Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai sangat penting keberadaanya untuk menunjang kebutuhan hidup
sehari-hari masyarakat sekitarnya dan merupakan bahan baku PDAM. Secara
epidemiologis ada keterkaitan yang erat antara masalah air bersih dengan penyakit
kulit, maka oleh sebab itu dengan adanya tingkat cakupan air bersih yang tinggi
dapat menurunkan angka penyakit kulit. Dalam kaitan dengan hal tersebut maka
seharusnya air bersih yang digunakan harus memenuhi persyaratan kualitas yang
telah tetapkan. Persyaratan kualitas tersebut telah tertuang dalam Permenkes No
492/2010 tentang syarat-syarat dan kualitas air bersih (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan survei pendahuluan ternyata sebagian besar masyarakat
pengambangan menggunakan air sungai pengambangan untuk mandi, mencuci
pakaian maupun peralatan dapur, buang air besar/kecil, termasuk mencuci
kendaraan bermotornya.
Berdasarkan survei pendahuluan, sebagian besar masyarakat pengambangan
menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci pakaian maupun peralatan dapur,
buang air besar/kecil, termasuk mencuci kendaraan bermotornya. Hal ini
dikarenakan kebiasaan yang sudah turun temurun dan mereka menganggap sudah
kebal terhadap penyakit yang diakibatkan oleh penggunaan air sungai, padahal
seluruh masyarakatnya sudah mengetahui bahwa air sungai yang mereka gunakan
sudah tercemar berat dan tidak layak untuk digunakan. Walaupun demikian,
masyarakat tetap memanfaatkan air sungai tersebut. Masyarakat berpendapat
bahwa air sungai yang mereka gunakan sering pasang surut dan mengalir sehingga
kuman, virus, dan bakteri yang ada disungai sudah larut dan tidak mempengaruhi
kesehatan. Penyakit kulit yang dialami oleh masyarakat Kelurahan Pengambangan
sungai berupa gatal, bintik-bintik merah ,nyeri, panas/ hangat, kulit bersisik,
namun tidak tertutup kemungkinan hanya disebabkan oleh penggunaan air bersih
saja, tetapi terdapat kemungkinan-kemungkinan lain seperti alergi makanan,
kekurangan gizi, sanitasi lingkungan dan kesehatan perorangan. Beragam aktivitas
manusia sepanjang aliran sungai menyebabkan banyak mendapatkan beban
pencemaran yang berasal dari industri, pertanian, rumah sakit, maupun limbah
domestik. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat ini, masih terdapat anggapan

1
bahwa sungai merupakan tempat pembuangan limbah yang mudah dan murah,
serta pengaturan penggunaan sungai belum memadai dan berjalan sebagaimana
mestinya di Indonesia.
Sampah-sampah atau kotoran yang tidak berguna akibat proses kehidupan
manusia yang sering juga dibuang ke dalam tanah maupun air/sungai. Beberapa
bentuk pencemaran, terutama disebabkan oleh zat kimia beracun seperti asam,
alkali, lemak, detergen, dan lain-lain mempunyai pengaruh langsung yang
destruktif pada kehidupan. Selain oleh zat-zat kima, air dapat pula dicemari oleh
bibit-bibit penyakit yang kemudian dapat menulari hewan dan manusia sehingga
menimbulkan epidemi penyakit yang luas di masyarakat, termasuk penyakit kulit.
Oleh karena itu perlu diteliti “Hubungan Kebersihan Air Sungai Dengan
Keluhan Kesehatan Kulit Dan Tindakan Pencemaran Sungai.”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah :
1. Bagaimana hubungan kebersihan air sungai dengan keluhan kesehatan
kulit dan tindakan pencemaran sungai ?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan kebersihan air sungai dengan keluhan
kesehatan kulit dan tindakan pencemaran sungai
1.4 Manfaat
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
menambah keilmuan khususnya tentang kontribusi terhadap pengembangan
ilmu pendidikan khususnya kebersihan air.
2. Secara praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian
untuk lebih baik dalam mencanangkan program agar menjadi sekolah
yang berhasil dan programnya dapat menjadi inspirasi bagi sekolah yang
lain.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi
kepada guru, tindakan apa yang harus diambil dalam upaya menurunkan

2
pencemaran sungai yang menimbulkan keluhan kesehatan kulit.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman
ketika nanti terjun langsung dalam proses pembelajaran.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pencemaran Air Sungai


