Anda di halaman 1dari 26

Radiologi Muskuloskeletal

dr. Bambang Supriyadi, Sp.Rad (K)

Jum’at, 15 September 2023 09.30 WIB

Sebelum menangani pasien, harus mengetahui identitas pasien, keluhan utama pasien, dan data lainnya

Jenis pemeriksaan radiodiagnostik instalasi radiologi, disesuaikan kondisi dan kebutuhan pasien

Kompetensi 4: muskuloskeletal terutama cranial dan ekstremitas, dan thorax


Pemeriksaan muskuloskeletal

● Radiodiagnostaik
- Fot polos, termasuk Orthopanoramic (OPG)
- Ultrasonografi
- Ct-Scan
- MRI
- Arteriografi
● PET scan
● Kedokteran nuklir

Foto polos

● Pemeriksaan radiologi dengan memanfaatkan sinar X untuk menggambarkan anatomi bagian tubuh tertentu dan
kelainan-kelainan yang berhubungan
● Macam: OPG, cranium, thorax, abdomen, pelvis, extremitas, vertebra, bone survey
● Indikasi: kelainan kongenital, trauma, infeksi, neoplasma (tumor/ metastatik), degeneratif (kelainan
metabolisme, kelainan hemopoietik/ lymphoreticuler, septic necrosis, corpal), CINTA
● Persiapan: baju khusus, artefak (-)
● Prosedur: pasien dengan posisi tertentu dipancarkan sinar X kemudian diproyeksikan pada cassete sehingga
terbentuk gambaran anatomi radiologis bagian tubuh tertentu
● Proyesi: Ap, PA, Lateral, LPO/RPO, LAO/RAO
● Posisi: supine/ prone/ erect, decubitus, sesuai permintaan/ kasus (Wangenstein, Kneechest)
Contoh foto abdomen posisi supine, proyeksi AP, sacroiliac join sisnitra, terdapat lesi opak bentuk relatif bulat, ring
teratur 🡪 identifikasi apakah batu, logam, atau lainnya | Skematik foto polos abdomen supine proyeksi AP
Foto kontras intravena untuk menggambarkan sistema urinaria

X-Ray foto thorax: struktur padat dari cavum thorax, struktur udara, dan struktur yang mengandung cairan (pembiasan
pada segala arah, misal jantung dan pembuluh darah) | Skematik X-Ray thorax

Tubuh terbagi menjadi 2 bagian besar

● Axial: cranium, vertebral, thoraxis, pelvis


● Appendices: extremitas atas, ekstremitas bawah

Craniofacial

● Foto kepala 3 posisi


Proyeksi: AP, Lateral, Towne
Foto rutin yang harus dilakukan apabila terjadi trauma capitis, untuk melihat occipital, os petrosus

Skematik foto cranium AP: terlihat sinus frontal, ethmoid, dan cavum nasi, tapi tidak bisa melihat sinus ethmoid
kanan kiri
Skematik foto Lateral: ketemu 2 sutura (coronaria, lamboidea), petrosus ridge dari belakang sinus frontalis
hingga fossa pituitaria, hipofisis, sutura cella turcica (bisa melihat melebar menyempit atau normal), sinus
forntalis, ethmoidalis cavum nasi dan cavum orbita hiperposisi, mandibulla dan maxilla baik, masih belum bisa
melihat occipital

Skematik foto Towne: melihat occiptalis medial posterior dari sutura lamboidea kanan kiri, foramena magnum:
tempat masuk vertebra thoracica, berfungsi untuk berputar 180 an derajat
● Foto kepala basis
Melihat kemungkinan fraktur basis cranii
Proyeksi: AP, lateral, dan basis

Skematik foto Basis Cranii: melihat pada trauma capitis dengan otorrhea dan rinorrhea
● Foto Sinus Paranasal (SPN)
Misal post trauma ada nyeri sinus maxilla
Proyeksi: AP, Lateral, dan Waters

Skematik foto Waters: sinus frontalis, ethmoidalis, maxillaris, dan posterior sinus sphenoidalis. Kadang
tergantung kondisi pasien, apabila posisi stabil bisa dilihat foto waters dengan baik

Dengan foto lateral + waters sudah dapat melihat semua sinus paranasal dengan baik
● Foto os nasale
Pada pasien denagn adanya trauma pada area anterior facial, atau adanya nyeri tekan, swelling pada nasal
Foto Os Nasale: Fraktur completa os nasal | Fraktur pangkal os nasal

Contoh Fraktur CranioFacial

● Fraktur linier pada os parietal

● Fraktur impresi dan linier os parietal, frontal, dan temporal

Foto cranium khusus

● Waters & Caldwel : paranasal sinus


● Rheese : opticum foramen
● Basis cranii : fossa cranii
● Towne : canalis acusticus interna
● Schuller & Stenver : mastoid
● Eisler : mandible
Vertebra

● Posisi: AP, Lateral, Oblique


● Bagian vertebra: Cervical (7), Thoracal (12), Lumbal (5), Sacrum (5), Coxygea (4)
● Bagian biomekanikal

- T1-T8 : membentuk cavum thoraxis yang rigid (membentuk cavum thorax), kifotik, hati-hati dengan
injury flexi (misal crash injury)
- T9-L2 : regio peralihan dari fixed immobile – mobile, peralihan dari kifotik – lordotik, tidak
menguntungkan sehingga banyak injury
- L3-sacrum : regio mobile, lordotik, biasanya injury axial
● Komponen terkuat pada vertebra: ligamen posterior, tapi dipengaruhi pada weight bearing dari pelvis 🡪 pada
kasus trauma jenis tertentu mana yang memberi banyak keuntungan dan kelemahan

● Vertebra Cervical
Proyeksi: AP, Lateral, Oblique

- Cervical: 7 copus, area paling unik karena ada 3 macam bentuk vertebra
- Atlas: VC1, bantalan tempat meletakkan cranium sehingga harus licin, datar, tidak boleh ada hambatan
apapun, mendukung rotasi craium
- Dens Axis VC2: axis ditengahnya masuk ke atlas dan foramen magnum, peran penting pada pergerakan
lateral 🡪 dengan foto open mouth
- C7 dengan komponen spinosus panjang supaya tidak terjadi hiperekstensi
- Melihat: DIV (Discus Inter Vertebralis), foramen intervertebralis, kasus cervical syndrome yang berkaitan
dengan celah intervertebralis karena merupakan tempat keluar dari medulla sprinalis
● Thoracal

- VT: ada 12 buah. Masing masing keluar ada proc transversus, proc spinosus posterior, dan costae
- VT1-T8 terfiksasi dengan sternum di anterior (lubang 2-9), lubang 10 dipakai gabungan VT 9-11 🡪 terlihat
ketika inspirasi (di supraabdominal), VT 12 flying costae
- Melihat: Discus Intervertebralis (DIV), foramen intervertebra, apakah ada penyempiran dari DIV adan
foramen
- Proyeksi oblique Jarang dilakukan, tidak bisa melihat dengan baik
- Sclerotik pada corpus: berhubungan dengan neoplasma, metastasis squamosis dari prostat, dll
● Lumbal

- Corpus makin kebawah makin besar, sejalan dengan kemampuan tubuh dalam weight bearing
- VL5: ukuran lebih besar, tidak punya costae, punya proc horizontalisdan spinalis
- Proyeksi lateral: DVI dan FIV, kasus lower back pain bisa ditemukan apabila ada penyempitan
- Bisa dilakukan di lumbal dengan baik, menentukan mana yang mengalami cedera, gangguan, atau
deformitas
- Contoh gambar (kanan): Proyeksi lateral, AP, oblique
DIV dan FIV makin kebawah masin sempit seiring makin bertambah usia karena makin bertambah weight
bearing 🡪 makin sempit
Bila ada cedera yang berkaitan dengan processus 🡪 maka bisa dilihat dari gambaran oblique: gambaran
scotty dog: superior articular processus, pedicle, processus transversus
Contoh fraktur vertebra

● Hangman’s Fracture: Trauma hiperekstensi. Fraktur arcus bilateral, dan dislokasi anterior C2 terhadap C3. C1
biasanya aman karena fiksasi cranium

