ISIM

MAUSHUL

BAHASA ARAB
1
NAMA ANGGOTA :

Asri Hidayatun Nasiha

Eli Suhesti
Ita Purnamasari
Meli Afrilia
Nida Nabila
Trio Fadriana

2
PENGERTIAN :
Isim Maushũl (Kata Sambung) ialah Isim yang bermanfaat untuk
menghubungkan sejumlah  kalimat atau pokok benak  menjadi satu kalimat.
Maksudnya, bahwa masing-masing isim ma’rifat tersebut akan menjadi jelas bila
estafet dengan kalimat sesudahnya, yang disebut Shilah.

3
PEMBAGIAN ISIM MAUSHUL :

Dalam bab ini isim maushul terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1 2
ISIM MAUSHUL ISMI ISIM MAUSHUL HARFI
Isim Maushũl Ismi adalah Isim Maushul harfi merupakan isim di
Maushũl isim yang selamanya butuh mana huruf pada shilahnya
kepada Shilah dan A’id. dita’wili dengan masdar.
Contoh: .‫ب ُْوه‬.‫ َا‬.‫م‬..‫ي َ ا َق‬..‫ا َء َل ِّذا‬.‫ َج‬,
terjemahannya adalah ‘telah datang
seseorang yang ayahnya berdiri.

4
 TERDAPAT 5 MACAM MAUSHUL
HARFI :

ْ
Huruf‫أن‬ Huruf‫أَ َّن‬ Huruf Huruf ‫م ا‬
َ Huruf ‫لَ ْو‬
(An) (Anna) َ
‫(ك ْى‬Kai) (Ma) (Lau)

Pembacaan huruf Contoh pemakaian Huruf “ma” dapat Huruf ‘lau’ yang
‘An’ adalah dengan
Huruf ini hanya
huruf “anna” pada dapat digunakan berbentuk digunakan untuk
fathah. Huruf ini maushul harfi adalah masdariyah maushul dapat
dapat masuk ke berada pada Q.S. Al-
dengan fi’il masuk pada fi’il
dharfiyyah dan
dalam fi’il madli, Ankabũt : 51. mudhori saja. masdariyah ghairu mudhori dan f’il
fi’il amar, dan fi’il dharfiyyah. madli.
mudhori.

5
 BENTUK-BENTUK ISIM MASHUL :
Terdapat tujuh bentuk isim maushul, yaitu: Bentuk Maushul Mufrad dan Maushul
1. Mutsanna. Mufrad artinya tunggal dan mutsanna artinya ganda. Bentuk maushul ada yang berjenis lelaki‫ اَل ّـ َِّذي‬dan perempuan‫ ا ّـَِّتَلـي‬, baik ‘aqil maupun
ghairu ‘aqil. Apabila kedua bentuk tersebut ditatsniyahkan atau digandakan, maka terdapat huruf yang tidak boleh dibuang yakni huruf Ya’. Contoh:
Datang kepadaku seorang (laki-laki) yang berdiri,‫اء ِ ْنــياـل َ ِ ّذي َ قا َــم‬ َ Datang kepadaku seorang (perempuan) yang berdiri ‫ياـل َ ِ ّذي َ قا َــم‬
َ ‫ج‬, ‫اء ْ ِن ْتــــ‬
َ ‫َج‬
2. Bentuk Maushul Jama’ (Banyak). Bentuk jama’ maushul berjenis lelaki adalah ‫ اـأللَى‬atau‫ اَل ّـَِّذ ْ َيـن‬. Lafaz tersebut dapat digunakan pada nashab, rofa, dan jarr.
Sebagian orang Arab ada yang memakai wawu pada saat mahal rofa dan lafaznya menjadi‫ َاَل ّـَُّذْ َوـن‬. Sedangkan lafaz jama’ untuk maushul berjenis
perempuan adalah َّ‫ِلاــ ّـ‬
‫َالت‬ ِ َّ‫ لاــ ّـ‬.
atau ‫َالء‬
3. Bentuk Maushul Mutlak (Umum). Lafaz isim maushul mutlak adalah ‫ن َمـا‬,ْ ‫ َم‬, dan‫ ْأَل‬. Lafaz tersebut memiliki hukum yang sama dengan maushul pada
umumnya. Oleh karena itu, maushul mutlak dapat digunakan untuk perempuan, laki-laki, mufrad, mutsanna, atau jama’.
4. Bentuk Maushul Dza. Bentuk maushul dza hampir sama dengan maushul ma, yakni dapat digunakan untuk tunggal, ganda, jamak, laki-laki, dan
perempuan.
5. Bentuk Shilah Maushul. Pada umumnya, shilah yang terhubung dengan isim maushul akan terdiri dari jumlah atau shibbul jumlah. Salah satu isim
maushul “al” memiliki shilah yang bersifat sharihah (Isim Fai’l atau Isim Maf’ul atau Sifat Musyabbah).
6. Bentuk Maushul Ayyun dan Shilahnya. Hukum isim maushul “ayyun” hampir sama dengan maushul “ma” atau maushul mutlak. Hal tersebut
dikarenakan maushul “ayyun” dapat digunakan untuk lelaki, perempuan, tunggal, ganda, dan jamak.
7. Bentuk Pembuangan Shadar Shilah. Pembuangan shadar shilah merupakan pembuangan ‘aid yang telah dijarr-kan oleh kata sifat. Selain itu, ‘aid’ yang 6
dikhofadkan juga harus dibuang.
KESIMPULAN
Isim Maushul bermnafaat untuk menghubungkan sejumlah kalimat atau pokok benak
menjadi satu kalimat . masing-masing isim ma'rfiat tersebut akan menjadi jelas bila
estafet dengan kalimat sesudahnya yang di sebut shilah.
Mempelajari isim maushul tidak sesedrehana mempelajari kata hubung dalam bahasa
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan maushul dalam bahasa Arab memiliki berbagai
macam ketentuan. Salah satu ketentuan yang paling utama adalah adanya shilah
mushul. Tanpa adanya shilah mushul, maka kalimat tidak akan memiliki makna yang
jelas.

7
THANK
YOU!