Anda di halaman 1dari 14

1

Pelaksanaan Pengawasan terhadap aktivitas industri merupakan suatu hal

penting yang harus dilakukan. Pengawasan tersebut bukan hanya pencapaian kerja

sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan dilakukan namun juga untuk

proses pelaksanaan tugas atau pekerjaan dalam upaya pencapaian keberhasilan

dari penyelenggaraan industri. Misalnya kedisiplinan kerja, loyalitas atau

kesetiaan, dan pengabdian. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan dengan

baik maka akan diketahui sejauh mana pelaksanaan tugas dari aktivitas industri

sesuai dengan tujuan dan ketentuan yang telah direncanakan secara maksimal.

Selain itu pengawasan yang dilaksanakan dengan baik juga akan membantu

pimpinan untuk mengetahui apakah ada kesalahan atau penyimpangan yang

terjadi dalam usaha pencapaian tujuan. Pengawasan oleh DPRD Kota Kendari

untuk mengevaluasi apakah pencapaian kerja dari pegawai Dinas terkait dalam hal

ini Dians Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari terkait aktivitas PT.

Agung Bumi Karsa ada hambatan atau kegagalan. Jika ada hambatan dapat

diketahui usaha untuk mengatasinya, ada usaha untuk perbaikan sehingga dapat

diperoleh hasil yang lebih stabil agar tidak mengalami penurunan bahkan menuju

ke arah yang lebih baik atau merugikan berbagai pihak terutama masyarakat

Petoaha.

1. Menetapkan Alat Pengukur (standard)

Dalam melakukan pengawasan diperlukan suatu pedoman atau tata cara

dalam pelaksanaannya, sehingga pengawasan atau pemantauan yang dilakukan


2

tersusun dan terencana serta dapat mengukur sejauh mana kebijakan yang telah

dibuat dalam implementasinya terhadap objek kebijakan.

Penentuan standar kerja yang dilakukan sebagai satu satuan pengukuran

yang dapat digunakan sebagai patokan untuk menetapkan tingkat kinerja para

pegawai, yang berstandar. Semakin jelas standar kinerjanya, makin akurat

tingkat penilaian kinerjanya. Banyak masalah yang dihadapi operasional

perusahaan adalah adanya para penyedia maupun karyawan belum seluruhnya

mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan. Karena itu, langkah pertama

adalah meninjau standar kerja. Untuk menjamain atau mengusahakan

pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat demi

mencapai tujuan. Standar Operasionall Prosedur (SOP) merupakan suatu

standar / pedoman tertulisa yang di pergunakan untuk mendorong dan

menggerakan suatu kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan

diberlakukannya SOP yaitu :

1. Agar pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau


tim dalam organisasi atau unit kerja.

2. Agar mengetahui peran dan fungsi setiap posisi dalam organisasi.

3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pegawai


terkait.

4. Melindungi organisasi /unit kerja dan pegawai dari malpraktek atau


kesalahan administrasi lainnya.

5. Untuk menghindari kegagalan /kesalahan, keraguan, duplikasi, dan


inefiensi.
3

Serta, Fungsi adanya SOP yaitu :

1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/ unit kerja.

2. Sebagai dasar hkum bila terjadi penyimpangan.

3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.

4. Mengarahkan pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.

5. Sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaan rutin.

Dalam menjalankan pengawasan, peran pegawai memiliki kedudukan dan

fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar

operasional prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk

menjadi sumber daya manusia yang profesioanal dan handal, sehingga

mewujudkan visi dan misi instansi dalam melakukan pengawasan, seperti yang

diungkapkan oleh informan kepada peneliti :

“Sesuai SOP tetapi pengawasan masih mengacu pada perwal atau


perda dan SOP sebetulnya sudah buat akan tetapi pada prinsipnya
SOP itu dijalankan tetapi secara surat keputusan belum dibuat dan
langkah – langkahnya pertama investasi, data kegiatan tahun
sebelumnya kedua pembahasan data bahan penyusunan rencana
operasional, ketiga penyusunan rencana operasional pembuatan dan
penyampaian atau pengedaran surat pemberitahuan monitoring atau
pengawasan kepada kegiatan pelaku usaha, keempat pembuatan
format surat tugas, berita acara dan laporan periodik ( pertiga dan
enam bulan ), kelima pelaksanaan monitoring dan pengawasan
bersamaan dengan implementasi tindak lanjut hasil kegiatan usaha”
(Wawancara dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH
Kota Kendari,03 Juli 2023)

Dari hasil wawancara dengan 11-1 dapat disimpulkan bahwa Dinas

Lingkungan Hidup Kota Kendari belum mempunyai SOP namun prinsipnya


4

sudah tertuang di SK Rencana kerja bidang pengawasan pengendalan dan

perusakan lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari. Isi dari Rencana

kerja pengawasan, pengendalian dan perusakan lingkungan hidup yaitu

pertama investasi, data kegiatan tahun sebelumnya kedua pembahasan data

bahan penyusunan rencana operasional, ketiga penyusunan rencana operasional

pembuatan dan penyampaian atau pengedaran surat pemberitahuan monitoring

atau pengawasan kepada kegiatan pelaku usaha, keempat pembuatan format

surat tugas, berita acara dan laporan periodik ( pertiga dan enam bulan ),

kelima pelaksanaan monitoring dan pengawasan bersamaan dengan

implementasi tindak lanjut hasil kegiatan usaha dan tindakan lapangan. Dinas

Lingkungan Hidup Kota Kendari dalam melakukan pengawasan pihak Dinas

Lingkungan Hidup Kota Kendari tidak mengintimidasi pihak pabrik atau

perusahaan. Sebagaimana yang disampaikan oleh (Wawancara dengan Tanu

yota– Direktur Oprasional PT. Agung Bumi Karsa,03 Juli 2023) :

“Dalam melakukan pengawasan di perusahaan kami pihak dari Dinas


Lingkungan Hidup Kota Kendari tidak mengintimidasi pihak kami”
(Wawancara I1-4 dengan Tanu yota – Direktur Oprasional PT. Agung
Bumi Karsa,05 Juli 2023)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa Dinas

Lingkungan Hidup Kota Kendari dalam melakukan pengawasan pencemaran

lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri sifatnya tidak

mengintimidasi pihak perusahaan dalam melakukan pengawasan tersebut.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari dalam melakukan pengawasan sudah

sesuai dengan SOP sebagaimana yang disampaikan oleh (Wawancara dengan


5

I1-3 Bapak Yudi Kepala Bagian Pengelolaan lingkungan PT. Agung Bumi

Karsa,05 Juli 2023):

“Saya rasa mungkin sudah sesuai sop yang dimiliki oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kota Kendari” (Wawancara I1-3 dengan Yudi –
Supervisor PT. Agung Bumi Karsa,05 Juli 2023)

Hal senada disampaikan oleh andi Direktur Oprasional PT. Agung Bumi

Karsa:

“Seharusnya sudah sesuai SOP yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan


Hidup Kota Kendari” (Wawancara dengan Tanu Yota – Direktur
Oprasional PT. Agung Bumi Karsa,05 Juli 2023)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa walaupun

Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari belum memiliki SOP tetapi dalam

melakukan pengawasan sudah berdasarkan prosedur yang dimiliki Dinas

Lingkungan Hidup Kota Kendari.

