OLEH :
RISNA YANTI
NIM : 00626004025
PENGESAHAN ................................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
RIAU ...................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ....................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah selain mencari laba atau
hidup perusahaan yang lebih baik, misalnya aktifitas kerja karyawan haruslah
profesional sebagaimana tugas yang diberikan oleh atasan, dan karyawan harus
salah satu cara untuk mendapatkan hasil dan prestasi disetiap perusahaan, oleh
sebab itu manager harus memperhatikan dan berusaha untuk menjamin serta
karyawan ini dikelola secara benar, maka akan membantu organisasi mencapai
1
Bagindo Arat, Bagaimana Memimpin Dan Mengawasi Pegawai, ( Yokyakarta : Bumi
Aksara 2000), hal: 43
1
adanya reaksi karyawan terhadap pengawasan yang diberikan maka pimpinan
adalah dengan menaikkan gaji dan adanya pembagian SHU setiap tahunnya2.
yang dibebankan atau tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan
gembira, maka seorang menejer tidak akan mendapatkan hasil maksimal yang
seharusnya dapat dicapai. Disamping itu menejer juga harus dapatmelihat bahwa
karyawan adalah merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi dalam
2
Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Koperasi, (Yogyakarta : BPFE , 1992), hal: 19.
2
tersebut, Ada beberapa definisi dari monitoring yang dikemukakan oleh beberapa
ahli,3.
organisasi yang telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
politik dan prosedur-prosedur yang bekerja pada suatu tingkat dimana ia harus
karyawan.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan di atas dalam
PEKANBARU ”.
3
Nanik Widiyanti, Manajemen Koperasi, (Jakarta : PT. Asdi Mahasatya, 2002), hal: 115
4
Indryani Octavia, (Kepala Unit Akuntasi dan Umum), Wawancara, Tanggal 28 April
2009.
3
B. Batasan Masalah
RIAU PEKANBARU ”.
C. Perumusan Masalah.
terhadap kinerja menjadi lebih baik pada koperasi karyawan PT. Bank
Riau.
1. Tujuan penelitian
2. Kegunaan penelitian
4
b. Menambah pengetahuan sebagai bahan rujukan dalam kepustakaan
Riau Pekanbaru
E. Metode Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di koperasi karyawan PT. Bank Riau Jl. KH.
dan karena keterbatasan dana serta tidak jauh dari tempat tinggal penulis.
Pekanbaru
5
4. Sumber Data
digunakan adalah:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari manajer dan
penelitian.
6
6. Analisa data
7. Metode Penulisan
penelitian ini.
7
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan mudah dipahami hasil penelitian ini, penulis
organisasi koperasi.
tujuan kopersai.
DAFTAR PUSTAKA
8
BAB II
PEKANBARU
beralamat di Jl. Kh. Ahmad Dahlan no. 27 a Pekanbaru ini didirikan pada tanggal
01 Agustus 2003 berdasarkan keputusan Menteri Negara Koperasi Unit Kecil dan
kesejahteraan dan tarap hidup pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada
Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
pada azas kekeluargaan. Atas kuasa pembentukan Koperasi Karyawan PT. Bank
Riau (KOPKAR BANK RIAU) yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal
30 Juli 2003 ditunjuk pendiri selaku kuasa pendiri dan sekaligus untuk pertama
kalinya sebagai pengurus kopearsi dengan susunan ketua oleh Eka Afriadi, Wakil
Ketua Rizal Efendi, Sekretaris Deny Mulya Akbar, Wakil Sekretaris Arhim Syafei
9
Adapun Visi dan Misi Koperasi Karyawan PT. Bank Riau yaitu :
anggotanya.
kekeluargaan anggota.
hidup anggota.
bersih jujur dan terbuka, mitra bisnis PT. Bank Riau dalam penyediaan pasokan
barang dan jasa dengan harga wajar dan mutu yang dapat diandalkan,
pengembangan jaringan kerja antar sesama koperasi dan badan usaha lainnya.
B. Struktur Organisasi
dalam struktur organisasi ini akan tampak pembagian kerja dan tanggung jawab
yang jelas dan dapat mempermudah dalam mengarahkan, mengawasi setiap staff
10
atau karyawan perusahaan yang bersangkutan seperti Koperasi Karyawan PT.
terjadinya kesimpang siuran dan juga bermaksud agar wewenang dan tanggung
memuaskan ( baik ).
Kemudian untuk lebih jelasnya dapat kita lihat struktur organisasi berikut ini :
bulan
c. Imbal jasa yang diterima kperasi sebesar 0.833% dari setiap nilai
pertahun
2. Pelaksanaan Pembiayaan
11
d. Jumlah keseluruhan pembiayaan anggota terealisasikan.
Puast.
Pasar Pusat.
