Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu
menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
dan memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta mampu
berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya.
Rencana Pembelajaran, Kriteria Ketercapaian/Eviden/Indikator, Asesmen,
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Kata Kunci
Silsilah keluarga, Interaksi sosial, Nilai dan norma
PERTEMUAN KE 1
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam. Berdoa dengan dipimpin oleh seorang peserta didik dan menanyakan
kehadiran.
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
4. Melakukan kegiatan apersepsi dengan mengawali pengetahuan awal peserta
didik tentang materi yang akan disampaikan dan mengingat kembali materi
yang telah diajarkan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan beberapa pertanyaan, :
a. Apa itu silsilah keluarga?
b. Siapa saja yang ada dalam silsilah keluarga?
c. Dimana posisimu dalam silsilah keluarga tersebut?
d. Apa yang dapat dilakukan agar kita tetap mengenal anggota keluarga kita?
e. Apa kegiatan keluarga yang paling menyenangkan dan menginspirasi
bagimu?
Dari hasil asesmen di atas peserta didik yang sudah lebih memahami, dapat
membantu k membimbing temannya di dalam kelompok.
6. Memberi motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Inti 1. Peserta didik dengan bimbingan guru dibagi menjadi 5 kelompok. dalam
setiap kelompok terdapat teman yang sudah lebih paham untuk membantu
teman- temannya.
2. Peserta didik mengamati tayangan: video, gambar, teks narasi tentang
keluarga dan silsilah keluarga.
Begitu berharganya kehadiran keluarga dalam hidup kita, untuk itu bersyukurlah dengan cara
merawat kebersamaan dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga, dengan cara saling
memotivasi, menjaga, menyayangi dan memperhatikan satu sama lain, maka betul sekali ada pepatah
yang mengatakan “bangsa yang besar dimulai dari kokohnya keluarga”.
SILSILAH KELUARGA
Apakah kalian mengetahui dari mana silsilah keluarga kalian
berasal? Coba amati gambar dibawah ini!
Sumber gambar:
https://id.lovepik.com/image-611646409/cartoon-hand-drawn-happy-family-creative-poster.html
Sebenarnya begitu penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami silsilah keluarga dan
hubungan kekerabatan kita. Banyak manfaat dan hal penting lainnya yang akan kita peroleh, diantaranya:
1. Menjaga hubungan baik sesama anggota keluarga.
Dengan mengetahui silsilah keluarga kita bahwa kita memiliki hubungan dengan keluarga yang
lain. Dengan begitu tentu akan berusaha untuk menjaga hubungan tetap harmonis dan terjaga baik.
2. Memberi dukungan di saat susah dan berbagi kebahagian di saat suka.
Dengan mengetahui bahwa kita memiliki saudara dan kerabat tentu kita dapat berbagi suka dan duka
bersama mereka begitu pun sebaliknya, mereka juga bisa melakukan hal yang sama. Sehingga dengan
demikian kebersamaan dalam keluarga bisa lebih bermakna.
3. Menghindarkan kejadian akibat miss communication.
Dengan mengetahui silsilah keluarga kita mengetahui kekerabatan antara anggota keluarga yang lainnya.
4. Menyadari bahwa kita tak sendiri.
Dengan mengetahui hubungan kekerabatan dan tali persaudaraan antara masing-masing pihak tentu
membuat sadar bahwa selama ini hidup tidak hanya sendiri, memiliki banyak orang yang memiliki
kaitan dan hubungan dengan keluarganya.
5. Menghindari terjadinya sikap individualistik.
Akibat gaya hidup urban yang terjadi saat ini membuat masyarakat bersikap lebih individualistik.
Sikap seperti tidak hanya terjadi di masyarakat yang hidup di perkotaan namun juga yang hidup di
pedesaan. Namun hal tersebut masih bisa dicegah dengan cara menjaga hubungan dengan sesama
kerabat yang kita miliki.
6. Melestarikan garis keturunan.
Dengan memiliki pengetahuan terhadap hubungan kekerabatan maka hal tersebut mampu
melestarikan silsilah keturunan kita. Sehingga tak ada istilahnya telah terputusnya garis keturunan
dari sebuah anggota suku atau adat. Dengan demikian tentu garis keturunan kita akan terpelihara
dengan baik dan aman.