Dinas lingkungan hidup Kota Kendari dalam melakukan pengawasan

kemungkinan menemukan beberapa masalah, dalam hal ini DLH Kota Kendari

serta PPLH harus melakukan sebuah tindakan korektif agar mengantisipasi

masalah yang ada. Berikut pemaparan informan mengenai tindakan yang

dilakukan kepada peneliti :

“Pasti, kita harus menegur itu, kalau sanksi tergantung dari


permasalahan perusahaannya kalau sampai tidak sesuai dengan
persyaratan, kita berikan SP (Surat Peringatan) ada SP 1, SP 2, SP 3.
Atau jika tetap membandel, kita cabut ijinnya. Tapi bukan kita yang
mencabut yakni yang mengeluarkan ijin, kita hanya
merekomendarikan baha perusahaan tersebut membandel. Itu di
cabut sementara selama 3 bulan, lokasi di tutup dan tidak boleh ada
6

aktivitas perusahaan. Jika sudah memenuhi/menyelesaikan


persyaratannya lagi, baru kita ijinkan kembali untuk beroperasi.”
(Wawancara dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH
Kota Kendari,03 Juli 2023)

Berdasarkan penjelasan di atas dalam melakukan tindakan korektif di

lapangan jika di temukan suatu pelanggaran, langkah awal menegur lalu

memberikan surat peringatan bahkan bisa merekomndasi untuk mencabut ijin

dari perusahaan yang melakukan pelanggaran sampai melakukan tindakan

perbaikan dengan batas waktu yang sudah di tentukan.

Dari penjelasan dari beberapa informan dapat kita ketahui bahwa DLH

Kota Kendari belum memiliki SOP namun prinsipnya sudah tertuang di SK

Rencana kerja bidang pengawasan pengendalan dan perusakan lingkungan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari. Jika dalam melakukan pengawasan

ditemukan suatu pelanggaran pihak-pihak tersebut juga langsung bertindak

yakni menegur, memberikan surat peringatan, mencabut ijin industri yang

dimiliki perusahaan, menutup perusahaan sementara dan selamanya serta bisa

sampai ke jalur hukum/pengadilan.

2. Mengadakan Penilaian (evaluate)

Kontrol diartikan sebagai proses usaha untuk melihat, dan menemukan

apakah suatu kegiatan yang di lakukan sudah sesuai dengan apa yang

direncanakan atau belum sesuai. Dengan demikian bukan merupakan kegiatan

yang berusaha mencari kesalahan atau penyimpangan sehingga dapat dilakukan

perbaikan dan penelusuran kembali agar akibat buruk yang ditimbulkan dari

kesalahan atau penyimpangan tadi tidak berkelanjutan. Sehingga dalam hal ini
7

kontrol atau pengawasan merupakan unsur terpenting dalam proses

pengendalian pelaksanaan suatu kegiatan atau suatu kebijakan. Sedangkan

pelaku kontrol merupakan subjeknya yang melakukan usaha. Pelaku kontrol

pelaksanaan kebijakan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrol

ekternal dan kontrol internal. Pelaku kontrol internal dapat dilakukan oleh unit

atau bagian monitoring dan pengendalian, dan badan pengawasan daerah.

Pelaku kontrol eksternal dapat dilakukan oleh DPRD, pihak kepolisian, pihak

pusat atau komponen masyarakat jika diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, pelaku kontrol pelaksanaan

kebijakan dalam kegiatan industri di Kota Kendari di lakukan oleh instansi

Pemerintahan yakni DLH Kota Kendari. Adapun pihak ekternal dan internal

dalam pengawasan. Seperti yang dijelaskan oleh informan kepada peneliti :

“Kita disini sudah termasuk dari pihak internal dan eksternal, ada
kita sendiri sebagai internal sedangkan ekternalnya ada PPLH
(Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup) karena ini personilnya di
kirim langsung dari Kementerian lingkungan hidup.” (Wawancara
dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH Kota
Kendari,03 Juli 2023)”

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa DLH Kota Kendari di dalamnya

sudah termasuk dalam pengawasan dari pihak eksternal dan internal. Selain itu

ada yang berperan dalam pengawasan aktivitas industri ini terkait dampak

lingkungan yang terjadi akibat perindustrian. Seperti penjelasan informan dari

pihak DLH Kota Kendari kepada peneliti :

“Peran kita ya melakukan pengawasan, menegakkan hukum.


