Anda di halaman 1dari 3

BUAH KEDONDONG TERNYATA DAPAT MENGHASILKAN LISTRIK

Nama : Elran Tri Aryo Santoso (19)


Kelas : IX - B

Klasifikasi Buah Kedondong

Kedondong (Spondias dulcis) berasal


dari kawasan Amerika Tengah dan
beberapa spesies kedondong ditanam
di wilayah Indonesia. Kedondong
termasuk ke dalam kingdom Plantae,
kelas Dicotyledonae, ordo Sapindales,
famili Anacardiaceae, genus
Spondias, spesies Spondias dulcis.

Syarat tumbuh tanaman kedondong diantaranya pH tanah 5,6-6,2. Tanah yang cocok adalah
tanah yang poros, gembur dan kaya akan humus. Curah hujan 1.000-1.500 mm, ketinggian 0-
650 mdpl, suhu 30-400C. Kecepatan angina tidak terlalu kuat dikarenakan tanaman ini
memiliki cabang yang rapuh dan mudah patah. Kedondong siap di panen 6-8 bulan setelah
bunga mekar.

Manfaat dan Kandungan Buah Kedondong

Buah kedondong memiliki kandungan mineral dan vitamin c. Selain itu juga sering digunakan
untuk terapi karena pada daun serta buahnya memiliki kandungan flavonoid, saponin dan
tannin. Buah kedondong kaya akan manfaat untuk kesehatan seperti:

1. Obat Diare karena kaya akan kandungan air sehingga mampu membantu mengatasi
masalah diare.
2. Anti Diabetes menggunakan daun dan buah kedondong untuk membantu mengatur
kadar gula darah untuk pencegahan diabetes
3. Mencegah anemia dengan kandungan zat besi yang tinggi, buah kedondong mampu
membantu pembentukan sel darah merah dan membantu penyembuhan bagi penderita
anemia. Selain zat besi, kandungan vitamin B1pada buah kedondong juga membantu
memproduksi sel darah merah serta meningkatkan aliran oksigen dalam darah. Dan
lain-lain.

Buah Kedondong Menghasilkan Energi

Selain dari banyak manfaatnya,


ternyata buah kedondong juga dapat
menghasilkan energi. Seorang remaja
berumur 15 tahun bernama Naufal
Raziq sempat viral pada tahun 2017.
Ia bocah 15 tahun yang membuat
instalasi listrik bagi kampungnya
dengan sumber listrik dari pohon
kedondong. Hal ini tentu bukan pemandangan biasa: pertama, bocah 15 tahun mewujudkan
cita-citanya membuatkan sumber listrik untuk kampungnya sendiri; dan kedua, ia menemukan
sumber listrik dari pohon kedondong. Ya, kedondong, buah yang biasa hadir dalam rujak.

Sebagaimana hal unik lainnya yang tersebar di internet, kisah Naufal dan listrik kedondong
juga jadi bahasan sehari-hari. Sebagian orang takjub dengan kejelian, kecerdasan, dan niat baik
Naufal. Sebagian lain angkuh mengakui dan justru sangsi kalau temuan bocah SMP itu benar-
benar nyata. Sampai akhirnya PT Pertamina EP resmi menjadi sponsor temuan Naufal, dan
bersedia untuk mengembangkan temuan itu ke tahap lebih lanjut. Selain digunakan kampung
Naufal, kini instalasi listrik bersumber dari pohon kedondong itu telah digunakan desa terpencil
di Tampur Paloh, Aceh Timur, sebuah desa yang sehari-harinya belum dialiri listrik dari mana-
mana, kecuali sebagian warganya mampu membeli genset bersuara parau.
Berkat niat baik dan kecerdasannya tersebut, Naufal sempat diundang Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jonan Ignasius. Di sana Naufal menceritakan tentang
penemuannya yang masih dalam tahap pengembangan, karena cuma bisa mengaliri listrik
desanya dan desa terpencil di Tampur Paloh dengan aliran kecil. Satu lubang pada pohon
kedondong cuma bisa menghasilkan tegangan 1 Volt, sementara satu pohon kedondong cuma
bisa dibikinkan 4 lubang, kata Naufal pada wartawan. Belum lagi, energi listrik itu tidak bisa
didapat terus-menerus selama 24 jam, karena pohon kedondong butuh “mengisi ulang”
tenaganya untuk bisa menghasilkan listrik lagi. Untuk menyalakan satu lampu, ia
menambahkan, setidak-tidaknya dibutuhkan empat pohon kedondong pagar yang sudah
dipasang tembaga dan logam.

Lalu kenapa pohon kedondong? Naufal mengaku sudah melakukan percobaan lebih dari 60
kali, sebelum akhirnya menemukan manfaat lain pohon kedondong ini. Berawal dari pelajaran
IPA yang dipelajarinya di sekolah dua tahun sebelumnya, Naufal diajarkan tentang buah-buah
asam yang dapat menghasilkan energi listrik. Bermodalkan sebaris pengetahuan itu, ia lalu
mencoba berbagai macam pohon buah, dari mangga, belimbing, hingga asam jawa. "Masing-
masing pohon itu ada keunggulannya. Kenapa kedondong pagar? Karena, memiliki batang
yang besar, mudah tumbuhnya, jika kita kupaskan kulitnya dia tidak busuk malah
menyembuhkan dirinya, recovery," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara.

Pohon kedondong yang digunakan Naufal sendiri adalah jenis Kedondong Pagar, yang
batangnya lebih tebal ketimbang pohon kedondong jenis lainnya. Kebetulan, jenis tersebut
adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di Langsa. Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh
Naufal, maka dapat disimpulkan bahwa buah kedondong dapat menghasilkan energi listrik.
Namun, sumber energi tersebut belum mampu untuk menghasilkan kekuatan arus listrik yang
dapat berlangsung lama dan stabil. Sehingga belum bisa jadi sumber listrik mumpuni dan dapat
digunakan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai