Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

OTOT MANUSIA
(Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar
Biologi SD)

Oleh
Puspita Sari
23129227

Dosen Pengampu :
Prof.Dr. Ir.Hj. Risda Amini,M.P.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Dengan berkat dan
rahmat-Nya, penulis berhasil menyelesaikan penyusunan Makalah Individu dengan judul “Otot
Manusia”. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah yang diampu
oleh Ibu Prof.Dr. Ir.Hj. Risda Amini,M.P. Proses penyusunannya tak lepas dari masukan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih atas bimbingannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam menerima segala kritik
saran yang membangun dari pembaca. Besar harapan penulis Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk akademisi pada khususnya.

Padang, 27 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3


BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Msalah ......................................................................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Otot ........................................................................................................................... 6
B. Terminologi Otot Pembentuk Tubuh Manusia ............................................................................ 6
1. Otot Bagian Kepala ................................................................................................................. 6
2. Otot Bagian Leher ................................................................................................................... 7
3. Otot Bagian Perut .................................................................................................................... 8
4. Otot tungkai atas ..................................................................................................................... 8
5. Otot tungkai bawah ................................................................................................................. 9
C. Jenis-jenis dan Struktur Otot ..................................................................................................... 10
D. Fungsi Oto................................................................................................................................. 12
E. Sifat – sifat Otot ........................................................................................................................ 12
F. Cara Kerja Otot ......................................................................................................................... 13
G. Kelainan-kelainan pada Otot ..................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut Ki
Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan
budi pekerti, pikiran, serta tubuh anak. Tujuan pendidikan mencakup pembentukan budi
pekerti yang halus, peningkatan kecerdasan otak peserta didik, dan kesehatan badan peserta
didik.. John Dewey melihat pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional. Selain itu, pendidikan juga diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, kreatif, cakap, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pendidikan mempengaruhi kinerja fisik dan fungsional otot. Contohnya, studi
penelitian menunjukkan hubungan antara power otot tungkai dan kekuatan otot lengan
terhadap ketepatan smash bulutangkis pada siswa ekstrakulikuler, hubungan kekuatan otot
perut dengan kemampuan heading dalam permainan sepak bola pada mahasiswa jurusan
pendidikan keolahragaan, dan hubungan daya ledak otot lengan dan kekuatan otot tungkai
bawah dengan kemampuan tolak peluru pada siswa SMK Negeri 3 Pariaman. Pendidikan
dapat memberikan ilmu dan prinsip yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja
otot dan mencegah gangguan otot. Pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan materi
otot manusia karena pemahaman tentang struktur dan fungsi otot manusia merupakan bagian
penting dalam pendidikan kesehatan dan ilmu biologi. Otot merupakan alat gerak aktif yang
menempel pada tulang, memungkinkan tubuh manusia untuk melakukan berbagai aktivitas.
Beberapa fungsi otot manusia meliputi: Membantu sistem pernafasan dengan melibatkan otot
diafragma, Berperan dalam sistem pencernaan, Membantu sistem pembuangan urin,
Membantu persalinan pada wanita, Menjaga stabilitas tubuh, Membentuk postur tubuh
manusia. Selain itu, pemahaman tentang jenis-jenis otot manusia seperti otot polos, otot lurik,
dan otot jantung juga penting dalam konteks pendidikan. Otot polos, misalnya, berkontraksi
pelan-pelan dan bekerja diluar kehendak, sedangkan otot jantung bekerja teratur dan tidak
cepat Lelah.
Dengan pemahaman yang baik tentang materi otot manusia, pendidikan dapat
memberikan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana tubuh manusia bergerak,
berfungsi, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini penting dalam memahami
kesehatan, aktivitas fisik, dan proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Msalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka hal yang ingin dibahas penulis adalah
Bagaimana sistem otott dalam tubuh manusia?

C. Tujuan Pembahasan
• Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Biologi SD
• Menjelaskan sistem otot manusia
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Otot
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Ini adalahsuatu sifat yang penting bagi organisme. Otot merupakan alat gerak
aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat
rangsangan.Proses vital di dalam tubuh (kontraksi jantung, kontraksi pembuluh
darah, bernapas,peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot
B. Terminologi Otot Pembentuk Tubuh Manusia
Terminologi ( Bahasa Latin : terminus ) atau peristilahan adalah ilmu tentang
istilah dan penggunaanya.
Menururt letaknya otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan sebagai berikut:
1. Otot bagian kepala
2. Otot bagian leher
3. Otot bagian perut
4. Otot bagian anggota gerak atas
5. Otot bagian anggota gerak bawah
1. Otot Bagian Kepala

Gambar 2.1 : Otot Bagian Kepala


https://images.app.goo.gl/s3FKg5JJ2HNLobsC9

1. Otot pundak kepala, yang dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu:


a. Muskulus frontalis, yang berfungsi mengerutkan dahidan menarik dahi mata
b. Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi menarik kulit kebelakang
2. Otot wajah , yang dibagi menjadi sub-sub sebagai berikut:
a. Otot mata dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus obliges okuli/ otot bola mata yang terdapat disekeliling mata yang berfungsi
memutar mata
c. Muskulus orbicularis okuli/ otot lingkar mata yang terdapat di sekeliling mata, yang
berfungsi sebagai penutup mata.
d. Muskulus levator palpebra superior, terdapat pada kelopak mata yang fungsinya menarik,
mengangkat kelopak mata keatas pada waktu membuka mata.
3. Otot mulut/ bibir dan pipi, yang terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/ otot sudut mulut, yang berfungsi
menarik sudut mulut kebawah.
b. Muskulus quadratus labii superior/ otot bibir atas yang mempunyai origo pinggir lekuk
mata menuju bibir atas dan hidung.
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu yang merupakan kelanjutan pada otot
leher. Fungsinya adalah menarik bibir kebawah atau membentuk mimik muka kebawah
d. Muskulus buksinator, yang memebentuk dinding sampai rongga mulut, fungsinya menahan
makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/ otot pipi, yang berfungsi untuk mengangkatdagu mulut keatas
waktu senyum.
4. Otot pengunyah, yang terbagia atas:
a. Muskulus maseter, yang berfungsi mengngkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
b. Muskulus temporalis, yang berfungsi menarik rahang bawah ketas dan kebelakang
c. Muskulus pterogoid internus dan eksternus, yang berfungsi menarik rahang bawah
kedepan.
5. Otot lidah, yang terbagi atas:
a. Muskulus genioglosus, yang berfungsi mendorong lidah kedepan
b. Muskulus stiloglosus, yang berfungsi menarik lidah keatas dan kebelakang

2. Otot Bagian Leher

Gambar 2.2 Otot Bagian leher


https://id.wikipedia.org/wiki/Otot_sternokleidomastoid
Otot bagian leher dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Muskulus platisma, trdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya
menekan mandibular, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleido mastoid, terdapat di samping kiri dan kanan leher yang berfungsi
menarik kepala kesamping kiri, kanan, dan memutar kepala.
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis, ketiganya terdapat
dibelakang leher dengan fungsi untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
3. Otot Bagian Perut

Gambae 2.3 : Otot Bagian Perut


https://www.physio-pedia.com/Abdominal_Muscles#/media/File:Trunk_muscles.jpeg
Otot ini terdiri atas:
1. Muskulus abdominalis internal (dinding perut)
2. Linea alba, yaitu garis tengah dinding perut
3. Muskulus abdominalis eksternal
4. Muskulus obliqus eksternus abdominis
5. Muskulus obliqus internus abdominis
6. Muskulus tranversus abdominis

4. Otot tungkai atas


Otot tungkai atas mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia
lata yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Otot abductor, yang terdiri dari:
a. Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b. Muskulus abduktor brevis sebelah tengah
c. Muskulus abductor longis sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya
menyelenggarakan abduksidari femur.
2. Muskulus eksentor ( qudriseps femoris)
Atau otot berkepala empat, yang terdiri dari:
a. Muskulus rektus femoralis
b. Muskulus vastus lateralis eksternal
c. Muskulus vastus medialis internal
d. Muskulus vastus intermedial
e. Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha yang terdiri dari :
Biseps femoris ( otot berkepala 2), yang fungsinya membengkokkanpaha dan meluruskan
tungkai bawah
Muskulus semi membranous (otot seperti selaput), yang fungsinya membengkokkan
tungkai bawah
Muskulus semi membranous (otot seperti urat), yang fungsinya membengkokkan urat
bawah serta memutar kedalam
Muskulus Sartorius (otot penjahit), yang fungsinya eksorotasi femur yang memutarkeluar
pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokan keluar.

5. Otot tungkai bawah

Gambar 2.4 : Otot tungkai bawah

Terdiri dari:
1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya mengangkat pinggir kaki
sebelah tengah dan membengkokan kaki
2. Muskulus eksensor talangos longus, yang fungsinya malurus kan jari telunjuk ketengahan
jari, jari manisdan kelingking kaki
3. Otot jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki
4. Urat arkiles (tendo arkhiles) yang fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan
membengkokan tungkai bawah lutut.
5. Otottulang betis belakang ( muskulus tibialis posterior), fungsinya dapat membengkokan
kaki di sendi tumit dan telapak kaki sebelah kedalam
6. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki ( muskulus ekstensor
falangus). (Setiadi.2007)
Bagian-bagian otot pembentuk tubuh manusia, antara lain:
a. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot.
b. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada.
c. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
1. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
2. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada
otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein
aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin
yang sedang bekerja.

C. Jenis-jenis dan Struktur Otot


Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung
dan otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat
adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-garis
atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos (Irianto Kus: 2004).
a. Jaringan Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-
seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polosmempunyai bentuk
sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot
polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar) sehingga
disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada
alat-alat tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh darah,
pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos
berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran
pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan
pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda amati pada Gambar 2.1.
Gambar 2.5. Otot Polos
b. Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling
gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau
serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot
volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat
tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya
melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah,
bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.

Gambar 2.6. Otot Lurik

c. Jaringan Otot Jantung


Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot
jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantungbekerja
di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur,
tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di
jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah
mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan
mikroskop.

