Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“FUNGSI DAN TUJUAN PASAR UANG”


Dosen pengampu :
Ibu S Purnamasari, SH., S,SOS, I,MSI

Disusun oleh :
Yulia Norhikmah
NPM : 2105020016

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS STUDI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala berkah,
taufiq dan bimbingannya untuk meyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Fungsi dan Tujuan Pasar Uang”. Shalawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW tercinta yang memimpin kita dari jaman kegelapan
hingga terang.
Saya berharap makalah ini dapat membantu pembaca memahami dan
mempelajari lebih lanjut tentang fungsi dan tujuan pasar uang. Sebagai penulis
saya memahami bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karna itu, sebagai penulis saya mengharapkan dan
menerima segala bentuk saran dan kritik dari para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1..................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
A. Pengertian Pasar Uang.......................................................................................
B. Fungsi Pasar Uang.............................................................................................
C. Tujuan Pasar Uang ............................................................................................
BAB III................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana
jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang
membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan
yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun
dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai
satu tahun, yang dapat diperjualbelikan di dalam pasar uang. Pasar uang adalah
mekanisme pasar yang memungkinkan seseorang melakukan perdagangan
melalui bank atau lembaga sekuritas non bank. Pasar uang juga didefinisikan
sebagai tempat dimana suatu pihak atau orang dapat meminjam uang dengan
bunga untuk pembayaran atau hadiah yang ditawarkan kepada pemberi
pinjaman. Transaksi yang dilakukan di pasar uang sendiri dapat dilakukan
secara mandiri atau melalui penghubung orang ketiga atau perantara. Transaksi
reksa dana di pasar uang juga biasanya berjangka pendek, dari satu hari hingga
maksimal satu tahun.
Sesuai dengan namanya, pasar uang (money market) adalah keseluruhan
permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut
pasar kredit jangka pendek. Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam system
perokonomian adalah banyaknya perusahaan atau individu yang mengalami
arus kas yang tidak sesuai antara inflow dan outflow.untuk mengatasi masalah
itu,maka perusahaan tersebut sementara dapat memasuki pasar uang sebagai
peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang memiliki
surplus (kelebihan) dana.
Sistem perekonomian merupakan suatu aktivitas perusahaan atau individu
yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows
sehingga pasar uang dibutuhkan. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan
dari klien pada periode tertentu dan pada waktu berbeda sehingga perusahaan
harus mengeluarkan biaya operasional. Dalam mengatasi masalah keuangan
perusahaan khususnya saat kas mengalami defisit, maka perusahaan untuk
sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjam kepada lembaga
keuangan atau pihak lain yang memiliki surplus dana.
Demikian pula sebaliknya saat perusahaan mengalami surplus dana ma ka
perusahaan menjadi akan jadi kreditor dalam pasar uang dengan harapan akan
memperoleh pendapatan tambahan daripada dana tidak terpakai (idle). Pasar
uang sebagai tempat pertemuan nyata yang mana pemilik dana jangka pendek
dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkan baik secara
langsung ataupun melalui perantara.
Pasar uang merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non keuangan
dan perusahaan lain dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek meskipun
dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditas, valuta
asing yang digunakan membayar kegiatan ekspor, impor dan hutang luar negeri.
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana atau surat-surat
berharga yang memiliki.

