Anda di halaman 1dari 5

 Search

Kontak
Privacy Policy

 Search

NAHWU.ID Bahasa Surga


Kalimat
Isim
Fi’il
Huruf
I’rob
Rafa’
Nashab
Jar
Jazm
Tarkib
Bacaan
Do’a
Sholat
Surah
Nadhom
Bahasa Arab
Quran Quotes

 Home/Kalimat/Isim/Penjelasan ‫ ﺇﺫﺍ‬Idza Lengkap

Penjelasan ‫ ﺇﺫﺍ‬Idza Lengkap


Isim, Huruf

Lafazh Idza (‫َﺫﺍ‬


ِ
‫ )ﺍ‬terlihat di banyak tempat dalam redaksi kitab turats. Bahkan di dalam al Quran, lafazh ini pun tidak bisa dibilang sedikit. Sebut saja
surah al Furqan dan di surah­surah dalam juz amma, seperti surat at Takwir, ad Dhuha, al Lail, asy­Syams dan banyak lagi.

Penggunaan ‫ ﺍﺫﺍ‬yang begitu masif tentu meninggalkan sebuah tantangan besar bagi para pengkaji ilmu Nahwu, ushuh fiqh dan tentunya bagi calon
ahli tafsir al Quran. Sebuah tantangan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja untuk mengetahui seluk beluk tentang ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬ini.

Mengapa demikian? Tentu dengan pengetahuan yang benar tentang ‫ ﺍﺫﺍ‬ini akan sangat membantu para pengkaji dalam menganalisa tulisan Bahasa
Arab, dari segi susunan dan tentu berimbas pada sebuah pemahaman yang benar. Bagaimana? Jika tidak, maka sempatkan membaca bagian
kesimpulan. Jika tertarik, kami jabarkan tentang lafazh ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬ini untuk kamu.

Namun sebelum masuk pada materi ini, perlu disepakati bahwa ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬ini memiliki dua bentuk penulisan dalam alfabet (transliterasi), seperti idza atau iżā.
Untuk mempermudahnya akan kami gunakan idza sebagai ganti dari ‫َﺫﺍ‬ ِ
‫ﺍ‬.

Kesepakatan selanjutnya yang berkaitan penulisan ‫ ﻅﺭﻑ‬ada beberapa bentuk tulisan yang beredar, seperti dzorof, zhorof dan zharaf. Untuk
transliterasi dari ‫ ﻅﺭﻑ‬ini, kami gunakan bentuk tulisan ‘zharaf’ sebagai ganti dari teks arabnya.

Berikut kami sertakan beberapa pertanyaan menyangkut idza ‫ ﺍﺫﺍ‬yang banyak sekali dipertanyakan.

Daftar Isi
Daftar Isi

Lafazh Idza ‫ ﺍﺫﺍ‬, Isim atau Huruf?


Lafazh ‫ﺍﺫﺍ‬, Syarthiyah atau Bukan?
Lafazh ‫ﺇﺫﺍ‬, Zharaf atau Bukan?
Faidah ‫ﺇﺫﺍ‬
Zharfiyah (‫)ﻅﺭﻓﻳﺔ‬
Fujaiyyah
Pembagian ‫ِﺫﺍ‬‫ﺇ‬
Contoh Irob Idza ‫ِﺫﺍ‬
‫ﺇ‬
Kesimpulan

Lafazh Idza ‫ ﺍﺫﺍ‬, Isim atau Huruf?

Ada perbedaan pendapat tentang kategori kalimah ini, apakah ‫َﺫﺍ‬


ِ
‫ ﺍ‬tergolong kalimah isim atau ikut kalimah huruf. Kebanyakan idza berlaku sebagai
kalimah isim. Hal yang sama juga berlaku pada idz ‫ْﺫ‬
‫ِﺍ‬
dengan dzal sukun.