Pencemaran air umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia seperti oleh-oleh
zat-zat detergen, asam belerang dan zatzat kimia sisa pembuangan pabrik-pabrik
kimia/industri. Pencemaran ini pun bisa dilakukan oleh pestisida, herbisida, pupuk
tanaman yang merupakan unsurunsur polutan, sehingga mutu air berkurang
bahkan membahayakan, baik tumbuh-tumbuhan, maupun hewan/manusia
(Soemarwoto, 2001)
A. Definisi Pencemaran Air Sungai
Pencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen
lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut
Kristanto (2002) pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal.
Menurut Josua (2013), ada 3 jenis limbah rumah tangga yaitu limbah
pertama berupa sampah, kemudian limbah kedua berupa air limbah yang
dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci, kemudian limbah ketiga adalah
kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-limbah ini, jika tak dikelola dengan
baik, dapat berpotensi tinggi mencemari lingkungan sekitar.
a) Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya :
 Berdasarkan sumbernya :
1) Sampah alam
2) Sampah manusia
3) Sampah konsumsi
4) Sampah nuklir
5) Sampah industri
6) Sampah pertambangan
 Berdasarkan sifatnya :

4
1) Sampah organik dapat diurai (degradable) Sampah Organik, yaitu
sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya.
2) Sampah anorganik tidak terurai (undegradable) Sampah Anorganik, yaitu
sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
b) Air limbah.
Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses pruduksi
industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis.minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
c) Sampah manusia.
Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

2.2 Penyakit Kulit Akibat Pencemaran Air


A. Dermatitis Kontak
1. Pengertian
Dermatitis kontak adalah peradangan yang disebabkan oleh kontak dengan
suatu zat tertentu, ruamnya terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki
batas yang tegas. Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis)
sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfi (eritema, edema, papul,
vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
2. Gejala
Gejala dari dermatitis kontak bervariasi mulai dari kemerahan yang ringan
dan hanya sekejap sampai kepada pembengkakan hebat dan lepuhan kulit, kadang
bersisik, berair. Ruam sering kali terdiri dari lepuhan kecil yang terasa gatal. Pada
awalnya ruam hanya terbatas di daerah yang kontak langsung dengan allergen
tetapi selanjutnya ruam bisa menyebar. Ruam bisa sangat kecil atau bisa menutupi
area tubuh yang luas. Akibat permukaan kulit terkena bahan atau unsur-unsur
yang ada di lingkungannya (faktor eksogen), namun demikian, untuk terjadinya

5
suatu jenis dermatosis atau beratnya gejala dermatosis, kadang-kadang
dipengaruhi pula oleh faktor kerentanan kulit seseorang .
3. Etiologi
Zat-zat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak yaitu dapat melalui dua
cara dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik. Dermatitis iritan
merupakan reaksi peradangan kulit secara langsung tanpa didahului proses
sensitifitas sebaliknya dermatitis kontak alergik terjadi pada sesorang yang telah
mengalami sensitifitas terhadap suatu allergen.
a. Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua
orang dari berbagai golongan umur, ras, jenis kelamin. Penderita
dermatitis kontak ritan sulit diketahui berapa jumlah penderitanya karena
banyak penderita dengan keluhan ringan yang tidak mau berobat bahkan
ada penderita yang tidak merasakan sakit yang dia rasakan. Penyebab
munculnya dermatitis jenis ini bersifat iritan misalnya bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, peptisida, asam, alkali, serbuk kayu.
b. Dermatitis kontak alergik Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak
iritan jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit karena hanya
mengenai orang yang keadaan kulitnya sangat peka. Penyebab dari
dermatitis kontak alergi, meliputi; kosmetik, senyawa kimia, tanaman,
obat-obatan, zat kimia yang digunakan dalam pengolahan pakaian.
Dampak yang terjadi umunya adalah gatal-gatal dan terjadi kelainan kulit.
4. Masa inkubasi
Masa inkubasi adalah waktu dari saat penyebab penyakit masuk dalam tubuh
sampai tanda-tanda dan gejala penyakit muncul.
5. Cara penularan
Cara penularan untuk dermatitis tergantung pada bahan apa yang berkontak,
konsentrasi bahan kontak, lamanya berkontak.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode
Metode penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif lapangan
yaitu suatu penelitian yang bertujuan mempelajari secara intensive tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi individu, kelompok, lembaga dan
masyarakat. Sedangkan model penelitian ini adalah kualitatif. Kualitatif adalah
suatu model penelitian yang berusaha mengungkap fenomena, secara holistic
dengan cara mendeskripsikan melalui bahasa non-numerik dalam konteks dan
paradigma alami.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Watuneso
3.2.2 Waktu
Waktu pelaksanaan pada tanggal 05 Desember 2023 – 05 Januari
2024
3.3 Sumber Data
Sumber data adalah sumber yang dimungkinkan seorang peneliti mendapat
sejumlah informasi data yang dibutuhkan dalam penelitian atau subjek dari mana
data dapat diperoleh. Data dalam penelitian ini diperoleh dari internet dan hasil
pengamatan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam
peneliti, karena tujuan dari peneliti yaitu untuk mendapatkan data. Pengumpulan
data adalah suatu proses mendapatkan data empiris melalui responden
menggunakan metode tertentu, dalam penelitian ini menggunakan observasi,
wawancara dan dokumentasi.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data yang diteliti dikumpulkan, maka tahap selanjutnya yang peneliti
akan lakukan adalah menganalisis data. Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit. Melekukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

