Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TAFSIR QAWA’IDUHU

(KAIDAH MUFROD DAN JAMA)

Nama : Ahmad Fachriza


Npm : 2231030026
Kelas : IAT C (Semester 3)
Dosen : H.Muhammad Tauhid, MA

A. Pengertian Mufrod dan Jama


 Isim mufrod adalah kata yang menunjukkan tunggal baik untuk jenis laki-laki
maupun untuk jenis perempuan.1 Isim Mufrad yang dimaksud adalah ia bukan
mutsanna atau jamak dan tidak juga menjadi mulhaq dari keduanya serta tidak
dari asma’ul al-Khomsah ( isim lima , baik isim mufrad tersebut berbentuk

mudzakar ( maskulin ) seperti : ‫ رجل‬maupun munnast (peminim), seperti: ‫زينب‬


 Jamak adalah kata yang menunjukkan lebih dari dua baik untuk laki-laki maupun
Perempuan
Contoh : ‫( ُم ْس ِلُم ْو َن‬muslim-muslim)

B. Kaidah Tafsir Mufrod dan Jama


Tafsir Mufrad dan Tafsir Jama adalah dua pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan
Al-Quran.

1. Tafsir Mufrad: Tafsir Mufrad adalah penafsiran kata atau frasa dalam Al-Quran
secara terpisah. Ini berarti bahwa setiap kata atau frasa dalam Al-Quran dianalisis
secara terpisah untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya. Tafsir ini
fokus pada analisis linguistik dan leksikal kata-kata dalam Al-Quran. Tafsir
Mufrad juga dapat menggali makna yang lebih dalam dengan menggunakan

1
Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. 2004. Al-Tuhfah al-Saniyah bi Syarhi al-muqoddimah alAjurumiyah, ,
Jeddah. Daar athola’I. Hal :27
kamus bahasa Arab dan mengacu pada konteks sejarah dan sosial saat Al-Quran
diturunkan.
2. Tafsir Jama: Tafsir Jama adalah penafsiran Al-Quran secara menyeluruh, dengan
mempertimbangkan ayat-ayat yang saling terkait dan hubungan antara mereka.
Pendekatan ini memeriksa tema-tema yang berulang dalam Al-Quran dan mencari
pemahaman yang lebih luas tentang pesan-pesan Al-Quran secara keseluruhan.
Tafsir Jama juga melibatkan analisis konteks sejarah dan sosial saat ayat-ayat
diturunkan, serta mengacu pada hadis dan pemahaman ulama terdahulu.2

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri, dan seringkali


digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang Al-Quran. Penting untuk mencatat bahwa tafsir Al-Quran adalah pekerjaan
ilmiah yang membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang bahasa
Arab, sejarah Islam, dan konteks sosial serta kebudayaan pada masa itu.

C. Fungsi Kaidah Mufrod dan Jama


Kaidah Mufrad dan Kaidah Jama adalah dua kaidah penafsiran Al-Quran yang
digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan makna ayat-ayat Al-Quran.
Kaidah-kaidah ini berfungsi sebagai panduan atau pedoman dalam menafsirkan Al-
Quran. Berikut adalah fungsi dari kedua kaidah tersebut:3

1. Kaidah Mufrad:
- Membantu dalam memahami makna kata-kata individu dalam Al-Quran secara
terpisah. Kaidah Mufrad memungkinkan penafsir untuk menjelaskan makna kata-kata
dengan menggunakan analisis linguistik dan leksikal.
- Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna kata-kata dalam
bahasa Arab, termasuk sinonim, antonim, dan konotasi yang mungkin terkandung dalam
kata tersebut.

