Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DAN RINGKASAN KULIAH

ILMU ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

KINANTI SETYASTUTI
293231019

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
DAFTAR ISI

A. ILMU ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN..................................................2


a. PENGERTIAN ADMINISTRASI...............................................................................................2
b. PENGERTIAN MANAJEMEN.................................................................................................2
c. MANAGER VS LEADER.........................................................................................................3
d. KEBIJAKAN DI BIDANG KESEHATAN.....................................................................................4
e. POLICY VS LAW...................................................................................................................5

B. PENGERTIAN SISTEM...............................................................................................6
C. PENDEKATAN SISTEM..............................................................................................6

1
A. ILMU ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

a. PENGERTIAN ADMINISTRASI
Menurut The Liang Gie (1993), administrasi adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok
orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.Dengan demikian, dalam
rangkaian kegiatan yang digolongkan ke dalam administrasi mencakup adanya
karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. dilakukan oleh sekelompok orang (dua orang atau lebih) secara
rasional;
b. administrasi merupakan suatu proses kerja sama;
c. dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Rangkaian kegiatan administrasi seperti tersebut di atas dapat dibuat dalam


suatu bagan sebagai berikut:

Gambar 1
Bagan Karakteristik Administrasi

Tiga karakteristik atau ciri-ciri tersebut berkaitan erat satu dengan lainnya dan
terpadu sehingga jika salah satunya tidak ada maka kegiatan tersebut tidak
dapat disebut sebagai administrasi.

b. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dapat dikatagorikan kedalam tiga kelompok: .

a. Manajemen sebagai suatu proses


 Manejemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang
untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan
 Encyclopedia of the social science: yaitu suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
 Gerry R. Terry: yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

2
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas, yaitu: merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas/kumpulan orang-orang  manajemen, penanggung jawab
hingga tercapainya tujuan  manajer
c. Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art) Manajemen
sebagai suatu ilmu dan seni, bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan
dengan prinsip-prinsip manajemen.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa:

 Manjemen (management): Proses merencanakan, mengorganisasikan,


memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
organisasi yang telah ditentukan.
 Manajer (manager): Orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan
usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya.

c. MANAGER VS LEADER
Kepemimpinan memiliki multi peran dalam sebuah organisasi yaitu
menginspirasi, memengaruhi dan memberikan keteladanan, melayani,
serta menerapkan nilai-nilai yang telah disepakati organisasi dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sedangkan fungsi kepemimpinan adalah
memutuskan pilihan dari berbagai opsi, menyelesaikan masalah, serta
menciptakan kultur organisasi yang khas dalam sebuah organisasi.
Oleh karena itu kepemimpinan hanya dimilki oleh para manajer atau
direktur tertentu yang visioner. Tidak semua manajer dan direktur
memiliki jiwa kepemimpinan. Berikut ini merupakan perbedaan antara
manajer dan pemimpin (leader) menurut (Tasmara 2006):

Tabel 1

Perbandingan antara Manajer dan Leader

Objek Manajer Leader


Basis Kerja Kompetensi, keterampilan, Kredibilitas dan
dan pengetahuan akuntabilitas

Pengelolaan Fisik, ability Emosi, willingness

Hubungan dengan Fisiologis Ruh (intangible)


Organisasi
Pengaruh Struktural formal Struktural esensi atau
substansi
Watak Rajin dan lembut Tegas

3
Cara Berpikir Pragmatis dan realistis Idealis dan sintesis

Orientasi Kuantitas Kualitas


Fungsi Menggerakkan dan
Mengatur dan menuntut mengarahkan

Personal Relationship Menanamkan kemampuan Menanamkan moral


(achievement)

Mengenai untung-rugi
Because Motif Sesuatu yang penting
Know to How (apa dan bagaimana) Why (mengapa dan
bagaimana jika…)

Visi Jangka pendek Masa depan


Peran
Actor, administrator, dan Inspirator, Motivator, dan
populer karisma

Sasaran Peningkatan pelayanan Pemantapan kepuasan


(intimasi)
Tugas Mengemban misi Menetapkan visi

d. KEBIJAKAN DI BIDANG KESEHATAN


Kebijakan adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus
ditaati dan berlaku menikat seluruh wargannya. Kebijakan menurut William
Dunn adalah aturan tertulis yang merupakan suatu keputusan format
organisasi, yang mempunyai sifat yang mengikat, yang mengatur perilaku
dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat. Kebijakan
akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau juga anggota
masyarakat didalam berperilaku, kebijakan pada umumnya memiliki sifat
problem solving serta proaktif.
Kebijakan kesehatan merupakan kebijakan publik. Konsep dari kebijakan
publik dapat diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan memiliki
kewenangan serta legitimasi, di mana mewakili suatu masyarakat dengan
menggunakan administrasi dan teknik yang berkompeten terhadap keuangan
dan implementasi dalam mengatur kebijakan. Kebijakan kesehatan dapat
dilihat sebagai suatu jaringan keputusan yang saling berhubungan, yang pada
prakteknya peduli kepada pelayanan kesehatan masyarakat (Green &
Thorogood, 1998). Tujuan dari kebijakan kesehatan adalah untuk
menyediakan pola pencegahan, pelayanan yang terfokus pada pemeliharaan