7
yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehinggga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang asing.
3.6 Sasaran
Sasaran dalam melakukan penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan
Watuneso.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


No Responden Sumber Air Jenis Penyakit Kulit
1 Keluarga A (4 orang) Sungai Gatal bintik merah
2. Keluarga B (3 orang) Sungai Kurap
3. Keluarga C (5 orang) Sumur -
4. Keluarga D (3 orang) Sungai Panu
5. Keluarga E (6 orang) Sumur -

4.2 Pembahasan
Air sungai merupakan sumber daya alam yang potensial menerima beban
pencemaran limbah kegiatan manusia. Akibatnya kualitas dan kuantitas air
menjadi berkurang. Kualitas air Sungai yang tercemar zat-zat kimia yang
berbahaya bila dimanfaatkan air sungai tersebut untuk kebutuhan mandi, cuci,
kakus dan sekaligus untuk air minum dapat mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan. Ketika sudah terjadi pencemaran, air sungai menjadi tidak berkualitas.
Air sungai tercemar yang dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit yang merusak
organ tubuh dan jika digunakan untuk mandi cuci kakus bisa menyebabkan
terkena penyakit kulit. Di Kelurahan Watuneso Kecamatan Lio Timur hampir
seluruh masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber air dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu Sungai sangat penting
keberadaanya untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat
sekitarnya, tak sedikit pula masyarakat yang langsung menggunakan sungai
sebagai sumber air dikehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Hasil penelitian terhadap 5 keluarga di kelurahan watuneso
diketahui bahwa ada 3 keluarga memiliki penyakit kulit yang merupakan keluarga
dengan sumber air yang digunakan berasal dari sungai sedangkan 2 keluarga yang
menggunakan sumber air sumur tidak memiliki penyakit kulit. Penyakit kulit yang
diderita 3 keluarga yaitu : Keluarga A gatal timbul bintik merah, keluarga B
kurap dan keluarga D panu. Secara epidemiologis ada keterkaitan yang erat antara
masalah air bersih dengan penyakit kulit, maka oleh sebab itu dengan adanya
tingkat cakupan air bersih yang tinggi dapat menurunkan angka penyakit kulit.

9
Saat dilakukan pengamatan sungai dikelurahan ternyata masih banyak
warga masyarakat yang membuang sampah rumah tangga di pinggir sungai, ada
pula yang membuang limbah domestik ke pinggir sungai hal ini yang
menyebabkan pencemaran air. Pencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa masyarakat yang
menggunakan air sungai sebagai kebutuhan sehari-hari merupakan tindakan yang
dapat mencemari sungai terutama dalam hal limbah domestik. Secara umum dapat
dikatakan bahwa masyarakat pengguna air sungai di Kelurahan Watuneso
melakukan tindakan pencemaran sungai. Kebiasaan mandi bagi masyarakat di
sekitar sungai juga ada kesamaan dengan mencuci dan melakukan kegiatan rumah
tangga lainnya disungai. Hasil survei membuktikan bahwa masyarakat juga
menggunakan air sungai sebagai tempat sampah dikarenakan tidak adanya tempat
pembuangan sementara yang dekat dari tempat tinggal, tidak ada petugas
kebersihan yang datang untuk membawa sampah yang telah dikumpulkan
sehingga masyarakat lebih memilih membuang sampah kesungai. mereka lebih
memilih menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari selain untuk minum
karena air sungai sangat berguna dan dapat menurunkan pengeluaran mereka
setiap bulannya. Limbah domestik yang dibuang pada badan sungai mengandung
sampah padat berupa tinja dan cair berupa sampah rumah tangga dan beberapa
sifat utama, antara lain mengandung bakteri, yang dapat menyebabkan penularan
penyakit, mengandung bahan organik dan padatan tersupensi, mengandung
padatan organik dan anorganik yang mengendap di dasar perairan.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian maka disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan
Watuneso banyak yang menggunakan sungai sebagai sumber air dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Warga masyarakat kelurahan tak sedikit melakukan
pembuangan sampah serta kegiatan MCK (Mandi, cuci dan Kakus) di sungai, hal
ini menimbulkan pencemaran sungai dan menimbulkan penyakit salah satunya
adalah penyakit kulit. Berdasarkan hasil pengamatan, dari 5 keluarga terdapat 3
keluarga yang menggunakan sungai sebagai sumber air yang menderita penyakit
kulit sedangkan 2 keluarga yang menggunakan sumur sebagai sumber air tidak
menderita penyakit kulit.
5.2 Saran
Bagi masyarakat agar tidak melakukan pembuangan sampah rumah tangga
ke sungai agar sungai tidak tercemar sehingga tidak menimbulkan penyakit seperti
penyakit kulit panu, kudis, gatal-gatal dan lain-lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesi, 2004, kImia lingkungan, Andi Offsett, Yokyakarta


Achmadi, Umar Fahmi, 2001, Dasar-dasar kesehatan lingkungan, Ul-Press,
Jakarta
Soemartno, 2001, Pencernaan air sungai
Krisyanto, 2002, Definisi pencernaan air sungai
Joshua, 2013, Definisi pencernaan air sungai

12
LAMPIRAN FOTO

( JUMAT/08/03/2024 )

( Sabtu/16/03/2024 )

13
HUBUNGAN KEBERSIHAN AIR SUNGAI DENGAN KELUHAN
KESEHATAN KULIT DAN TINDAKAN PENCEMARAN SUNGAI

FRANSISKA ADELINA GURU


XII MIA

YAYASAN BIMBINGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KARITAS


SMA KARITAS WATUNESO
LIO TIMUR
ENDE
2023/2024

14
LEMBARAN PENGESAHAN

HUBUNGAN KESEHATAN AIR SUNGAI DENGAN KELUHAN


KESEHATAN KULIT DAN TINDAKAN PENCERNAAN SUNGAI

FRANSIKA ADELINA GURU


XII MIPA

Setelah diperiksa dan teliti ulang, karya ilmiah ini telah memenuhi persyaratan
diharapkan tim penguji, ujian karya ilmiah SMA swasta Karitas Watuneso.

Mengetahui :
Penguji I
Penguji II

~ ~ ~
~
NUPTK : NUPTK :

Penguji lll.

~ ~
NUPTK :

Guru pembimbing Kepala


sekolah

~Siti S. Ndari, S,Pd~ ~ Romaldus


Lagu S,Ag~

15
NUPTK : 7333767668130183 NUPTK :
8539744647200022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis memanjatkan kepada Tuhan yang maha esa atas selesai
karya ilmiah yang berjudul " Hubungan Kebersihan Air Sungai dengan Keluhan
Kesehatan Kulit dan Tindakan Pencemaran kulit " atas dukungan moral dan
material yang diberikan dalam penyusunan karya ilmiah ini maka penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Romaldus Lagu S,Ag Selaku kepala sekolah SMA swasta Karitas
Watuneso yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ide untuk
menunjang pembuatan karya ilmiah.
2. Ibu Siti S. Ndari S,pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
sekaligus guru pembimbing saya, yang memberikan saran, materi,
dorongan, masukkan, bimbingan dan memberikan semangat kepada
penulis.
3. Ibu Susana Lawi S,Pd selaku wali kelas XII MIPA yang banyak
memberikan dukungan dan masukkan kepada penulis.
4. Semua guru-guru, pegawai, orang tua, keluarga, dan sahabat yang telah
membantu saya dalam proses penyusun Karya Ilmia ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan karya ilmiah ini,
akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang.

Watuneso 20 Maret 2024


Mengetahui penulis

16
~ Fransika Adelina Guru ~

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
1.4 Mafaat.....................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
2.1 Pencernaan Air Sungai............................................................................4
2.2 Penyakit Kulit Akibat Pencernaan air.....................................................5
BABA III METODE PENELITIAN......................................................................7
3.1 Metode....................................................................................................7
3.2 Lokasi dan waktu penelitian...................................................................7
3.2.1 Lokasi............................................................................................7
3.2.2 waktu.............................................................................................7
3.3 Sumber Data...........................................................................................7
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................7
3.5 Teknik Analisis Data..............................................................................7
3.6 Sasaran....................................................................................................8

17
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................9
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................9
4.2 Pembahasan............................................................................................9
BAB V PENUTUP....................................................................................................11
5.1 Kesimpulan.............................................................................................11
5.2 Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
LAMPIRAN FOTO.................................................................................................13

18

Anda mungkin juga menyukai