Gambar 2.7. Otot Jantung

D. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi bila ada rangsangan yang berangkai. Bila rangsangan diberikan
pada otot sewaktu berkontraksi, maka kontraksi otot akan bertambah besar. Keadaan ini disebut
sumasi. Bila rangsangan diberikan terus menerus, maka kontraksi mendatar. Otot dikatakan
berfungsi bila otot tersebut menjadi pendek dan diameternya membesar.
Ditinjau dari fungsinya, maka otot-otot tersebut dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
a. Otot fleksor, untuk membengkokkan bagian tubuh.
b. Otot ekstensor, untuk merentangkan atau meluruskan.
c. Otot rotator, untuk memutar bagian tubuh.
d. Otot aduktor, untuk mendekatkan anggota badan ke sumbu badan.
e. Otot defresor, untuk menurunkan anggota badan.
f. Otot dilatator, untuk melebarkan.
g. Otot konstriktor, untuk menyempitkan anggota badan.
h. Otot sinergis, otot ini bekerjanya bersama-sama untuk satu arah yang sama.
i. Otot antagonis, otot ini bekerjanya berlawanan arah.
j. Otot lepator, untuk menaikkan anggota badan.
k. Otot supinasi, untuk memutar telapak tangan dan menerima.
l. Otot pronasi, untuk memutar telapak tangan tertelungkup.

E. Sifat – sifat Otot


Tulang adalah alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Otot tidak hanya
menggerakkan rangka, tetapi juga menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh. Misalnya
jantung, usus dan lambung. Kerja otot juga mengakibatkan membesar dan mengecilnya rongga
dada,tempat paru-paru berada.
Adapun sifat-sifat otot, antara lain:

a. Eksitabilitas, yaitu kemampuan untuk menerima dan memberikan tanggapan terhadap


stimulus (rangsangan).
b. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk memendek (berkontraksi)
c. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi.
d. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali padaukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi

F. Cara Kerja Otot


1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan
gerakan yang searah. Untuk menggerakan tulang dari satu
posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling
sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Contoh:
a) Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk
menelungkup.
b) Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak
tangan menengadah.
2) Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan
lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Macam otot antagonis:
a) Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
b) Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu
badan).
c) Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d) Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
G. Kelainan-kelainan pada Otot
Kelainan-kelainan otot, antara lain sebagai berikut:
1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena
kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis
pada otot anak-anak.
3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan
lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan
menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri
tetanus.
7. Keseleo, tertariknya tendon didaerah persendian dan jika terlalu keras bisa menyebabkan
putusnya otot.
8. Nyeri otot , aliran darah yang terhambat sehingga menyebabkan peredaran darah tidak
lancer. (Vander J. Arthur: 1986).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Otot menempel pada
tulang dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya. Otot mempunyai
kemampuan berkontraksi yang dapat menggerakkan tulang dengan mekanisme
tertentu sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang disebut alat gerak pasif.
Dilihat dari bentuk dan cara kerjanya jaringan otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
Otot Lurik (otot bergaris melintang), otot polos, dan otot jantung. Di dalam setiap sel
otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril. Otot dalam
tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Kontraksi sel otot terjadi
akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati yang lain, yang akan
memperpendek selnya. Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi: Otot sinergis
dan otot antagonis.
B. Saran
Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyajian bahan
maupun dalam segi penulisan. Kami meminta maaf kepada semua pihak apabila
dalam penulisan makalahini, masih ada kata yang salah atau apa saja yang
menyinggung perasaan pembaca. Oleh karena itu, kami selaku penulis akan
menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dengan tujuan agar
makalah ini bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4th ed. Mc Graw: Hill Internasional Editions.
Razak. Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia.
Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Gramedia:
Jakarta.
Setiawan, Aris. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Trans Info Media
Setiadi.2007.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta. Graham Ilmu
Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.
Wulangi. S Kartolo (2000). Prinsip-prinsip Fisiologi Manusia. DepDikBud: Bandung
(99+) MAKALAH SISTEM OTOT | Mufty Rahmene - Academia.edu
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132326894/pendidikan/Bahan+ajar+materi+otot.pdf
https://tirto.id/materi-sistem-gerak-pada-manusia-otot-tulang-sendi-contoh-soal-gbU1
https://www.gramedia.com/literasi/jenis-otot-manusia/
https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli-lengkap-
beserta-tujuan-dan-manfaatnya-kln.html
https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/831408168/hubungan-kekuatan-otot-perut-
dengan-kemampuan-heading-dalam-permainan-sepak-bola-pada-mahasiswa-
jurusan-pendidikan-keolahragaan.html
http://jpdo.ppj.unp.ac.id/index.php/jpdo/article/view/229
https://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-ahli
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pendidikan-menurut-para-ahli/
https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/21/120000969/7-definisi-pendidikan-
menurut-para-ahli
https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli-lengkap-
beserta-tujuan-dan-manfaatnya-kln.html
https://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/5/pengertian-pendidikan-menurut-ahli
\https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6938190/6-pengertian-pendidikan-menurut-ahli-
ada-ki-hajar-dewantara-john-dewey

Anda mungkin juga menyukai