Ada juga ‫َﺫﺍ‬


ِ
‫ ﺍ‬yang berupa kalimah huruf sebagaimana ketika ia berfaidah fujaiyyah. Seperti contoh idza dalam al Qur’an

َُ
‫ﻭﻥ‬ ‫ْﻧ‬
‫ِﺳﻠ‬‫ْﻡ ﻳ‬
َ ‫ِﻬ‬
‫ِﺑ‬
ّ‫ِﺇﻟﻰَﺭ‬
‫ﺙ‬ َ
‫َﻥْﺍﻷ‬
ِ‫ْﺟﺩﺍ‬ ‫ْﻡِﻣ‬ ‫َﺈ‬
‫ِﺫﺍُﻫ‬‫ﻭﺭ ﻓ‬
ِ‫ﺻ‬ ‫ِﻲ ﺍﻟﱡ‬
‫َﺦ ﻓ‬ُ
‫ِﻔ‬
‫َﻭﻧ‬

Surat Yasin ayat 51 artinya: Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba­tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

Lafazh ‫ﺍﺫﺍ‬, Syarthiyah atau Bukan?


Kalimah ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬bisa berlaku syarthiyah juga bisa berlaku bukan syarthiyah. Umumnya berlaku syarthiyah.

Dalam konteks ini, ‫َﺫﺍ‬


‫ ﺍ‬baru digolongkan kepada kalimah isim. Tepatnya ‫َﺫﺍ‬
ِ ِ
‫ ﺍ‬isim syarath. Akan tetapi syarath yang tidak me­jazm­kan; ghairu jazimah.

Sementara ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬yang berfaidah Fujaiyyah dapat dikategorikan sebagai kalimah huruf. Seperti dalam contoh: ‫ﺏ‬ ‫ْﺎﻟﺑ‬
ِ‫َﺎ‬ ‫ِﻲ ﺑ‬
ِ َ‫ًﺍْﺍﻷ‬
‫ُﺩ ﻓ‬
‫ﺳ‬ ‫َﺈ‬
‫ِﺫ‬ ُ‫ْﺟ‬
‫ﺕﻓ‬ ‫َﺭ‬
‫ﺧ‬
َ

Artinya: Saya keluar, tiba­tiba ada singa di pintu.

Lafazh ‫ﺇﺫﺍ‬, Zharaf atau Bukan?


Secara garis besar, ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬berlaku sebagai zharfiyyah ‫ﻅﺭﻓﻳﺔ‬. Hanya idza yang berfaidah Fujaiyah yang tidak memuat zharaf. Untuk lebih jelas dan
lengkapnya, kami landscape­kan idza dalam penjabaran di bawah:

Makna ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ﺍ‬. Dalam bahasa Indonesia, idza ‫ ﺍﺫﺍ‬memiliki beberapa arti atau penerjemahan. Perbedaan makna ini tentu dipengaruhi faktor fungsi idza.

Arti terjemahan idza diantaranya adalah: ketika, kala, apabila, manakala, pada saat, tiba­tiba, sekonyong­konyong.

Faidah ‫ﺇﺫﺍ‬
Dalam fungsinya, idza memiliki 2 fungsi utama, yaitu zharfiyah (‫ )ﻅﺭﻓﻳﺔ‬dan fuja’iyah (‫)ﻓﺟﺎﺋﻳﺔ‬. Maksud dari idza zharfiyah adalah idza mengandung unsur
waktu, baik waktu akan datang (‫)ﺍﻟﻣﺳﺗﻘﺑﻝ‬, sekarang ( atau zaman lampau (‫ )ﻣﺎﺽ‬atau. Penentuan zaman; apakah lampau atau akan datang ditentukan
oleh susunan kalam.

Sementara maksud fujaiyah adalah makna mendadak. Makna ini tidak mengandung unsur zharaf di dalamnya.

Zharfiyah (‫)ﻅﺭﻓﻳﺔ‬

Idza ‫ ﺍﺫﺍ‬zharfiyah ini memiliki zaman mustaqbal. Jenis idza ini yang banyak digunakan. Pada fungsi ini idza bisa diartikan dengan: ketika, kala, apabila,
Idza ‫ ﺍﺫﺍ‬zharfiyah ini memiliki zaman mustaqbal. Jenis idza ini yang banyak digunakan. Pada fungsi ini idza bisa diartikan dengan: ketika, kala, apabila,
manakala, pada saat. Contoh:

‫ِﻳﻡ‬
‫ِﺣ‬
‫ﺍﻟﺭ‬
‫ﻣﻥ ﱠ‬
ِ‫ْﺣ‬
‫ﺍﻟﺭ‬ ِ
‫ ﱠ‬몭
‫ْﻡﱠ‬
‫ِﺳ‬
ِ‫ﺑ‬

َُ
‫ﻭﻥ‬ ‫ْﻁﻠ‬
ِ ‫َﻙْﭐﻟ‬
‫ُﻣﺑ‬ ‫ِﻟ‬‫َﺭُﻫﻧ‬
‫َﺎ‬ ‫َﺧ‬
‫ِﺳ‬ ّ
‫ﻖَﻭ‬
ِ ‫ْﺎﻟ‬
‫َﺣ‬ ‫ﻲﺑ‬
ِ ُِ
َ‫ﺿ‬ ِ
‫ ﻗ‬몭
‫ُﺭﱠ‬َ
‫ْﻣ‬
‫َء ﺃ‬ ‫َﺈ‬
‫ِﺫﺍ ﺟﺎ‬‫ﻓ‬

Fa iżā jā`a amrullāhi quḍiya bil­ḥaqqi wa khasira hunālikal­mubṭilụn

Artinya: “.. maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang­orang yang berpegang
kepada yang batil”. Surah al Mu’min atau Ghafir ayat 78 (Qs.40/78)

Idza zharfiyah dengan zaman akan datang (‫ )ﺍﻟﻣﺳﺗﻘﺑﻝ‬ini berlaku:

1. Mengandung arti syarat sehingga butuh kepada Jawab. Selain itu ‫ ﺍﺫﺍ‬mengejerkan lafadz yang menjadi syarat dan menashobkan jawab­nya.
2. Masuk pada jumlah Fi’liyyah.

Namun demikian, idza zharfiyah ini kadang menunjukkan makna zaman madhi, seperti contoh:

ِ ‫ُﻛﻭﻙ ﻗ‬
‫َﺎﺋ‬
‫ًﻣﺎ‬ ‫َﺭ‬
‫َﻬﺎَﻭﺗ‬
َ َ
‫ْﻳ‬
‫ﱡﻭﺍ ﺇﻟ‬‫ْﻧﻔ‬
‫َﺿ‬ ‫ًﻭﺍ ﺍ‬َ
‫ْﻬ‬ َ
‫ْﻭ ﻟ‬
‫ﺎﺭﺓ ﺃ‬
َ‫َﺟ‬ َ
‫َﺫﺍَﺭﺃ‬
‫ْﻭﺍ ﺗ‬
ِ ‫ِﺇ‬
‫َﻭ‬

wa iżā ra`au tijāratan au lahwaninfaḍḍū ilaihā wa tarakụka qā`imā,

Surah al Jumu’ah ayat 11 Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka
tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).” (Qs. 62:11)

Bermakna zaman lampau atau madhi karena ayat ini menceritakan tentang Nabi Muhammad saw. pada saat khutbah. Dimana ketika Beliau khutbah,
datang sekelompok pedagang ke kota Madinah sehingga para jamaah bubar dan hanya menyisakan beberapa orang yang masih mengikuti khutbah
Nabi. Kemudian turun lah ayat ini.

Fujaiyyah

Idza ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬Fujaiyah ‫ﱠﺔ‬
‫ ﺇﺫﺍ ﺍﻟﻔﺟﺎﺋﻳ‬berarti kejadian dengan mendadak. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia memiliki arti tiba­tiba atau sekonyong­konyong.

Idza fujaiyyah adalah idza yang memiliki makna mufaja’ah/tiba­tiba dan khusus masuk pada jumlah ismiyah. Dimana isim setelah idza dibaca rafa’
berkedudukan sebagai mubtada’.

Fujaiyah ini memiliki zaman hal atau saat ini. Contoh:

‫ﺏ‬ ‫ْﺎﻟﺑ‬
ِ‫َﺎ‬ ‫ِﻲِﺑ‬ َ‫ًﺍْﺍﻷ‬
‫ُﺩ ﻓ‬
‫ﺳ‬ ‫َﺈ‬
‫ِﺫ‬ ُ‫ْﺟ‬
‫ﺕﻓ‬ ‫َﺭ‬
‫ﺧ‬
َ

Artinya: Saya keluar, tiba­tiba ada singa di pintu. Dalam contoh ini, idza dibaca idzan dengan tanwin. Sementara lafazh al asadu fil babi berupa jumlah
ismiyah, dimana al asadu berkedudukan sebagai ibtida’, dibaca rofa’ dengan alamat dhommah.

Contoh dalam al Quran:

‫ٰﻰ‬
َ ‫ٌﺗ‬
َ
‫ْﺳﻌ‬ ‫ﱠﺔ‬ َ‫َﺫﺍ ﻫ‬
‫ِﻰَﺣﻳ‬ ‫َﺈ‬
ِ‫َﻬﺎ ﻓ‬‫ْﻟﻘ‬
َ
‫ٰﯩ‬ َ
‫َﺄ‬
‫ﻓ‬

fa alqāhā fa iżā hiya ḥayyatun tas’ā. Artinya: “Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba­tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat”.
Surah at Thaha ayat 20. Hiyya hassyatun adalah contoh jumlah ismiyah yang jatuh setelah ‫ﺍﺫﺍ‬.

Selain dua di atas; zharfiyah dan fujaiyah, ada jenis idza yang (umumnya) jatuh setelah qassam. Dan ini banyak terdapat pada juzamma. Idza ‫ ﺍﺫﺍ‬ini
tidak masuk kategori isim syarath. Contoh:

‫ﺳﺟﻰ‬
َ‫ِﺫﺍ‬
‫ِﻝ ﺇ‬‫ﱠ‬
‫ْﻳ‬
‫ﱡﺣﻰ *َﻭﺍﻟﻠ‬
‫َﻭﺍﻟﺿ‬

Artinya: “Demi waktu dhuha (1). dan demi malam apabila telah sunyi/gelap (2). Surah ad Dhuha ayat 1 dan 2 (Qs.93/2)

‫ﱠﻰ‬ َ
‫َﺟﻠ‬
‫ِﺫﺍ ﺗ‬ ِ‫ﱠ‬
‫ﻬﺎﺭ ﺇ‬ ‫ْﻐﺷﻰَﻭﺍﻟﻧ‬
‫ِﺫﺍ ﻳ‬
َ ‫ِﻝ ﺇ‬‫ﱠ‬
‫ْﻳ‬
‫َﻭﺍﻟﻠ‬

Artinya: “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). dan siang apabila terang benderang”. Surah al Lail ayat 1 dan 2 (Qs. 92:1­2)

Pembagian ‫ِﺇﺫﺍ‬
Pembagian ‫ﺍﺫﺍ‬

Dari segi fungsi dapat disimpulkan terkait pembagian idza ini. Ada beberapa pendapat terkait jumlah idza. Tentu perbedaan ini bisa dimaklumi karena
sudut pandang masing­masing ulama.

Bagi ulama yang membagi idza berdasarkan kategori fungsi, maka idza ada 2; dzarfiyah dan fujaiyah.

Sementara bagi ulama yang memilih sudut pandang zaman, maka idza ada 3 sesuai macam zaman tersebut; madhi, hal dan istiqbal.

Dan yang membagi idza dari aspek syarthiyyahnya, idza dibagi menjadi 2; idza syartiyyah dan ghairu syartiyah. Jadi, berapa jumlah pembagian idza
itu tergantung sudut pandangnya. Tidak perlu diperdebatkan.

Contoh Irob Idza ‫ِﺇﺫﺍ‬


Berikut kami contohkan idza yang berada dalam al Quran, surah al Anfal ayat 31 (Qs. 8/31):

‫ْﻌﻧﺎ‬َ‫ُﻭﺍ‬
‫ِﻣ‬
‫ﺳ‬ ‫ُﻧﺎ ﻗﺎﻟ‬
‫ْﻡ ﺁﻳﺎﺗ‬
‫ِﻬ‬َ
‫ْﻳ‬َ‫ْﻠﻰ‬
‫ﻋﻠ‬ ‫ُﺗ‬
‫ِﺇﺫﺍ ﺗ‬
‫َﻭ‬

wa iżā tutlā ‘alaihim āyātunā qālụ qad sami’nā. Arti: “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat­ayat Kami, mereka berkata:…”.

