S1 Manajemen IV-F
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat, hidayat, serta karunia-Nya sehingga penyusunan
makalah yang berjudul Peramalan dan keputusan Manajemen Operasional. Adapun
penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasional.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era global yang penuh persaingan dan perubahan cepat, perusahaan harus
mampu memprediksi perubahan dan mengambil keputusan yang tepat dan relevan
dengan cepat pula. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang peramalan
dan keputusan manajemen operasional sangat penting untuk kesuksesan organisasi.
4
3. Untuk menganalisis pengaruh keputusan manajemen operasional
terhadap kinerja perusahaan.
4. Untuk memberikan pemahaman tentang proses pengambilan keputusan
manajemen operasional yang efektif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1 Ambarwati, R., & SE, M, Buku Ajar Manajemen Operasional Dan Implementasi Dalam Industri, (Siduarjo:
Umsida Press, 2020), hlm. 425.
2 Hikmat, M. T., & Primiana, I, Kajian pengambilan keputusan operasi dalam industri pengolahan besi baja
di Indonesia, Banking and Management Review Vol. 4 No. 2, 2015, hlm. 547.
6
Peramalan sendiri dapat menjadi dasar untuk suatu rencana jangka pendek
mengengah ataupun jangka panjang sebuah perusahaan. Dalam suatu peramalan
(forecasting) diperlukan seminim mungkin kesalahan (error) didalamnya. Supaya
bisa meminimalisir tingkat kesalahan tersebut maka akan lebih baik apabila
peramalan itu dilaksanakan dalam satuan angka atau kuantitatif.
Atas dasar logika, langkah dalam metode peramalan secara umum adalah
mengumpulkan data, menyeleksi dan memilih data, memilih model peramalan,
menggunakan model terpilih untuk melakukan peramalan, evaluasi hasil akhir.
3 Ibid.,
7
Menurut Sofyan Assauri (1984), berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan
menjadi dua metode, yaitu peramalan kualitatif dan kuantitatif. Peramalan yang atas
data kualitatif didasarkan pada pengamatan kejadian-kejadian pada masa
sebelumnya digabung dengan pemikiran dari penyusunnya. Adapun peramalan
yang didasarkan atas data kuantitatif diperoleh dari pengamatan nilai-nilai
sebelumnya. Hasil peramalan yang dibuat bergantung pada metode yang
digunakan, menggunakan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan
yang berbeda. Kedua metode peramalan tersebut, Sofyan Assauri (1984)
mengilustrasikannya pada gambar berikut ini.4
8
Keputusan manajemen operasional dapat berdampak signifikan pada kinerja
keseluruhan perusahaan. Keputusan yang tepat dalam hal produksi, persediaan, dan
distribusi dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebaliknya, keputusan yang kurang tepat atau
terlambat dapat menyebabkan peningkatan biaya, penurunan kualitas produk, atau
kehilangan pelanggan.
9
Maintenance (TPM), Toyota Production System (TPS), Lean
Manufacturing, Theory of Constraints (TOC), dan ISO 9001.
B. Keputusan terkait Manajemen Rantai Pasok
Keputusan terkait manajemen rantai pasok memerlukan pemahaman dan
kemampuan untuk mengorganisir aktivitas-aktivitas yang dilakukan para
pelaku yang ada di rantai pasok. Supply Chain atau Rantai pasok adalah
adalah serangkaian proses bisnis yang menghubungkan beberapa faktor
untuk peningkatan nilai tambah bahan baku/ produk dan
mendistribusikannya kepada konsumen.
C. Keputusan terkait Manajemen Persediaan
Persediaan seringkali tidak terhindarkan untuk membuat arus barang
menjadi lancar. Persediaan bisa dimiliki dalam bentuk raw material,
work-in-progress, maupun finished product. Seringkali persediaan
dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian baik dari sisi
pasokan, internal, maupun customer.
D. Keputusan terkait Manajemen Permintaan
Secara garis besar kegiatan dalam manajemen permintaan akan terkait
dengan bagian pemasaran. Kegiatan seperti peramalan permintaan,
pemilihan promosi, hingga mencari tahu pola dan karakteristik yang
menjadi keinginan customer adalah bagian dari kegiatan dalam
manajemen permintaan.
E. Keputusan terkait Perencanaan Kapasitas
Perencanaan yang baik terkait kapasitas yang dibutuhkan agar sesuai
dengan permintaan adalah bagian dari keputusan dalam manajemen
operasional. Kapasitas dalam hal ini bisa berupa ketersediaan mesin,
jumlah pekerja, ataupun area penyimpanan. Kapasitas yang berlebih
berpeluang membuat perusahaan mengalami kerugian dalam bentuk
fixed cost maupun variable cost. Sedangkan kapasitas yang kurang dapat
membuat perusahaan kehilangan peluang untuk memenuhi demand atau
opportunity cost.
