Anda di halaman 1dari 4

Lembar Pertanyaan Dan Jawaban Kelompok 5

Anggota:
1. Kadek Bayu Brata Sena (2213006)
2. Trisna Maulana (2213024)
3. Cindy Hedi Wardana (2213029)

Dosen Pengampu : Dr. Mardiah Kenamon,S.E.,M.Si

Pertanyaan 1
Oleh: Desi septiana /2213012 (3)
1. Jelaskan Apa Artinya Bagi Kita Mengetahui Teori Egoisme Dalam Kehidupan Sehari-
Hari?
Jawab:
Oleh: Kadek Bayu Brata Sena /2213006
Salah satu teori egoisme yaitu teori kontrak sosial menyatakan bahwa etika itu sendiri
berakar pada kepentingan diri sendiri, yaitu bahwa kita harus benar-benar
mempertimbangkan orang lain, tetapi pada akhirnya, karena hal tersebut sesuai dengan
apa yang kita inginkan dan butuhkan untuk diri kita sendiri.
Alasan mengapa kita harus patuh adalah karena kita telah setuju, atau akan
melakukannya jika kita bersikap rasional sepenuhnya. Teori kontrak sosial memiliki
asumsi inti egoisme bahwa kita adalah agen yang mementingkan diri sendiri dan
rasional. Namun, menyadari bahwa hidup bersama dalam suatu masyarakat
memerlukan seperangkat aturan dalam kerjasama sosial, teori kontrak sosial
memberikan pembenaran mengapa kita harus berkoordinasi dengan orang lain. Berbeda
dengan egoisme yang tidak dapat memberikan pengaturan yang tidak memihak
terhadap konflik kepentingan antarpribadi, teori kontrak sosial tidak hanya memberikan
cara untuk menangani konflik kepentingan tetapi juga memberikan justifikasi terhadap
hal tersebut. Mengingat asumsi tambahan tentang sifat manusia, kita mungkin akan
mengikuti Thomas Hobbes atau John Rawls. Namun keduanya sepakat bahwa aturan
moral pada dasarnya bersifat konvensional dan mengikat hanya jika kita melihatnya
sebagai hal yang bermanfaat bagi kepentingan kita sendiri.
Pertanyaan 2
Oleh: Indiana /2213003 (2)
2. Apakah Egoisme Dapat Dibenarkan Dalam Konteks Tertentu, Misalnya Dalam
Situasi Darurat/Kebutuhan Mendesak?
Jawab:
Oleh: Kadek Bayu Brata Sena /2213006
Setiap teori etika merekomendasikan tindakan tertentu, dan melarang tindakan lainnya.
Dalam hal ini, egoisme etis menganjurkan untuk memperhatikan kepentingan diri
sendiri (jangka panjang). Ayat ini juga menyatakan bahwa kita secara moral
berkewajiban untuk menghindari kepedulian terhadap orang lain jika hal tersebut tidak
menguntungkan kepentingan kita sendiri.
Ambil contoh "mengatakan kebenaran". Prinsip ini menyarankan agar kita berkata
jujur, dan tidak boleh menipu orang lain. Egoisme etis menjelaskan mengapa prinsip ini
berlaku,ini menjelaskan dasar dari kewajiban kita. Ini menjelaskan arti sebenarnya
(saya tidak suka ungkapan itu, tapi saya akan menggunakannya di sini untuk saat ini)
dari prinsip tersebut. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan bahwa alasan mengapa kita
tidak boleh berbohong adalah karena jika kita berbohong, kemungkinan besar hal itu
akan berdampak negatif pada kebahagiaan pribadi saya. Dari perspektif egoisme etis,
hal itu saja yang menjadi landasan bagi prinsip "mengatakan kebenaran".

Pertanyaan 3
Oleh: Shinta veronica /2213016 (2)
3. Bagaimana Egoisme Dapat Berkontribusi Pada Berbagai Permasalahan Sosial?
Jawab:
Oleh: Trisna Maulana /2213024
Di zaman modern, bidang kerja sama bisa sangat beragam. Wilayah ini dapat
mencakup keluarga, perusahaan (perusahaan mikro dan global), penduduk pemukiman
(desa kecil maupun wilayah metropolitan), penduduk suatu wilayah, negara atau
bahkan seluruh benua. Dalam kondisi seperti ini, perilaku egois individu atau kelompok
sosial yang relatif kecil dapat berkontribusi terhadap memburuknya kondisi kehidupan
dan kesehatan masyarakat yang lebih luas. Contoh kerja sama masa kini adalah Uni
Eropa, yang merupakan platform pertentangan antara kepentingan nasional yang egois
dan tujuan komunitas (supranasional). Inisiatif untuk bersama-sama membeli vaksin
dan perlengkapan medis lainnya oleh Uni Eropa selama pandemi adalah contoh positif.
Di sisi lain, perwujudan egosme nasional muncul dalam bentuk perlindungan oleh
masing-masing negara terhadap sektor-sektor ekonomi utama yang mempunyai dampak
merusak terhadap lingkungan hidup.

Pertanyaan 4
Oleh: Dewi intan pratiwi /2213018 (8)
4. Bagaimana Cara Menanggapi Sikap Egoisme?
Jawab:
Oleh: Trisna Maulana /2213024
1. Evaluasi Perilakumu.
2. Perhatikan Orang Lain
3. Meningkatkan Empati
4. Perhatikan Bias Kognitif.
5. Rela Membantu Orang Lain
6. Tunjukkan Rasa Terima Kasih.

Pertanyaan 5
Oleh: Mentari indah permata /2213027 (4)
5. Dari Kekuatan Egoisme,Nilai Positif Apa Yang Bisa Dikembangkan Dalam
Menjalankan Profesi?Jelaskan Dan Berikan Contoh!
Jawab:
Oleh: Cindy hedi wardana /2213029
Dari kekuatan egoisme, nilai positif yang bisa dikembangkan dalam menjalankan
profesi adalah kemampuan untuk mengembangkan diri secara pribadi dan profesional.
Egoisme dalam konteks ini mengacu pada motivasi untuk mencapai keberhasilan
pribadi dan mengoptimalkan potensi diri. Ketika seseorang menggunakan kekuatan
egoisme dengan baik, ia dapat menghasilkan dampak positif seperti motivasi tinggi,
ambisi untuk meraih kesuksesan, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang.
Sebagai contoh, seorang akuntan yang memiliki kekuatan egoisme yang sehat mungkin
memiliki ambisi untuk menjadi ahli dalam bidangnya. Dia akan mencari peluang untuk
mengikuti pelatihan dan kursus, membaca buku dan artikel terkait, serta terus mengasah
keterampilan akuntansinya. Dengan demikian, nilai positif yang dikembangkan adalah
komitmen untuk meningkatkan kualitas diri dan memberikan kontribusi yang lebih
besar dalam profesi akuntansi.
Pertanyaan 6
Oleh: Zahra mianri putri /2213028 (4)
6. Mengapa Sikap Egoisme Dalam Masyarakat Harus Di Hindari?
Jawab:
Oleh: Cindy hedi wardana /2213029
Sikap egoisme dalam masyarakat harus dihindari karena dapat menyebabkan
ketidakseimbangan dan konflik antarindividu. Ketika seseorang terlalu fokus pada
kepentingan dan keuntungan pribadinya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan dan
kesejahteraan orang lain, hal ini dapat merugikan hubungan sosial dan memicu konflik.
Selain itu, sikap egoisme yang berlebihan juga dapat menghambat kerjasama dan
solidaritas dalam masyarakat. Kerjasama dan saling mendukung antarindividu sangat
penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkembang. Jika setiap
orang hanya memperhatikan kepentingan pribadinya sendiri, masyarakat akan sulit
untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Dalam konteks profesi, sikap egoisme yang berlebihan juga dapat merusak reputasi dan
integritas seseorang. Ketika seseorang terlalu egois dalam bekerja, ia mungkin
cenderung untuk melakukan tindakan yang tidak etis atau merugikan orang lain demi
kepentingan pribadinya sendiri. Hal ini dapat merugikan tidak hanya dirinya sendiri,
tetapi juga orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai