sering
sekali kita temui pada skripsi-skripsi yang mana itu hanya mengemukakan
pengujian validitas konstruk saja, bagaimana yang seharusnya? Apakah kita
juga harus melakukan pengujian validitas isi? Kalau iya kenapa dan kalau
tidak kenapa? Dan terkait pengujian reliabilitas bagaimana cara kita memilih
teknik apa yang digunakan untuk menguji reliabilitas itu? Dan alasan nya
kenapa kita memilih teknik tersebut??
Jawab: Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes
mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten atau materi tertentu yang
seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Dengan kata lain tes yang
mempunyai validitas isi yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur
penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan konten pengajaran
yang tercantum dalam Garis- garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Validitas
isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau
instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku
sampel yang dikenai tes tersebut. Artinva tes itu valid apabila butir-butir tes itu
mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang diujikan atau yang
seharusnya dikuasai secara proporsional.
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, harus dilakukan melalui
penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah
mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang seharusnya
dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu validitas isi suatu tes tidak
mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistika tetapi dipahami
bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Oleh karena itu,
validitas isi sebenarnya mendasarkan pada analisis logika, tidak merupakan
suatu koefisien validitas yang dihitung secara statistika. Terdapat bermacam-
macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan menghitung
reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan
28
atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik
yang berbeda tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula.
Hal ini secara sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau
karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang berbeda,
salah satunya akibat pembulatan angka. Secara khusus, beberapa teknik
memerlukan persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak dapat begitu saja
memilih teknik tersebut. Beberapa teknik mencari reliabilitas yang akan
digunakan adalah- Spearman-Brown- Flanagan- Rulon- Kuder-Richardson (K-
R) 20- K-R 21- Hoyt- Alpha.
29
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
https://www.dosenpendidikan.co.id/reliabilitas/
Madeamin, Ishaq. (2011). Objektivitas dan Kepraktisan. Diambil dari
http://www.ak-ishaq.com/2011/06/objektivitas-dan-kepraktisan.html
pada 25April 2021.
Ploomp, Tjeerd and Nieveen, Nienke. (2013). Educational Design Research Part
A : An Introduction Enchede. The Netherlands : SLO
Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
Rochmad. (2011). Model Pengembangan Perangkat Matematika. Diambil dari
http://www.scribd.com/doc/78603233/Desain-Model-an pada 25April
2021.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta
van den Akker J. (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada
J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds),
Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14).
Dortrech: Kluwer Academic Publishers.
Yazid, A. (2011). Kevalidan, Kepraktisan, dan Efek Potensial Suatu Bahan
Ajar. Diambil darihttp://aisyahyazid.blogspot.com/2011/12/kevalidan-
kepraktisan-dan-efek.html pada 25 April 2021.
30