Proposal Penelitian Reza Cendiberdi
Proposal Penelitian Reza Cendiberdi
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Reza Cendiberdi
NIM F1012201014
Semotika)”. Proposal penelitian ini diajukan dalam rangka penyusunan skripsi pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini tida kterlepas dari
berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, motivasi, dan doa
kepada penulis, sehingga proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik,
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan
penting dalam penyelesaian proposal penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang telah
1. Dr. Henny Sanulita, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
yang telah memberikan ilmu, saran, dan masukan yang membangun kepada
2. Dr. Sesilia Seli, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus dosen
pebimbing kedua yang telah memberikan ilmu, saran, dan masukan yang
iii
membangun kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini. Semoga selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Allah swt.
3. Dr. Antonius Totok Priyadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan ilmu, saran, dan masukan yang membangun kepada penulis sehingga
4. Dr. Patriantoro, M. Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
5. Dr. Ahmad Yani T, M. Pd., M. Pdi. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
7. Ayah dan ibu yang telah merawat dan membesarkan penulis dengan penuh cinta
dan kasih sayang, memberikan banyak dukungan baik materil maupun moril,
memberikan saran, motivasi, doa, dan semangat sehingga selama proses penulisan
iv
9. Teman-teman dikantor Indomushroom yang telah memberikan dukungan pribadi
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan biak.
Penulis telah berusaha melakukan yang terbaik dalam proses penulisan proposal
penelitian ini. Namun, pastinya ada terdapat kesalahan dan kekurangan selama
penulisan ini. Untuk itu penulis memohon maaf atas kekeliruan tersebut. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran kepada penulis sebagai referensi untuk memperbaiki
Penulis,
Reza Cendiberdi
NIM F1012201014
v
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN ................. i
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL PENELITIAN .......................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
A. Judul Penelitian ....................................................................................... 1
G. Penjelasan Istilah..................................................................................... 11
1. Representasi ...................................................................................... 11
2. Feminisme ......................................................................................... 12
3. Film ................................................................................................... 12
4. Modul ................................................................................................ 13
1. Representasi ...................................................................................... 14
3. Film ................................................................................................... 19
iv
4. Feminisme ......................................................................................... 22
1. Metode Penelitian.............................................................................. 53
v
1
PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul Penelitian
Semotika)”
B. Latar Belakang
modern. Ini bukan hanya sumber informasi penting, tetapi juga tempat untuk
mudah mengakses informasi tentang semua aspek realitas sosial, baik itu
ruang, memungkinkan kita untuk dengan cepat dan mudah merasakan realitas
menarik. Saat ini, film, salah satu bentuk seni kreatif, telah menjadi konsumsi
mendalam.
menginterpretasikan
2
ekspresi dan pesan yang disusun oleh para pembuatnya di antara beragam
jenis media massa yang saat ini diminati. Selain itu, film memiliki peran
sosial, politik, seni, dan lainnya. Dengan sedikit waktu luang, Anda dapat
membedakannya dari jenis media massa lainnya. Film tidak hanya dapat
menggambarkan apa yang terjadi di dunia nyata, tetapi mereka juga memiliki
menggambarkan objek dalam skala yang berbeda, mulai dari yang sangat
besar hingga yang sangat kecil, dan mereka dapat mengontrol kecepatan
yang paling tahan lama. Film memiliki potensi besar untuk memengaruhi
didistribusikan.
komersial pada tahun 1970 (h.51). Ada penilaian positif dan negatif atas
jenis emosi, yang pada akhirnya mengarah pada keyakinan bahwa wanita
kebiasaan bahwa wanita menciptakan semua jenis emosi, yang pada akhirnya
mengarah pada keyakinan bahwa wanita hanya bersifat emosional (lebih dari
pada pria).
Bramantyo telah dirilis. Pada tahun 2022, Hanung Bramantyo kembali merilis
film laga berjudul Satria Dewa: Gatotkaca. Film ini bercerita tentang Yuda
sebagai juru foto untuk wisuda teman kuliahnya, Erlangga (Jerome Kurnia),
Yuda, yang diperankan oleh Rizky Nazar, bekerja sama dengan Agni,
Omar Daniel, Gege, yang diperankan oleh Ali Fikry, dan Ibu Mripat, yang
sayangi.
wanita muda yang pintar dan dapat diandalkan. Ia adalah putri semata wayang
dari Prof. Arya Laksana, rektor kampus di mana ia belajar dan menjadi salah
satu siswa yang paling berprestasi. Dia juga membantu Yuda memecahkan
masalah dunia yang disebabkan oleh Gen Kurawa berkat kecerdasan dan hak
istimewa mereka.
persamaan
5
film "Satria Dewa: Gatotkaca" dengan lebih baik. Ini dianggap menarik untuk
Van Zoest (2003) menyatakan bahwa film adalah bidang studi yang relevan
perempuan. Di sisi lain, sebagian orang juga memanfaatkan keadaan ini untuk
terhadap
6
perempuan. Oleh karena itu, jika subordinasi perempuan terus menjadi bagian
dari disfungsi struktur sosial, maka permasalahan ini akan semakin parah.
dengan ibu dan ayahnya. Banyak orang yang menganggap wanita itu lemah
dan tidak bisa ditipu. Meskipun setiap wanita ingin mewujudkan cita-cita ini,
memilih buku ini karena tertarik dengan tema feminisme dalam kehidupan
sehari-hari.
feminisme dalam Film "Satria Dewa: Gatotkaca". Oleh karena itu, peneliti
ini. Pertama, penelitian yang dilakukan Wulan Dwi Fitriani tahun 2023,
judul “Representasi Perempuan Film Maybe Someday, Another Day, But Not
Pembelajaran
7
dilakukan oleh Wulan Dwi Fitriani memilih film Maybe Someday, Another
Day, But Not Today sebagai objek penelitian. Sedangkan penelitian sekarang
memilih film Satria Dewa: Gatotkaca sebagai objek penelitiannya. Hasil dari
Antika Nasaliya memilih 3 film untuk dijadikan objek penelitian yaitu film
oleh Chofifah Nadidah memilih film Enola Holmes sebagai objek penelitian.
pada elemen mengulas karya fiksi yang berbasis pada kurikulum merdeka
untuk pembelajaran bahasa Indonesia, Buku mengulas karya fiksi adalah alat
yang berguna untuk mengenal bacaan fiksi dan mengetahui unusr-unsur yang
ada didalamnya.
dapat dipahami siswa. Asyari dan Susanti (2017) menyatakan bahwa film
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber acuan
penelitian ini juga bisa dijadikan contoh dalam proses pembelajaran bagi
informasi pada karya fiksi, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Pertama
C. Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah tanda dan makna yang digunakan dalam film Satria Dewa:
Gatot kaca ?
sekolah?
10
D. Tujuan Penelitian
Indonesia di sekolah
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
unsur yang tidak terkandung dalam teks itu sendiri, seperti konteks politik,
sosial, agama, dan sejarah. Diharapkan para peneliti survei lain yang
2. Manfaat Praktis
G. Penjelasan Istilah
1. Representasi
gambaran mengenai suatu hal yang terjadi dalam kehidupan dan kemudian
(h.9).
2. Feminisme
3. Film
pesan melalui sebuah media cerita yang dikemas sedemikian rupa agar
diartikan sebagai medium ekspresi artistik sebagai alat bagi para seniman
Karena hal tersebut, film memiliki kekuatan yang dapat berdampak bagi
masyarakat luas.
4. Modul
Modul merupakan sejumlah alat atau sarana media, metode, panduan, dan
ajar. Modul ajar adalah implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang
pembelajaran.
H. Kajian Teori
1. Representasi
pengetahuan, gagasan, atau pesan secara fisik. Representasi lebih jelas lagi
kepalanya. Sulit untuk menyampaikan ide kepada orang lain dan berbagi
tertulis, frasa lisan, atau representasi visual dengan ide dan konsep tertentu
16
yang sudah ada. Ungkapan "tanda" mengacu pada bahasa lisan, bahasa
budaya.
2. Proses Representasi
representasi merupakan hasil dari dua proses: linguistik dan mental. Juga
makna diberikan. Melalui proses ini, konsep dasar dari pikiran seseorang
17
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghubungkan konsep dan gagasan
yang berkaitan dengan suatu objek tertentu dengan bahasa bermakna yang
Tabel 2.1
Pertama Realitas
Kedua Representasi
mencakup
Ketiga Ideologi
Sisi realitas yang pertama adalah ketika ide atau peristiwa ditampilkan
sebagai sesuatu yang asli oleh media dengan menggunakan bahasa visual.
dengan isyarat selama prosedur ini. Yang kedua adalah makna, yaitu
tulis, animasi, dan foto. Ketiga, langkah terakhir mencakup tahap kognitif,
yang dianut secara luas. Merupakan sebuah proses yang rumit bagaimana
berbagai
19
dalam upaya menciptakan suatu objek. Selain itu, karena struktur pikiran
3. Film
Saat ini, film telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
dan digunakan luas oleh masyarakat. Setiap cerita dalam film dirancang
dan pesan yang tersirat dalam film dapat mempengaruhi penonton dalam
Danesi (2012) berpendapat, Film telah menjadi bentuk seni yang dapat
kepada penonton. Film juga memiliki daya tarik besar, mulai dari segi
Film juga memiliki peran dalam Karya Sastra dan Sebagai Media
Pendidikan :
film bukan hanya hiburan tetapi juga bentuk ekspresi sastra yang
diselaraskan. Orang bisa belajar tentang cara hidup dan kebiasaan baru
melalui film, namun film juga bisa menjadi alat peniruan yang salah
arah.
(h.102)
sudah ada. Oleh karena itu, instruktur harus memahami video yang
(2011) berpendapat, film tertentu mungkin perlu ditonton dua kali atau
tersebut (h.104).
4. Feminisme
'feminisme' berasal dari bahasa Latin 'femina,' yang berarti feminin atau
sebuah gerakan yang menuntut kesetaraan hak antara perempuan dan laki-
laki (h.281).
mencapai kesetaraan hak politik bagi perempuan. Pada akhir abad ke-
20, gerakan
23
tidak adil akibat budaya patriarki yang kuat. Upaya untuk membatasi
laki-laki.
a. Feminisme Eksistensialisme
b. Feminisme Liberal
setara.
c. Feminisme Sosialis
(h.91)
d. Teologi Feminis
a) Feminisme Radikal
besar.
b) Ekofeminisme
3. Feminisme Psikoanalis
5. Analisis Semiotika
suatu rangkaian pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam konteks ini
mencakup segala bentuk dan sistem simbol, baik yang ditemui dalam
media massa seperti program televisi, kartun dalam media cetak, film,
sandiwara radio, dan berbagai jenis iklan, maupun yang terdapat di luar
penggantian
30
sesuatu yang lain. Sang sesuatu yang lain tidak harus ada secara fisik, atau
tanda itu sendiri mungkin hadir dalam konteks tertentu pada waktu yang
spesifik. Oleh karena itu, semiotika, pada dasarnya, adalah sebuah disiplin
apakah itu pesan yang bersifat tidak benar atau benar. Jika suatu elemen
tidak dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang tidak benar, maka
a. Semiotik Analitik
b. Semiotik Deskriptif
Semiotik deskriptif fokus pada sistem tanda yang masih berlaku dalam
berlangsung lama dan tetap relevan seperti yang kita saksikan sekarang.
turun, dan ini telah berlaku sejak dulu hingga sekarang. Selain itu, jika
31
kita melihat ombak berbusa di laut, itu adalah tanda bahwa laut sedang
Semiotik faunal, atau Zoo Semiotik, adalah cabang semiotik yang secara
berkokok, itu bisa menandakan bahwa ayam tersebut baru saja bertelur
seperti ini menjadi fokus utama bagi mereka yang tertarik dalam bidang
semiotik faunal.
d. Semiotik Kultural
kebudayaan lainnya.
e. Semiotik Naratif
32
sistem tanda yang terkandung dalam narasi berupa mitos dan cerita
lisan, seperti Folklore. Diketahui bahwa beberapa dari mitos dan cerita
f. Semiotik Natural
sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Contohnya, ketika air sungai
keruh, itu bisa menjadi indikasi bahwa hujan telah turun di hulu sungai,
atau ketika daun pohon berubah menjadi kuning dan jatuh, itu juga
g. Semiotik Normatif
sistem tanda yang diciptakan oleh manusia dan berwujud dalam norma-
dilarang.
33
h. Semiotik Sosial
sistem tanda yang dibuat oleh manusia dalam bentuk lambang, baik itu
lambang yang berwujud dalam bentuk kata maupun dalam satuan yang
lebih besar seperti kalimat. Buku yang ditulis oleh Halliday pada tahun
i. Semiotik Struktural
perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini,
menjadi acuan bagi beberapa metode analisis tanda yang terjadi. Semiotik
utama saja, melainkan juga melalui makna konotasi. Penandaan itu sendiri
tidak terbatas pada bahasa, tetapi juga mencakup hal-hal non verbal.
bendera adalah tanda dan lainnya. Barthes juga memakai istilah orders of
kalimat yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda dalam keadaan
serta budaya pengguna, terdapat interaksi antara apa yang terjadi dalam
teks dan apa yang dialami sesuai dengan harapan pengguna. Tanda
mencari batas antara tanda denotatif dan tanda konotatif. Denotasi adalah
tingkat makna dari lapisan deskripsi pertama, yang berarti bahwa hampir
dalam proses ini makna diciptakan dengan menghubungkan tanda yang ada
tanda baru. Akhirnya, ketika sebuah tanda memiliki makna konotasi, lalu
Tabel 2.2
Model Semiotika Roland Barthes
1. Signifier 2. Signified
3 Sign
II SIGNIFIED
I SIGNIFIER
III SIGN
istilah yang saling lepas namun juga saling berhubungan. Oleh karena itu,
ini. Ia menciptakan kata “petanda” untuk merujuk pada isi konseptual dan
“penanda” untuk merujuk pada bentuk nyata atau representasi fisik yang
37
diasumsikan oleh suatu tanda, baik berupa suara, gambar, teks tertulis,
istilah ini satu sama lain dan dari konteks yang lebih luas di mana istilah-
menegaskan bahwa tidak ada gagasan tunggal, tidak berubah, dan mutlak
dan bahwa hubungan antara penanda dan petanda pada akhirnya bersifat
arbitrer.
Gambar 2.1
kegirangan, hmmm?”
38
Saat gambar ini ditampilkan, suara latar yang diputar adalah suara
Penanda
Petanda
Tataran Denotatif
membelakanginya.
Tataran Konotatif
dengan riang dan dipeluk hangat oleh ibunya di adegan pembuka ini.
39
berbeda dengan Yana dan ibunya, ayah Yana sangat kecewa. Raut
wajah ayah Yana yang geram dan frustasi, serta perkataannya, "Kalau
mengikuti nalurinya karena merekalah yang tahu apa yang terbaik bagi
dirinya.
40
a. Kurikulum Merdeka
oleh meningkatnya tugas dan tanggung jawab sekolah, namun juga oleh
lebih inklusif, berorientasi pada hasil, dan relevan yang mampu beradaptasi
Menurut Nasution (2003) Buku adalah cara paling populer bagi orang
untuk belajar, dan modul adalah salah satu jenis buku instruksional.
suatu kesatuan yang lengkap dan mandiri yang terdiri dari serangkaian
Modul adalah suatu paket pembelajaran yang memuat satu kesatuan isi
pelajaran yang dapat dibaca atau dipelajari sendiri oleh seorang individu
(h.205).
terjadinya
42
pada suatu alat ukur komprehensif yang berfungsi sebagai satuan yang
lainnya. Unit kegiatan belajar terjadwal yang disebut modul dibuat untuk
seperti tujuan pembelajaran, bahan ajar, media atau alat, sumber belajar,
banyak disukai, dan salah satu jenis buku pembelajaran yang menekankan
kemandirian siswa dalam belajar adalah modul. Modul adalah suatu unit
ajar, teknik pembelajaran, media atau alat, sumber belajar, dan sistem
atau fase, untuk mencapai garis finis. Setiap fase berlangsung 1-3
tahun.
paragraf.
