Anda di halaman 1dari 3

Summary—30/10/2023

Material manual handling: mendorong, menarik, mengangkat, membawa, meletakan tanpa


menggunakan alat bantu

Yang paling mempengaruhi beban pada lower back saat MMH adalah postur bukan beban. Kalau
posturnya ga tepat, bebannya ga berat pun, bisa menyebabkan cedera.

Ergonomics Triangle: Posture, Force, Frequency/Duration, kalau ada 2/3 faktor yang berinteraksi,
baru muncul resiko

Menangani: Pakai box, posturnya jongkok dulu jgn bungkuk, team lifting

Muskoloskeletal problem:

1. Physical
2. Psycososial
3. Enviorment
4. Individual

Combined effect of risk: Multifaktor (banyak faktor) yang bisa menyebabkan lowback

Biomechanical demands + Psychososial = More potential of Low Back Symptomps

Postur: Neck flex, extent, rotation, ….

Yang paling banyak mengalami cedera: Lumbar (pinggang)

Invertebratal Disc: Lempeng hernianya keluar nukleusnya (sobek) karena sering membungkuk lalu
menekan saraf yang ada (saraf kejepit)

Ergonomics Application:

Berdiri, sudut tumpul, siku, lancip (netral-berat)

Vibration: tidak hanya mempengaruhi tulang belakang ttp semua organ di tubuh kita. Semua organ
mengalami resonansi dan dapat mengalami kelelahan. Kaitan vibrasi dengan gangguan pengelihatan:
mengurangi fokus pada mata. Yang banyak terkena saraf dan pembuluh darah bagian perifer (tepi),
yang mati duluan (putih) ujung ujung jari

Kenapa 128 hz: Kayak ambang batas sebelum terjadinya efek/pengaruh

UU yang ngatur ttg vibrasi: Permenkes, Permenaker

Kalau atlet bisa makai 80% dari kapasistas ototnya, tapi kalau workers, cuman 30%
Summary—13/11/2023

Extreme: Bergeser 3 derajat dari suhu minimal dan maksimal yang bisa diterima.

Tubuh kita itu selalu terpajan sumber panas.

Sumber panas:

A. Eksternal: Matahari, Proses kerja


B. Internal: Pencernaan, Mekanisme homeostasis (berdarah panas)

Temparature inti tubuh: 36-37 derajat celcius, menggigil atau demam adalah salah satu mekanisme
tubuh untuk menjaga suhu tubuh.

Suhu nyaman: 23-26 derajat untuk indoor, maksimal 32,5 derajat celsius. Dan harus diperhatikan
durasinya, istirahatnya, perlindungannya

Faktor resiko:

1. Individu: karakteristik tiap orang dalam menghadapi suhu


2. Diseases: riwayat penyakit membuat beberapa orang tidak bisa terpajan suhu, dan juga
biasanya meminum obat yang nanti berpengaruh
3. Drugs: ketika seseorang mengonsumsi obat, itu mempengaruhi fase diltasi dan fase konstriksi

Individu: umur, obesitas, aklimisasi, pakaian yg tidak menyerap, kelelahan dan kurang tidur, riwayat
penyakit, dehidrasi, demam akibat infeksi atau efek imunisasi, dan penggunaan alkohol yang
berlebihan

Diseases: kardiovaskular, penyakit ginjal, hipertiroid, diabetes melitus, parkinson, ketidakmampuan


untuk berkeringat (sunbum), heat disorder, pestisida

Drugs: Anticholinergic, antipasmodics, tricyclic antidepresant, psikotrorpika, anihistamin, anti


hipertensi, diuretik, stimulant

Termal regulation melihat cooling, external heat, internal heat source


Summary—20/11/2023

Kebisingan adalah salah satu hazard yang paling dominan dan paling banyak ditemukan. Hampir
semua industri punya banyak sumber bising. Makanya, perlindungan terhadap bising itu harus jadi
concern utama dari setiap perusahaan.

Cacat akibat bising itu bisa bersifat bising. Dan ketika itu terjadi, perusahaan bisa terkena hukuman
dan harus memberi kompensasi tinggi. (Loss: Gangguan, cacat, ekonomi)

Jenis kebisingan:

1. Kontinu: terus menerus, mesin, kipas angin


2. Intermitten: terputus putus, lalu lintas, pesawat
3. Impulsif: terjadi perubahan tekanan sebesar 40 dB + dalam waktu cepat, senapan
4. Impusif berulang: terjadi berulang ulang pada periode yang sama, mesin tempa

Faktor resiko: Noise Exposure Factors

1. Intesitas kebisingan
2. Jenis kebisingan
3. Durasi pajanan
4. Lama kerja
5. Kerentanan individu
6. Usia
7. Gangguan pendengaran dan penyakit telinga yang sudah dialami individu
8. Kondisi sekitar sumber kebisingan
9. Jarak dari sumber kebisingan
10. Posisi telinga

Faktor tambahan: Kimia, Getaran, Obat-obatan, kebiasaan merokok

Pengukuran kebisingan:

A. Area Kerja: Yang diukur intesitas bising di area kerja. Pakai Integrated Sound Level Meter
B. Pekerja: Yang diukur pajanan yang sudah terjadi pada pekerja. Pakai Noise Dosimeter

Waktu Pengukuran

NAB: 85 dB, untuk tanpa dampak, dengan waktu dan durasi pajanan yang normal. Kalau lebih dari 85
dB, waktu dan durasinya harus disesuain lagi. Batas akhirnya, 140 dB.

Anda mungkin juga menyukai