Anda di halaman 1dari 11

Muhammad Justian Pradinata

IG: @justian24
INSTRUMEN HUKUM

UU No. 11 Tahun 2008


diubah dengan UU No. 19
KUH Perdata Tahun 2016 Tentang
Perubahan UU No. 11
Tahun 2008 Tentang ITE

PP No. 86 Tahun
PP No. 71 Tahun 2019 2021 Tentang
TentangPenyelenggara Pengadaan,
an Sistem & Transaksi
Pengelolaan dan
Elektronik
Penjualan Meterai
UU NO. 11 TAHUN 2008
TENTANG ITE
Pasal 1 Ayat 11
Tanda tangan elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronikyang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan
sebagai alat verifikasi dan autentifikasi.

E-Sign memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah, apabila: (Pasal 11 ayat1)

Hanya berkaitan Segala perubahan


Berada dalam kuasa
dengan tandatangan dapat
penandatangan
penandatangan diketahui
UU NO. 11 TAHUN 2008
TENTANG ITE

Pengamanan yang dimaksud seperti: Sistem


Para Pihak yang terlibat dalam tidak dapat diakes oleh siapapun, adanya
tanda tangan digital ini WAJIB prinsip kehati-hatian supaya tidak bocor,
penandatangan segeramenginfokan kepada
memberikanpengamanan atas penyelenggara jika ada indikasi data bocor
tandatangan digital tersebut atau dihack dan penandatangan
(Pasal 12 ayat 1) memastikan jika sertifikasi elektronik itu sah
menurut hukum (Pasal 12 ayat 2)
Pasal 59 - Pasal 64

PP NO. 71 TAHUN
2019 TENTANG
PENYELENGGARAAN
SISTEM &
TRANSAKSI
Tanda tangan
ELEKTRONIK elektronik meliputi:

1. Tanda tangan elektronik


tersertifikasi
2. Tanda tangan elektronik tidak
tersertifikasi
PP NO. 86 TAHUN 2021 TENTANG
PENGADAAN, PENGELOLAAN
DAN PENJUALAN METERAI

Apa itu materai elektronik?


Meterai elektronik adalah meterai berupa
label yang penggunaannya dilakukan
dengan cara dibubuhkan pada dokumen
melalui sistem tertentu.
E-SIGN MENURUT HUKUM?
Tanda tangan elektronik itu SAMA
dengan tanda tangan manual; Pasal 11
ayat 1

Sebagaimana penjelasan dalam UU ITE,


Pasal 1869 Jo Pasal 1874 KUHPerdata

Pasal 1869 KUHPerdata


“Suatu akta, yang dikarena tidak berkuasa atau
Pasal 1 Ordonansi 1867 No. 29 tidak cakapnya pegawai dimaksuddiatas, atau
karena suatu cacat dalam bentuknya, tidak
dapat diperlakukan sebagai aktaotentik, namun
demikian mempunyai kekuatan sebagai tulisan
dibawah tangan jika iaditandatangani oleh Para
Pihak”
E-SIGN MENURUT
HUKUM?
Pasal 1874 KUHPerdata
“dengan penandatanganan sepucuk tulisan
dibawah tangan dipersamakan suatu cap jempol,
dibubuhi dengan dipernyataan yang bertanggal
dari seorang notaris atauseorang pegawai lain yang
ditunjuk oleh Undang-Undang darimana ternyata
bahwa iamengenal sipembubuh cap jempol, atau
bahwa orang ini telah diperkenalkankepadanya,
bahwa isinya kata telah dijelaskan kepada orang
itu, dan bahwa setelah itucap jempol tersebut
dibubuhkan dihadapan pegawai tadi
E-SIGN MENURUT
HUKUM?
Pasal 1 Ordonansi 1867 No. 29:
Ordonansi Tahun 1867 Nomor 29 ini memuat
ketentuan Hukum Acara Perdata tentangkekuatan
pembuktian tulisan-tulisan dibawah tangan dari
orang-orang Indonesia (Bumiputera) atau yang
dipersamakan dengan mereka. Pasal-Pasal
ordonansi inidiambil oper dalam menyusun
Rechtsreglement voor de Buitengewesten (RBg).
MANFAAT E-SIGN?

Identifikasi Verifikasi

Efisiensi Security
(waktu, biaya, dll) (Aspek Legal)
TERIMA
KASIH
@justian24

Anda mungkin juga menyukai