7. Membuka jendela pengetahuan individu tentang nilai-nilai hidup maupun tradisi yang dipupuk
didalam wangsa mereka. Nilai-nilai tersebut lantas dicerna dan dimaknai untuk diaplikasikan ke
dalam kehidupan.
8. Dari silsilah keluarga kita bisa belajar peristiwa/kejadian dimasa lalu.
Sangat penting bagi kita semua untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang garis
keturunan, kekerabatan dan tali persaudaraan yang melekat dalam kehidupan kita di masyarakat.
Bendera merah putih berkibar dengan megah di halaman rumahku, besok adalah hari ulang tahun
Negeriku tercinta Indonesia. Senyum mengembang dari bibir ayahku yang dengan sigap menata
halaman rumah dengan untaian kertas merah putih yang disambung dengan benang, umbul-umbul
dan pernak pernik lainnya hingga semakin menyemarakan suasana. Sesekali terdengar senda gurau
ayahku dengan tetangga sebelah rumah yang juga mengerjakan pekerjaan yang sama.
Indonesia ku tercinta genap merayakan ulang tahunnya yang ke-69, alangkah bangganya aku
dilahirkan di negeri ini yang kemerdekaannya diperoleh dengan jerih payah para pahlawan
pendahulu kita. Perjuangan yang begitu panjang dan melelahkan, penuh dengan darah dan air mata
tetapi mereka melakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Ada rasa haru bila kita mengingat jasa
para pahlawan terdahulu, dengan berbagai latar belakang suku, agama dan tingkat pendidikan yang
berbeda mereka bahu membahu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, padahal kondisi
Indonesia saat itu begitu memprihatinkan, jauh dari teknologi dan kemajuan informasi seperti saat
ini, tapi para pahlawan kita berhasil mengatasi berbagai masalah dan rintangan tersebut.
Aku berjalan mendekati ayah untuk membantu pekerjaan menata halaman. Ayah tersenyum dan
menyambutku dengan hangat dan memberikan beberapa tugas ringan kepadaku. Sungguh kami
bahagia melakukan semua pekerjaan ini.
“Kita generasi penerus hanyalah tinggal meneruskan perjuangan para pahlawan dengan mengisi
kemerdekaan” begitu ayahku berkata.
Kemudian ayah melanjutkan kata-katanya “Ayah bekerja untuk keluarga, kamu belajar untuk
menggapai cita-citamu, semua orang harus ikut mengisi kemerdekaan ini sesuai tugas dan peran
masing-masing”
Aku mengangguk dan membenarkan apa yang dikatakan ayah, sungguh besar jasa para pahlawan
terdahulu, yang dengan izin Allah SWT bisa mempersembahkan kemerdekaan untuk negeri ini.
“Ayah juga adalah pahlawan buat kami sekeluarga” kataku sambil menatap ayah, ayah hanya
tersenyum mendengar ucapanku.
Dalam diri ini aku bertekad akan menjadi pahlawan bagi negara ini sesuai tugasku sebagai pelajar dan
aku yakin kita juga semua adalah pahlawan bagi bangsa ini bila menjadi pribadi yang baik dan mau
mengisi kemerdekaan ini dengan hal baik dan positif.
Pengetahuan tentang silsilah keluarga menggambarkan keterkaitan antara manusia, waktu dan ruang
sebagai unsur sejarah. Kita dapat merasakan capaian kesuksesan para pendahulu (unsur manusia),
pada masa lalu (unsur waktu) dalam kehidupan mereka masing-masing (unsur ruang). Peristiwa
tersebut dapat mendorong kita untuk untuk belajar atau sukses lebih baik lagi. Melalui silsilah
keluarga dapat memberikan inspirasi, renungan ataupun keinginan untuk mewujudkan masa depan
yang lebih baik lagi, segala yang terjadi di masa lalu dapat menjadi landasan untuk bertindak di masa
sekarang dan masa yang akan datang.