B. Rumusan Masalah

1. Ap aitu pasar uang ?


2. Apa fungsi dari pasar uang ?
3. Apa tujuan dari pasar uang ?
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Modal
Pasar uang adalah mekanisme pasar yang memungkinkan seseorang
melakukan perdagangan melalui bank atau lembaga sekuritas non bank. Pasar
uang juga didefinisikan sebagai tempat dimana suatu pihak atau orang dapat
meminjam uang dengan bunga untuk pembayaran atau hadiah yang ditawarkan
kepada pemberi pinjaman. Transaksi yang dilakukan di pasar uang sendiri dapat
dilakukan secara mandiri atau melalui penghubung orang ketiga atau perantara.
Transaksi reksa dana di pasar uang juga biasanya berjangka pendek, dari satu
hari hingga maksimal satu tahun.
Pasar uang adalah bagian dari sistem keuangan yang berkaitan dengan
perdagangan, pinjam meminjam atau pembiayaan jangka pendek sampai dengan
1 (satu) tahun dalam rupiah dan valuta asing dan berperan dalam transmisi
kebijakan moneter, pencapaian, pembiayaan, stabilitas sistem, dan kelancaran
sistem pembayaran. Untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
Bank Indonesia mengendalikan rupiah dan valuta asing melalui pasar uang.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas kebijakan moneter, pengendalian
makroprudensial, sistem pembayaran, dan nilai tukar rupiah yang dilaksanakan
oleh Bank Indonesia, perlu dilakukan pendalaman pasar keuangan untuk
mewujudkan pasar uang domestik yang efisien, likuid, dan dalam. Pasar uang
yang efisien, likuid, dan dalam tidak hanya mendukung efektivitas kebijakan
moneter, pengawasan makroprudensial, sistem pembayaran, dan pengelolaan
rupiah, tetapi juga dapat memberikan fleksibilitas bagi pelaku pasar dalam
pengelolaan dana terkait pembiayaan, investasi, dan ekonomi. aktivitas, serta
lain-lain. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus mempercepat pendalaman
pasar uang melalui pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan berbagai
transaksi dan instrumen pasar uang.
Dalam pelaksanaan pengaturan pasar uang, juga diperhatikan peraturan
perundang-undangan tentang perbendaharaan negara, yang terkait dengan
penggunaan surat berharga negara sebagai instrumen keuangan, mis. dalam
operasi moneter dilakukan melalui perjanjian repo (repo). Tujuan pengaturan
pasar uang adalah untuk memberikan landasan hukum agar dapat menjadi
pedoman dan memberikan kepastian hukum kepada pelaku pasar dalam
melakukan transaksi di pasar uang. Menurut sumber dari ahli pasar uang atau
biasa disebut money market adalah tempat pertemuan abstrak di mana pemilik
dana jangka pendek dapat menawarkannya baik secara langsung maupun
melalui perantara kepada calon orang miskin. Menurut Bi.go.id, pasar uang
adalah bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan perdagangan,
peminjaman atau kegiatan keuangan jangka pendek hingga satu tahun dalam
rupiah dan mata uang asing yang mempengaruhi pengiriman uang. mencapai
stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem pembayaran.
Instrumen pasar uang dapat dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat dan
dengan biaya yang relatif rendah. Selain itu, transaksi pasar uang disertai
dengan risiko harga yang rendah karena jangka waktu yang pendek. Pasar uang
memiliki tempat sentral dalam sistem keuangan modern. Pasar uang diharapkan
mampu mendukung iklim keuangan yang efisien sebagai sumber pendanaan.
Pasar uang juga berperan penting dalam keberlangsungan kebijakan moneter,
stabilitas perekonomian negara dan kelancaran peredaran rupiah.
Adapun ciri-ciri pasar uang sebagai berikut :
 Pasar uang tidak berhubungan dengan suatu tempat : Ciri pertama pasar
uang adalah tidak bersifat fisik, tempat atau tempat bertemunya penjual,
perantara dan penjual, pembeli potensial. Inilah sebabnya mengapa pasar
uang sering disebut sebagai tempat abstrak. Hal ini karena, pasar uang
diperdagangkan over the counter (OTC). Dengan kata lain, jual beli
terjadi di meja atau ruangan masing-masing aktor.
 Tidak terorganisir : Manajemen pasar uang dilemahkan oleh kurangnya
ruang operasi khusus dan badan pengatur langsung. Namun,
keberlangsungan pasar keuangan tetap dikendalikan dan dilindungi oleh
undang-undang yang berasal dari bank sentral masing-masing negara. Di
Indonesia sendiri, sebagai bank sentral negara, Bank Indonesia
merupakan otoritas tertinggi di pasar uang.
 Instrumen jangka pendek : Karakteristik lain dari pasar uang adalah
bahwa mereka berjangka pendek dari semalam sampai satu tahun.
Akibatnya, instrumen yang diperdagangkan di pasar uang bersifat jangka
pendek dan memiliki likuiditas primer.
 Pasar uang untuk tujuan janngka pendek : Melalui pasar uang, pencari
modal membutuhkan dana yang dapat segera dibayarkan atau digunakan
karena bertujuan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek.
 Hasil yang rendah dan risiko pasar uang : Setiap investasi memiliki sifat
alamiah yang paralel, yaitu tingkat risiko (risiko) seimbang dengan nilai
manfaat (pendapatan). Pasar uang memiliki risiko harga yang rendah dan
biaya yang rendah karena jangka waktu pembiayaan yang pendek.

B. Fungsi Pasar Uang

Berikut fungsi-fungsi pasar uang ;


 Sebagai sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga
keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi
kebutuhan dana jangka pendeknyanya maupun dalam rangka
melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.

 Sebagai sarana pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa


moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka, karena di
Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral
Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai
instrumennya.

 Dalam hal fungsi informasi, pasar uang dapat memberikan


informasi bagi perusahaan, pemerintah, perorangan, sector luar
negeri, dan peserta pasar uang lainnya mengenai kondisi moneter,
preferensi, dan tingkah laku peserta pasar uang, pengaruh
kebijakan moneter dalam dan luar negri.

 Sebagai sumber pembiayaan : Pasar uang adalah alat yang


mempertemukan pemilik modal dan peminjam modal. Bagi para
pencari modal, dana atau aset yang dimiliki investor dapat
digunakan untuk membiayai modal kerja atau ekspansi usaha. Oleh
karena itu, pasar uang merupakan salah satu sumber pembiayaan
yang dapat dimanfaatkan oleh para pencari modal. Hal ini juga
sejalan dengan harapan Bank Indonesia agar pasar uang Indonesia
dapat menjadi alternatif sumber pendanaan. Transaksi pasar uang
mencakup dua jenis pembiayaan jangka pendek; pembiayaan
spontan dan pembiayaan yang membutuhkan negosiasi.
Pembiayaan yang diprakarsai sendiri adalah jenis pembiayaan yang
terjadi ketika keadaan berubah dalam kegiatan ekonomi.
Pembiayaan yang dapat dinegosiasikan adalah pembiayaan yang
memerlukan diskusi dan kesepakatan formal selama proses
berlangsung.
 Sebagai instrument investasi : Pemilik modal dapat mengarahkan
dananya kepasar uang sehingga uang dapat beredar di masa depan
dan bahkan memperoleh keuntungan.

 Sebagai partisifasi masyarakat : Jika ada pasar uang, masyarakat


dapat menginvestasikan surplusnya dengan menjual surat berharga
jangka pendek. Pemerintah menerbitkan surat berharga jangka
pendek ini untuk mendapatkan tambahan modal guna mendukung
pembangunan negara. Hal ini juga merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk melibatkan masyarakat sebagai investor dalam
pembangunan negara.

 Menjaga stabilitas ekonomi : Salah satu tujuan jangka pendek yang


paling penting dari para pencari modal adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan pembiayaan yang cepat. Ini dapat berlaku untuk
perusahaan dan individu. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi,
maka usaha tersebut dapat mengalami kehilangan pendapatan
bahkan kebangkrutan. Pengangguran tidak bisa dihindari dan
berdampak pada defisit pertumbuhan ekonomi.

 Menjaga pemrakarsa dan perantara : Pasar uang mempertemukan


mereka yang memiliki kelebihan uang (investor atau pemilik
modal) dan mereka yang membutuhkan uang (peminjam atau
pemohon modal). Dengan ini, pasar uang bertindak sebagai
perantara yang menghubungkan distribusi aset dari pemilik modal
ke peminjam modal.