● Clay Shoveler’s Fracture: Trauma hiperfleksi. Fleksi tulang leher dimana terdapat kontraksi ligamentum posterior
tulang leher, mengakibatkan fraktur oblique pada processus spinosus C6, C7, atau T1

● Fraktur Kompresi Vertikal: Bursting fracture dari atlas atau Jefferson’s fracture. Biasanya kasus trauma vertikal/
axial 🡪 cek atlas dan cek thoracolumbal

● Wedge Fracture: Fraktur bentuk baji. Biasanya karena trauma vertikal


Kasus Lain

● Tumor spinal

● Spondylitis TB: penurunan DIV, blurred paradiscal margin, destruksi corpus, loss of trabecular pattern, increased
prevertebral soft tissue shadow, subluxation/ dislocation, decreades lordosis/ kyphosis (gibbus deformity), abses
paravertebral

Orthopanoramic

● Pemeriksaan foto rontgen regio maxilla mandibula dengan menggunakan sinar X-Ray sehingga didapatkan
gambaran anatomi radiologi gigi, maxilla, dan mandibula. Sempurna: 32 gigi geligi
● Indikasi: trauma, infeksi, tumor
● Persiapan: (-)
● Prosedur: pasien dengan posisi tertentu dipancarkan sinar X kemudian diproyeksikan pada cassete sehingga
terbentuk gambaran anatomi radiologis regio maxilla mandibula

Contoh foto baik utuh tidak ada kelainan hanya ada superposisi | Ada impaksi, tambalan gigi
Ekstremitas

● Struktur anatomis korteks dan medulla tulang: paling luas periosteum, korteks, medulla, substansia spongiosa 🡪
tumbuh ke arah lateral melebar.
● Metabolisme tulang: masuk melalui vaskuler, canal vokman dll

● Anak <18 tahun dapat dilihat growth line atau epifiseal line.
● Medullary: makin keujung makin melebar

Radioanatomi:

● Soft tissue: cutis, subcutis – fat, muscle


● Bone: periosteum, cortex, endosteum, spongiosum

Joint

● Bone: size, shape, trabecular structure, integrity and alignment


● Joins space
● Dataran sendi/ cartilago
● Soft tissue
View khusus

● Patella: Sunrise/ Mountain view [kiri]


● Ankle joint: foto posisi Mortise (melihat celah sendi dengan sempurna, 15 derajat ke arah medial) [kanan]
Ekstremitas atas

● Shoulder joint

Terlihat: Clavicula, scapula, humerus proximal dengan caput humerinya yang berhubungan
Apabila ada pelebaran celah sendi🡪 curiga kelainan pada celah sendi
● Elbow joint

Terlihat: Humerus distal, radius prox, ulna prox


● Wrist joint
Ekstremitas Bawah

● Pelvis/ Coxae & Hip Joint

Terlihat: 5 scarum dan 4 coccygeum: membangun awal dari eks bawah dari persendian pelvis ring
● Knee joint/ genu

Anterior cruciatum di sebelah dalam: gerakan abduksi adduksi, rotasi internal eksternal
● Ankle/ heel joint
● Pedis

Fraktur Ekstremitas

● Deskripsi fraktur: jenis fraktur, lokaso (tulang apa, bagian mana), keterangan lainnya (aposisi, kelurusan, deviasi
fragmen/ tulang sekitar, dislokasi sendi)
● Gaya penyebab fraktur & tipe fraktur
Bayonet fr

Healing fracture
Contoh healing fracture yang baik
Kasus lain

● Neoplasma: lesi proximal humerus, triangle …, proses reaksi periosteum/ sunburts minimal --?

● Giant Cell Tumor (GCT)

● Bone Infection/ Osteomyelitis: sequester yang dikelilingi involukrum, sinus tract, cloaca

Link materi

https://drive.google.com/file/d/1MDDIkh9FDIC3mUvEXvdLkOV14iUwziRy/view?usp=drive_link

https://docs.google.com/presentation/d/1MkUDWW7EToW0JETF9Lk6-3-wshlcqs2L/edit?usp=drive_link&ouid=1103759
53777570740906&rtpof=true&sd=true

Anda mungkin juga menyukai