Anda di halaman 1dari 8

Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,

Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx

Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kceatan


Pondok Melati, Kota Bekasi

Ariq Dafa 1 , Anindita Ramadhani, ST., M.T 2*

1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur Lanskap dan
Teknologi L ingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta, 11440 , Indonesia
2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur Lanskap dan
Teknologi L ingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta, 11440 , Indonesia
3
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur Lanskap dan
Teknologi L ingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta, 11440 , Indonesia
*Penulis koresponden: nama@afi l iasi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas lokasi yang tepat untuk
penyediaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Pondok Melati, dengan
mengidentifikasi faktor-faktor dan menentukan penentuan prioritas ruang
terbuka hijau. Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan atau potensi dan dampak pusat pertumbuhan pada wilayah tempat
tinggal hingga dapat membuat suatu rencana yang mendukung kehidupan
masyarakat. Ruang terbuka hijau merupakan area yang penggunaannya bersifat
terbuka yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman yang memiliki manfaat
berupa keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan wilayah.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang menentukan
prioritas lokasi RTH Publik yang sudah dilakukan oleh variabel yang dianalisis
dengan menggunakan teknik SIG yaitu overlay menggunakan arcgis. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan dari hasil sintesis dari kajian
pustaka. Teknik pengumpulan data sekunder berupa kajian literatur dan survei
instansi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, Dinas
Tata Ruang Kota Bekasi, Badan Pertanahan Nasional Kota Bekasi. Penelitian ini
menggunakan metode analisis berupa overlay yang merupakan prosedur
penting dalam analisis SIG, kemudian Identifikasi Kerapatan Vegetasi (NDVI), .
kemudian Identifikasi Indeks Kenyamanan (THI). Hasil yang didapatkan berupa
temuan penting di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, dari hasil Skoring
ndvi, thi, Kepadatan penduduk mengahasilkan daerah yang memiliki potensi
menjadi ruang terbuka hijau dengan luas 1.082,97 Ha dan lahan non terbangun
lokasi seluas 59,87 Ha.
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
SEJARAH ARTIKEL

ABSTRACT Diterima
This research aims to determine the appropriate location priorities for
providing green open space in Pondok Melati District, by identifying factors 27 Januari 2024
and determining green open space priorities. The benefit of this research is to
find out the advantages and disadvantages or the potential and impact of Revisi
growth centers on the area where you live so that you can make a plan that
supports people's lives. Green open space is an open area that functions as a 5 Februari 2024
place to grow plants which have benefits in the form of security, comfort,
prosperity and beauty of the area. This research includes quantitative Terbitan Online
descriptive research that determines priorities for public green open space
locations which have been carried out by variables analyzed using GIS July 2024
techniques, namely overlay using arcgis. The variables used in this research are
based on the results of a synthesis of the literature review. Secondary data
collection techniques include literature reviews and agency surveys to the
Bekasi City Regional Development Planning Agency, Bekasi City Spatial KATA KUNCI
Planning Service, Bekasi City National Land Agency. This research uses an
analysis method in the form of an overlay which is an important procedure in • Penentuan
GIS analysis, then Vegetation Density Identification (NDVI), then Comfort Index Lokasi
Identification (THI). The results obtained are important findings in Pondok • Ruang
Melati District, Bekasi City, from the results of NDVI, THI, Population Density Terbuka
scoring results in an area that has the potential to become a green open space Hijau
with an area of 1,082.97 Ha and undeveloped land area of 59.87 Ha.
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
¥

1. PENDAHULUAN

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu kawasan dalam suatu kota yang mempunyai banyak
manfaat. Manfaat utama ruang terbuka hijau adalah untukmenyeimbangkan kondisi ekologi
kota karena membantu pohon dan tanaman menyerap karbon dioksida sekaligus menahan air i i i i i i

yang bisa menyebabkan banjir. Ruang terbuka hijau juga bisa untuk menambah kenyamanan
i i i i i i i i i i i i i i i

dankeindahan lingkungan perkotaan. Keberadaan ruang terbuka hijau inicenderung menurun di


i i i i i i i i i i i i

kota-kota besar dengan tingkat polusi yang tinggi. Selain manfaat ekologi dan keindahan, ruang
i i i i i i i i i i

terbuka hijau juga bisa sebagai lokasi interaksi sosial. (Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi)
Jumlah minimal RTH menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang
adalah 30% dari luas wilayah kota. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen) No.
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaandan Pemanfaatan RTH di perkotaan mengatur
bahwa porsi RTH di perkotaan harus minimal 30% dari RTH publik dan sebesar 20%. Namun,
implementasi UU No. 26 Tahun 2007 tampaknya masih jauh dari harapan karena sebagian besar
kota di Indonesia gagal menegakkan peraturan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
minimnya ruang terbuka hijau publik adalah buruknya rencana pembangunan, pelaksanaan
rencana kerja, keterbatasan anggaran, lemahnya pengawasan, keterbatasan lahan, dan
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang terbuka hijau.

Kebijakan pemerintah kota tentang orientasi pembangunan perkotaan harus dibarengi dengan
i i i i i i i i i i i i i

penegakan regulasi. Pembangunan perkotaan harus dibarengidengan pelestarian ruang terbuka


i i i i i i i i i i i i i i

hijau di kota-kota non pertanian . Merujuk data Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, RTH di Kota Bekasi
i i i i i i i i i i i i i i i

baru tersedia 19 persen, dengan rincian RTH publik 6 persen dan RTH privat 13 persen. Padahal
i i i i i i i i i

amanat Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kebutuhan RTH
i i i i i i i i i i i i

mencapai 30 persen, dengan rincian 20 persen RTH publik dan10 persen RTH privat. Padahal, di
i i i i i i i i i

Kota Bekasi masih belum ada taman kota yang berfungsi baik sebagai taman bermain maupun
i i i i i i i i i i i i i i i i

sebagai sosialisasi. Oleh karena itu, saat ini Bekasi masih kekurangan ruang terbuka hijau.
i i i i i i i i i i i i i i i
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
Kecamatan Pondok Melati merupakan 1 dari 12 kecamatan yang memiliki jumlah penduduk
i i i i i i i i i i i i

sebanyak 131.122 jiwa dengan luas 1.857 Ha. Dalam isu di bawah ini, bahwa Kecamatan Pondok
i i i i i i i i i i i i i i i

Melati di lihat berdasarkan kepemilikantanah, sudah banyak mengalami perubahan status, yang
i i i i i i i i i i i i i i i i i

semula besar sebagai lahan tak terbangun banyak mengalami perubahan terutama dengan
i i i i i i i i i i i i i i i i i

semakin banyaknya pengembang, dengan ketersediaan kepemilikan lahan yang dapat


i i i i i i i i i i i i i i

dikembangkan. Akan tetapi menurut Dinas Tata Ruang Kota Bekasi untuk ketersediaan ruang
i i i i i i i i

terbuka hijau publik hanya berkisar 0,45% yang dari luas wilayah kecamatan. Semakin pesatnya
i i i i i i i i i i i i i i i i

kegiatan pembangunan dan pertambahan jumlah penduduk, menjadi suatu alasan terancamnya
i i i i i i i i i i i i i i i i i

kebutuhan lahan dikarenakan banyak nya keberdaan lahan kosong yang ditimbun menjadi
i i i i i i i i i i i i i i i

permukiman, terutama RTH publik yang dapat membantu misi pemerintah Kota Bekasi yang
i i i i i i i i i i i

menjadikan kota ramah lingkungan.


i i i i i i

2. METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi

Gambar 1. Peta Wilayah Studi Penelitian

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay
yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan
menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot.
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
3. HASIL DAN DISKUSi
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
1. Berdasarkan hasil analisis kerapatan vegetasi atau NDVI menunjukkan variasi yang signifikan di
Kecamatan Pondok Melati. Kerapatan jarang merupakan tipe kerapatan vegetasi yang paling luas.
Selanjutnya tingkat kenyamanan THI menunjukkan dominasi wilayah yang kurang nyaman, dengan
luas wilayah sebesar 683,47 Ha. Kepadatan penduduk juga memiliki variasi di setiap kelurahan.
Kelurahan Rahayu memiliki kepadatan penduduk tertinggi, sementara Kelurahan Jati Melati
memiliki kepadatan penduduk terendah. Terakhir, analisis suhu permukaan tanah mengungkapkan
variasisuhu yang signifikan di wilayah tersebut. Suhu dominan berada dalam rentang 79-83°F atau
26-28°C, sementara daerah dengan suhu terendah hanya mencakup area yang kecil.

2. Berdasarkan penelitian yang berfokus pada "Penentuan Prioritas Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan
Pondok Melati", dapat disimpulkan bahwa hasil dari skoring NDVI, THI, Kepadatan Penduduk.
menghasilkan daerahyang berpotensi menajadi ruang terbuka hijau seluas 1.082,97 Ha. Dan setelah
difokuskan di lahan non terbangun lokasi yang berpotensi menjadiruang terbuka hijau seluas 59,87
Ha. Terdapat perbedaan dalam luas lokasiprioritas RTH di setiap kelurahan. Kelurahan Jati Murni
merupakan kelurahan dengan luas lokasi prioritas RTH terbesar, mencapai 25,62 Ha.Sementara itu,
Kelurahan Jati Warna memiliki luas lokasi prioritas RTH terkecil dengan luas 8,38 Ha. Kelurahan Jati
Rahayu memiliki luas lokasiprioritas RTH sebesar 12,66 Ha, sedangkan Kelurahan Jad Melad memiliki
luas lokasi prioritas RTH sebesar 13,57 Ha.

4. UCAPAN TERIMA KASIH

1. Penulis mengucapkan terima kasih Kepada para dosen pembimbing, yaitu Ibu Anindita Ramadhani,
ST., M.T dan Bapak Ir. Benny B. Suharto, M.Si yang telah membimbing, memberi arahan, saran dan
masukan, serta dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. DAFTAR PUSTAKA

Addini, F. (2021). Kajian Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kecamatan Senapelan Kota
Pekanbaru. UIN Riau. Retrieved from
https://repository.uir.ac.id/9237/1/153410356.pdf

Arifah, N. (2018). Pemodelan Spasial Perkembangan Lahan BerdasarkanPenentuan Prioritas Ruang


Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx
Terbuka Hijau di Wilayah Surabaya Timur.

Ghozali, A., & Edinita, D. C. (2021). Arahan Peningkatan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Publik
Berdasarkan Persepsi Masyarakat di Kecamatan SamarindaSeberang, Kota Samarinda. Jurnal
Pembangunan Wilayah Dan Kota, 17(4), 444–456. Retrieved from
https://doi.org/10.14710/pwk.v17i4.37956
Penentuan Lokasi Prioritas Ruang Terbuka Hijau Di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi

Amara 1, Ramadhani 2, p-
ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume xx, Nomor yy, halaman xx – yy, Januari/Juli
20xx

Anda mungkin juga menyukai