‫ْﻡ‬
‫ِﻬ‬َ
‫ْﻳ‬َ‫ْﻠﻰ‬
‫ﻋﻠ‬ ‫ُﺗ‬
‫ِﺇﺫﺍ ﺗ‬
‫َﻭ‬

‫ ﺍﻟﻭﺍﻭ‬huruf athaf, ‫ ﺇﺫﺍ‬isim syarat ghairu jazim memiliki zaman istiqbal, sebagai mudhof.

‫ْﻠﻰ‬
‫ُﺗ‬
‫ ﺗ‬fiil mudhori’ mabni majhul, sebagai fiil syarath. Naibul fai’ilnya adalah ‫ ﺁﻳﺎﺕ‬dari lafazh ‫ ﺁﻳﺎﺗﻧﺎ‬yang dituturkan kemudian.

‫ْﻡ‬
‫ِﻬ‬َ
‫ْﻳ‬َJar majrur. ‫َﻲ‬
‫ﻋﻠ‬ ‫ﻋﻠ‬ ‫ِﻫ‬Majrur. Jar majrur ber­ta’aluq dengan ‫ْﻠﻰ‬
َHarf jar. ‫ْﻡ‬ ‫ُﺗ‬
‫ﺗ‬.

‫ْﻌﻧﺎ‬َ‫ُﻭﺍ‬
‫ِﻣ‬
‫ﺳ‬ ‫ُﻧﺎ ﻗﺎﻟ‬
‫ﺁﻳﺎﺗ‬

‫ ﺁﻳﺎﺗﻧﺎ‬murakkab idhofi. ‫ ﺁﻳﺎﺕ‬naibul fail, dibaca rafa ‫ ﺁﻳﺎﺗﻧﺎ‬alamatnya dhommah pada akhir kalimah. ‫ ﻧﺎ‬dhomir, mudhof ilaih. Mabni sukun mahal jar.

Jumlah fi’liyyah ‫ ﺗﺗﻠﻰ ﻋﻠﻳﻬﻡ ﺁﻳﺎﺗﻧﺎ‬mahal jar karena menjadi mudhof ilaih dari mudhof berupa idza. Contoh ‫ ﺇﺫﺍ‬lainnya banyak sekali ditemukan dalam juz
amma khususnya surat at Takwir, al Infitaar dan al Insyiqaq. Silahkan dicek.

Kesimpulan
Betapa berliku­likunya memahami al Quran. Dari satu lafazh seperti ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬saja begitu kompleks dan ada beberapa perbedaan. Maka sungguh ironis jika
ada pihak­pihak yang begitu mudah mempergunakan terjamahan menghakimi salah kepada pihak yang berbeda. Sementara itu, dalam al Quran tidak
hanya lafazh ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ ﺍ‬saja. Ada ribuan, bahkan lebih lafazh yang lainnya.

Tidak ada kata lain lagi yang mesti disampaikan selain belajar dan terus belajar. Sampai kapan? Sampai hembusan nafas terakhir. Bukankah indah,
jika ujung hayat masih dalam status tholabul ilmi? Semua bisa berawal dari ‫َﺫﺍ‬
ِ
‫ﺍ‬.

Tags Surah at Takwir

Previous Surah Ke 6 Dalam Al Quran


Next Bacaan Surat Yasin Latin Mudah Dibaca dan Artinya

Islami

Surah Yasin Full Arab, Latin, Arti dan Manfaatnya


Ayat Terakhir Surah Yasin (Qs Yasin 83)
Uraian Bacaan Qs Al Waqiah 88­89
Qur’an Surah Al Waqiah 77
Membaca Surah Yasin Full Arab dan Latin
Membaca Surah Yasin Full Arab dan Latin
Kandungan dan Arti Qs al Kafirun Ayat 6
Penjelasan Surat al Furqan Ayat 63
Surah Al Kafirun Beserta Artinya
Doa Setelah Membaca Surat Al Mulk Oleh Habib Abu Bakr
Surat al Mulk Arab Saja Lengkap

© Copyright 2023, All Rights Reserved


Anda mungkin juga menyukai