Anda di halaman 1dari 7

MEMPRODUKSI TEMPE KEDELAI DENGAN

BIOTEKNOLOGI

OLEH:
1. Anak Agung Gede Dalem (01)
2. Gusti Agung Ayu Galuh Sasikirana Ambalika (05)
3. Kadek Deva Pradnyana (19)
4. Ni Kadek Novi Kristayanti (23)
5. Ni Kadek Yunita Dwi Lestari (24)
6. Samuel Eka Putra Nendissa (35)

SMA DWIJENDRA DENPASAR


TAHUN PELAJARAN
2022/2023
KAJIAN TEORI
 Jamur yang digunakan
Jamur yang digunakan dalam pembuatan tempe yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus.
Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi
protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat.

 Proses fermentasi pada tempe


Proses Fermentasi Pada proses tersebut terjadi fermentasi asam yang membentuk asam laktat
dan asam asetat guna mendukung pertumbuhan agn fermentasi tempe. Kedelai yang telah
asam kemudian direbus kembali dalam air rendaman asam tersebut. Setelah direbus, kedelai
ditiriskan dan didinginkan. Setelah kedelai tiris, dimulailah proses inokulasi atau peragian
dengan jamur tempe. Lester A. Wilson dalam buku berjudul Practical Handbook of Soybean
Processing and Utilization (1995), tempe merupakan produk pangan hasil fermentasi
fermentasi ini dilakukan dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae
atau yang sering dikenal dengan ragi tempe. Kedelai difermentasi pada suhu kamar selama
satu hingga dua hari atau pada suhu 30ºC – 32ºC selama 20 jam. Baca juga: Protista yang
Menyerupai Jamur Biasanya kacang kedelai dibungkus oleh daun pisang maupun plastik yang
dilubangi agar aliran udara tetap bisa masuk. Dalam roses fermentasi, kelembaban ruangan
dan juga suhu harus diperhatikan agar jamur bisa berkembang dengan baik. Pada proses
fermentasi tersebut, jamur akan berkembang biak. Jamur akan membentuk hifa atau miselia
kapang yang mengikat satu sama lain. pertumbuhan miselia kapang ini merekatkan biji-biji
kedelai, menjadikan tempe berwarna putih, dan memiliki tekstur yang lunak. Baca berita
tanpa iklan. selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang
menjadi bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna, dan ternyata bau langu dari kedelai
juga akan hilang. Dalam proses fermantasi, asam amino (pembentuk protein), nitrogen, dan
kandungan vitamin serta mineral akan mengalami peningkatan. Pada proses ini juga senyawa
antioksidanan dan antibakteri dibuat. Sehingga kedelai yang difermentasi berubah menjadi
tempe dengan nilai gizi tinggi.

 Kondisi pada tempe


Kondisi hidup yang sesuai dengan fermentasi tempe, diperlukan oksigen atau aerob. Namun
jumlah oksigen yang masuk harus dikontrol agar mikroba kontaminan tidak ikut
mengontaminasi. Pengontrolan dilakukan dengan mengemas tempe dalam kemasan yang
tertutup namun tetap memungkinkan oksigen untuk tetap masuk.

 Nilai tambah pada produk akhir


Proses fermentasi pada tempe meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Akibat
proses ini, asam lemak tidak jenuh majemuk pada tempe meningkat jumlahnya. Asam lemak
tidak jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga
dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
TUJUAN PROJEK
1. Dapat mengetahui proses pada fermentasi tempe
2. Menambah wawasan mengenai jamur yang digunakan pada fermentasi tempe
3. Hasil yang diharapkan: yaitu tempe tidak hancur, bertekstur kompak, padat lunak, dan
berwarna putih atau putih ke abu abuan
JADWAL PROJEK
Jam
Hari/Tanggal Kegitaan Target Kegiatan yang Tercapai
ke-
Jumat, 20  Pengenalan : Berkarya dan 4–
Oktober 2023 Berteknologi untuk 6
membangun NKRI serta
Teknologi Pangan

 Refleksi awal (G-Form) 7

 Pengenalan alat dan bahan 8–


yang digunakan dalam 9
pembuatan tempe dan tape
serta bahan alternatif lainnya
menggunakan tayangan
video
 Mengerjakan lembar kerja
Senin, 23  Membagi kelas menjadi 6 1-4
Oktober 2023 kelompok heterogen.
 Mengambil undian
pembuatan produk (3
kelompok tempe dan 3
kelompok tape)
 Kritisasi proses fermentasi
pada pembuatan tempe dan
tape

(jenis jamur yang berperan,


proses fermentasi yang
terjadi, kondisi hidup yang
sesuai serta nilai tambah apa
yang dimiliki produk akhir)
 Menyusun tujuan proyek
yang berisikan :
pengetahuan tambahan,
aktualisasi pengetahuan
serta hasil yang diharapkan.
 Menyajikan struktur 5–
proposal projek 7
 Menyusun proposal projek
Jam
Hari/Tanggal Kegitaan Target Kegiatan yang Tercapai
ke-
 Mencari informasi tentang 8–
cara pembuatan produk 10
dalam bentuk infografis
 Menyusun infografis

Selasa, 24  Menyelesaikan proposal 1–


Oktober 2023 projek. 3

 Menyelesaikan infografis. 4–
6

 Mulai mempersiapkan alat 7–


bahan yang diperlukan. 8
 Pembagian tugas untuk
masing-masing kelompok.

Rabu, 25  Memulai membuat produk 1–


Oktober 2023 (penambahan ragi dan 10
pengemasan produk)
 Produk yang sudah dibuat
dibawa ke rumah masing-
masing untuk dilakukan
proses fermentasi.
 Masing-masing kelompok
mulai membuat jurnal
bimbingan yang
ditandatangani oleh
fasilitator dan koordinator
projek
 Siswa menyusun
dokumentasi kegiatan dari
awal hingga akhir sebagai
lampiran pada proposal
Kamis, 26  Presentasi proposal dan 1–
Oktober 2023 infografis 10

Jumat, 27  Mengumpulkan produk 1–


Oktober 2023 dan proposal 9
 Melakukan refleksi dan
feedback dari koordinator
projek
 Evaluasi akhir
ALAT DAN BAHAN
 Alat:
No Nama Alat Jumlah
1. Panci
2. Baskom
3. Sendok makan
4. Sendok teh
5. Saringan

 Bahan

No Nama Bahan Jumlah


1. Kedelai
2. Ragi tempe
3. Tepung beras
4. Plastik tempe

RENCANA ANGGARAN BIAYA


(RAB)

No. Nama Bahan Harga Satuan Satuan Jumlah


1. Kedelai Rp. 45.000 1 Rp. 45.000
2. Ragi tempe Rp. 42.000 1 Rp. 42.000
3. Tepung beras Rp. 56.000 1 Rp. 56.000
4. Plastik tempe Rp. 5.000 2 Rp. 10.000
Total keseluruhan Rp. 173.000,00

Anda mungkin juga menyukai