MAKALAH
oleh
1. Hanief Abdurrahman Shaleh ( NPM 220110521231 )
2. Rahma Alfi Nursyifa Putri ( NPM 220110521230 )
3. Salsa Fladia Gunawan ( NPM 220110521087 )
SUMEDANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
yang kami sajikan ini berjudul Teori Belajar Dan Pembelajaran.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar di SD. Adapun ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi
berbagai macam teori-teori belajar yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan
wawasan yang lebih luas tentang teori belajar dan pembelajara..
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
sangat kami harapkan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1..Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
1.2..Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3..Prosedur Pemecahan Masalah..................................................................................2
1.4..Sistematika Penulisan.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
2.1.Belajar dan Pembelajaran......................................................................................... 4
2.2.Teori-teori Belajar.....................................................................................................5
2.3.Pengaruh Teori Belajar Terhadap Metode dan Strategi Pembelajaran.....................7
2.4.Penerapan Teori Belajar Dalam Proses Pembelajaran..............................................9
2.5.Hambatan Dalam Penerapan Teori Belajar...............................................................12
2.6.Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Penerapan Teori Belajar...................... 13
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 14
3.1.Kesimpulan............................................................................................................... 14
3.2.Saran......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan aktivitas fundamental manusia yang berlangsung
sepanjang hayat. Melalui proses belajar, individu dapat mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk beradaptasi dan
berkembang dalam kehidupan. Namun, efektivitas proses belajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Di dunia pendidikan, keberhasilan pembelajaran menjadi aspek krusial.
Pendidik dituntut untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
menggunakan metode pengajaran yang tepat. Dalam hal ini, pemahaman terhadap
teori belajar menjadi landasan yang penting. Teori belajar memberikan kerangka
berpikir tentang bagaimana individu belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar, dan cara mengoptimalkan pencapaian hasil belajar.
Meskipun berbagai teori belajar telah dikembangkan, tantangan dalam dunia
pendidikan terkait proses belajar mengajar masih kerap ditemui. Beberapa
tantangan yang kerap ditemui pada saat proses belajar mengajar di antaranya yaitu
rendahnya motivasi belajar peserta didik, kesulitan peserta didik dalam
memahami materi pelajaran, metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan
tidak sesuai dengan gaya belajar peserta didik, dan kurangnya penguasaan teori
belajar oleh pendidik sehingga berdampak pada pemilihan metode dan strategi
pembelajaran yang kurang efektif.
Berdasarkan permasalahan tersebut, makalah ini disusun untuk mengkaji
berbagai teori belajar dan pembelajaran. Melalui pemahaman yang mendalam
terhadap teori belajar, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan
kualitas pembelajaran.
2
3. Perumusan Kesimpulan dan Rekomendasi
Merumuskan kesimpulan tentang teori belajar yang relevan dengan
proses pembelajaran dan pengaruhnya terhadap metode dan strategi
pembelajaran.
Merumuskan rekomendasi tentang cara menerapkan teori belajar dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Merumuskan rekomendasi tentang cara mengatasi hambatan dalam
penerapan teori belajar dalam proses pembelajaran.
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, prosedur
pemecahan masalah, dan sistematika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi daftar sumber referensi yang digunakan dalam penulisan
makalah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Belajar dan Pembelajaran
Guru sebagai unsur pendidik harus memahami bagaimana peserta didik
belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran. Hal ini penting
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. Untuk
memahami proses belajar, guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar.
Penguasaan ini membantu guru dalam menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh
dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
Pembelajaran sudah dikenal luas dalam masyarakat, terutama setelah
diundangkannya Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Secara teknis, pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan
sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial menghasilkan
proses belajar. Proses belajar ini bermuara pada berkembangnya potensi individu
sebagai peserta didik.
Dari pengertian tersebut, tampak bahwa antara belajar dan pembelajaran
memiliki keterkaitan substantif dan fungsional. Keterkaitan substantif terletak
pada simpul terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan
fungsional terletak pada tujuan pembelajaran, yaitu untuk menghasilkan belajar.
Dengan kata lain, belajar merupakan parameter pembelajaran.
4
Pembelajaran melibatkan interaksi antara guru dan siswa, serta antara siswa
dengan siswa lainnya.
5
2.2.2 Kognitivisme
Teori kognitivisme menekankan pada proses mental yang terjadi
selama belajar. Teori ini berpandangan bahwa individu secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan. Contoh penerapan teori ini yaitu dengan cara menggunakan peta
konsep untuk membantu siswa memahami hubungan antar konsep, serta
mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah.
2.2.3 Konstruktivisme
Teori konstruktivisme memandang belajar sebagai proses aktif di
mana individu membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia. Teori
ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan kolaborasi dalam proses
belajar. Contoh penerapan teori ini yaitu dengan cara memberikan tugas
proyek yang mengharuskan siswa untuk meneliti dan memecahkan masalah,
serta mendorong siswa untuk belajar bersama dalam kelompok.
2.2.4 Humanistik
Teori humanistik menekankan pentingnya pengalaman belajar yang
bermakna dan sesuai dengan kebutuhan individual peserta didik. Teori ini
berfokus pada pengembangan potensi diri dan aktualisasi diri individu.
Contoh penerapan teori ini yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memilih topik pembelajaran yang mereka minati, serta
memberikan umpan balik yang konstruktif dan positif kepada siswa.
2.2.5 Sibernetik
Teori sibernetik memandang belajar sebagai proses kontrol dan sistem
umpan balik. Teori ini menekankan pentingnya pengaturan diri dan
metakognisi dalam proses belajar. Contoh penerapan teori ini yaitu dengan
cara mendorong siswa untuk memantau kemajuan belajar mereka sendiri,
6
serta memberikan strategi belajar yang membantu siswa untuk mengatur
diri mereka sendiri.
10
5. Teori Sibernetik
Teori sibernetik melihat proses belajar sebagai sistem yang kompleks
dan saling terhubung. Guru yang menerapkan teori ini dapat menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, seperti
menggunakan internet, aplikasi pembelajaran, dan media sosial. TIK
membantu siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan
interaktif. Guru juga dapat memberikan umpan balik kepada siswa tentang
kemajuan belajarnya. Umpan balik ini membantu siswa untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga mereka dapat belajar lebih
efektif. Selain itu, guru dapat membantu siswa untuk belajar mandiri
dengan memberikan mereka sumber belajar yang mudah diakses dan
mendorong mereka untuk belajar dengan cara mereka sendiri.
6. Teori Revolusi Sosiokultural
Teori revolusi sosiokultural menekankan pada peran interaksi sosial
dalam proses belajar. Guru yang menerapkan teori ini dapat mendorong
siswa untuk belajar melalui interaksi sosial dengan memberikan
kesempatan kepada mereka untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas, belajar dalam kelompok, dan berdiskusi dengan satu sama lain.
Interaksi sosial ini membantu siswa untuk belajar dari satu sama lain,
mengembangkan keterampilan sosial mereka, dan membangun
pengetahuan bersama. Guru juga dapat memanfaatkan budaya dan konteks
sosial dalam pembelajaran dengan menggunakan materi pembelajaran
yang relevan dengan budaya siswa, melibatkan orang tua dan masyarakat
dalam proses belajar, dan menghubungkan pembelajaran dengan
kehidupan nyata.
7. Teori Kecerdasan Majemuk
Teori Kecerdasan Majemuk mengemukakan bahwa setiap individu
memiliki delapan jenis kecerdasan yang berbeda. Delapan kecerdasan
tersebut adalah linguistik, logika-matematika, visual-spasial, kinestetik-
jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik.
11
Penerapannya yaitu, guru dapat meminta siswa untuk membuat cerita
tentang pengalaman mereka selama liburan. Hal ini dapat membantu siswa
untuk mengembangkan kecerdasan linguistik mereka dan juga
meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis dan menceritakan kisah,
selain itu guru juga dapat memberikan latihan soal matematika tentang
pemecahan masalah. Hal ini dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kecerdasan logika-matematika mereka dan juga
meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah.
12
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
individual mereka.
4. Kurangnya Dukungan dari Pihak Sekolah atau Orang Tua
Kurangnya dukungan dari pihak sekolah atau orang tua dapat
menghambat upaya pendidik untuk menerapkan teori belajar baru.
Dukungan dari pihak sekolah dan orang tua dapat membantu pendidik
dalam menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan sumber daya
yang diperlukan untuk menerapkan teori belajar secara efektif.
