Jurnal Masa Pembebasan Sastra
Jurnal Masa Pembebasan Sastra
ANALISIS RESEPTIF
ANGKATAN 2000 DALAM SASTRA INDONESIA
RECEPTIVE ANALYSIS OF
ANGKATAN 2000 DALAM SASTRA INDONESIA
179
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
180
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
181
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
182
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
yang dilakukan oleh H.B. Jassin. Selain itu, buku ini juga terkesan
Bahkan, dalam Apresiasi Cerpen tergesa-gesa diselesaikan. Untuk
Indonesia Mutakhir yang berkelindan angkatan yang bertajuk angka 2000,
dengan buku Angkatan 2000 dalam buku ini terbit pada tahun tersebut dan
Sastra Indonesia, KLR memuat karya sastra tahun 1990-1999
mendedikasikan buku itu terutama (Rampan, 2000:xxiii). Padahal sebuah
“untuk guruku: Dr. H.B. Jassin” angkatan seharusnya memiliki ruang
(Rampan, 2009:vii). Seperti Jassin, sebelum dan sesudah angka tahun.
KLR mengklasifikasi sejarah sastra Angkatan 45 misalnya memasukkan
menjadi angkatan-angkatan yaitu: tokoh sastrawan yang menulis zaman
1) Angkatan Balai Pustaka atau Jepang juga sastrawan sesudah tahun
Angkatan 20-an 45. Angkatan 45 dan Angkatan 66,
2) Angkatan Pujangga Baru atau dengan demikian, beririsan pada masa
Angkatan 33 transisi antara tahun 1945 dan 1966.
3) Angkatan ‘45 Ketergesagesaan tersebut berakibat
4) Angkatan ‘66 pada adanya sejumlah sastrawan yang
5) Angkatan ‘70/‘80 aktif menulis pada tahun 2000-an tidak
6) Angkatan 2000 (Rampan, dicantumkan dalam buku tersebut.
2000:xxix) Djenar Maesa Ayu adalah salah satu
Seperti pada masalah penelitian, tokoh 2000-an yang tidak tercantum
pada sub bagian ini diulas siapa saja dalam Angkatan 2000 usulan Rampan.
yang ditetapkan sebagai sastrawan Jika ditinjau dari karya, karya Djenar
Angkatan 2000 oleh Korrie Layun Maesa Ayu diterbitkan awal 2000-an
Rampan. Seperti diketahui, buku dan memiliki semangat Angkatan 2000
Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia seperti pada karya Ayu Utami yang
(2000) merupakan buku yang pertama ditetapkan sebagai pelopor novel.
kali mencetuskan Angkatan 2000. Nama-nama yang tidak tersebut dalam
Selanjutnya penerimaan oleh penulis buku ini kemudian ditulis oleh penulis
sejarah sastra yang menulis karya sejarah sastra yang meresepsi karya
mereka setelah terbitnya buku Rampan tersebut.
Angkatan 2000 dalam Sastra
Indonesia. Pada buku tersebut 2. Resepsi Penulis dan Peneliti
dicantumkan 76 sastrawan beserta Sejarah Sastra terhadap Angkatan
karyanya dalam bentuk antologi. Daftar 2000 dalam Sastra Indonesia
nama sastrawan tercantum pada karya Korrie Layun Rampan
lampiran. Setelah terbitnya Angkatan 2000
Sebagai sebuah cetusan, buku ini dalam Sastra Indonesia yang ditulis
memiliki kelemahan yang signifikan. oleh Korrie Layun Rampan, terbit
Salah satu kelemahan buku ini adalah beberapa buku dan penelitian terkait
adanya sebagian tokoh yang sudah dengan Angkatan 2000. Penamaan
populer pada generasi sebelumnya angkatan tidak harus sama dengan
namun dimasukkan ke dalam Angkatan cetusan seperti yang dilakukan oleh
2000. Afrizal Malna, Acep Zamzam Korrie Layun Rampan. Berikut
Noor, Abidah El Khalieqy, Isbedy tanggapan buku-buku dan penelitian-
Stiawan Zs, Soni Farid Maulana, dsb. penelitian sejarah sastra Indonesia
adalah beberapa tokoh yang sudah terhadap Angkatan 2000. Buku-buku
dikenal pada 1980-an.
183
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
sejarah sastra Indonesia tersebut diurut masa paling dekat dengan Angkatan
berdasarkan tahun terbit. 2000.
Pendekatan politis terlihat pada
a. Pengantar Sejarah Sastra dasar pembabakan atau klasifikasi.
Indonesia (2007) oleh Yudiono Angka tahun yang digunakan selalu
K.S. berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
Berbeda dengan Angkatan 2000 politik nasional. Selain itu latar
dalam Sastra Indonesia, buku ini tidak belakang klasifikasi selalu berkaitan
menggunakan sistem angkatan. dengan peristiwa-peristiwa politik
Pendektatan sejarah sastra yang tertentu. Pendekatan sosiologis, di sisi
digunakan dalam buku ini bukan lain, mengingat uraian dalam buku ini
didasarkan pada pengarang yang berkaitan dengan hal-hal seputar sastra
cenderung ekspresionis seperti pada yang berada di luar sastra misalnya
sistem Angkatan. Buku ini juga tidak penerbitan, lomba-lomba sastra,
menggunakan sistem periode dan kritis penghargaan sastra, komunitas-
seperti pada buku A. Teeuw Modern komunitas sastra, dsb.
Indonesian Literature (1967) yang Dalam buku ini YKS seperti
cenderung berpendekatan objektif. menghindari model angkatan.
Buku ini juga tidak berpendekatan Akibatnya, ada kerancuan tokoh satu
periodis seperti buku Ajip Rosidi periode tertentu dengan tokoh
Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia berikutnya. Dalam masa pembebasan
(1986). Yudiono K.S. (YKS) misalnya dibahas Pramoedya Ananta
mengajukan pembagian perkembangan Toer yang dibahasnya sebagai tokoh
kesusastraan menjadi empat bagian masa pergolakan. Pramoedya juga
yaitu: dibahas pada Masa Pemapanan dan
1) Masa Pertumbuhan 1900-1945 Masa Pembebasan. Karya Pramoedya
2) Masa Pergolangan 1945-1965 masuk dalam bacaan terpilih pada tiga
3) Masa Pemapanan 1965-1998 masa dari empat masa yang ditawarkan
4) Masa Pembebasan 1998-Kini YKS. Hal ini membingungkan
Ditinjau dari rentang waktu dan pembaca yang sudah terbiasa dengan
awal setiap rentang, YKS pola angkatan dan periode.
menggunakan pendekatan sosio-politik Dalam buku ini YKS, secara
sebagai pembabakan dalam sejarah tidak langsung, menolak Angkatan
sastra. Masa pertumbuhan dimulai 2000 yang dicetuskan oleh KLR.
dengan 1900 yang merupakan awal Penolakan ditunjukkan dengan tidak
bangkitnya Budi Utomo; masa dicantumkannya buku Angkatan 2000
pergolakan dimulai pada angka tahun dalam Sastra Indonesia sebagai
1945 yang merupakan tahun referensi pada daftar pustaka. Padahal,
kemerdekaan Indonesia; masa tidak mungkin sebuah buku sejarah
pemapanan berangka tahun 1965 yang sastra yang terbit 2007 tidak mengenal
merupakan tahun keruntuhan Orde buku KLR yang terbit pada tahun 2000.
Lama dan lahirnya Orde Baru; dan Paling tidak buku tersebut bisa
masa pembebasan yang berangka tahun dijadikan rujukan sebagai sebuah
1998 merupakan angka tahun penolakan.
runtuhnya Orde Baru dan lahirnya Orde Selain tidak ada dalam daftar
Reformasi. Pada keempat masa rujukan, YKS mengajukan
tersebut, masa pembebasan adalah pembabakan sejarah sastra Indonesia
184
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
secara berbeda dengan model generasi Noor, Ane Balgis, Anto Narasoma,
atau angkatan yang jamak dikenal. Anwar Putra Bayu, A.S. Laksana, Beni
Penolakan ditunjukkan bahwa 1990- Setia, Diyan Kurniawan, Djenar Maesa
1999 yang diusulkan KLR dimasukkan Ayu, Eka Kurniawan, Fira Basuki,
sebagai masa pemapanan 1965-1998. Helvy Tiana Rosa, Jajang B. Kawentar,
Sepintas rentang waktu KLR masuk Muhammad Syafiq, Nurhayat Arif
dalam masa pemapanan. Namun Permana, Oka Rusmini, Puthut E.A.,
ternyata YKS mengusulkan Masa Putu Fajar Arcana, Putu Vivi Lestari,
Pembebasan yang rentang waktunya Raudal Tanjung Banoa, Shanti Syarif,
ditulis 1998-kini. Dengan ini YKS Taufik Wijaya, dan Wayan Sunarta.
seperti menyatakan bahwa pergantian Tokoh-tokoh ini adalah tokoh-tokoh
generasi dari Orde Baru menuju Orde yang aktif pada tahun 2000-an.
Reformasi dimulai tahun 1998 sebagai
tanda kejatuhan Orde Baru. b. Kitab Sejarah Sastra Indonesia
Karena sifat pendekatan yang (2014) oleh Yant Mujiyanto dan
terlalu sosio-politis ini, buku ini hampir Amir Fuady
tidak memotret unsur kekhususan Berbeda dengan YKS yang
sistem karya sastra dan ketokohan menolak atau menjadi antitesis KLR,
dalam setiap masa. Buku ini hanya dalam buku Kitab Sejarah Sastra
berharga jika pembaca hendak melihat Indonesia, Yant Mujiyanto dan Amir
peristiwa sastra dari sudut pandang Fuady (YM-AF) menjadi sintesis dari
murni di luar sistem sastra. Secara tidak dua buku pertama. Buku yang terbit
langsung, tetap bisa dinyatakan bahwa 2014 ini, menggabungkan kedua buku
buku ini menanggapi Angkatan 2000 di atas dengan menyebut dalam judul
dengan penolakan. Tanggapan atau bab “Sastra Dekade 90-an dan
resepsi tersebut ditunjukkan dengan Angkatan 2000” (Mujiyanto and
penggunaan latar belakang yang sama Fuady, 2014:147). Buku ini juga
antara Angkatan 2000 dengan Sastra mengikuti model penulisan sejarah
Masa Pembebasan yaitu sama-sama sastra dengan sistem angkatan.
didasarkan pada peristiwa sosio-politik Klasifikasi sastra menggunakan pola
keruntuhan Orde Baru dan lahirnya klasifikasi yang sama dengan KLR di
Orde Reformasi. Bedanya, Angkatan atas. Buku ini menyebutkan sebagian
2000 dalam Sastra Indonesia memotret besar nama-nama yang disebutkan
karya menjelang runtuhnya Orde Baru dalam buku KLR dan YKS dan
antara 1990-2000, sedangkan sastra ditambah tokoh-tokoh yang berbeda
masa pembebasan dalam buku YKS dua buku sebelumnya.
memotret pasca runtuhnya Orde Baru
yaitu mulai 1998-sekarang. c. “Potret Eksploitasi Perempuan
Pada buku YKS ini disebutkan oleh Penulis Perempuan dalam
secara terpencar sejumlah penulis yang Susastra Angkatan 2000-An:
baru berkiprah pada masa pembebasan. Kajian Feminisme Dalam Susastra
Berdasarkan kiprah tersebut, di antara Indonesia.” (2013) Penelitian oleh
tokoh yang disebutkan, penulis baru Nanik Setyawati, Zainal Arifin,
inilah yang layak dimasukkan sebagai Larasati, and Icuk Prayogi.
penulis masa pembebasan. YKS Penelitian ini fokus pada
menyebutkan penulis-penulis muda eksploitasi perempuan. Tidak seperti
pada tahun 2000-an antara lain Agus buku sejarah sastra yang menetapkan
185
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
sejumlah tokoh sebagai bagian dari sastrawan juga tidak disertai alasan
sebuah angkatan, penelitian ini yang memadai. Dengan demikian, bisa
memusatkan perhatian pada empat dinyatakan bahwa pemasukan tokoh
penulis perempuan, yaitu Ayu Utami, dalam daftar merupakan ijtihad dari
Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu, dan para peneliti tersebut.
Fira Basuki. Sayangnya, pembatasan
ini tidak disertai dengan daftar penulis 3. Usia sebagai Indikator Penetapan
Angkatan 2000. Sastrawan dalam Angkatan 2000
Dalam hal penamaan, penelitian Seorang ilmuwan sejarah sastra
ini menyebut Angkatan 2000 dengan memasukkan nama sastrawan ke dalam
Angkatan 2000-an. Penamaan terkesan sebuah angkatan tentu melalui
menghindari cara kaku dalam pertimbangan-pertimbangan.
penetapan Angkatan 2000 seperti yang Pertimbangan yang dipakai seharusnya
ditetapkan oleh KLR yang mendaftar pertimbangan objektif dan dilakukan
anggota angkatan. Selain itu dari empat dengan teliti dan tersistem untuk
nama penulis perempuan tersebut, melahirkan sebuah acuan terhadap
hanya Ayu Utami yang terdapat dalam pemahaman generasi sastra yang juga
buku Angkatan 2000 dalam Sastra memudahkan pemahaman terhadap
Indonesia. perkembangan kesusastraan nasional.
Berdasarkan penelitian terhadap
d. “Sudut Pandang Feminisme sumber-sumber ilmiah tentang sejarah
Pengarang Perempuan dan sastra di atas, ternyata penulisan sejarah
Pengarang Laki-Laki Terhadap sastra tidak sepenuhnya dilakukan
Tokoh Perempuan dalam Novel dengan baik dan cermat. Hal ini bisa
Angkatan 2000” (2020) Penelitian disimak pada pencantuman tokoh
oleh Sofiatin, Dadang Sunendar, sastrawan yang dimasukkan dalam
Sumiyadi, and Andoyo Angkatan 2000. Rentang usia dari
Sastromiharjo tokoh sastra tersebut 57 tahun. Dari
Seperti penelitian sebelumnya, daftar tersebut sastrawan tertua
penelitian ini menulis secara eksplisit kelahiran 1925 dengan usia 75 pada
“Angkatan 2000”. Berbeda dengan dua tahun 2000. Sastrawan termuda
buku sebelumnya, penelitian ini hanya kelahiran 1982 dengan usia 18 tahun
memasukkan tokoh-tokoh penulis pada tahun 2000. Tahun 2000
novel. Pembagian penulis, sesuai merupakan titik tengah Angkatan 2000
dengan fokus penelitian, didasarkan memanjang dari 1990 – 2010.
pada jenis kelamin, yaitu penulis atau Pertanyaannya, bisakah seseorang yang
pengarang laki-laki dan perempuan. berjeda 57 tahun dianggap sebagai satu
Dari jumlah tersebut dalam generasi?
penelitian, ada satu kejanggalan dalam Pertanyaan retoris tersebut bisa
penelitian tersebut. Ihsan Abdul dijawab dengan menilik kembali arti
Quddus dengan novel Aku Lupa Bahwa kata angkatan. Kata ini pada tingkatan
Aku Perempuan – setelah ditelusuri – tertentu memiliki kesamaan dengan
merupakan penulis Mesir. Buku novel generasi. Dengan mengganti kata
tersebut ternyata merupakan tersebut dengan sinonimnya, yaitu kata
terjemahan. Selain itu, tidak ada generasi, Angkatan 2000 atau 2000-an
penjelasan asal rujukan tabel sastrawan mengacu pada sastrawan-sastrawan
Angkatan 2000 tersebut. inklusi pada miliu angka 2000, bisa 5 sampai
186
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
187
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
berangka tahun 1988 sudah agak jauh Kajian Feminisme Dalam Susastra
dari angka tengah 1980. Serupa dengan Indonesia.” Penelitian oleh Nanik
AN, Anwar Putra Bayu (APB) juga Setyawati, Zainal Arifin, Larasati,
sudah menulis tahun 1983 ketika masih and Icuk Prayogi.
sangat muda. Akan tetapi kiprahnya Pada penelitian yang
dalam kesusastraan baru dimulai pada memfokuskan pada sastrawan
awal dan sesudah 1990-an. perempuan ini disebutkan hanya empat
nama. Tokoh sastra tersebut adalah Ayu
c. Kitab Sejarah Sastra Indonesia Utami, Dewi Lestari, Djenar Maesa
ditulis oleh Yant Mujiyanto dan Ayu, Fira Basuki. Tokoh-tokoh sastra
Amir Fuady tersebut berusia 25 sampai 30 tahunan
Pada buku ini, ada beberapa nama pada tahun 2000.
yang dimasukkan dalam Angkatan
2000, tetapi sastrawan tersebut sudah e. “Sudut Pandang Feminisme
berusia di atas 40 tahun pada tahun Pengarang Perempuan dan
2000. Sastrawan tersebut adalah: Pengarang Laki-Laki Terhadap
Achmad Munif, Andrik Purwasita, D. Tokoh Perempuan dalam Novel
Zawawi Imron, F. Rahardi, Mukti Angkatan 2000.” Penelitian oleh
Sutarman, N. Riantiarno, Pandir Sofiatin, Dadang Sunendar,
Kelana, Remy Sylado, dan Yant Sumiyadi, and Andoyo
Mujiyanto. Dari nama-nama, tersebut Sastromiharjo
Pandir Kelana (PK) tertua. PK telah Ada beberapa nama yang ditinjau
berusia 75 tahun pada tahun 2000. dari usia mengandung kejanggalan
Ditinjau dari karya, PK telah menulis dalam karya penelitian ini. Nama-nama
novel pada 1981. Nama ini lebih cocok tersebut, yaitu: Ahmad Tohari, Budi
untuk dimasukkan dalam angkatan Sardjono, Cristine Hakim, Emha Ainun
70/80. Achmad Munif (AM) berusia 55 Nadjib, Mustofa Wahid Hasyim, Nh.
pada tahun 2000. Penulis ini dilahirkan Dini, Pramudya Ananta Toer, Putu
pada tahun 1945. Meskipun termasuk Wijaya, Remy Sylado, dan T.I.
senior pada tahu 2000, AM baru Thamrin. Penulis tersebut, pada tahun
menerbitkan buku pada tahun 2000-an. 2000 telah berusia lebih dari 40 tahun.
Dengan demikian, AM masih layak Bahkan ada beberapa nama yang telah
dimasukkan dalam Angkatan 2000-an. berusia lebih dari 50 tahun. Beberapa
Dengan karakteristik yang sama Andrik nama sudah dikenal pada angkatan
Purwasita, Mukti Sutarman, dan Yant sebelumnya. Nh. Dini dan Pramudya
Mujiyanto. Hal tersebut berbeda Ananta Toer, misalnya, telah dikenal
dengan D. Zawawi Imron, N. pada Angkatan 66. Ahmad Tohari,
Raintiarno dan Remy Sylado (Yapi Emha Ainun Nadjib, Putu Wijaya, dan
Tambayong). Tokoh-tokoh tersebut Remy Sylado telah dikenal sebagai
sudah populer pada tahun 1980-an. tokoh Angkatan 70/80. Berdasarkan
Dengan demikian, tokoh-tokoh tersebut kriteria usia dan usia karya, dua
lebih cocok dimasukkan dalam golongan tersebut tidak layak
Angkatan 70/80. dimasukkan dalam Angkatan 2000.
Budi Sardjono, Mustofa Wahid
d. “Potret Eksploitasi Perempuan Hasyim, dan T.I. Thamrin tidak terlalu
oleh Penulis Perempuan dalam dikenal pada angkatan sebelumnya.
Susastra Angkatan 2000-An: Ketiga tokoh ini produktif di usia tinggi
188
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
189
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
190
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
191
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
192
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
193
Muhri, Yuliati/Analisis Reseptif Angkatan …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.15 No. 2, Juli 2022 Hal 179-194
194