4
kesehatan, pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap kaum rentan.
Kebijakan kesehatan tidak saja terdiri dari dokumen-dokumen strategi dalam
suatu negara, tetapi juga bagaimana kebijakan itu diimplementasi oleh
pengambil keputusan dan pemegang program kesehatan, dan bagaimana
melakukannya secara praktis pada masing-masing tingkatan pemerintahan.
Kebijakan kesehatan adalah berbagai upaya dan tindakan pengambilan
keputusan yang meliputi aspek teknis medis, pelayanan kesehatan, serta
keterlibatan pelaku/aktor baik pada skala individu maupun organisasi atau
institusi dari pemerintah, swasta, LSM, dan representasi masyarakat lainnya yg
membawa dampak pada kesehatan. (Walt, 1994)
Contoh kebijakan kesehatan di Indonesia:
 Pada tahun 2011, Kementerian Kesehatan menggulirkan 7 Reformasi
Pembangunan Kesehatan yaitu 1) revitalisasi pelayanan kesehatan, 2)
ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu sumberdaya manusia, 3)
mengupayakan ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektifitas,
keterjangkauan obat, vaksin dan alkes, 4) Jaminan kesehatan, 5)
keberpihakan kepada daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan
(DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK), 6) reformasi
birokrasi dan 7) world class health care.
 Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya
kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama
melalui peningkatan jaminan kesehatan.
 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan
pembiayaan kesehatan.
 Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam
mendorong reformasi sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan
kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan
preventif.

e. POLICY VS LAW
Policy atau peraturan dan law atau hukum memiliki perbedaan. Policy bisa
dibuat oleh siapa saja, seperti organisasi maupun perusahaan serta bertujuan
untuk membantu para anggotanya mencapai tujuan tertentu. Selain itu, policy
bisa menjadi dasar untuk membuat law. Sedangkan law disusun oleh badan
legislatif dan diakui suatu negara. (Lee,Alyssa et.al.,2019)
Menurut Lowi (2003), law adalah formal dan policy berarti kenyataan. Di
negara demokrasi, law memiliki image resmi, terlalu otoriter, dan sekali

5
diterapkan tidak akan bisa diubah lagi, sedangkan policy terlihat lebih
humanis, lebih dekat kepada masyarakat, dan terus berproses sehingga ada
peluang untuk bisa diubah.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa law ada suatu hukum yang yang diakui dan
diberlakukan oleh suatu negara serta mengikat masyarakat. Sedangkan policy
merupakan peraturan yang bisa dibuat siapa saja, termasuk organisasi dan
perusahaan, serta mengikat kepada anggota yang ada di dalamnya.

B. PENGERTIAN SISTEM
Sistem adalah suatu rangkaian yang menjadi satu kesatuan, yang memiliki
tujuan/hasil tertentu, rangkaian ini berfungsi menerima input (masukan), mengolah
input, dan menghasilkan output (keluaran). Sistem yang baik akan mampu bertahan
dalam lingkungannya. (Sujarweni, 2015)

C. PENDEKATAN SISTEM

4K A-G-O-T
6M, 2T, PIE

CSME

Gambar 2

Tiga komponen sistem fungsi/subsistem adalah input – proses – output, fungsi ini juga
menunjukan bahwa sistem sebagai proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input
dan output (Sutanto, 2013).

 Input
Beberapa hal yang termasuk input adalah (6M – 2T – P.I.E)
1. Man (People);
2. Money;
3. Method (Procedures);
6
4. Materials;
5. Machine (Equipment);
6. Market;
7. Technology;
8. Time;
9. Policy;
10. Information; and
11. Energy.
 Proses
Merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses berupa perakitan yang
menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun
berdasarkan aturan tertentu. Proses terdiri atas konversi, komunikasi,
koordinasi dan kolaborasi.
 Output
Adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.
Output dalam pendekatan sistem meliputi aims, goals, objectives, dan target,
dimana aims untuk output jangka panjang dan target untuk jangka pendek.
Perbedaan output dan outcome adalah juga dari jangka waktunya, dimana
output merupakan hasil yang dicapai dalam jangka pendek, sedangkan
outcome adalah hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek.
 Feedback
Terlepas dari tiga komponen tersebut, dalam sistem juga diperlukan proses
pemberian feedback, dimana pada komponennya terdapat coaching,
supervising, monitoring, evaluating.
Feedback memiliki fungsi untuk mengevaluasi kembali apa yang mungkin
terdapat kesalahan dalam Input, Proses ataupun Output, sehingga sistem yang
baik adalah ketika semua komponen feedback ini dapat diimplementasikan.
 Environment
Input, proses, output, feedback, adalah unsur manajemen yang berada dalam
environment. Environment ini dipengaruhi oleh ekonomi, sosial, dan politik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Darmanto, Karyana, A., & Enceng. (2019). Pengantar Ilmu Administrasi. Banten:
Universitas Terbuka.

Dunn, W. N. (2000). Public Policy Analysis. New York: Mc Graw Hill Kogakusha.

Follet, M. P. (2005). Pengertian Manajemen. Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Masalah.


Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Lee, A. (2019). Retrieved from What Is the Difference Between Law, Policy, and Regulation,
According to 7 Experts.: https://upjourney.com/what-is-the-difference-between-law-
policy-and-regulation

Lowi, T. J. (2002). Law vs Public Policy : A Critical Exploration . Cornell Journal Law of
Publicy, 493-501.

Rosyid, A., Kunaifi, A., & Asyari, Q. (2021). Corporate Spiritual Leadership: Model
Kepemimpinan Bisnis Era . Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 85-93.

Anda mungkin juga menyukai