10
F. Keputusan terkait Perencanaan Strategis, Taktikal, dan
Operasional
Berdasarkan jangka waktu pengambilan keputusan, pengambilan
keputusan dalam ranah manajemen operasional bisa dikategorikan dalam
jangka pendek, menengah, dan panjang. Keputusan jangka panjang
biasanya dikategorikan sebagai keputusan strategis, dimana keputusan
yang tergolong keputusan strategis akan memiliki efek dalam jangka
waktu yang panjang misalnya lebih dari 5 tahun kedepan. Keputusan
strategis akan membutuhkan biaya investasi awal yang tinggi, kemudian
keputusan ini juga akan mempengaruhi bagaimana keputusan taktikal
dan operasional dilakukan. Keputusan taktikal merupakan keputusan
jangka menengah dengan jangka waktu antara 1 sampai 12 bulan.
Keputusan terakhir adalah yang bersifat operasional yaitu keputusan
jangka pendek yang biasanya dilakukan pada keseharian di perusahaan.
G. Keputusan terkait Manajemen Proyek
Perusahaan kadang-kadang perlu melakukan pekerjaan yang dapat
dikategorikan menjadi sebuah proyek. Perusahaan jasa seringkali
mendefinisikan pekerjaannya dalam sebuah proyek misalkan proyek
konsultasi perusahaan A, proyek pembangunan infrastruktur di lokasi B,
dll. Namun, bukan berarti perusahaan penghasil barang tidak perlu
memiliki kemampuan manajemen proyek. Hal ini karena bisa jadi ada
pekerjaan yang bisa digolongkan sebagai proyek internal seperti: proyek
pengembangan produk baru dan proyek peningkatan performa
karyawan. Pada dasarnya proyek didefinisikan sebagai pekerjaan yang
sifatnya sementara dengan tiga elemen dasar yaitu memiliki scope /
batasan kerja, schedule / jadwal mulai dan berakhir, dan resource /
sumber daya yang dibutuhkan.
H. Keputusan terkait Produk atau Jasa
Menghasilkan produk yang sukses di pasaran tidak semudah mempunyai
ide yang dirasa baik dan mengimplementasikannya. Hal ini membuat
11
keputusan terkait pengembangan produk dan jasa merupakan
serangkaian proses yang kompleks.
I. Keputusan terkait Penggunaan Teknologi
Penggunaan teknologi yang tepat sangat berpengaruh terhadap performa
perusahaan. Dari sejarahnya, perusahaan yang mampu memanfaatkan
teknologi dengan baik akan memiliki peluang untuk menjadi perusahaan
yang memimpin di bidangnya. Trend penggunaan teknologi selalu
berkembang contohnya pada awal revolusi industri penggunaan mesin
uap adalah teknologi yang sangat canggih, tapi kini telah menjadi sangat
usang karena sudah mulai digunakannya robot untuk otomasi industri.
Pada awal revolusi informasi, penggunaan teknologi software berbasis
internet adalah suatu hal yang dianggap terdepan, namun saat ini
teknologi tersebut adalah hal lumrah yang sudah menjadi bagian dari
perusahaan.
J. Keputusan terkait Implementasi Lean pada Perusahaan
Filosofi utama dalam implementasi konsep lean / ramping pada
perusahaan adalah menghasilkan / memproduksi lebih dengan sumber
daya yang minimal. Dimana metode utamanya adalah melakukan
eliminasi terhadap segala hal yang dianggap sebagai waste. Waste dalam
hal ini adalah segala sesuatu baik itu berupa kegiatan, proses, maupun
barang yang tidak memberikan nilai tambah produk akhir yang
dihasilkan.5
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peramalan dan keputusan manajemen operasional merupakan dua aspek
yang tidak terpisahkan dalam menjalankan suatu organisasi atau perusahaan.
Peramalan membantu dalam meramalkan permintaan pasar dan kebutuhan bahan
baku, sementara keputusan manajemen operasional mengatur cara terbaik untuk
mengelola operasi sehari-hari agar mencapai efisiensi dan efektivitas yang optimal.
Dengan memahami konsep-konsep ini dan menerapkan metode peramalan yang
tepat serta mengambil keputusan yang cerdas, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja operasional dan mencapai keunggulan kompetitif.
3.2 Saran
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah, perusahaan perlu
terus memperbarui dan meningkatkan proses peramalan dan pengambilan
keputusan manajemen operasional mereka. Mereka juga harus terus
mengembangkan kemampuan analitis dan teknologi informasi untuk mendukung
proses ini. Selain itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan masukan
dari berbagai level organisasi dan melibatkan berbagai departemen dalam proses
pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah
yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, R., & SE, M. (2020). Buku Ajar Manajemen Operasional Dan
Implementasi Dalam Industri. Umsida Press, 1-947.
14