MEDIA
1. Proyektor
2. Komputer/laptop
3. Sumber Belajar (buku, internet,lembar kerja)
4. Platform Video berbagi untuk Pembelajaran
5. Slide show
6. Gambar yang relevan
7. Group media sosial
8. Lingkungan keluarga
Referensi:
1. htps://oriflameid.com/apa-saja-kegiatan-dayu-dan-keluarga-apakah-kamu-setuju-dengan-
mereka/
2. Pentingkah Memahami Silsilah Keturunan? - Kompasiana.com
3. https://templates.office.com/id-id/silsilah-keluarga-tm55579078
4. https://www.youtube.com/watch?v=AUm-iRdHc6g
5. http://eprints.undip.ac.id/54155/3/
BAB_II_peran_ekonomi_perempuan_pada_keluarga_pemetik_t
eh_di_PT._Rumpun_Sari_Medini_Kabupaten_Kendal_By%3B_Siti_Nur_Azizah.pdf
6. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis M. Nursa’ban dkk Penerbit kurikulum dan perbukuan
tahun 2021
Assesmen
1. Awal
Diskusi kelas untuk mengidentifikasi keberadaan diri dan keluarganya
Menjelaskan pengertian dari keluarga, Membuat bagan silsilah keluarga, Menjelaskan
manfaat mengetahui silsilah keluarga, menuliskan panggilan pada anggota keluarga
sesuai dengan posisinya, Membuat cerita sederhana mengenai kehidupan keluarga
yang paling menyenangkan dan dapat menginspirasi.
1. Aktif dalam Bertanya dan/ Bertanya dan/ Bertanya dan/ Tidak pernah
menyatakan atau memberi atau memberi atau memberi bertanya atau
pendapat jawaban tiga jawaban dua jawaban satu menjawab.
kali kali kali
2. Sikap dalam Uraiannya jelas Uraian kurang Uraian tidak Menggunakan nada
menyatakan dan dengan jelas dengan jelas dengan suara tinggi, mimik
pendapat bahasa bahasa bahasa dan/atau gesture
Indonesia baku Indonesia tidak Indonesia tidak yang tidak sopan
baku baku
Proses
panggilan
pada pada anggota keluarga panggilan pada panggilan pada kurang dari 5
anggota sesuai dengan posisinya anggota keluarga anggota keluarga panggilan pada
keluarga dengan cara sesuai dengan sesuai dengan anggota keluarga
sesuai menuliskannya. posisinya dengan posisinya dengan cara sesuai dengan
cara
dengan menuliskannya. menuliskannya. posisinya dengan
posisinya. cara menuliskannya.
Membuat Peserta didik dapat Penyajian kreatif dan Penyajian menarik Penyajian kurang
tapi
cerita membuat cerita tentang menarik serta kurang kreatif serta menarik dan kurang
tentang kehidupan keluarga menggunakan menggunakan Bahasa kreatif serta
Bahasa
kegiatan yang menyenangkan, Indonesia yang baku. Indonesia yang kurang penggunaan Bahasa
keluarga dengan cara baku. Indonesia tidak baku.
yang menuangkannya dalam
paling
menyenangk bentuk karya tulis
an sederhana atau dalam
dan
mengisnpira bentuk essay.
s
i.
PERTEMUAN KE 2
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam. Berdoa dengan dipimpin oleh seorang peserta didik dan menanyakan
kehadiran.
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
4. Memberikan pertanyaan pemantik
a. Apakah setiap hari kalian berinteraksi?
b. Menurutmu apa itu interaksi sosial?
c. Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial?
d. Menurutmu apa yang menjadi faktor terjadinya interaksi sosial?
Dari hasil asesmen di atas peserta didik yang sudah lebih memahami, dapat
membantu k membimbing temannya di dalam kelompok.
5. Memberi motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
6. Melakukan kegiatan apersepsi dengan mengawali pengetahuan awal peserta
didik tentang materi yang akan disampaikan dan mengingat kembali materi
yang telah diajarkan.
Inti 1. Peserta didik dengan bimbingan guru dibagi menjadi 5 kelompok. dalam setiap
60 Menit kelompok terdapat teman yang sudah lebih paham untuk membantu teman-
temannya
2. Peserta didik mengamati gambar, tayangan video interaksi
sosial, https://www.youtube.com/watch?v=T9e11JObNEo
https://www.youtube.com/watch?v=AGhkzrDe6pg
3. Guru meminta peserta didik untuk memberikan komentar atau ulasan singkat
mengenai tayangan video diatas atau gambar, dengan memberikan pertanyaan
seperti berikut ini:
a. Apakah setiap hari kalian berinteraksi?
b. Menurutmu apa itu interaksi sosial?
c. Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial?
d. Menurutmu apa yang menjadi faktor terjadinya interaksi sosial?
4. Siswa dalam kelompoknya mensimulasikan contoh terjadinya interaksi sosial,
dan mengisi lembar kerja di yang sudah disediakan, dan menuangkannya
dalam bentuk hasil karya secara kreatif. Hasil karya dapat dipilih dalam
bentuk: essay, gambar/infografis, video, audio, slide show atau yang lainnya
sesuai dengan keinginan peserta didik.
Materi
A. Interaksi Sosial
Pernahkah kalian bicara dengan cermin? Apakah cermin menanggapi pembicaraan kalian? Tentu saja
tidak. Karena kalian cermin tidak bisa komunikasi dengan kalian. Tapi bandingkan dengan ketika kalian
menelepon teman, dan teman menjawabnya. Walaupun tidak bertemu, tapi kalian sudah berinteraksi
dengan teman.
Masih ingatkah kalian tentang manusia sebagai makhluk sosial? Ya, manusia tidak bisa hidup tanpa
manusia yang lain (homo socius). Dalam hidup bermasyarakat, manusia akan saling berinteraksi dengan
manusia yang lain. Akan saling membutuhkan satu sama lain. Tujuannya pun bermacam – macam.
Disamping makhluk sosial, manusia juga makhluk ekonomi (homo economicus) Usaha untuk memenuhi
kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Sebagai makhluk ekonomi,
manusia akan melakukan interaksi dengan manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karena tidak mungkin manusia memenuhi kebutuhannya sendiri, mulai dari makan, minum, berpakaian,
berkendaraan, bersekolah dan lain sebagainya. Pada bab ini kita akan mempelajari tentang interaksi
sosial, syarat interaksi sosial, ciri – ciri interaksi sosial dan bentuk – bentuk interaksi sosial.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Banyak para ahli berpendapat tentang apa interaksi sosial itu. Di bawah ini ada beberapa pengertian
tentang interaksi sosial:
a) Menurut Maryati dan Suryawati, interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau
interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
b) Menurut Murdiyatmoko dan Handayani, interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan
pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
c) Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain baik hubungan antar individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok.
d) Menurut Bonner interaksi adalah hubungan antara dua orang atau lebih, dimana kelakuan
individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain dan sebaliknya.
Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih, dimana dan masing – masing orang terlibat didalamnya dan saling
mempengaruhi.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial
Proses interaksi sosial di masyarakat dipengaruhi oleh faktor – faktor diantaranya sebagai berikut:
a) Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan seseorang untuk meniru sikap, atau tindakan, atau tingkah laku dan
penampilan fisik seseorang. Tindakan meniru ini bisa hal yang positif dan ada juga yang negatif.
Yang dapat ditiru adalah gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan atau hal – hal yang lain
yang terdapat pada orang yang ditiru. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
norma – norma yang berlaku di masyarakat atau juga bisa mendorong seseorang untuk
melanggar norma – norma.
Gambar. Seorang anak sedang meniru ibunya telepon.
Sumber: http://www.pengertianilmu.com
b) Identifikasi
Identifikasi adalah tindakan individu yang mempunyai keinginan menyamakan dirinya dengan
orang lain (idolanya). Keinginan untuk menjadi sama dengan idolanya secara fisik mulai dari
wajah, model rambut, model baju, atau bis dengan gaya bicaranya.
c) Simpati
Simpati adalah sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan, tutur
kata, kebijaksanaan, pola pikirnya yang sesuai dengan norma – norma oleh orang yang menaruh
simpati.
d) Empati
Empati adalah suatu proses interaksi sosial dimana seorang individu ikut serta merasakan
sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik yang menyenangkan atau yang menyedihkan.
Gambar.Sugesti
Sumber: https://www.google.co.id
Asesmen Awal
Rubrik Penilaian Diskusi Kelas
PERTEMUAN KE 3
Pendahuluan 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam. Berdoa dengan dipimpin oleh seorang peserta didik dan menanyakan
kehadiran.
2. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
3. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama
pembelajaran.
4. melakukan kegiatan apersepsi dengan mengawali pengetahuan peserta didik
tentang materi yang akan disampaikan dan mengingatkan kembali materi yang
telah diajarkan sebelumnya.
5. Memberikan pertanyaan pemantik
a. Adakah diantara kalian yang pernah mendengar kata nilai dan norma?
b. Menurutmu apa itu nilai dan norma?
c. Adakah yang tahu jenis jenis nilai dan norma?
d. Menurutmu apa peranan nilai dan norma dalam kehidupan kita?
Dari hasil asesmen di atas peserta didik yang sudah lebih memahami, dapat
membantu k membimbing temannya di dalam kelompok.
6. Memberi motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Inti 1. Peserta didik dengan bimbingan guru dibagi menjadi 5 kelompok. dalam setiap
kelompok terdapat teman yang sudah lebih paham untuk membantu teman-
temannya.
2. Peserta didik mengamati gambar, tayangan video/gambar/karya tulis tentang
nilai dan norma https://www.youtube.com/watch?v=tUI9HqXV_8Y
3. Guru meminta peserta didik untuk memberikan komentar atau ulasan singkat
mengenai tayangan video diatas atau gambar,
4. Siswa dalam kelompoknya mendiskusikan dari LK dibawah ini, dan
menuangkannya dalam bentuk hasil karya secara kreatif. Hasil karya dapat dipilih
dalam bentuk: essay, gambar/infografis, video, audio, slide show atau yang
lainnya sesuai dengan keinginan peserta didik.
Materi
Menurut Soerjono Soekano, norma adalah suatu perangkat agar hubungan antar masyarakat terjalin
dengan baik. Secara umum, pengertian norma adalah pedoman tingkah laku untuk melangsungkan
kehidupan bersama – sama dalam suatu kelompok masyarakat. Norma dapat juga diartikan sebagai
petunjuk atau patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan saat menjalani interaksi sosial
dalam kelompok masyarakat tertentu. Pada norma sosial terdapat sanksi sosial (penghargaan maupun
hukuman) untuk orang yang mematuhi atau melanggar norma. Masyarakat harus tunduk pada norma –
norma yang berlaku. Norma yang berada dalam masyarakat berisi tentang tata tertib, aturan, dan
petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Jika dilihat diatas, ada perbedaan maupun persamaan dari norma kebiasaan dan norma adat.
Perbedaan yang mendasarnya adalah terletak pada sifat terbentuknya. Norma kebiasaan dapat
terbentuk secara cepat, sehingga kebiasaan itu bisa sebuah perilaku yang modern ataupun tradisi.
Sedangkan adat istiadat terbentuk dari sebuah jalan yang sangat panjang, turun temurun sejak dulu,
sehingga tidak terbentuk secara cepat, dan merupakan sebuah tradisi sejak dulu.
Perbedaan sanksi kebiasaan dan adat istiadat ada dalam hal “ikatan” dengan masyarakat. Norma
kebiasaan bila dilanggar tidak memiliki sanksi yang jelas, hanya tidak lazim saja. Sedangkan norma
Adat
Istiadat sangat mengikat, bila tidak dilakukan bisa saja mendapat sebuah sanksi, sanksi yang diterima
bisa berat ataupun ringan, tergantung hukum adat dari masing – masing daerah.
5. Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis. Sanksi terhadap
pelanggar sifatnya paling tegas dibanding dengan norma-norma lainnya.
Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi
ketentuan- ketentuan, perintah, kewajibam, ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan. Ketentuan-ketentuan dalam norma hukum lazimnya dikodifikasikan dalam
bentuk kitab undang- undang atau konvensi-konvensi. Sanksi yang diberikan dapat berupa denda
atau hukuman fisik.
Interaksi sosial merupakan dasar terbentuknya lembaga sosial. Melalui interaksi sosial, masyarakat
membentuk aturan, lembaga dan sistem bersama. Interaksi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok menjadi dasar terbentuknya lembaga sosial.
Lembaga sosial merupakan syarat utama terbentuknya lembaga sosial. Norma – norma sosial akan
dapat berjalan dengan baik apabila terbentuk lembaga sosial.
MEDIA
1. Proyektor
2. Komputer/laptop
3. Sumber Belajar (buku, internet,lembar kerja)
4. Platform Video berbagi untuk Pembelajaran
5. Slide show
6. Gambar yang relevan
7. Group media sosial
8. Lingkungan tempat tinggal
Referensi:
1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis M. Nursa’ban dkk Penerbit kurikulum dan perbukuan tahun
2021
2. https://www.youtube.com/watch?v=tUI9HqXV_8Y
3. https://www.zenius.net/blog/materi-sosiologi-nilai-dan-norma-sosial
Assesmen
2. Awal
Diskusi kelas untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik
a. Adakah diantara kalian yang pernah mendengar kata nilai dan norma?
b. Menurutmu apa itu nilai dan norma?
c. Adakah yang tahu jenis jenis nilai dan norma?
d. Menurutmu apa peranan nilai dan norma dalam kehidupan kita??