12
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
apakah proyek masih tetap pada jalannya. Monitoring kerja kebanyakan mengenai
pekerjaan yang dapat dicapai terhadap yang direncanakan dalam jangka pendek
dan memeriksa dalam jangka panjang suatu perusahaan atau proyek. Dengan
demikian monitoring merupakan suatu proses yang terus menerus atau kontinu,
telah ditetapkan perusahaan, yang mana hal tersebut akan dapat mempengaruhi
semangat kerja dari para karyawan. Untuk lebih jelasnya mengenai pengwasan
ahli, yaitu: Pengawasan adalah tindakan yang terdiri dari tindakan meneliti,
apakah segala sesuatunya tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah
13
dikeluarkan, prinsip-prinsip untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan agar dapat
kesalahan itu1
organisasai dan manajemen tercapai. Dalam hal ini sudah menjadi tugas seorang
pengawas untuk dapat mengusahakan agar pekerjaan sesuai dengan rencana atau
maksud yang telah ditetapkan. Untuk itu pengawas perlu melakukan kegiatan
penyimpangan-penyimpangan itu.2
b. Memberikan pelatihan
c. Perencanaan
14
e. Produksi
f. Mengawasi biaya-biaya3
Dalam hal ini agar pengawas tersebut dapat mencapai sasaran yang telah
3
Winardi, Manajemen dan Pengawasan (Bandung: Alumni Bandung, 2000), hal:31
15
Ada berbagai faktor yang menbuat pengawasan semakin diperlukan oleh
berada diluar organisasi atau satuan kerja itu, dengan memberikan laporan sebagai
Walaupun agak berbeda cara pandang, pendapat dan pola pikir seorang
mrnghadapi suatu keadaan dan situasi yang sama. Bahkan mungkin juga terhadap
keadaan atau hal yang berbeda, kita memiliki pandangan yang sama
4
Soewono Handayaninggrat, Pengantar Study Ilmu Administarsi dan Manajemen
(Jakarta:Gunung Agung, 1995), hal:15
16
Begitupun pengertian pengawasan ini dibeberapa Negara, hal ini dianggap
hanya merupakan perbedaan nisbi saja, lain halnya di Negara kita, dimana jelas-
jelas dengan adanya aparat pengawasan fungsional pemerintah yang terdiri dari
departemen teknis yang sama atau dimana aparat pengawasan itu bernaung, tetapi
aparat pengawasan ini merupakan suatu yang sungguh besar. Agar dapat
oleh para pelaksana sendiri, maka sesungguhnya hampir tidak dapat dihitung satu
demi satu atau hampir tidak dapat diketahui banyaknya petugas, pekerja, pegawai,
pengawasan perburuhan atau tenaga kerja yang diatur dalam UU No, 3 tahun 1951
5
Salindeho Jhon, Peranan Tindaklanjut Dalam Manajemen (Jakarta: SinarGrafika,
1989), hal: 47-49
17
aset perekonomian tersebut dapat berjalan dengan lancar, berkembnag menjadi
siapa yang salah, tetapi tujuan utama dari monitoring atau pengawasan adalah
memahami apa yang salah demi perbaikan dimasa yang akan datang. Setelah
dalam hal yang perlu. Maksud dan tujuannya adalah agar apa yang tercantum
situasinya
18
kebaikan dimasa yang akan datang, tetapi yang terpenting adalah agar pada phase
pembetulannya dan yang tidak kalah pentingnya adalah apa yang ditemukan
C. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah prestasi kerja, hasil kerja atau untuk kerja. Kinerja Sumber
Daya Manusia ( SDM ) merupakan istilah yang berasal dari kata Job performance
atau actual performance ( prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang ).
Kinerja karyawan ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil
kerja (uotput) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM pernyataan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
6
Ibid., hal: 84-85
19
Menurut penulis, kinerja adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas
kemampuan tugas yang telah dimiliki seseorang, dengan kinerja yang dihasilkan
tersedia
keterampilan kerja
20
d. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
berlandaskan oleh peraturan serta ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu tehknik dan
medik.
antara lain :
a. Faktor manusia
21
c. Faktor bakunya
kurang sempurna
melaksanakan pekerjaanya
dalam perusahaan
7
Yunus,Mahmud, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1987),
hal:79-81
22
h. Sebagai kriteria menentukan seleksi dan penempatan karyawan
karyawan
tugas8
aktif dalam menetapkan rencana, system, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.
kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan
pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,
keinginan stastus, dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang
dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam
produktivitas kerja yang baik, kalau moral kerja dan kedisiplinnya rendah. Mereka
8
Ibid.,hal”28-29
23
berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Karyawan yang kurang mampu, kuranng
cakap, dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak sesuai tanpa pada
waktunya.9
D. Pengertian Koperasi
kekeluargaan.10
kerjasama ini di adakan karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup. Sehingga
lahir pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap system liberalisme ekonomi, yang
pada waktu itu sekelompok kecil pemilik modal menguasai kehidupan rakyat11.
prinsip koperasi, terutama prinsip koperasi yang diterapkan oleh pelopor dan
sejumlah nilai, norma, dan tujuan, yang tidak harus ditemukan pada semua
koperasi.