44
dan menciptakan.
pemerintah.
modul pendidikan.
dan kreasi.
a) Creative Thinking
b) Critical Thinking
c) Communication
d) Collaboration
pemikiran.
b) Literasi Numerasi
c) Literasi Sains
d) Literasi Finansial
e) Literasi Digital
50
agama.
Gambar 2.1
pengetahuan teknis.
teknologi.
Knowledge/TPK).
lebih baik dengan memberi mereka informasi atau umpan balik. Di sisi
I. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
dipilih karena metode ini sering digunakan untuk meneliti dokumen yang
54
berupa teks, simbol, gambar dan lain sebagainya agar dapat memahami
objek penelitian.
2. Bentuk Penelitian
perjuangan.
peneliti dan sumber data timbul melalui proses pengamatan film itu
a. Sumber Data
b. Data Penelitian
para pakar dan sumber yang relevan dengan fokus penelitian. Semua
berikut :
milik Roland Barthes serta kerangka teori yang ada untuk akhirnya
didukung oleh alat bantu pengumpul data seperti laptop dan peralatan
tulis.
mencari dan menyusun secara cermat data yang diperoleh dari temuan
observasi. Data yang diperoleh berupa skenario cepat dan jelas yang
perdebatan penelitian.
permasalahan umum yang ada saat ini akan dengan jelas menunjukkan
kekuatan kesimpulannya.
dibangun di atas sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem tingkat kedua
dalam
59
Tabel 3.1
1. Signifer 2. Signified
(Penanda) (Petanda)
Tingkat Penanda
3. Sign
(Leanguage)
(Tanda)
4. Conotative Signifier 5. Conotative Signified
(Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif) Tingkat
6. Conotative Sign (Tanda Konotatif) Penanda
Primer (mitos)
Sumber : Alex Sobur, 2006, Semiotika
Menurut skema Barthes, tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1)
dan petanda (2). Namun tanda denotatif juga berperan sebagai penanda
konotatif (4).
Keterangan :
6. Mitos merupakan pola tiga dimensi yang terdiri dari penanda, petanda,
dan tanda, namun sebagai suatu sistem yang berbeda, mitos dihasilkan
dalam tanda konotatif muncul dari penafsiran peneliti, yang tercipta dari
penelitian.
62
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Diani, dkk. 2017. Representasi Feminisme Dalam Film Maleficent. Jurnal
Unpad. ProTVF, Volume 1, No. 2: 139-150.
Arief. S. Sadiman. dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.
Arikunto. S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aryanti. Dwi. 2023. Penerapan Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam
Mengatasi Krisis Pembelajran (learning loss) Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas X di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
Lampung : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Azzahra, Nafila. 2022. Eksistensi Perempuan Dalam Novel Jumhuriyyatu Ka’anna
Karya Alaa al-Aswany: Kajian Feminisme Eksistensialis Simone De
Beauvoir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Badan Pengembang Bahasa dan Perbukuan. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia V
(KBBI V). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Bramantyo, Hanung. 2022. Satria Dewa: Gatot Kaca. Yogyakarta: Satria Dewa
Universe.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Damara, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Danesi, M. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks mengenai Semiotika, dan
Teori Komunikasi. Jogyakarta: Jalasutra.
Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra
Fakih, Mansuor. 2013. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Fitriani, Dwi Wulan. 2023. Representasi Prempuan Film Maybe Someday, Another
day. But Not Today Analisis Semiotika Roland Barthes dan Implikasinya
63