5. Keengganan untuk Mengubah Kebiasaan Mengajar
Beberapa pendidik mungkin enggan untuk mengubah kebiasaan
mengajar mereka dan mencoba metode dan strategi baru. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rasa takut akan kegagalan,
kurangnya kepercayaan diri, atau kurangnya motivasi untuk berubah.
13
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa belajar dan pembelajaran adalah dua konsep yang
saling terkait tetapi berbeda. Belajar adalah proses perubahan perilaku yang relatif
permanen sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat, sedangkan
pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membantu siswa belajar.
Ada banyak teori belajar seperti teori behavioristik, teori kognitif, teori
humanistik, dan teori sosial. Teori-teori belajar ini memiliki pengaruh yang besar
terhadap metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru yang
memahami teori belajar akan lebih mudah memilih metode dan strategi
pembelajaran yang tepat untuk siswanya. Guru juga perlu memahami hambatan
dalam penerapan teori belajar dan mencari cara untuk mengatasinya.
Selain teori-teori belajar yang umum, terdapat beberapa teori lain yang perlu
dipertimbangkan, seperti teori konstruktivisme, teori sibernetik, teori revolusi
struktural, dan teori kecerdasan majemuk. Teori-teori ini memberikan perspektif
yang berbeda tentang bagaimana siswa belajar dan bagaimana cara membantu
mereka belajar dengan efektif.
Teori belajar memiliki banyak manfaat untuk membantu siswa mencapai
tujuan belajarnya secara efektif. Namun, terdapat beberapa hambatan dalam
penerapan teori belajar dalam proses pembelajaran, seperti kurangnya
pemahaman guru tentang teori belajar, keterbatasan sumber daya, sikap siswa,
dan kurangnya waktu.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, guru perlu mengikuti pelatihan
dan pengembangan profesional, sekolah perlu menyediakan sumber daya yang
memadai, guru perlu merancang metode dan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, dan guru perlu bekerja sama dengan
orang tua dan wali murid.
14
Dengan memahami teori belajar dan menerapkannya dalam proses
pembelajaran secara efektif, guru dapat membantu siswa mencapai potensi
belajarnya secara maksimal.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, berikut beberapa saran guna meningkatkan
pembelajaran:
1. Bagi Guru
a. Pelajari dan pahami berbagai teori belajar. Penguasaan teori akan
memperkaya metode dan strategi pengajaran yang dipilih.
b. Sesuaikan metode dengan teori dan karakteristik siswa. Pilih metode
yang sesuai dengan teori belajar yang ingin diterapkan serta perhatikan
gaya belajar dan kebutuhan siswa.
c. Lakukan evaluasi dan perbaikan. Monitor efektivitas metode
pembelajaran yang diterapkan dan lakukan penyesuaian jika perlu.
d. Manfaatkan teknologi pembelajaran. Gunakan teknologi untuk
membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
e. Bekerjasama dengan orang tua dan lingkungan sekitar. Libatkan orang
tua dan lingkungan sekitar dalam mendukung proses belajar siswa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N. (2022). Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Karanganyar.
Jurnal Pendidikan Matematika, 15(1), 1-10.
Arifin, M. (2023). Pengaruh Penerapan Teori Kognitif Piaget terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran IPA di SD Negeri 2 Sukoharjo. Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, 12(2), 187-194.
Asri, Y., & Fitriani, R. (2021). Penerapan Teori Humanistik Rogers dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di SMA Negeri 3 Surakarta. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
10(2), 213-220.
Budiasih, S., & Rahmawati, E. (2022). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Berbasis Teori Belajar Sosial Vygotsky untuk Meningkatkan Keterampilan
Berkomunikasi Siswa. Jurnal Pendidikan Inovatif, 14(1), 75-84.
Cahyani, D. (2023). Relevansi Teori Konstruktivisme Piaget dengan Pembelajaran
Abad ke-21. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 27(2), 245-252.
Dewi, S. (2022). Implementasi Teori Revolusi Struktural Piaget dalam Pembelajaran
Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 12(2), 121-128.
Eka, P. (2023). Penerapan Teori Kecerdasan Majemuk Gardner dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa. Jurnal Pendidikan
Bahasa Inggris, 10(1), 87-94.
Fitriani, A., & Lestari, D. (2021). Hambatan dan Solusi dalam Penerapan Teori
Belajar Behavioristik di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 8(2), 171-
178.
Haryanto, B. (2022). Manfaat dan Tantangan Penerapan Teori Belajar Humanistik
dalam Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 25(1), 56-63.
16