9
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta:Bumi Aksara, 2006), hal:26
10
Sekretaris Negara Republik Indonesia, (Jakarta UU No 25, thn 1992), Bab I Pasal 1
11
Panji, Anoraga, Ninik Widiyanti,Manajemen Kopeasi, (Jakarta: Rineka Cipta,1999),
hal: 1
24
E. Tujuan Koperasi
nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi
koperasi sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan akan
juga bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan pemodal akan dapat lebih mudah
25
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
sokogurunya
12
. Sitio Arifin, Koperasi Teori dan Pratek (Jakarta: Erlangga, 2001)., hal : 15-20
26
BAB IV
kinerja, dimana Monitoring (Pengawasan) adalah merupakan salah satu hal yang
dapat mempengaruhi dalam menjalankan setiap dari pelaksanaan kerja yang telah
Kinerja adalah prestasi kerja, hasil kerja, atau unjuk kerja. Agar kualitas
pekerja atau karyawan memiliki prilaku unik yang bukan saja tidak saling
peduli terhadap isi-isu strategis di level atas jika tidak berkaitan dengan
1
Indryani oktavia, (Kepala Unit Akuntansi dan Umum),Wawancara 13 Juni 2009.
27
apa yang mereka kerjakan. Karyawan tersebut tidak mau tahu apakah
atasan pun sering tidak mau tahu, bagaimana keselamatan kerja para
berkaitan dengan bonus yang akan diterima. Dalam kerangka pikir inilah
bawahannya setiap jamnya dalam satu hari. Padahal telah ada kontrak
2
Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja (Jakarta: Erlangga, 2006)., hal 13-14
28
lembur dari proses kerja yang seharusnya dapat dilakukan dalam jam kerja
normalnya.
keliru dari karyawan, misalnya sekedar hadir, karyawan hanya tidur atau
program , dan adanya laporan yang tidak perlu oleh atasan (manajer).3
3
Ibid., hal 40-41
29
Neraca dalam sebuah perusahaan itu adalah laporan keuangan dari
dagangan dan membuat laporan aktivitas segala unit yang ada pada
Simpan Pinjam.
perusahaan bila terdapat masalah atau tidak seperti biasanya agar bisa
segera diatasi atau diambil tindakan memberi teguran baik lisan maupun
masing-masing
30
ketetapan pelaksanaan yang ditentukan, dengan rincian pelaksanaan antara
lain :
Bank Riau.
bulan.
c. Imbal jasa yang diterima koperasi sebesar 0,833% dari setiap nilai
pertahun.
2. Pelaksanaan Pembiayaan
terealisasikan.
31
3. Pelaksanaan Unit Jasa
yaitu :
Pusat, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Pasar Pusat dan unit
Syariah.
Pasar Pusat.
32
5. Pelaksanaan Unit Toko
transaksi penjualan. 4
yang dinamakan dengan Sisa hasil usaha ( SHU ). Adapun pengertian SHU adalak
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
biaya, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam bersangkutan. Sisa hasil usaha
juga juga dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang oleh masing-
Perlu diketahui bahwa penetapan besarnya pembagian kepada anggota dan jenis
4
Rostina Saleh (Pengawasan) Wawancara 13 Juni 2009
33
atas maka besarnya SHU yang dikelola oleh karyawan atau para anggota akan
hari, karena dengan adanya pengwasan maka pekerjaan akan terasa lebih
5
Sitio Arifin, Koperasi Teori dan Pratek (Jakarta: Airlangga,2001), hal:87-91
34
BAB V
A. Kesimpulan
karyawannya. Dan ini dapat terjadi jika pengawasan (monitoring) yang dilakukan
terhadap para karyawan berlangsung dengan baik, karena tidak semua karyawan
menjalani tugas dan tanggung jawabnya. Karena itu pulalah Koperasi Karyawan
agar rencana kerja yang telah di tetapkan dapat berjalan seperti yang diharapkan.
dengan baik. Pengecekan kas dilakukan setiap hari setelah tutup kas,
35
B. SARAN
lebih baik.
36
DAFTAR PUSTAKA
Grafika, 1989
1999
PENGESAHAN
Laporan akhir yang berujudul “ monitoring terhadap kinerja karyawan Pada
koperasi karyawan PT. Bank Riau Pekanbaru ”Yang ditulis oleh:
Hari : Kamis
Tanggal : 09 Juli 2009
Bertepatan : 16 Rajab 1429 H
Sehingga dapat diterima dan disahkan oleh Fakultas Syari’ah dan Ilmu
Hukum sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md ).
PANITIA PENGUJI
Ketua Sekertaris
Penguji I Penguji II