Penegakkan hukum disini seperti teguran dan memberikan sanksi, ada
8

sanksi administrasi juga.” (Wawancara dengan I1-1 Kepala bagian


pengawasan lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli 2023)

Dari beberapa penjelasan di atas bahwa ada pihak yang berperan dalam

mengawasi perindustrian. Adapun bentuk pengawasan yang di lakukan oleh

DLH Kota Kendari yang di jelaskan oleh informan kepada peneliti :

“Kalau dari internal sendiri mengawasi laporan-laporan seperti


laporan produksi, laporan penjualannya memenuhi syarat atau tidak.
Ini lebih spesifik pada pengawasan administrasinya.” ( Wawancara
dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH Kota
Kendari,03 Juli 2023)

Berdasarkan pejelasan tersebut dari pihak internal mengawasi bagian

administrasinya. Adapun pengawasan yang di lakukan oleh eksternal yang

disampaikan kepada peneliti :

“Ya itu tadi sesuai dengan kewenangannya yakni mengawasi


lingkungan seperti debu, Asap, Limbah dan lainya., katakanlah ini
pengawasan bagian lapangan.” (Wawancara dengan I1-1 Kepala
bagian pengawasan lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli 2023)

Dari penjelasan tersebut pihak ekternal di DLH Kota Kendari bidang

PPLH (Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup) mengawasi bagian teknis

lapangannya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa

adanyabeberapa bentuk pengawasan yang dilakukan bidang PPLH

yang disampaikan kepada peneliti :

“bentuk pengawasan kita ada pengawasan langsung dan tidak


langsung. Ada yang kita konfirmasi terlebih dahulu ada yang tidak di
konfirmasi,. Yang secara langsung kita beri tahu H-2/H-3. Tetapi
tidak selamanya di konfirmasi terlebih dahulu karena jika di perlukan
sidak, kita langsung ke lapangan. Kalau untuk sidak memang
biasanya jika ada permasalahan. Tetapi dari sidak pun tekadang
9

kurang efektif karena harus ada orang yang berkompeten pada


pertanggungjawaban tersebut.” (Wawancara dengan I1-1 Kepala
bagian pengawasan lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli 2023)

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di ketahui bahwa adanya beberapa

bentuk pengawasan yang di lakukan oleh pihak-pihak terkait. Namun

sayangnya bentuk yang di lakukan pemerintah tersebut belum pasti di ketahui

oleh masyarakat setempat, seperti yang disampaikan oleh informan kepada

peneliti :

“Kalau saya belum lihat adanya tindakan, mungkin secara lisan atau
teguran sepertinya sudah., hanya secara realnya saya tidak tahu. Dan
Belum tau bentuk nyatanya seperti apa.” (Wawancara dengan I2-3
Bapak Dadi Hidayat Ketua RW 01 Desa Tegal Ratu Kecamatan
Ciwandan.05 Juli 2023)

Dari penjelasan di atas bahwa masyarakat setempat belum mengetahui

tindakan atau bentuk pengawasan yang di lakukan oleh pemerintah, namun dari

adanya aktivitas industri ini yang merasakan dampaknya adalah masyarakat

tersebut. Disisi lain, masyarakat berhak melaporkan kepada instansi terkait,

namun hal tersebut tidak di lakukan oleh masyarakat karena ada beberapa

faktor yang di sampaikan oleh informan kepada peneliti :

“Saya pribadi belum pernah, karena tidak tahu mengadunya kemana.


Tapi saya pernah mendengar Camat Ciwandan sudah mengadu,
karena ada binatang ternak warga pada mati yang diduga dari
aktifitas industri disekitar sini.” (Wawancara dengan I2-4 Bapak
Wawan Setiawan

– Ketua RT 03 Desa Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan Kota Kendari)


10

Hal tersebut juga senada di sampaikan oleh masyarakat lain terkait

pengaduan kepada peneliti :

“Kalau masyarakat secara keseluruhan itu kelihatannya tidak pernah


melakukan pengaduan secara umum, namun ada pihak-pihak tertentu
mungkin yang sudah melakukan pengaduan, baik dari Aparat Desa
atau Kecamatan. Sebetulnya kalau memang ada pihak-pihak yang
terkait dan melihat kondisi seperti ini dan merasa prihatin, tidak
harus dari masyarakatnya yang melakukan pengaduan. Karena salah
satu faktor masyarakat sendiri tidak berani untuk melapornya
termasuk saya.” (Wawancara dengan I2-5 Toni – Ketua Pemuda Desa
Tegal Ratu Kecamatan Ciwandan Kota Kendari)

Berdasarkan penjelasan tersebut, masyarakat belum pernah melakukan

pengaduan langsung kepada pemerintah yang bersangkutan karena masyarakat

pun tidak tahu mengadunya kemana dan masyarakat sendiri tidak berani untuk

melapornya. Namun Kecamatan sudah pernah melakukan pengaduan kepada

Dinas terkait, berikut penjelasan yang di sampaikan informan kepada peneliti:

“Dari pihak Kecamatan Ciwandan sendiri sudah pernah, baik tertulis


maupun tidak. 1 kali melaporkan yang tidak punya ijin serta
pengaduan akibat dampak pencemaran lingkungan. Tapi sampai
sekarang belum ada tindak lanjut dari pemerintah dan dinas terkait.”
(Wawancara I2-1 PLT Kasie Ekbang Kec. Ciwandan,5 Juli 2023)

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dari pihak kecamatan sudah

pernah melakukan pengaduan terhadap dinas terkait. Dan dari dampak yang

terjadi adanya industri ini, pemerintah seharusnya merasa prihatin bukan

menunggu adanya pengaduan dari masyarakat yang sudah menjadi korban.

Selain itu, seharunya ada tanggung jawab dari perusahaan yang beroperasi
11

disitu. Ada pun tanggung jawab yang di sampaikan oleh informan selaku pihak

perusahaan kepada peneliti :

“Sebagai pengusaha itu berusaha untuk sama-sama memelihara,


hanya memang disini kapasitas kita ini satu bagian kecil yang dari
keseluruhan yang ada disitu. Kalau kita bicara sendiri mungkin kita
juga kurang representatif. Karna ini bagian dari keperluan yang ada
disitu. Bagaimana pun juga kita ada perbaikan-perbaikan yang
kebanyakan justru dari kita.” (Wawancara I1-4 dengan Tanu yota –
Direktur Oprasional PT. AGUNG BUMI KARSA,05 Juli 2023)

Berdasarkan penjelasan tersebut, perusahaan sudah melakukan perbaikan-

perbaikan jika ada kerusakan walaupun kapasitas dari perusahaan ini satu

bagian kecil. Pengawasan di lakukan oleh pihak terkait tentu di dalamnya ada

beberapa personil, ada pun jumlah pegawai yang ada pada DLH Kota Kendari

yang di sampaikan kepada peneliti :

“Di kita sendiri ada 5 personil, PPLH juga 2 Personil petugas


lapangan dengan satu koordinator lapangan, kalau untuk pegawainya
kurang, untuk bagian teknisnya. Karena banyak perusahaan yang
harus di awasi.” (Wawancara dengan I1-2 Staf. Bagaian Pengawasan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari,03 Juli 2023)”

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di ketahui bahwa DLH Kota

Kendari dan PPLH kekurangan personil untuk melakukan pengawasan. Dari

kurangnya personil dalam melakukan pengawasan, tentunya terdapat kendala

juga pada saat melakukan pengawasan yang di sampaika informan kepada

peneliti :

“Untuk pengawasannya sendiri di sini kendalanya dari anggaran,


dan personil juga. Kalau kendala dari perusahaan sendiri terlalu
dekat dengan warga jadi banyak keluhan dari masyarakatnya
12

sendiri.” (Wawancara dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan


lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli 2023)”

