Dewan Ini Menyesalkan Glorifikasi Anak Muda Yang Terlibat Aktif Sebagai Kandidat Dalam Pemilihan Umum
Dewan Ini Menyesalkan Glorifikasi Anak Muda Yang Terlibat Aktif Sebagai Kandidat Dalam Pemilihan Umum
umum
Framing:
Kualifikasi juga bakal tetap sama dari regulasi hokum yang sudah ada semisal berpendidikan, sehat
tubuh dan mental
SQ
- Glorifikasi muncul sebagai bentuk tandingan dari anak muda yang merasa dirinya tidak
direpresentasikan oleh golongan tua dalam politik
- Glorfikasi memunculkan motivasi
- Paradigm yang muncul di sq bahwa generasi muda itu juga dapat menjadi kandidat
Mekanimse/counter narasi:
- Generasi muda sebagai yang ikut terlibat aktif dalam pemilihan kandidat umum kayak dpr,
dpd, presiden, dll
ISU:
a. Sustainabilitas negara
- Umur politisi itu ga abadi, negara bisa sukses kalau generasi mudanya punya andil dalam
politik, Indonesia merdeka karena generasi mudanya punya kuasa nyulik soekarno dan aktif
dalam nyampaikan gagasan
- SQ generasi muda saat ini cenderung untuk ga ma
- Representasi ke anak muda
- Motivasi ke anak muda – capaian generasi emas – orang maunya kalau ada kedekatan
- Ini jadi poin ekslusif kami walau anak muda tadi gagal jadi kandidat setidaknya
meningkatnya kepedulian politik dari generasi muda
Kenapa ini penting? Edukasi kepada generaasi muda agar ga gagap di forum internasional
- Kenapa buruk di mereka? Anak muda Cuma fomo pemilu dapat diskon, foto pakai tinta
pemilu dll. Ga mendorong aspirasi anak muda dalam politik itu sendiri
Di kita glorifikasi itu akan memaksa anak muda untuk memenuhi standar sosial, sehingga
mereka bakal terpacu buat cari pengalaman dan cara buat jadi kandidat politik yang baik
RESPON:
OG
OO
CO
Politik itu dinamis, ga bisa survive kalau ga punya pengalaman—ga jelasin gimana pengalaman
anak muda itu bisa muncul kalau ga bisa maju jadi kandidat –