Anda di halaman 1dari 2

Karnaval Budaya Dan Panen Raya Di SD Negeri Banteran 1

Sebagai Wujud Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang dibuat oleh


Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kurikulum ini
dikeluarkan pada tanggal 11 Februari 2022. Mulai tahun ajaran 2022/2023,
kurikulum ini sudah mulai diterapkan di jenjang TK, SD, SMP hingga SMA.
Karakteristiknya yaitu pembelajaran yang lebih meningkatkan soft skill dan dan
karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Kurikulum Merdeka Belajar
sangat berpengaruh pada peserta didik di Indonesia karena mereka dapat
meningkatkan kemampuan sesuai keahlian dan minat masing - masing.

SD Negeri Banteran 1 telah menerapkan kurikulum ini dengan cara


menyelenggarakan karnaval budaya dan panen raya pada hari Rabu tanggal 14
Desember 2022. Acara ini diselenggarakan di sekolah dan lingkungan Desa
Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kepala sekolah SD Negeri Banteran 1, R. Endang Suratmini,
S.Pd.SD. menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk menjalankan salah
satu aspek dari program P5 (proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yaitu
kearifan lokal yang terdapat pada Kurikulum Merdeka Belajar (wawancara, 14
Desember 2022). Kearifan lokal tersebut berupa penggunaan busana adat jawa
pada saat acara berlangsung dan perarakan hasil panen yang sudah ditanam di
kebun sekolah. Penyelenggaraan acara ini bukan hanya untuk siswa saja,
melainkan guru serta wali murid juga ikut serta dalam acara ini.

Pelaksanaan acara ini dimulai pada pukul 07.30 dan dibuka oleh pengawas
sekolah dan ketua gugus. Setelah pembukaan, pengawas sekolah memberikan
penghargaan kepada tiap - tiap kelas yang mendapatkan kejuaraan, diantaranya :
kelas terbersih, kelas tersemangat, kelas terkompak dan yang lainnya. Pemberian
pernghargaan tersebut berdasarkan penilaian pengawas sekolah dan ketua gugus
sebelum pembukaan acara. Selanjutnya, peserta didik melaksanakan kirab atau
karnaval mengelilingi Desa Donoharjo serta membawa hasil panen dibawah
pengawasan bapak dan ibu guru. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepuasan
siswa akan hasil dari apa yang mereka tanam.

Setelah kirab selesai, siswa dan wali membuka stan - stan mereka di
lingkungan sekolah. Dari hal ini, peserta didik dapat belajar tentang perekonomian
dengan cara menjual dan membeli. Pembeli atau pengunjung bukan hanya siswa,
guru dan wali murid saja, melainkan masyarakat sekitar juga dapat membeli di
berbagai stan yang ada.

Penyelenggaraan acara ini sangat bermanfaat bagi semua pihak, selain


untuk pelaksanaan salah satu aspek program sekolah dalam Kurikulum Merdeka
Belajar, acara ini mengajarkan peserta didik berbagai hal, diantaranya melatih
kekompakan dan solidaritas, mengajarkan cara bercocok tanam, dan
memperkenalkan kegiatan jual – beli. Dalam hal ini, sekolah sangat kreatif dalam
pengembangan kemampuan peserta didik. Semuanya dikemas dengan cara yang
menyenangkan tetapi tidak keluar dari unsur Pendidikan dalam Kurikulum
Merdeka Belajar. Bahkan, hal tersebut juga melibatkan peran orang tua untuk
mengembangkan kemampuan dan pengetahuan siswa.

Published :
https://www.kompasiana.com/intan56529/639eee28110fce1a266aa5e2/karnaval-
budaya-dan-panen-raya-di-sd-negeri-banteran-1-sebagai-penerapan-kurikulum-
merdeka-belajar

Anda mungkin juga menyukai