Anda di halaman 1dari 2

Tentu, berikut adalah penjelasan tentang pilar "Learning to Do" menurut UNESCO:

**Learning to Do (Belajar untuk Melakukan):**

1. **Pengembangan Keterampilan Praktis:** Pilar "Learning to Do" menekankan pentingnya


pengembangan keterampilan praktis dan keterampilan kerja yang relevan dengan dunia nyata. Ini
mencakup keterampilan teknis, profesional, dan praktis yang dibutuhkan untuk memasuki dunia
kerja atau untuk berkontribusi secara produktif dalam berbagai konteks.

2. **Pendidikan Kejuruan dan Teknis:** Salah satu aspek utama dari "Learning to Do" adalah
pendidikan kejuruan dan teknis. Ini mempersiapkan individu untuk pekerjaan tertentu dengan
memberikan pelatihan keterampilan praktis dalam bidang seperti teknik, pertanian, kerajinan, dan
teknologi informasi. Pendidikan kejuruan dan teknis ini membantu mengurangi kesenjangan
keterampilan dan meningkatkan kesempatan kerja.

3. **Pengalaman Praktis dan Magang:** Pilar ini juga menekankan pentingnya pengalaman praktis
dalam pembelajaran. Melalui magang, proyek lapangan, atau simulasi situasi nyata, mahasiswa
dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari di kelas ke dalam
konteks kerja yang sebenarnya. Hal ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang tugas-tugas yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu dan mempersiapkan
mereka untuk sukses di tempat kerja.

4. **Pembelajaran Berbasis Proyek:** Metode pembelajaran berbasis proyek juga sering digunakan
dalam pendekatan "Learning to Do". Ini melibatkan pemberian tugas atau proyek kepada siswa yang
mencerminkan tugas atau masalah yang mungkin mereka hadapi di tempat kerja. Dengan demikian,
mereka dapat belajar secara aktif melalui pengalaman langsung dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang relevan.

5. **Pengembangan Keterampilan Soft Skills:** Selain keterampilan teknis, "Learning to Do" juga
mencakup pengembangan keterampilan lunak atau soft skills. Ini termasuk keterampilan
komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, problem solving, dan adaptabilitas yang penting dalam
lingkungan kerja yang dinamis dan kolaboratif.

Dengan demikian, pilar "Learning to Do" dalam pendidikan menekankan pentingnya mempersiapkan
individu dengan keterampilan praktis dan profesional yang dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja.
Ini melibatkan kombinasi antara pembelajaran teoritis dan praktis, serta pengalaman lapangan yang
relevan untuk memastikan bahwa mahasiswa siap untuk menghadapi tantangan dan kesempatan di
tempat kerja dengan percaya diri dan keterampilan yang diperlukan.
Tentu, berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pilar "Learning to Do":

6. **Kewirausahaan dan Inovasi:** Pilar "Learning to Do" juga mencakup pengembangan


keterampilan kewirausahaan dan inovasi. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi
peluang, mengembangkan ide-ide baru, dan mengimplementasikan solusi kreatif untuk
memecahkan masalah. Pendidikan kewirausahaan membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri
menjadi pengusaha atau inovator yang sukses, serta memahami pentingnya berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat.

7. **Keterlibatan dalam Proyek Komunitas:** Bagian dari "Learning to Do" adalah mempromosikan
keterlibatan dalam proyek-proyek komunitas atau sosial yang membutuhkan kontribusi nyata dari
mahasiswa. Melalui proyek-proyek ini, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan
kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab sosial sambil memberikan manfaat yang nyata bagi
masyarakat sekitar mereka.

8. **Pembelajaran Berbasis Pengalaman:** Metode pembelajaran berbasis pengalaman merupakan


bagian integral dari "Learning to Do". Ini melibatkan pembelajaran melalui pengalaman langsung,
seperti simulasi, praktikum, atau proyek-proyek lapangan. Dengan demikian, mahasiswa dapat
memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan yang lebih kuat melalui pengalaman
langsung yang meniru situasi nyata.

9. **Pelatihan Keterampilan Transferabel:** Selain keterampilan khusus dalam bidang tertentu,


pilar ini juga mencakup pelatihan keterampilan transferabel yang dapat diterapkan di berbagai
konteks. Ini termasuk keterampilan seperti manajemen waktu, pemecahan masalah, dan
kemampuan untuk belajar mandiri. Keterampilan ini mendukung adaptabilitas dan mobilitas di
tempat kerja yang terus berubah.

10. **Kolaborasi dengan Industri dan Dunia Usaha:** Pilar "Learning to Do" juga mendorong kerja
sama antara perguruan tinggi, industri, dan dunia usaha untuk memastikan relevansi kurikulum
dengan kebutuhan pasar kerja. Ini bisa meliputi program magang, kerja sama penelitian, atau
pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.

Pilar "Learning to Do" menekankan pentingnya tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga
mengembangkan keterampilan praktis, profesional, dan kewirausahaan yang diperlukan untuk
sukses di dunia kerja. Ini melibatkan pembelajaran berbasis pengalaman, keterlibatan dalam proyek
komunitas, dan kolaborasi dengan industri untuk memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi
tantangan dan peluang di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai