ETIOLOGI
Penyebab autisme adalah multifaktorial. Faktor genetik maupun lingkungan diduga
mempunyai peranan yang signifikan. Sebuah studi mengemukakan bahwa apabila 1
keluarga memiliki 1 anak autis maka risiko untuk memiliki anak kedua dengan
kelainan yang sama mencapai 5%, risiko yang lebih besar dibandingkan dengan
populasi umum. Di lain pihak, lingkungan diduga pula berpengaruh karena ditemukan
pada orang tua maupun anggota keluarga lain dari penderita autistik menunjukkan
kerusakan ringan dalam kemampuan sosial dan komunikasi atau mempunyai
kebiasaan yang repetitif. Akan tetapi penyebab secara pasti belum dapat dibuktikan
secara empiris. Selain itu, Autisme juga dapat disebabkan karena :
1. Gangguan Neurobiologi: Gangguan dalam perkembangan dan fungsi otak
telah dikaitkan dengan ASD. Beberapa studi menunjukkan adanya perbedaan
struktural dan fungsional dalam otak individu dengan ASD, termasuk
perubahan dalam konektivitas saraf dan ukuran beberapa bagian otak.
2. Gangguan Perkembangan: Beberapa kondisi atau gangguan perkembangan
lainnya, seperti kelainan genetik seperti sindrom Fragile X, sindrom tuberous
sclerosis, dan sindrom down, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ASD.
3. Faktor Imunologi: Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara
gangguan sistem kekebalan tubuh dan ASD. Beberapa bukti menunjukkan
bahwa gangguan autoimun pada ibu selama kehamilan atau gangguan sistem
kekebalan pada anak itu sendiri dapat mempengaruhi perkembangan otak dan
berkontribusi pada ASD.
4. Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan telah diidentifikasi sebagai
faktor yang berpotensi berkontribusi pada perkembangan ASD. Contohnya
adalah paparan prenatal terhadap zat kimia tertentu, seperti pestisida, serta
komplikasi selama kehamilan atau persalinan yang mempengaruhi
perkembangan otak janin.
5. Faktor Genetik: faktor genetik berperan dalam ASD. Ada bukti bahwa ada
faktor keturunan yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
mengembangkan ASD. Studi pada keluarga dengan anggota yang menderita
ASD menunjukkan adanya hubungan genetik yang signifikan dalam
pengembangan kondisi ini
DIAGNOSIS OT
Ada beberapa instrumen screening untuk autisme:
1. CARS rating system (Childhood Autism Rating Scale), dikembangkan oleh
Eric Schopler pada awal 1970an, berdasarkan pengamatan terhadap perilaku.
Di 6 dalamnya terdapat 15 nilai skala yang mengandung penilaian terhadap
hubungan anak dengan orang, penggunaan tubuh, adaptasi terhadap
perubahan, respon pendengaran, dan komunikasi verbal.
2. Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) digunakan untuk screening autisme
pada usia 18 bulan. Dikembangkan oleh Simon Baron-Cohen pada awal
1990an untuk melihat apakah autisme dapat terdeteksi pada anak umur 18
bukan. alat screening ini menggunakan kuesioner yang terbagi 2 sesi, satu
melalui penilaian orang tua, yang lain melalui penilaian dokter yang
menangani.
3. Autism Screening Questionnaire adalah 40 poin skala skreening yang telah
digunakan untuk anak usia 4 tahun ke atas untuk mengevaluasi kemampuan
berkomunikasi dan fungsi sosialnya.
REFERENSI
Theodoridis, T., & Kraemer, J. (n.d.). No DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
AUTISME. 1–14.