2
Fu’ad nikmah, Mulakhosh qowa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Beirut, Daar al-tsaqofah alIslamiyyah. Hal : 17
3
Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, 2014. Al-Tuhfah al-Saniyah bi Syarhi al-muqoddimah alAjurumiyah, ,
Jeddah. Daar athola’I, 2004. Hal :27
- Membantu dalam mengidentifikasi dan memahami hubungan semantik antara kata-
kata dalam ayat-ayat Al-Quran.
- Memfasilitasi penafsir dalam mencari makna yang lebih spesifik dan mendalam dari
ayat-ayat Al-Quran dengan menggunakan kamus bahasa Arab dan referensi linguistik.

2. Kaidah Jama:
- Membantu penafsir dalam memahami pesan yang lebih luas dan tema-tema yang
saling terkait dalam Al-Quran.
- Memberikan gambaran tentang pengulangan kata-kata, frasa, atau tema dalam Al-
Quran yang dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pesan dan
ajaran Al-Quran secara keseluruhan.
- Memungkinkan penafsir untuk mengaitkan dan membandingkan ayat-ayat yang
memiliki hubungan dan kesamaan tema.
- Memfasilitasi pemahaman konteks sejarah, sosial, dan budaya saat Al-Quran
diturunkan, serta memperhatikan hadis dan pemahaman ulama terdahulu.4

Kaidah Mufrad dan Jama digunakan secara bersama-sama untuk memberikan


pendekatan yang komprehensif dalam menafsirkan Al-Quran, dengan
mempertimbangkan makna kata-kata secara terpisah dan makna keseluruhan serta tema-
tema yang melintasi seluruh Al-Quran.

D. Contoh Penafsiran Mufrod dan Jama


Berikut ini adalah contoh penafsiran menggunakan kaidah Mufrad dan Jama:

1. Contoh penafsiran menggunakan kaidah Mufrad:


Ayat yang akan ditafsirkan: "Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubahnya." (QS. Ar-Ra'd: 11)

Penafsiran menggunakan kaidah Mufrad:

4
Ibnu Aqil, Syarhu ibnu aqil ala’ al-fiyyah Li Ibni malik. Hal : 250 - 251
- "Nasib" dalam ayat ini dapat ditafsirkan sebagai takdir atau keadaan hidup suatu
kaum.
- "Mengubah" dapat ditafsirkan sebagai perubahan perilaku, keyakinan, atau tindakan
yang dilakukan oleh kaum tersebut.
- Ayat ini mengajarkan bahwa perubahan dan kemajuan dalam hidup suatu kaum
bergantung pada perubahan yang mereka lakukan secara aktif. Allah tidak akan
mengubah nasib mereka tanpa adanya perubahan dari kaum itu sendiri.5

2. Contoh penafsiran menggunakan kaidah Jama:


Ayat yang akan ditafsirkan: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah dan
janganlah kamu bercerai berai." (QS. Ali Imran: 103)

Penafsiran menggunakan kaidah Jama:


- "Tali Allah" dalam ayat ini dapat ditafsirkan sebagai Al-Quran dan ajaran-ajaran
Allah.
- "Berpegang" dapat ditafsirkan sebagai mematuhi dan mengikuti ajaran-ajaran Allah.
- Ayat ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam umat Islam. Umat
Islam dihimbau untuk bersatu dan tidak terpecah belah dalam memegang teguh ajaran-
ajaran Allah yang terdapat dalam Al-Quran.

Dalam kedua contoh di atas, penafsiran menggunakan kaidah Mufrad berfokus


pada pemahaman makna kata-kata individu dalam ayat, sedangkan penafsiran
menggunakan kaidah Jama melibatkan pemahaman tema keseluruhan dan hubungan
antara ayat-ayat yang saling terkait. Keduanya saling melengkapi untuk memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang ayat-ayat Al-qur’an

5
Lihat Gharid syekh, al-Mutqin mu’jam al-jumu’ wa al-mustanna “ al-mufrad wa al-mustanna wa al-mudzakar”.
Beirut : Daar al-Ratib al-Jaami’iyyah. Hal : 102

Anda mungkin juga menyukai