PENEBARAN
PERSIAPAN TAMBAK
Kementerian Kelautan dan Perikanan Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah
plangton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia penumpukan. Benur vanname yang digunakan adalah
Balai Besar Riset Budidaya Laut dan 1. Pengeringan/pengolahan tanah dasar PL 10 – PL 12 berat awal 0,001g/ekor diperoleh dari
Penyuluhan Perikanan Air dalam tambak dibuang, ikan-ikan liar diberantas hatchery yang telah mendapatkan rekomendasi bebas
dengan saponin, genangaan air yang masih tersisa patogen, Spesific Pathogen Free
dibeberapa tempat harus di pompa keluar. Selanjutnya
yambak dikeringkan sampai retak-retak kalau perlu di
Media Penyuluhan Perikanan
Seri Budidaya Udang Vanamei
No. 10.Bddy/10.2021
awal. (urea 150kg/ha) dan hasil fermentasi probiotik Selain itu disiapkan peralatan panen berupa keranjang
yang diberikan seminggu sekali guna menjaga panen, jaring yang dipasang di puntu air, jala lempar,
kestabilan plangton dalam tambak. Pengapuran stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan
(SPF). Kreteria benur vannamei yang baik adalah susulan dengan dolomit super dilakukan apabila pH dilakukan dengan menurunkan volume air secara
mencapai ukuran PL – 10 atau organ insangnya telah berfluktuasi. Pakan diberikan pada hari ke-70 dimana gravitasi dan di bantu pengeringan dengan pompa.
sempurna, seragam atau rata, tubuh benih dan usus pada saat itu dukungan pakan alami (plangton) sudah
terlihat jelas, berenang melawan arus. berkurang atau pertumbuhan udang mulai lambat.
Dosis pakan yang di berikan 5-2% dari biomassa Bersamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan
udang dengan frekuensi pemberian 3kali /hari yakni penangkapan udang dengan jala. Sebaiknya panen
Sebelum benuh di tebar terlebih dahulu dilakukan dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk
aklimatisasi terhadap suhu dengan cara 30% pada jam 7.00 dan 16.00 serta 40% pada jam
22.00.Pergantian air yang pertama kali dilakukan mengurangi resiko kerusakan mutu udang, karena
mengapungkan kantong yang berisi benuh ditambak udang hasil panen sangat peka terhadap sinar
dan menyiram dengan perlahan-lahan. Sedangkan setelah udang berumur >60 hari dengan volume
pergantian 10% dari volume total, sedangkan pada matahari. Udang hasil tangkapan juga harus di cuci
aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan kemudian direndam es, selanjutnya dibawa ke cold
membuka kantong dan diberi sedikit demi sedikit air bukan berikutnya hingga panen, volume pergantian air
ditingkatkan mencapai 15-20% pada setiap periode storage. Dengan pola tradisional plus produksi udang
tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong vannamei 835-1050 kg/ha/musim tanam dengan
benur dimiringkan dan perlahan-lahan benur pasang. Sebelum umur pemeliharaan mencapai 60 hari
hanya dilakukan penambahan air sebanyak yang sintasan 60-96%, ukuran panen antara 55-65 ekor/kg.
vannamei akan keluar dengan sendirinya. Penebaran
benur vannamei dilakukan pada saat siang hari. hilang akibat penguapan atau rembesan. Kualitas air
yang layak untuk pembesaran vannamei adalah
salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-
Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan 31°C, oksigen >4ppm, amoniak
tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan
10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m². Sedangkan
apabila menggunakan pakan tambahan pada bulan ke
dua pemeliharaan, maka disarankan dengan padat
tebar 8-10 ekor/m².
PANEN
Panen harus mempertimbangkan aspek harga,
pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen dilakukan
PEMELIHARAAN setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. Perlakukan
sebelum panen adalah pemberian kapur dolomit
Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas sebanyak 80 kg/ha (tinggi air tambak 1m), dan
air meliputi : suhu, salinitas, transparasi, pH dan mempertahankan ketinggian air (tidak ada pergantian
kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak
dilakukan pemberian pemupukan urea dan TPS mengalami molting (ganti kulit) pada saat panen.
susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk