Fisiologi Kerja Summary
Fisiologi Kerja Summary
Yang paling mempengaruhi beban pada lower back saat MMH adalah postur bukan beban. Kalau
posturnya ga tepat, bebannya ga berat pun, bisa menyebabkan cedera.
Ergonomics Triangle: Posture, Force, Frequency/Duration, kalau ada 2/3 faktor yang berinteraksi,
baru muncul resiko
Menangani: Pakai box, posturnya jongkok dulu jgn bungkuk, team lifting
Muskoloskeletal problem:
1. Physical
2. Psycososial
3. Enviorment
4. Individual
Combined effect of risk: Multifaktor (banyak faktor) yang bisa menyebabkan lowback
Invertebratal Disc: Lempeng hernianya keluar nukleusnya (sobek) karena sering membungkuk lalu
menekan saraf yang ada (saraf kejepit)
Ergonomics Application:
Vibration: tidak hanya mempengaruhi tulang belakang ttp semua organ di tubuh kita. Semua organ
mengalami resonansi dan dapat mengalami kelelahan. Kaitan vibrasi dengan gangguan pengelihatan:
mengurangi fokus pada mata. Yang banyak terkena saraf dan pembuluh darah bagian perifer (tepi),
yang mati duluan (putih) ujung ujung jari
Kalau atlet bisa makai 80% dari kapasistas ototnya, tapi kalau workers, cuman 30%
Summary—13/11/2023
Extreme: Bergeser 3 derajat dari suhu minimal dan maksimal yang bisa diterima.
Sumber panas:
Temparature inti tubuh: 36-37 derajat celcius, menggigil atau demam adalah salah satu mekanisme
tubuh untuk menjaga suhu tubuh.
Suhu nyaman: 23-26 derajat untuk indoor, maksimal 32,5 derajat celsius. Dan harus diperhatikan
durasinya, istirahatnya, perlindungannya
Faktor resiko:
Individu: umur, obesitas, aklimisasi, pakaian yg tidak menyerap, kelelahan dan kurang tidur, riwayat
penyakit, dehidrasi, demam akibat infeksi atau efek imunisasi, dan penggunaan alkohol yang
berlebihan
Kebisingan adalah salah satu hazard yang paling dominan dan paling banyak ditemukan. Hampir
semua industri punya banyak sumber bising. Makanya, perlindungan terhadap bising itu harus jadi
concern utama dari setiap perusahaan.
Cacat akibat bising itu bisa bersifat bising. Dan ketika itu terjadi, perusahaan bisa terkena hukuman
dan harus memberi kompensasi tinggi. (Loss: Gangguan, cacat, ekonomi)
Jenis kebisingan:
1. Intesitas kebisingan
2. Jenis kebisingan
3. Durasi pajanan
4. Lama kerja
5. Kerentanan individu
6. Usia
7. Gangguan pendengaran dan penyakit telinga yang sudah dialami individu
8. Kondisi sekitar sumber kebisingan
9. Jarak dari sumber kebisingan
10. Posisi telinga
Pengukuran kebisingan:
A. Area Kerja: Yang diukur intesitas bising di area kerja. Pakai Integrated Sound Level Meter
B. Pekerja: Yang diukur pajanan yang sudah terjadi pada pekerja. Pakai Noise Dosimeter
Waktu Pengukuran
NAB: 85 dB, untuk tanpa dampak, dengan waktu dan durasi pajanan yang normal. Kalau lebih dari 85
dB, waktu dan durasinya harus disesuain lagi. Batas akhirnya, 140 dB.