Anda di halaman 1dari 15

Perancangan dan Pengembangan Kurikulum

Topik 2
Elaborasi Pemahaman

“Ubd Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum”

Disusun Oleh:

Yuvi Hidayat S.Pd


Ubd Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum

UbD adalah singkatan dari Understanding by Design, yang merupakan

kerangka kerja pendidikan yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay

McTighe. Kurikulum UbD memiliki sebuah alur yang disebut dengan

backward design atau desain mundur. Umumnya, seorang guru akan

berfokus untuk merencanakan langkahlangkah kegiatan pembelajaran

terlebih dahulu, baru kemudian menentukan cara untuk melakukan

penilaian (asesmen). Namun sebaliknya, pada Prinsip UbD rancangan

pembelajaran akan berfokus pada tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai, kemudian menentukan alat untuk mengukur ketercapaian

pembelajaran, lalu menyusun langkah atau cara mengajarkannya. Itulah

mengapa prinsip ini disebut juga sebagai “perancangan mundur” atau

“backward design”.
Berikut tahapan pada prinsip UbD:
Tahap 1. Identifikasi Hasil yang Diinginkan

Dalam melakukan berbagai aktivitas, tentunya kita memiliki tujuan. Begitupun dalam
kegiatan pembelajaran, terdapat tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan
pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan Indonesia
untuk mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran harus disusun dengan memperhatikan karakteristik peserta didik.
Tujuan pembelajaran dapat disusun berdasarkan kurikulum yang digunakan di sekolah
masing-masing. Pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 guru dapat menyusun
tujuan pembelajaran dari Kompetensi Dasar (KD). Kemudian pada sekolah yang
menerapkan Kurikulum Merdeka dapat menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan Capaian
Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Tujuan pembelajaran disusun
dengan memperhatikan bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid
dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penulisan tujuan pembelajaran
sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.
Tahap 2. Tentukan Bukti Penilaian
Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa peserta didik telah mencapai hasil yang
diinginkan dalam memenuhi standar. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran dengan menggunakan asesmen. Asesmen adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian
hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta
landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Ada tiga pendekatan asesmen yang perlu diterapkan oleh guru dalam mengukur hasil belajar
peserta didik.

assessment for learning (AfL)

assessment as learning (AaL)

assessment of learning (AoL).


1.assessment for learning (AfL) 2.assessment as learning (AaL) 3.assessment of learning (AoL).

AfL adalah sebuah asesmen yang Sebenarnya AaL memiliki fungsi yang
assessment of learning (AoL). AoL
dilakukan pada saat pembelajaran sama dengan AfL karena keduanya adalah asesmen yang dilaksanakan
sedang berlangsung dan asesmen ini
dilaksanakan pada saat proses di akhir proses pembelajaran dan
dimaksudkan untuk memperbaiki
pembelajaran. Perbedaannya, dimaksudkan untuk mengukur
kualitas proses belajar dan mengajar.
assessment as learning melibatkan capaian belajar atau hasil peserta
Dengan AfL, guru dapat memberikan
umpan balik terhadap proses belajar peserta didik secara aktif dalam didik setelah mengikuti proses
peserta didik, memantau kemajuan kegiatan penilaian tersebut. Contoh pembelajaran. Contoh AoL ini
belajar dan menentukan kemajuan adalah ulangan harian, penilaian
dari AaL ini adalan penilaian diri (self-
belajar peserta didik. Contoh AfL
assessment) dan penilaian oleh teman tengah semester, penilaian akhir
adalah kuis, presentasi, tugas, dan
sejawat (peer-assessment). tahun dan sebagainya.
sebagainya.
Tahap 3. Merencanakan pembelajaran

Anda sudah mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan menentukan

Be Prepared &
alat untuk mengukur ketercapaian tersebut. Selanjutnya, bagaimana cara yang dapat
Anda lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran? Anda perlu menentukan kegiatan

Ready to Learn
pembelajaran
pembelajaran
dengan
dapat
menggunakan
diartikan sebagai
pendekatan
sudut
yang
pandang
sesuai.
kita
Pendekatan
terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan berpusat pada
peserta didik, misalnya dengan menggunakan pendekatan Teaching at The Right
Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT). Selain menentukan
pendekatan pembelajaran Anda juga dapat memilih model, strategi, dan metode yang
akan digunakan.
Berikut ini merupakan template
desain pertanyaan untuk Guru
(Wiggins & McTighe, 2004, hlm
46 - 51) yang dapat disesuaikan
dengan bidang studi Anda:
WARNER & SPENCER PRIMARY SCHOOL
PERBANDINGAN ANTARA

Classroom Rules
PEMBAHASAN KELOMPOK
LAIN, JURNAL YANG
DIBACA DAN
PEMAHAMAN SENDIRI
Berdasarkan Jurnal yang saya baca dan juga hasil dari pembahasan kelompok lain,
dipahami bahwa penerapan Understanding by Design (UbD) dalam konteks pembelajaran
menjadi sangat menarik, terutama mengingat implementasi kurikulum merdeka yang
tengah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan. Menurut jurnal yang saya teliti, UbD
dianggap sebagai salah satu pendekatan desain yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan mengintegrasikan ketiga komponen tersebut. Pendekatan ini
melibatkan pembalikan urutan dalam merancang pembelajaran; dimulai dengan
menetapkan tujuan pembelajaran, kemudian merumuskan evaluasi, dan baru kemudian
menyusun langkah-langkah pembelajaran. Sementara itu, dalam diskusi kelompok dan
pemahaman saya sendiri, Prinsip UbD menekankan bahwa desain pembelajaran haruslah
berfokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, diikuti dengan penentuan alat
evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut, dan akhirnya menyusun langkah-
langkah atau metode pengajaran yang sesuai. Meskipun terdapat perbedaan dalam
penyampaian, namun esensi dari Understanding by Design tetap sama, yaitu mengarah
pada desain pembelajaran yang berpusat pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Sumber Jurnal

Veronica, Mila, Anisa, Margareta. 2023.


“Implementasi Understanding by
Desaign dalam Kegiatan pembelajaran:
Literatur Riview. Jurnal FKIP
Universitas Lampung. ”http://e-
jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/psnip/
article/view/27 7/126

Anda mungkin juga menyukai