Berdasarkan penjelasan tersebut kendalanya yaitu dari minimnya

anggaran, jumlah personil yang ada menjadi penghalang untuk melakukan

pengawasan. Dari adanya kendala yang di rasakan tentunya harus ada kerja

sama agar pengawasan yang di lakukan dapat maksimal. Kerjasama yang di

lakukan di samapaikan oleh informan kepada peneliti :

“Untuk kewenangannya masih dipegang oleh DLH namun dalam


melakukan pengawasan kita mebutuhkan kerjasama dari pihak ke tiga
misalkan untuk uji lab kita tidak bisa menguji karna tidak tersedianya
lab di DLH maka dari itu kita membutuhkan kerjasama.” (Wawancara
dengan I1-1 Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH Kota
Kendari,03 Juli 2023)

Dalam melakukan pengawasan aktifitas industri dilalukan oleh beberapa

pihak. Namun secara khusus pengawasan ini dilakukan oleh DLH Kota

Kendari. Mengingat adanya perusahaan yang bersifat ilegal dan adanya

dampak lingkungan dari aktifitas perusahaan tersebut maka DLH Kota Kendari

dan PPLH berperan memiliki tanggungjawab dalam melakukan pengawasan.

Dengan kata lain, DLH Kota Kendari melakukan pengawasan tidak secara

individu namun ada campur tangan dari pihak lain.

Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

Untuk melakukan kontrol atas pelaksanaan suatu kebijakan, disamping

memerlukan dana yang cukup juga diperlukan peralatan yang memadai.

Besarnya anggaran dan jenis peralatan untuk melakukan kontrol sangat

tergantung pada variasi dan kompleksitas pelaksanaan suatu kebijakan. Sumber


13

anggaran dapat berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan

anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Pengawasan aktivitas industri di Kota Kendari ini di lakukan oleh DLH

Kota Kendari yang memiliki sumber anggaran dari APBD.

“Untuk tahun 2018 anggarannya kurang lebih Rp. 700.000.000 yang


bersumber dari APBD Kota Kendari (Wawancara dengan I1-1 Kepala
bagian pengawasan lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli 2023).

Berdasarkan wawancara dengan informan diatas dapat disimpulkan bahwa

anggaran untuk melakukan pengawasan persahaan adalah Rp.700.000.000.

yang bersumber dari APBD dari anggaran tersebut Dinas Lingkungan Hidup

Kota Kendari belum secara intens mengawasi seluruh perusahaan atau pabrik

yang ada diKota Kendari 170 perusahaan itu dikarenakan kendala dari

pengawas petugas lapangan yang hanya ada lima petugas lapangan,itupun

mengawas jika terdapat pengaduan dari warga jika ada perusahaan yang

melakukan pencemaran lingkungan. Selain anggaran, dalam melakukan

pengawasan juga harus di tunjang dari sisi peralatan yang memadai agar

pelaksanaan pengawasan berjalan dengan baik. DLH Kota Kendari belum

memiliki peralatan yang memadai. Seperti yang dijelaskan oleh informan

kepada peneliti mengenai ketersediaan peralatan :

“Kalau untuk peralatan kita masih kekurangan dan harus mengajak


pihak ketiga dalam pengujuian laboratorium hal tersebut dikarenan
kami belum memiliki laboratorium sendiri.” (Wawancara dengan I1-1
Kepala bagian pengawasan lingkungan DLH Kota Kendari,03 Juli
2023).
14

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa peralatan yang

dimiliki masih kurang untuk memenuhi kegiatan pengawasan. dalam

melakukan kegiatan pengawasan ini DLH Kota Kendari juga perlu melakukan

sosialisasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait jika terdapat kendala dan

mengantisipasi dan menindak adanya tindakan-tindakan pelanggaran hukum

sehingga perlu adanya biaya-biaya yang harus di perhitungkan.

Anda mungkin juga menyukai