Adapun pandangan islam terhadap fungsi pasar uang :


 Islam memandang uang hanyalah sebagai alat tukar, bukan
komoditas atau barang dagangan. Oleh karena itu, motif
permintaan akan uang adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi
(money demand for transaction), bukan untuk spekulasi. Islam
tidak mengenal spekulasi (money demand for speculation). Karena
pada hakikatnya uang adalah milik Allah SWT yang diamanahkan
kepada kita untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan
masyarakat. Dalam pandangan Islam uang adalah flow concept,
karenanya harus selalu berputar dalam perekonomia akan semakin
tinggi pendapatan masyarakat dan akan semakin baik
perekonomian. Sebagai alat tukar, uang akan membuat kegiatan
ekonomi semakin mudah dan efisien karena para pelaku ekonomi
dapat melakukan transaksi kapan, di mana, dan dengan siapa saja.

 Uang sebagai media Penyimpanan Nilai (Store of Value). Yang


dimaksud dengan uang sebagai penyimpan nilai misalnya
seseorang yang memiliki uang, tidak wajib baginya untuk
membelanjakan semua uang yang ia miliki pada saat itu juga.
Tetapi adakalanya ia mengakhirkan dan menyimpan uang tersebut
untuk kebutuhankebutuhan mendatang. Agar terwujudnya uang
pada fungsi ini, para ahli ekonomi mensyaratkan terjaganya
kestabilan nilai atau daya beli pada masa mendatang. Jika hal itu
tidak terjadi, maka membelanjakan uang dalam bentuk barang pada
masa sekarang bisa jadi lebih baik dari pada menyimpannya dalam
bentuk uang.

 Uang sebagai Standar Pembayaran Tertunda (Standard of Deferred


Payment). Transaksi-transaksi barang dan jasa seringkali dilakukan
dengan pembayaran tertunda (kredit). Misalnya: Agus menjual jas
di pasar, lalu datanglah seorang pembeli. Tetapi pembeli tersebut
tidak membawa uang cukup. Maka, Agus menjualnya dengan
sistem kredit (taqsid). Fungsi ini dapat dilakukan dengan baik jika
nilai uang stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila uang yang
dibelanjakan memperoleh barang yang jumlah dan mutunya sama
setiap sata. Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi, maka fungsi
uang sebagai alat penundaan pembayaran tidak dapat terlaksana
dengan sempurna. Contoh lainnya adalah pegawai yang mendapat
gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu
seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di
masa depan.
C. Tujuan Pasar Uang

 Menyediakan likuiditas : Salah satu tujuan pasar uang adalah


menyediakan likuiditas bagi para investor yang ingin menginvestasikan
dananya dalam jangka pendek. Dalam pasar uang, terdapat banyak
instrumen keuangan yang likuid, sehingga para investor dapat dengan
mudah menjual atau membeli instrumen tersebut kapan saja tanpa
mengalami kesulitan.
 Menyediakan sumber pendanaan : Pasar uang juga berfungsi sebagai
sumber pendanaan bagi perusahaan, pemerintah, dan lembaga keuangan
lainnya. Perusahaan dan pemerintah dapat mengeluarkan surat berharga
atau obligasi untuk memperoleh dana dari pasar uang. Sementara itu,
lembaga keuangan seperti bank dapat menempatkan dana dari
nasabahnya dalam instrumen keuangan pasar uang.
 Menjaga stabilitas keuangan : Pasar uang juga berperan dalam menjaga
stabilitas keuangan suatu negara. Dalam pasar uang, terdapat banyak
lembaga yang berperan sebagai pengawas, seperti bank sentral dan
otoritas pengawas pasar modal. Mereka bertugas untuk memastikan
bahwa pasar uang berjalan dengan sehat dan tidak terjadi praktik-praktik
ilegal yang merugikan para investor.
 Menentukan tingkat suku bunga : Tingkat suku bunga dalam pasar uang
sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Tingkat suku bunga yang
tinggi dapat menekan permintaan kredit dan meningkatkan tabungan,
sedangkan tingkat suku bunga yang rendah dapat meningkatkan
permintaan kredit dan mengurangi tabungan. Bank sentral dan lembaga
keuangan lainnya dapat menggunakan instrumen keuangan pasar uang
untuk mempengaruhi tingkat suku bunga. Kesimpulannya, pasar uang
memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar
uang berfungsi untuk mempertemukan antara pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dalam jangka
pendek, serta memiliki beberapa tujuan utama seperti menyediakan
likuiditas, sumber pendanaan, menjaga stabilitas keuangan, dan
menentukan tingkat suku bunga.
Landasan Hukum Pasar Uang dalam Islam
Berikut adalah dalil yang digunakan oleh Dewan Syariah Nasional dalam
menetapkan fatwa tentang pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah :
a. QS. Al-Maidah (5) : “Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad
itu…”
b. QS. Al-Baqarah (2) : 275 “Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”
c. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari „Amr bin „Auf Kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat mengharamkan yang halal
atau menghalalkan yang haram”
d.Hadis Nabi riwayatMuslim, Tirmidzi, an-nasa‟I, Abu Daud, dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah “rasulullah SAW melarang jual beli yang mengandung
gharar”
e.Hadis Nabi riwayatIbnu Majah dari “Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari
ibnu „Abbas dan riwayat Imam Malik dari Yahya “Tidak boleh membahayakan
orang lain dan menolak bahaya dengan bahaya”
f.Kaidah Fikih “Pada dasarnya segala sesuatu dalam muamalah boleh dilakukan
sampe ada dalil yang mengharamkannya” “segala mudharat (bahaya) harus
dihindarkan sedapat mungkin” “Segala mudharat (bahaya) harus dihilangkan”

Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Pasar Uang Berdasarkan Prinsip


syariah
Latar belakang dikeluarkannya fatwa Dewan Syariah Nasional No:
37/DSNMUI/X/2002, tentang pasar uang antarbank berdasar prinsip syariah
adalah atas pertimbangan sebagai berikut ;
1. Bahwa bank syariah dapat mengalami kekurangan likuiditas disebabkan
oleh perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana
atau kelebihan likuiditas yang dapat terjadi karena dana yang terhimpun
belum dapat disalurkan kepada pihak yang memerlukan.
2. Bahwa dalam rangka peningkatan efisiensi pengelolaan dana, bank yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah memerlukan
adanya pasar uang antar bank.
3. Bahwa untuk memenuhi keperluan itu, maka dipandang perlu penetapan
fatwa tentang pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah.

Diantara keputusan fatwa Dewan Syariah Nasional No:


37/DSN-MUI/X/2002, tentang pasar uang antarbank berdasar prinsip
syariah adalah sebagai berikut:

Pertama : Ketentuan Umum


1. Pasar uang antarbank yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu
pasar uang antarbanak yang berdasarkan bunga.
2. Pasar uang antarbank yang dibenarkan menurut syariah yaitu pasar
uang antarbank yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan
transaksi keuangan jangka pendek antarpeserta pasar berdasarkan
prinsip-prinsip syariah.
4. Peserta pasar uang sebagaimana tersebut dalam butir 3 adalah:
a. bank syariah sebagai pemilik atau penerima dana.
b. bank konvensional hanya sabagai pemilik dana.
Kedua : Ketentuan Khusus
1. Akad yang dapat digunakan dalam pasar uang antarbank berdasarkan
prinsip syariah adalah: mudharabah (muqadharah)/Qiradh; musyarakah;
qard; wadi'ah; al-Sharaf.
2. Pemindahan kepemilikan instrumen pasar uang (sebagaimana tersebut
dalam butir 1) menggunakan akad-akad syariah yang digunakan dan
hanya boleh dipindahtangankan sekali.

Adapun implikasi dari adanya fatwa Dewan Syariah Nasional No:37 adalah,
bahwa karena dalam pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah tidak
dibenarkan mengunakan bunga, maka bisa diganti dengan menggunakan
alternatif akad-akad lain seperti:

Pertama: Mudharabah, yaitu akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (malik,shahib al-maal) menyediakan seluruh modal,
sedang pihak kedua („amil, mudharib, nasabah) bertindak selaku pengelola, dan
keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak.
Kedua: Musyarakah, yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak menberikan kontribusi
dana(modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.

Ketiga: al-Qardh, yaitu suatu aqad pembiayaan kepada nasabah tertentu dengan
ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada
lembaga keuangan syariah pada waktu yang telah disepakati oleh lembaga
keuangan syariah dan nasaba.