Proses
1. Jika kriteria peserta didik tertinggal jauh dari temannya maka tindakan yang
dilakukan adalah melaksanakan bimbingan individu agar peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Jika peserta didik di posisi paham maka tindakan yang diambil adalah melakukan peer
teaching, akan tetapi sebelum dia bertanya ke guru dia dianjurkan untuk bertanya
kepada temannya (tutor sebaya), jika setelah bertanya minimal ke 2 temannya dia
belum bisa juga maka bisa melanjutkan bertanya ke guru.
3. Jika posisi peserta didik sudah lebih paham maka tindakan yang diberikan adalah
melakukan aktivitas pembelajaran yang lebih menantang misalnya melakukan
penelitian sederhana, melakukan analisis sederhana dari materi yang sedang
dibahas.
Asesmen Sumatif
dan
mengisnpir
asi.
6. 1. Hubungan-hubungan antara orang C 1
perorangan, antara kelompok manusia,
Peserta maupun antara orang perorangan dan
didik kelompok manusia disebut ….
dapat a. status sosial
menjelaska b. peran sosial
n c. interaksi sosial
pengertian d. proses sosial
interaksi
social
7. 2. Berikut ini merupakan contoh A 1
dari terjadinya proses interaksi sosial
Peserta …
didik a. dua orang anak saling bersalaman dan
dapat saling berbicara
menjelaska b. orang Indonesia bertemu dengan
n orang Arab
terjadinya c. seorang laki-laki memperhatikan
interaksi seorang gadis
social d. seorang anak sedang
menelpon temannya
8. 3. di bawah ini adalah alasan- D 1
alasan mengapa manusia perlu
Peserta melakukan interaksi sosial,
didik kecuali?
memahami a. karena manusia biasanya hidup
mengapa dalam sebuah kelompok yang
harus dinamakan kelompok sosial.
melakukan b. Manusia adalah makhluk hidup
interaksi yang memiliki kekurangan dan
sosial kelebihan yang berbeda-beda
c. manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri
d. manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri walau
tanpa bantuan orang lain
9. 4. Yang tidak termasuk faktor-faktor D 1
berlangsungnya proses interaksi sosial
Peserta adalah ….
didik a. imitasi
dapat b. sugesti
memahami c. simpati
faktor d. asimilasi
terjadinya
interaksi
sosial
10. Peserta 5. Proses interaksi sosial akan C 1
didik terjadi apabila memiliki syarat ….
dapat
menjelaska a. hubungan dan akibat
n b. proses dan tindakan
c. kontak dan komunikasi
syarat d. aksi dan reaksi
terjadinya
interaksi
sosial
9. Pesert 6. Sebagai anggota masyarakat, individu A 1
a didik harus patuh kepada norma. Hal ini karena
dapat norma merupakan ….
menjel a. pola perilaku masyarakat
askan b. tujuan perilaku masyarakat
penger c. penerapan perilaku masyarakat
tian d. patokan perilaku masyarakat
nilai
dan
norma
10. Pasert 7. Nilai yang bersumber pada unsur B 1
a didik akal manusia dinamakan juga dengan
dapat nilai.....
menjel a. nilai dominan
askan b. nilai kebenaran
jenis c. nilai religius
nilai d. nilai keindahan
nilai e. nilai kebaikan atau nilai moral
11. Pesert 8. Berikut ini yang bukan merupakan C 1
a didik macam-macam norma yang berlaku
dapat di masyarakat kecuali ....
menjel a. norma hukum
askan b. norma agama
jenis c. norma perkelahian
norma d. norma kesusilaan
3.
Kegiatan 3 :
Selamat Bekerja
LEMBAR KERJA PESERTA
Pengertian Nilai dan Jenis Nilai dan Norma Peranan Nilai dan Norma
Norma
Silahkan tuliskan jawaban diatas bisa juga dalam bentuk Vidio, karya tulis, infografis,
gambar dll, sesuai dengan kesepakatan kelompokmu.
Selamat
Mengerjakan