Konsep Kematian
Konsep Kematian
Konsep kematian
A. Pengertian kematian
Secara etimologi death berasal dari kata
deeth atau deth yang berarti keadaan mati
atau kematian. Sedangkan secara defenitif,
kematian adalah terhentinya fungsi
jantung dan paru-paru secara menetap,
atau terhentinya kerja otak secara
permanen. Ini dapat dilihat dari tiga sudut
pandang tentang defenisi kematian,yakni,
kematian jaringan;kematian otak,yakni
kerusakan otak yang tidak dapat pulih; dan
kematian klinik, yakni kematian orang
tersebut.
Next
■
Gangguan kemampuan fungsional(berjalan,
eliminasi, makan)
■
Pengobatan yang berlangsung lama (mis;
kemoterapi, radiasi) yang dapat menyebabkan
nyeri, mual, ketidaknyamanan)
Berikut…..!!!
■
Pengobatan yang lama namun tanpa hasil
■ Ketidak mampuan mencapai tujuan dalam
hidup (pernikahan, pendidikan, anak-
anak)
■ Kehilangan sesuatu atau seseorang yang
sangat dicintai(pasangan, anak, teman)
■ Gangguan fungsi tubuh atau kehilangan
aggota tubuh
■
Hambatan dalam hubungan (perpisahan,
perceraian)
■
Kehilangan pekerjaan.
Perencanaan dan implementasi
tujuan utama asuhan keperawatan
untuk klien yang mendekati
kematian adalah mempertahankan
kenyamanan fisiologis dan psikologis
serta mencapai kematian yang damai
dan bermartabat, termasuk
mempertahankan kontrol personal
dan menerima kondisi kesehatan
yang terus menurun.
Next…
Indikator untuk diagnosis ketakutan.
■ Memperlihatkan penurunan respon
viseral(nadi, pernapasan)
■ Membdakan antara kenyataan dan
khayalan
■ Menjelaskam pola koping efektif dan
tak efektif
■ Mengidentifikasi respon kopingnya
sendiri
Lanjut…
Intervensi umum
■
Kaji faktor penyebeb(limgkungan yang asing, perubahan
gaya hidup, perubahan biologis dan psikologis, ancaman
pada harga diri, dll)
■
Kurangi atau hilangkan faktor penyebab (berbeda untuk
masing-masing faktor)
■ Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya (tidak
berdaya, marah)
■
Beri masukan tentang perasaan yang diungkapkan klien.
■ Dorong klien untuk mengungkapkan masalahnya kepada
orang lain
■ Dorong klien untuk menghadapi ketakutannya
emosional
Saat intensitas ketakutan telah
menurun
■ Jelaskan isyarat perilaku yang mengindikasikan
meningkatnya ketakutan(mis; “wajah anda
memerah dan tangan anda mengepal saat kita
membahas nasalah kepulangan anda”).
■ Ajarkan cara meningkatkan kontrol
■ Identifikasi aktifitas yang dapat menyalurkan
energi emosional klien guna mengurangi
intensitas ketakutan
■ Sarankan atau ajarkan beberapa metode yang
dapat meningkatkan kenyamanan atau
relaksasi(membaca, mendengarkan musik,
tekhnik nafas dalam, dll)
■ Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi.
Berikut…
Indikator untuk dignosis keputusasaan
■ Menyampaikan penderitaan yang dialami secara
terbuka dan konstruktif kepada orang lain
■ Mengenang dan mengulas kehidupannya secara
positif
■ Mempertimbangkan nilai-nilai dan makna hidupnya