Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Ulama:Definisi, Karakter, Dan Perannya,Ulama Dalam


Pandangan Imam Ghazali (Ulama Dunya Dan Akhirah)
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah Ilmu Dan Adab
Dosen Pengampu: Budi Satria Lc.,M.H

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. NURAINIL SAPITRI 2213453040
2. ASYA SABHINA VINISSA 2213453041
3. DINDA NUR RISKA 2213453042
4. TAMARA KUMALA SARI 2213453043
5. FIRDHA CYNANTYA ARFITA 2213453046
6. NAJWA DWI APRILIA 2213453045
7. REKHA ASTUTY 2213453044

PROGRAM STUDI DIII ANALISIS KESEHATAN


FAKULLTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2024

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur atas kehadiran allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini
penulisan mengangkat sebuah judul yaitu Ulama:Definisi, Karakter, Dan
Perannya,Ulama Dalam Pandangan Imam Ghazali (Ulama Dunya Dan Akhirah).
Oleh karna itu penulisan sangat penting dalam pengambangan ilmuan dan peningkatan
proses belajar

Tidak lupa kami uccapkan kepada dosen pengampu bapak Budi Satria Lc. MH
yang telah memberikan tugas ini, serta seluruh pihak seta membantu penyaji makalah
dalam menyelesaikan makalah ini. Dan penulis selalu berharap agar pembaca dapat
mengkritik makalah ini agar kedepannya makin baik lagi dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk teman teman mahasiswa sekalian . Terima kasih.

Pekanbaru ,27 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHALUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1. Definisi Ulama....................................................................................................3
2.3. Peran Ulama.......................................................................................................4
2.4. Ulama Dalam Pandangan Imam Ghazali ( Ulama Dunya Dan Akhirah)........5
BAB III PENUTUP............................................................................................................6
3.1. Simpulan.............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

iii
BAB I PENDAHALUAN
1.1. Latar Belakang

Ulama merupakan figur yang memiliki peranan khusus dalam kehidupan


masyarakat. Sejak masa lalu ulama selalu terlibat dalam berbagai kegiatan baik yang
berkaitan dengan peribadatan yang mahdhah maupun dalam upacara yang berkaitan
dengan siklus hidup, seperti, kelahiran, perkawinan, dan kematian.
Ulama mempunyai posisi tersendiri dalam masyarakat Islam, meskipun telah
terjadi beberapa perubahan dalam bidang penekanan dan bidang garapannya, mereka
tetap memiliki posisi penting sampai sekarang. Hal ini dikarenakan pengetahuan
agamanya yang benar-benar paham dan menguasai, ini juga didukung oleh beberapa ayat
Alqur’an dan hadits Nabi yang menunjukkan posisi penting seorang ulama.
Ulama dalam ajaran Islam berkedudukan sebagai waratsah al-anbiya’ (pewaris
para Nabi) yang secara historis sosiologis memiliki otoritas dalam keagamaan karena itu
ulama sangat dihormati dan disegani baik gagasan maupun pemikirannya. Dalam
berbagai dimensi gagasan dan pemikirannya tersebut dipandang sebagai kebenaran,
dipegang dan diakui secara ketat dan mengikat, dengan kata lain ulama merupakan
kelompok elit keagamaan yang sangat penting.
Imam Ghazali, seorang ulama besar dalam sejarah Islam, memiliki pandangan
yang tinggi terhadap ulama. Imam Ghazali menyebut ulama sebagai orang-orang yang
mendatangi penguasa, yang dianggap sebagai dasar kekuasaan dan otoriter raja.
Imam Ghazali juga menjelaskan bahwa ulama yang berperan dalam pemimpinan
agama adalah ulama akhirat, yang memiliki ciri-ciri seperti wara', zuhud, bersikap
sederhana, dan melihat kehidupan Rasulullah SAW sebagai prototipe untuk diteladani.
Imam Ghazali juga menyebut bahaya yang terkandung jika ulama dekat dengan
penguasa, karena risiko bersikap munafik, menjadi segan dari menentang penguasa,
bersusah kata untuk menyenangkan sultan, dan dekat dengan penguasa merupakan kunci
dari segala keburukan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ulama?


2. Bagaimana karakter seorang ulama?
3. Apa saja peran ulama?

1
4. Dan bagaimana ulama dalam pandangan Imam Ghazali (ulama dunya dan
akhirah)

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertan ulama


2. Untuk mengetahui karakter seorang ulama
3. Untuk mengetahui peran ulama
4. Untuk mengetahui ulama dalam pandangan Imam Ghazali (ulama dunya dan
akhirah)

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Ulama

Ulama adalah seorang yang berilmu dalam agama Islam. Kata ulama
berasal dari bahasa Arab yang artinya seorang yang berilmu, berikut posisinya
dalam ajaran Islam. Ulama merupakan orang yang ahli dalam ilmu agama,
termasuk Al-Quran, Hadis, sejarah Islam, hukum Islam, teologi, filsafat, dan
berbagai bidang lain yang berkaitan dengan agama. Ulama dihormati dalam
masyarakat Islam karena mereka menguasai ilmu agama dan menjadi
pembimbing dan pemuka agama. Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Muliakanlah ulama, karena mereka itu orang-orang mulia (orang-orang pilihan
Allah) dan yang dimuliakan pula (di kalangan malaikat)"

Badaruddin Hsukby dalam bukunya Dilema Ulama dalam Perubahan


Zaman (1995) mengungkapkan definisi ulama menurut para Mufassir Salaf, di
antarannya, pertama, menurut Imam Mujahid berpendapat bahwa ulama adalah
orang yang hanya takut kepada Allah SWT. Malik bin Anas pun menegaskan
bahwa orang yang tidak takut kepada Allah bukanlah ulama.

Kedua, pendapat Hasan Basri bahwa ulama ialah orang yang takut
kepada Allah dikarenakan perkara ghaib, suka terhadap sesuatu yang disukai
Allah, dan menolak segala sesuatu yang dimurkai Allah.

Ketiga, pendapat Ali Ash-Shabuni bahwa ulama adalah orang yang rasa
takutnya kepada sangat mendalam dikarenakan ma’rifatnya.

Keempat, menurut Ibnu Katsir yang menyebutkan ulama adalah yang


benar-benar ma’rifatnya kepada Allah sehingga mereka takut kepadanya. Jika
ma’rifatnya sudah mendalam, maka sempurnalah takut kepada Allah.

Kelima, Syekh Nawawi Al-Bantani yang berpendapat bahwa ulama


adalah orang-orang yang menguasai hukum syara’ untuk menetapkan sah itikad
maupun amal syari’at lainnya. Dalam hal ini, Wahbah Zuhaili berkata bahwa
secara naluri ulama ialah orang-orang yang mampu menganalisa fenomena alam
untuk mengubah hidup dunia dan akhirat serta takut ancaman Allah jika
terjerumus ke dalam kenistaan. Orang-orang maksiat hakikatnya bukan ulama.

3
Kelima definisi dari para Mufasir Salaf tersebut, bisa ditarik benang
merah yakni ulama ialah orang yang takut kepada Allah SWT. Hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam QS Al-Fathir ayat 28: innama yakhsyallaha min
ibadihil ulama (sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-
Nya hanyalah para Ulama).

2.2. Karakter Ulama


Beberapa sifat ulama menurut Al-Quran dan Sunnah antara lain:
 Khasyyah: Ulama yang takut kepada Allah.
 Tawadhu': Ulama yang menyukai Allah.
 Zuhud: Ulama yang mengerti dan mengutamakan akhirat dibanding dunia.
 Siddiq: Ulama yang berkata benar dan terpercaya.
 Tabligh: Ulama yang menyampaikan kebenaran.
 Fathanah: Ulama yang cerdas.

2.3. Peran Ulama

Peran ulama dalam masyarakat Islam meliputi:

 Pengajar: Ulama berperan sebagai pengajar agama, mengajarkan ilmu agama


kepada masyarakat dan mengembangkan ilmu agama.
 Pemimpin: Ulama berperan sebagai pemimpin agama, mengarah dan mengarung
masyarakat agama.
 Pendukung: Ulama berperan sebagai pendukung kebangsaan dan keagamaan,
membantu masyarakat dalam pengembangan kebangsaan dan keagamaan.
 Pemelihara: Ulama berperan sebagai pemelihara dan pembina agama, membantu
masyarakat dalam pemeliharaan dan pembinaan agama.
 Pembaharuan: Ulama berperan sebagai pembaharuan agama, membantu
masyarakat dalam pembaharuan dan pengembangan agama.
 Pendidikan: Ulama berperan sebagai pendidikan agama, mengajarkan ilmu
agama kepada masyarakat dan membantu dalam pengembangan sistem
pendidikan agama.
 Pengembangan: Ulama berperan sebagai pengembang agama, membantu dalam
pengembangan agama dan pembuatan kebijakan agama.

4
 Pengurusan: Ulama berperan sebagai pengurus agama, membantu dalam
pengurusan dan pengelolaan agama.

2.4. Ulama Dalam Pandangan Imam Ghazali ( Ulama Dunya Dan


Akhirah)
Ulama dalam pandangan Imam Ghazali dianggap sebagai pemimpin dan
pembina agama yang berperan dalam mengajak dan membantu masyarakat Islam
untuk beriman dan beramal shalih. Imam Ghazali menyebut ulama sebagai orang-
orang yang mendatangi penguasa, yang dianggap sebagai dasar kekuasaan dan
otoriter raja.

Imam Ghazali juga menaruh kewajiban bagi setiap muslim untuk


menuntut ilmu, yang merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
mencapai kesempurnaan iman.

Terdapat dua macam ulama yang dijelaskan oleh Imam Ghazali: ulama
akhirat dan ulama dunia. Ulama akhirat adalah ulama yang tidak mencari
kemegahan dunia dengan memperdagangkan ilmunya, sedangkan ulama dunia
menggunakan ilmu untuk mendapatkan kepuasan duniawi.

1. Ciri-ciri ulama akhirat menurut Imam Ghazali meliputi:


Tidak mencari kemegahan dunia dengan memperdagangkan ilmunya untuk
kepentingan dunia.
Konsekuen terhadap perkataannya, artinya perilakunya sesuai dengan ucapannya
dan tidak menyuruh orang untuk berbuat kebaikan sebelum ia mengamalkannya.
Tidak menyuruh orang untuk berbuat baik tetap melupakan diri sendiri.
Tidak mudah-mudah keluarkan fatwa.
2. Sedangkan ulama dunia memiliki ciri-ciri seperti:
Ulama yang jahat yang dengan ilmunya bertujuan untuk kesenangan dunia.
Ulama yang hidup senang dengan perhiasan dunia, yaitu menghias rumah dengan
permadani mewah, menggantungkan gorden padanya, menghiasi diri dengan
pakaian luks, dan memperindah rumah dengan kasur yang elok.
Ulama yang pangkat dan kedudukan yang tinggi pada penduduk dunia.
Ulama yang ringan mulut dalam memberi fatwa.

5
Ulama dunia juga ringan dalam mengutuk yang salah dan mudah dalam
memberikan fatwa, serta merasa butuh untuk mendekat ke penguasa

BAB III PENUTUP


3.1. Simpulan

Ulama adalah seorang yang berilmu dalam agama Islam. Kata


ulama berasal dari bahasa Arab yang artinya seorang yang berilmu, berikut
posisinya dalam ajaran Islam. Ulama dalam pandangan Imam Ghazali
dianggap sebagai pemimpin dan pembina agama yang berperan dalam mengajak
dan membantu masyarakat Islam untuk beriman dan beramal shalih. Imam
Ghazali menyebut ulama sebagai orang-orang yang mendatangi penguasa, yang
dianggap sebagai dasar kekuasaan dan otoriter raja. Terdapat dua macam ulama
yang dijelaskan oleh Imam Ghazali: ulama akhirat dan ulama dunia. Ulama
akhirat adalah ulama yang tidak mencari kemegahan dunia dengan
memperdagangkan ilmunya, sedangkan ulama dunia menggunakan ilmu untuk
mendapatkan kepuasan duniawi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Masail, B. (2018, Februari 18). Ini Ciri-ciri Ulama Su’, Ulama Matre, dan Ulama Dunia.
Dipetik Maret 27, 2024, dari https://nu.or.id/bahtsul-masail/ini-ciri-ciri-ulama-su-
ulama-matre-dan-ulama-dunia-u2DdI
patoni (Penyunt.). (2018, September 19). Tentang Definisi Ulama. Dipetik Maret 27,
2024, dari https://nu.or.id/opini/tentang-definisi-ulama-7dVfv#google_vignette
Samodra, F. P. (2023, Agustus 2). Ulama Adalah Orang yang Berilmu, Berikut Posisinya
Dalam Ajaran Islam. Dipetik Maret 27, 2024, dari liputan 6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5359879/ulama-adalah-orang-yang-berilmu-
berikut-posisinya-dalam-ajaran-islam

Anda mungkin juga menyukai