Keempat: Wadiah (titipan uang, barang dan surat-surat berharga), yaitu akad
seseorang kepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaganya
secara layak (sebagaimana halnya kebiasaan).Kelima: al-Sharf (jual beli valuta
asing).

Perbedaan Pasar Uang Konvensional dan Pasar Uang Syariah :

Pada dasarnya pasar uang syariah dan pasar uang konvensional memeiliki
beberapa fungsi yang sama, diantaranya sebagai pengatur likuiditas. Jika bank
memiliki kelebihan likuiditas, bank dapat menggunakan instrument pasar uang
untuk menginvestasikan dananya dan apabila kekurangan likuiditas, ia dapat
menerbitkan instrument yang dapat dijual untuk mendapatkan dana tunai.
Namun ada perbedaan mendasar antara pasar uang konvensional dengan pasar
uang syariah yaitu :

Pertama: Pada mekanisme penerbitan. Pada pasar konvensional, instrument


yang diterbitkan berupa instrument yang dijual dengan diskon dan didasarkan
pada perhitungan bunga. Sedangkan pasar uang syariah lebih kompleks dan
mendekati pada mekanisme pasar modal, yaitu mengandung investasi,
kerjasama dan lainnya yaitu mudhorobah, musyarakah, qard dan wadiah. Tapi
berbeda dengan pasar modal yang menjual surat-surat berharga dengan jangka
panjang, pasar uang syariah hanya bergelut disektor pendanaan dengan uang
dalam jangka waktu pendek atau kurang dari satu tahun.

Pasar uang antar bank yang dibenarkan adalah yang tidak menggunakan bunga
dan akad-akad yang dianjurkan adalah mudhorobah, musyarakah, qardh, wadiah
maupun sharf, dan kepemilikan atas instrument pasar hanya dapat
dipindahtangankan satu kali saja. Namun dalam realitanya dalam akad-akad
yang sering digunakan adalah mudharobah dan wadiah saja. Sementara itu
akad-akad seperti gardh dan sharf jarang digunakan. Hal ini terjadi karena pada
instrument bank syariah yang disediakan dalam pasar uang ini berupa IMA
(Sertifikat Investasi Antar Bank), SPBU ( Surat Berharga Pasar Uang)
Mudharabah, dan SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia).

Kedua: Sifat Instrument, sifat instrument pasar uang konvensional yaitu surat
berharga yang mewakili uang dimana unit yang satu memiliki kewajiban pada
unit lain. Sedangkan instrument keuangan syariah harus didukung oleh aktiva,
proyek aktiva dan transaksi jual beli yang melatar belakanginya.

Peserta Pasar Uang

Bank : Bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan berbagai layanan,


seperti menyimpan uang, memberikan pinjaman, dan melakukan transaksi
keuangan untuk nasabahnya. Bank juga berperan sebagai perantara dalam
aktivitas ekonomi dengan memberikan kemudahan dalam perpindahan uang dan
penyediaan berbagai produk keuangan.

Yayasan : Yayasan adalah badan hukum nirlaba yang didirikan oleh satu atau
lebih pihak dengan tujuan sosial, pendidikan, keagamaan, atau kemanusiaan.
Yayasan dapat melakukan kegiatan amal, pengembangan masyarakat, dan
penyelenggaraan program-program untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Perusahaan Asuransi : Perusahaan asuransi adalah entitas bisnis yang


menyediakan layanan asuransi dengan menerima pembayaran premi dari
nasabah untuk memberikan perlindungan finansial atas risiko tertentu. Asuransi
melibatkan perjanjian di mana perusahaan asuransi bersedia membayar ganti
rugi atau memberikan manfaat tertentu kepada nasabah jika terjadi kejadian
yang dijamin dalam polis asuransi. Tujuan utama perusahaan asuransi adalah
melindungi nasabahnya dari kerugian finansial yang mungkin timbul akibat
risiko tertentu.

Pedagang Valas : Pedagang valas, atau yang sering disebut trader forex, adalah
individu atau entitas yang terlibat dalam perdagangan valuta asing (forex).
Tugas utama mereka adalah membeli atau menjual mata uang asing dengan
tujuan memperoleh keuntungan dari perubahan nilai tukar. Trader forex dapat
beroperasi secara mandiri atau bekerja untuk institusi keuangan. Aktivitas
perdagangan valas melibatkan analisis pasar, pengambilan keputusan cepat, dan
manajemen risiko untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perusahaan Perbankan : Perusahaan perbankan adalah entitas bisnis yang
berfokus pada kegiatan keuangan dan perbankan. Mereka menyediakan
berbagai layanan finansial kepada masyarakat dan bisnis, termasuk penerimaan
simpanan, pemberian pinjaman, pemrosesan pembayaran, manajemen investasi,
dan layanan lainnya. Perusahaan perbankan berperan sebagai perantara dalam
sistem keuangan, memfasilitasi aliran uang dan memberikan solusi keuangan
kepada nasabah. Selain itu, mereka tunduk pada regulasi yang ketat untuk
memastikan keamanan dan stabilitas sektor keuangan.

Dana Pensiun : Dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan selama masa kerja
seseorang untuk digunakan sebagai sumber penghasilan pada masa pensiun.
Tujuan utamanya adalah memberikan keamanan finansial setelah seseorang
pensiun dari pekerjaannya.

Lembaga Pemerintah : Lembaga pemerintah adalah entitas atau organisasi yang


dibentuk oleh pemerintah untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Lembaga
pemerintah bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan dan program-
program yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

Lembaga Keuangan : Lembaga keuangan merujuk pada institusi-institusi yang


beroperasi di sektor keuangan dan menyediakan berbagai layanan keuangan. Ini
melibatkan penghimpunan, penyaluran, dan manajemen dana. Contoh lembaga
keuangan termasuk bank, perusahaan asuransi, pasar modal, dan lembaga
keuangan non-bank lainnya yang memfasilitasi aktivitas keuangan dan
investasi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian dan telaah fatwa tersebut di atas maka dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa pasar uang dengan prinsip syariah merupakan kegiatan
transaksi keuangan (tanpa bunga) dalam waktu jangka pendek yang dilakukan
oleh peserta pasar uang atau pelaku pasar uang. Karena pembelian surat-surat
berharga hanya berjangka pendek, maka transaksinya dilakukan atas dasar
kepercayaan semata.
Pasar uang adalah suatu tempat pertem uan abstrak dimana para pemilik
dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang
membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan
yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun
dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai
satu tahun, yang dapat diperjualbelikan di dalam pasar uang.
Pasar uang yang dibolehkan hanya pasar uang yang tidak menggunakan
sistem bunga, hal ini untuk menghindari dari riba nasi‟ah karena kerugian
(bahaya) dari bunga itu lebih besar daripada keuntungan (mashlahah) nya.
Selain itu karena dalam Islam melarang adanya jual-beli uang sebagai komoditi
atau spekulasi. Pada dasarnya pasar uang syariah dan pasar uang konvensional
memeiliki beberapa fungsi yang sama, diantaranya sebagai pengatur likuiditas.
Jika bank memiliki kelebihan likuiditas, bank dapat menggunakan instrument
pasar uang untuk menginvestasikan dananya dan apabila kekurangan likuiditas
ia dapat menerbitkan instrument yang dapat dijual untuk mendapatkan dana
tunai.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pasar-uang-pengertian-fungsitujuan-serta-instrumen-
dan-j

Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time
Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

Amir Machmud, Rukmana, Bank Syariah Teori, Kebijaksanaan, dan Studi Empiris di Indonesia, , h.

Andri Sumitro, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana Prenamedia Grouf, 2014), h.
221 22 Amir Machmud, Rukmana, Bank Syariah Teori, Kebijaksanaan, dan Studi Empiris di Indonesia,

Amir Machmud, Rukmana, Bank Syariah Teori, Kebijaksanaan, dan Studi Empiris di Indonesia,
(Erlangga, 2010), h. 32

Ahmad Hasan Mata Uang Islami ( Ed. I ; Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 ) h. 21

Anda mungkin juga menyukai