ARTIKELSIM3
ARTIKELSIM3
net/publication/344326240
CITATIONS READS
8 22,939
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Putri Dwi Intika on 21 September 2020.
DISUSUN OLEH:
PUTRI DWIINTIKA
43219010067
DOSEN:
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa, yang telah
memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyusun artikel ini dengan sebaik-
baiknya, yang berjudul “Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh Bapak
Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si.
Artikel ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana suatu sistem informasi
mampu dipergunakan untuk bersaing secara unggul dalam suatu perusahaan. Meski telah disusun
secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa artikel ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sekalian.
Besar harapan penulis, semoga artikel ini dapat menjadi sarana membantu pembaca
dalam mencari sumber referensi mengenai Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan.
Putri Dwiintika
(Penulis)
ABSTRAK
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Dapat juga diasumsikan bahwa
Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama
untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
1. Latar Belakang
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan
bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan
unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami
kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi
antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu
konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif tidak hanya dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik,
akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif
dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai
(value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif
perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan
sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief technology officer)
memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis
untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh
sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Tujuan Perusahaan Dapat Tercapai Dengan Adanya Penerapan Informasi.
h. Untuk Mengetahui Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi.
Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang ada pada sebuah organisasi dimana
didalamnya terdapat kombinasi yang terdiri dari kumpulan orang, fasilitas, teknologi
bahkan cara kerja atau metode sehingga menciptakan alur sebuah komunikasi serta
pemprosesan beragam tipe kejadian internal maupun eksternal yang dapat dijadikan sebagai
sebuah dasar dalam penentuan keputusan berdasarkan informasi yang terdapat pada sistem
tersebut.
• Menurut Gordon B. Davis (1991: 91) : Sistem informasi adalah suatu sistem yang
menerima input atau masukan data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan
instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
• Menurut John F. Nash (1995: 8) : Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah
kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting,
proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan
ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
• Menurut Rommey (1997: 16) : Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk
mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara
untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan
cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pengertian Keunggulan Kompetitif
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam
bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar. Ingat
bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam
memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan multinasional sering kali
mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu
keunggulan ekonnomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki kebutuhan-
kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif dapat dicapai
melalui pengelolaan sumber daya fisik.
1. Tujuan perusahaan dapat tercapai dapat terpenuhi oleh penerapan sistem informasi.
Tujuan perusahaan dapat tercapai dan terpenuhi oleh penerapan sistem informasi karena
dengan tekhologi informasi menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan dalam meningkatkan daya saing perusahaan
di era persaingan yang semakin ketat ini, memudahkan komunikasi dan mempercepat
pengambilan suatu keputusan, dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam mengurangi
resiko yang akan terjadi serta menjadi sarana dalam membantu manajemen pada pengelolaan
resiko yang sedang dihadapi, juga dapat digunakan sebagai pengurangan biaya operasional
perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada profitabilitas perusahaan.
1.9 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting
dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk
lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran
informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan
mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.
Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan
semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang
biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
2. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang
lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa
para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik
dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas
nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan,
operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan
yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik
di sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan,
bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain
itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam
bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis
informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial,
peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk
menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
3. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya.
Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan
dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :
a. akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau
mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem
pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak lagi membutuhkan akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. setiap
sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web
untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.
b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi
akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan
mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web
kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula.
Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang
menyadari arti penting dari keamanan.
4. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Dalam
contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses
langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan
pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem
informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan
meningkatkan profitabilitas.
5. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara
langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi
masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies,
file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat
menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan
membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang
bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data
tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman
di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan
sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika
data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan
operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi
yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi
yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba
untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal
yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi
yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
6. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
· Peranti keras komputer
· Peranti lunak komputer
· Spesialis informasi
· Pengguna
· Fasilitas
· Database
· Informasi
· Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat
memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa
yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak
akan memiliki nilai yang bermanfaat.
· Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga
dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.
c. Layanan Teknologi
· Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen.
· Pendidikan dan pelatihan pengguna.
· Layanan manajemen basis data.
· Layanan manajemen dokumen.
· Pengembangan dan dukungan sistem.
· Akses World Wide Web.
· Grafik komputer.
· Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.
· Antivirus dan layanan firewall.
· Administrasi dan pemeliharaan sistem.
· Audit sistem.
Ketergantungan akan sistem informasi di era modern ini merupakan hal yang masif
dirasakan oleh semua kalangan. Pemanfaatan teknologi untuk sistem informasi manajemen pun
mulai ramai digunakan oleh perusahaan-perusahaan star up, ini membuktikan bahwa tak hanya
perusahaan sekelas multi nasional atau perusahaan yang terbilang besar saja yang menerapkan
sistem informasi manajemen ini.
Kemanapun dan dimanapun sistem informasi telah banyak dimanfaatkan oleh organisasi
atau perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti halnya
Go-jek. Sistem informasi ini terhubung kedalam jaringan besar yaitu internet sehingga
memudahkan baik itu dari pihak perusahaan maupun pelanggan atau konsumen. Dengan adanya
internet juga perusahaan terbantu dalam memperluas jangkauannya, jika kita memasang aplikasi
Go-jek maka akan bertebaran aramada-armadanya di peta dapat dikatakan seperti GPS.
Era modern ini posisi teknologi komputer dipandang penting sebagai alat untuk
otomasisasi proses sehingga menjadi faktor essensial dalam menetapkan strategi
bisnis.Menggabungkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dengan strategi bisnis
merupakan langkah berlian untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari pesaing.
Cara kerja sistem informasi dalam Ojek Online ( GO JEK)
Seperti taksi Blue Bird dimana perusahaan dapat memantau dan melacak armadanya
dengan pemanfaatan teknologi GPS. Apabila ada pelanggan atau konsumen yang hendak
memakai jasa dari perusahaan tersebut maka pihak perusahaan akan melihat terlebih dahulu
dimana armada yang jaraknya lebih dekat dengan pelanggan atau konsumen.
Seperti hal nya taksi perusahaan ojek online juga mempunyai tarif yang berdasarkan jarak
tempuh, contohnya Go-Jek per KM nya Rp 4000. Memang sebelumnya ada perusahaan yang
sejenis dengan memakai argo sebagai alat bantu untuk penetapan tarif namun kurang se-booming
Go-Jek.
Perkembangan teknologi otomasi adalah penunjang utama pembuatan keputusan di
dalam organisasi-organisasi modern. Dalam hal ini, aplikasi teknologi komputer benar-benar
telah menandai revolusi peradaban yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dapat diselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien.
Prestasi organisasi perusahaan akan ditentukan oleh kemampuan
organisasi perusahaan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.
Ibaratnya Sistem Informasi Manajemen tidak bisa lepas dari komputer atau teknologi.
KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan dan menunjang strategi kompetetif perusahaan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan
biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat
lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan,
karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile
dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka sistem dapat
terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon
terhadap suatu masalah. Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan
arus informasi secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human
error dan efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan
yang didapat perusahaan secara akumulatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice
Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education
India.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The
Digital Firm. Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-
Hill Irwin.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Introduction to Information Systems (Vol. 13). New
York City, USA: McGraw-Hill/Irwin.
https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-keunggulan-kompetitif