Anda di halaman 1dari 34

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344326240

ARTIKEL SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Article · September 2020

CITATIONS READS
8 22,939

1 author:

Putri Dwi Intika


Universitas Mercu Buana
15 PUBLICATIONS 8 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Putri Dwi Intika on 21 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ARTIKEL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

DISUSUN OLEH:

PUTRI DWIINTIKA

43219010067

DOSEN:

Bapak Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa, yang telah
memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyusun artikel ini dengan sebaik-
baiknya, yang berjudul “Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak
Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si.

Artikel ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana suatu sistem informasi
mampu dipergunakan untuk bersaing secara unggul dalam suatu perusahaan. Meski telah disusun
secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa artikel ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian.

Besar harapan penulis, semoga artikel ini dapat menjadi sarana membantu pembaca
dalam mencari sumber referensi mengenai Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan.

Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Jakarta, 21 September 2020

Putri Dwiintika

(Penulis)
ABSTRAK

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Dapat juga diasumsikan bahwa
Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama
untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Sistem Informasi Strategis adalah sistem informasi yang menggunakan Teknologi


Informasi (IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing,
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis
perusahaan. Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan
layanan yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi
bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah
perusahaan.

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana


keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk
meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan
bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan
unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami
kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi
antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu
konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif tidak hanya dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik,
akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif
dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai
(value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif
perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan
sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief technology officer)
memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis
untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh
sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Tujuan Perusahaan Dapat Tercapai Dengan Adanya Penerapan Informasi?

b. Bagaimana Usaha Perusahaan Untuk Mendapatkan Keunggulan Kompetitif?

c. Bagaimana Perusahaan Dalam Membentuk Operasi Perusahaan dengan Keunggulan Startegic?

d. Bagaimana Perusahaan Mengimplementasikan Strategik Menjadi Keunggulan Taktis?

e. Bagaimana Keunggulan Operasional Dalam Perusahaan?

f. Bagaimana Perusahaan Menjamin Adanya Manajemen Pengetahuan?

g. Bagaimana Sistem Informasi Warisan Dalam Keunggulan Persaingan?

h. Bagaimana Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi?

i. Bagaimana Rencana Strategis Sumber Daya Informasi?

j. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Tujuan Perusahaan Dapat Tercapai Dengan Adanya Penerapan Informasi.

b. Untuk Mengetahui Usaha Perusahaan Untuk Mendapatkan Keunggulan Kompetitif.

c. Untuk Mengetahui Perusahaan Dalam Membentuk Operasi Perusahaan dengan Keunggulan


Startegic.

d. Untuk Mengetahui Perusahaan Mengimplementasikan Strategik Menjadi Keunggulan Taktis.

e. Untuk Mengetahui Keunggulan Operasional Dalam Perusahaan.

f. Untuk Mengetahui Perusahaan Menjamin Adanya Manajemen Pengetahuan.

g. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Warisan Dalam Keunggulan Persaingan.

h. Untuk Mengetahui Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi.

i. Untuk Mengetahu Rencana Strategis Sumber Daya Informasi.

j. Untuk Mengetahui Implementasi Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif pada


Perusahaan.
LITERATUR TEORI

A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang ada pada sebuah organisasi dimana
didalamnya terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan orang, fasilitas, teknologi
bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur sebuah komunikasi serta
pemprosesan beragam tipe kejadian internal maupun eksternal yang dapat dijadikan sebagai
sebuah dasar dalam penentuan keputusan berdasarkan informasi yang terdapat pada sistem
tersebut.

Menurut Para Ahli :

• Menurut Gordon B. Davis (1991: 91) : Sistem informasi adalah suatu sistem yang
menerima input atau masukan data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan
instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

• Menurut John F. Nash (1995: 8) : Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah
kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting,
proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan
ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.

• Menurut Kertahadi (2007) : Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan


informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya
adalah untuk memberikan informasi dalam perencanaan, memulai,
pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi
dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.

• Menurut Rommey (1997: 16) : Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk
mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara
untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan
cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pengertian Keunggulan Kompetitif

Keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui


karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama. Teori ini
dicetiskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya yang berjudul Competitive
Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori keunggulan
komparatif dari Ricardo.

Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam
bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar. Ingat
bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam
memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu
keunggulan ekonnomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-
kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai
melalui pengelolaan sumber daya fisik.

Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan


konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sistem nilai (value system).
PEMBAHASAN

1. Tujuan perusahaan dapat tercapai dapat terpenuhi oleh penerapan sistem informasi.

Tujuan perusahaan dapat tercapai dan terpenuhi oleh penerapan sistem informasi karena
dengan tekhologi informasi menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan dalam meningkatkan daya saing perusahaan
di era persaingan yang semakin ketat ini, memudahkan komunikasi dan mempercepat
pengambilan suatu keputusan, dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam mengurangi
resiko yang akan terjadi serta menjadi sarana dalam membantu manajemen pada pengelolaan
resiko yang sedang dihadapi, juga dapat digunakan sebagai pengurangan biaya operasional
perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada profitabilitas perusahaan.

1.1 Perusahaan dan Lingkungannya


Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah
sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah
diubah kembali ke lingkungan.

1.2 Aliran Sumber Daya Fisik


Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang. Pegawai
dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan dan
pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan
dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual kepada para
pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk
penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran
kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para pemegang saham.
Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk
dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.
1.3 Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
1. standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
2. manajemen perusahaan, dan
3. suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.

1.4 Lingkaran Umpan Balik


Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian diberikan kepada para
manajer, yang melakukan pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perubahan-
perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar-standar kinerja
perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh pemroses informasi untuk
mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan.

1.5 Perusahaan di dalam Lingkungannya


Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan dapat
berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Unsur-Unsur
lingkungan adalah organisasi dan individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur terdapat di dalam
suatu sistem yang lebih besar yang disebut masyarakat (society).
Pemasok (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,
orang, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya.
Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer) perusahaan. Serikat pekerja
(labor union) adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai
jenis bidang usaha dan industri.
Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas institusi-institusi seperti bank dan
institusi pemberi pinjaman lainnya yang memengaruhi sumber daya keuangan yang tersedia bagi
perusahaan. Pemegang saham dan pemilik (stockholders and owners) adalah orang-orang yang
menginvestasikan uang ke dalam perusahaan. mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenarnya.
Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di
dalam pasar. Pemerintah (government), baik itu di tingkat nasional, provinsi, maupun lokal, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana. Komunitas operasinya.
Perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya kepada masyarakat global dengan menghargai
lingkungan hidup, memberikan produk dan jasa yang memberikan kontribusi kepada mutu
kehidupan, dan melakukan operasinya secara etis.

1.6 Aliran Sumber Daya Lingkungan


Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya
lingkungan (environmental resource flows). Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran
informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang
saham, dan aliran bahan baku dari pemasok.
Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk
penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran
pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh untuk
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh
unsur adalah informasi dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan
pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
1.7 Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber daya
melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan
cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply
chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :
• Meramalkan permintaan pelanggan.
• Membuat jadwal produksi.
• Menyiapkan jaringan transportasi.
• Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
• Menerima persediaan dari pemasok.
• Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
• Melakukan produksi.
• Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
• Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
1.8 Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan
dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber daya
melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di
lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi
perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh
transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard,
pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan terkumpulnya data, sistem
informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya
yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya,
akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan.

1.9 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting
dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk
lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran
informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan
mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.

Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan
semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang
biasanya akan menerima keuntungan terbesar.

2. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang
lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa
para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik
dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.

2.1 Rantai Nilai Porter


Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan
setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan.
Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas
nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan,
operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan
yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik
di sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan,
bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain
itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam
bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.

Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis
informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial,
peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk
menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.

2.2 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai


Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu
sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama sebagai
suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat
dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan
bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses
produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada produk.
Produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan
pengecer nantinya.

Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer


mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan
melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional,
mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih
keunggulan kompetitif.

2.3 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis-
sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan
keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat
memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer
dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan
informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

3. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan
dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :
a. akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau
mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem
pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak lagi membutuhkan akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. setiap
sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web
untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.

b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi
akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan
mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.

c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web
kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula.
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang
menyadari arti penting dari keamanan.

4. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Dalam
contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses
langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan
pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem
informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan
meningkatkan profitabilitas.
5. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara
langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi
masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies,
file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat
menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan
membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang
bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data
tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman
di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan
sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika
data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan
operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi
yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

5.1 Tantangan dari Pesaing-Pesaing Global


Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut
dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan
prosedurnya sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang
bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat
dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki
kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan
mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan
call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang
mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM
mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan
dapat dihindari.

5.2 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional


Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan
ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah “perbedaan antara
jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang
telah dimiliki oleh organisasi.”.

5.3 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia
dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih
kesuksesan dalam perekonomian internasional.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi
MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya.
Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat
luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan pegawai
menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling
bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan
kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.

5.4 Keuntungan Koordinasi


Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara
lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.

Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi
yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.

5.5 Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global


Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika
sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi
beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information system-GIS)
diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas
negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses
yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki
dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu
rintangan yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi


Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi
dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam field.
Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format
yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam
sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa
masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak
membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda
tingkat sosial.
c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras
Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi
asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau
dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi
pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan lunak yang berbeda.
d. Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
e. Pembatasan Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang
dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder data flow-TDF),
adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
f. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang
dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan
listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang
rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena
banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti
lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara
tertentu.
g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa
yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan
mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak
perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan
mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat
mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS
sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat
merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada
perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba
untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal
yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi
yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
6. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
· Peranti keras komputer
· Peranti lunak komputer
· Spesialis informasi
· Pengguna
· Fasilitas
· Database
· Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan


kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses
menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu
yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat
sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat.
Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada
waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).

6.1 Dimensi Informasi


Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan
output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi
dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi
tersebut, yaitu :
· Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus
melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan
pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
· Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan
kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi
tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat
akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti
penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen.
Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan
statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang
dari 100 persen akurat.

· Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat
memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa
yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak
akan memiliki nilai yang bermanfaat.
· Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga
dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi


informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu
pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.
6.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang
akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan
tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah”
karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat
rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang
terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

7. Sistem Informasi Warisan


Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai
secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan (legacy
systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi
informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi baru.
Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam basis data
modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama diperbarui menjadi
nilai-nilai baru.
Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai dapat diganti dengan
nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu untuk dilakukan
untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data sekarang. Perusahaan
mengambil keputusan mengenai jumlah data warisan yang akan diambil berdasarkan perkiraan
mereka atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan dari data warisan
Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa data seperti ini bisa jadi tidak
tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan
kertas.

7.1 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para
profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (information services-
IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang
diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memasukkan
manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang
melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

7.2 Chief Information Officer dan Chief Technology Officer


Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah manajer
dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian
manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan
layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lainnya.
CIO atau CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam
struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
a. Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan
hanya teknologinya saja.
b. Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.
c. Fokus pada perbaikan proses bisnis.
d. Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
e. Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
f. Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

7.3 Perencanaan Strategis bagi Perusahaan


Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite
eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi
keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite eksekutif terdiri atas
presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan
rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang
tahun dan jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana
dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil
inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran
perusahaan akan tercapai.

7.4 Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis


Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk
mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana
area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan
seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.

8. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic


Planning for Information Resources-SPIR)
Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan
perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan
oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa
mendatang.

9. Rencana Strategis Sumber Daya Informasi


Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR) telah
dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan
menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis.
SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas
terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas,
perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.
b) Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut ini
:
1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh
tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan kami.
4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk
meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.
c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan teknologi informasi terdiri atas :
a. Layanan Administratif
· Tinjauan anggaran dan fiskal.
· Sumber daya manusia.
· Pelaporan manajemen.
· Hubungan pemegang saham.
b. Layanan Teknis
· Perencanaan strategis dan implementasi.
· Perencanaan kapasitas.
· Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi.
· Instalasi server.
· Perencanaan kontinjensi dan backup.

c. Layanan Teknologi
· Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen.
· Pendidikan dan pelatihan pengguna.
· Layanan manajemen basis data.
· Layanan manajemen dokumen.
· Pengembangan dan dukungan sistem.
· Akses World Wide Web.
· Grafik komputer.
· Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.
· Antivirus dan layanan firewall.
· Administrasi dan pemeliharaan sistem.
· Audit sistem.

d) Rencana Kerja Teknologi Informasi


Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka waktu
3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan terlebih dahulu suatu
mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal berikut ini :
· Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.
· Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan.
· Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.
Semua proyek akan dikelola dengan menggunakan bagan Gantt dan diagram jaringan.
Semua proyek dengan pengecualian untuk sistem RFP berbasis pengetahuan akan diselesaikan
dengan menggunakan sumber daya internal TI. Sistem RFP akan dirancang dan
diimplementasikana oleh konsultan. Proyek dan perkiraan bulan, orang akan meliputi hal-hal
sebagai berikut. Orang pertama yang dicantumkan adalah manajer proyek. Tambahan orang
adalah personel pendukung.
Proyek Manajer Proyek Perkiraan
Bulan-Orang
1. Meningkatkan dari Windows 95 menjadi Carolyn Wright 0,2
Windows XP
2. Mengganti sistem e-mail GroupWise Danny Cho 3,0
dengan integrasi antara Digital Carolyn Wright
Dashboard Microsoft dan sistem
manajemen hubungan korporat
3. Mengimplementasikan Outlook Danny Cho 2,5
Telephony Interface, yang Carolyn Wright
memungkinkan penarikan e-mail dari
semua jenis telepon Touch Tone dengan
menghubungi satu nomor bebas pulsa
4. Melakukan komparasi benchmark Java Danny Cho 2,0
antara layanan Oracle9i Application Carolyn Wright
Server, IBM WebSphere, dan BEA
WebLogic.
5. Menjalankan intranet berbasis Robin Bridsong 4,0
departemen untuk layanan perpustakaan Carolyn Wright
dan informasi serta layanan sumber daya
manusia berbasis Web
6. Mengimplementasikan sistem informasi Robin Birdsong 18,0
sumber daya manusia berbasis Web Carolyn Wright
7. Mengimplementasikan sistem berbasis Paul Sanchez 96,0
pengetahuan untuk mengetahui KBS Consultants
kebutuhan personel, fasilitas produksi,
dan bahan baku sebagai respons atas
RFP
10. Implementasi Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif

Ketergantungan akan sistem informasi di era modern ini merupakan hal yang masif
dirasakan oleh semua kalangan. Pemanfaatan teknologi untuk sistem informasi manajemen pun
mulai ramai digunakan oleh perusahaan-perusahaan star up, ini membuktikan bahwa tak hanya
perusahaan sekelas multi nasional atau perusahaan yang terbilang besar saja yang menerapkan
sistem informasi manajemen ini.

Memanfaatkan teknologi smart phone yang berbasis OS Android atau OS I-


Phone.Aplikasi ini berguna untuk melayani jasa baik itu antar jemput, pesan makanan, atau jasa
pengantaran lainnya agar lebih dekat dan lebih menjaring customer. Aplikasi Go jek dengan
besar 44MB tidak terlalu besar untuk ukuran software.

Kemanapun dan dimanapun sistem informasi telah banyak dimanfaatkan oleh organisasi
atau perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti halnya
Go-jek. Sistem informasi ini terhubung kedalam jaringan besar yaitu internet sehingga
memudahkan baik itu dari pihak perusahaan maupun pelanggan atau konsumen. Dengan adanya
internet juga perusahaan terbantu dalam memperluas jangkauannya, jika kita memasang aplikasi
Go-jek maka akan bertebaran aramada-armadanya di peta dapat dikatakan seperti GPS.
Era modern ini posisi teknologi komputer dipandang penting sebagai alat untuk
otomasisasi proses sehingga menjadi faktor essensial dalam menetapkan strategi
bisnis.Menggabungkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan strategi bisnis
merupakan langkah berlian untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari pesaing.
Cara kerja sistem informasi dalam Ojek Online ( GO JEK)
Seperti taksi Blue Bird dimana perusahaan dapat memantau dan melacak armadanya
dengan pemanfaatan teknologi GPS. Apabila ada pelanggan atau konsumen yang hendak
memakai jasa dari perusahaan tersebut maka pihak perusahaan akan melihat terlebih dahulu
dimana armada yang jaraknya lebih dekat dengan pelanggan atau konsumen.

Adapun screenshot aplikasi Go-Jek dapat ditampilkan :

Seperti hal nya taksi perusahaan ojek online juga mempunyai tarif yang berdasarkan jarak
tempuh, contohnya Go-Jek per KM nya Rp 4000. Memang sebelumnya ada perusahaan yang
sejenis dengan memakai argo sebagai alat bantu untuk penetapan tarif namun kurang se-booming
Go-Jek.
Perkembangan teknologi otomasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di
dalam organisasi-organisasi modern. Dalam hal ini, aplikasi teknologi komputer benar-benar
telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dapat diselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien.
Prestasi organisasi perusahaan akan ditentukan oleh kemampuan
organisasi perusahaan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.
Ibaratnya Sistem Informasi Manajemen tidak bisa lepas dari komputer atau teknologi.
KESIMPULAN

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan dan menunjang strategi kompetetif perusahaan.

Peranan Sistem Informasi Manajemen memberikan kemudahan bagi penggunanya. Di era


modern ini Sistem Informasi Manajremen dianggap sangat penting bagi berlangsungnya
perkembangan dan bertahannya suatu perusahaan serta memberikan keunggulan kompetitif
dalam melawan pesaing bisnis.

Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :

1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.

2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan
biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat
lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile
dan memperluas pangsa pasar.

5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka sistem dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon
terhadap suatu masalah. Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan
arus informasi secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human
error dan efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan
yang didapat perusahaan secara akumulatif.
DAFTAR PUSTAKA

Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice
Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education
India.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The
Digital Firm. Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-
Hill Irwin.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Introduction to Information Systems (Vol. 13). New
York City, USA: McGraw-Hill/Irwin.
https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-keunggulan-kompetitif

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai