Anda di halaman 1dari 33

BIMTEK

PERDIRJEN KEKAYAAN NEGARA


NOMOR PER-12/KN/2012
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN BARANG BERGERAK
 Ruang lingkup Peraturan Direktur Jenderal ini meliputi Penilaian Barang Bergerak
yang termasuk Barang Milik Negara dan selain Barang Milik Negara berupa
peralatan dan mesin yang dilakukan dalam rangka, antara lain:
 penyusunan neraca pemerintahpusat/daerah;
 penghapusan;
 pemindahtanganan;dan
 penebusan atau pencairan barang jaminan.

 Penilaian dikecualikan untuk Barang Milik Negara dan selain Barang Milik Negara
berupa peralatan dan mesin yang dikategorikan benda seni, limbah padat (scrap),
BMN Kontraktor Kontrak Kerja Sama, dan BMN eks Pertamina yang dinilai dalam
kegiatan inventarisasi dan Penilaian untuk penyusunan neraca pemerintah
pusat/daerah

 Barang Bergerak selain Barang Milik Negara sebagaimana meliputi:


 Kekayaan Negara Lain-lain;
 Kekayaan Negara Dipisahkan;
 Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain milik Penanggung Hutang
dan/atau Penjamin Hutang;
 Barang yang akan ditetapkan statusnya menjadi Barang Milik Negara;dan
 Barang Milik Daerah.
Pendekatan Penilaian yang digunakan adalah:
 Pendekatan data pasar; Tim Penilai Direktorat Jenderal menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai objek Penilaian antara lain:
 Spesifikasi objek Penilaian;
 Kondisi fisik objek Penilaian;
 waktu transaksi;
 jenis transaksi; dan/atau
 faktor lain yang relevan
 Pendekatan biaya; Tim Penilai Direktorat Jenderal menentukan besaran penyusutan
fisik atau penyusutan teknis berdasarkan tabel sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

 Tim Penilai Direktorat Jenderal dapat menentukan besaran persentase penyusutan


fisik atau penyusutan teknis lebih besar dari table penyusutan fisik atau table
penyusutan teknis, dalam hal dapat dibuktikan objek Penilaian memiliki
penyusutan fisik atau penyusutan teknis lebih besar.

 Tim Penilai Direktorat Jenderal dapat menentukan besaran persentase penyusutan


fisik atau penyusutan teknis lebih kecil dari table penyusutan fisik atau table
penyusutan teknis, dalam hal dapat dibuktikan objek Penilaian memiliki kondisi
fisik atau teknis lebih baik.

 Penentuan keusangan fungsi dan/atau keusangan ekonomis ditentukan oleh


Penilai berdasarkan pengamatan di lapangan.
 Pendekatan data pasar dilakukan untuk mengestimasi nilai objek Penilaian
dengan cara mempertimbangkan data penjualan dan/atau data penawaran
dari objek pembanding sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait
melalui proses perbandingan.

 Penilaian dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar dilakukan dengan


cara:
 Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait objek
Penilaian dan objek pembanding yang memiliki karakteristik sebanding
dan/atau sejenis dengan objek Penilaian.
 Data dan/atau informasi objek pembanding dapat diperoleh antara lain di
toko yang menjual objek Penilaian, media cetak, dan media elektronik.
Kualitas data dan/atau informasi objek pembanding sangat penting
dalam pelaksanaan Penilaian. Oleh karena itu, agar validitas kekinian data
dan/atau informasi dapat tercapai, Tim Penilai perlu mencari sumber data
dan/atau informasi yang memiliki kredibilitas baik dan mengumpulkan
sebanyak mungkin data dan/atau informasi objek pembanding dengan
karakteristik sebanding.
 Menganalisis data penjualan dan/atau penawaran yang akan digunakan
sebagai pembanding dan menetapkan data penjualan dan/atau
penawaran yang dipilih sebagai pembanding.
 Membandingkan dan melakukan penyesuaian atas faktor-faktor
perbedaan objek Penilaian dengan objek pembanding.
 Pendekatan data pasar dilakukan untuk mengestimasi nilai objek Penilaian
dengan cara mempertimbangkan data penjualan dan/atau data penawaran
dari objek pembanding sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait
melalui proses perbandingan.

 Penilaian dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar dilakukan dengan


cara:
 Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait objek Penilaian
dan objek pembanding yang memiliki karakteristik sebanding dan/atau
sejenis dengan objek Penilaian.
 Data dan/atau informasi objek pembanding dapat diperoleh antara lain di
toko yang menjual objek Penilaian, media cetak, dan media elektronik.
Kualitas data dan/atau informasi objek pembanding sangat penting dalam
pelaksanaan Penilaian. Oleh karena itu, agar validitas kekinian data dan/atau
informasi dapat tercapai, Tim Penilai perlu mencari sumber data dan/atau
informasi yang memiliki kredibilitas baik dan mengumpulkan sebanyak
mungkin data dan/atau informasi objek pembanding dengan karakteristik
sebanding.
 Menganalisis data penjualan dan/atau penawaran yang akan digunakan
sebagai pembanding dan menetapkan data penjualan dan/atau penawaran
yang dipilih sebagai pembanding.
 Membandingkan dan melakukan penyesuaian atas faktor-faktor perbedaan
objek Penilaian dengan objek pembanding.
 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai antara lain:
 Spesifikasi Objek Penilaian
 Spesifikasi objek Penilaian merupakan perincian komponen atau atribut
penting yang harus ada pada suatu objek serta karakteristik yang melekat pada
objek tersebut.
 Contoh untuk spesifikasi kendaraan bermotor, antara lain merek, tipe, tahun
pembuatan, warna kendaraan, dokumen kepemilikan, sasis, suspensi, sistem
pembakaran, sistem penggerak, transmisi, sistem kemudi, sistem
pengapian/pembuangan, sistem pengereman, lampu utama, lampu rem,
lampu sign, rem depan belakang, ban utama, ban cadangan, dan velg.
 Kondisi Objek Penilaian
 Kondisi objek Penilaian merupakan kondisi fisik objek Penilaian pada saat
peninjauan lapangan.
 Contoh untuk kondisi kendaraan bermotor, antara lain kondisi mesin, kondisi
bodi/cat, kondisi interior, dan kondisi eksterior.
 Waktu Transaksi
 Waktu transaksi merupakan waktu antara Penilaian objek dengan waktu data
pembanding yang didapatkan.
 Contoh Penilaian dilakukan bulan Mei 2012 sedangkan data pembanding yang
di dapat adalah bulan Januari 2012, maka diperlukan penyesuaian yang
besarnya ditentukan penilai berdasarkan pengamatan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai antara lain:
 Jenis Transaksi
 Jenis transaksi adalah penggambaran maksud dari transaksi yang
akan maupun yang telah dilakukan baik terhadap objek Penilaian
maupun terhadap objek pembanding.
 Contoh: jual beli biasa, lelang atau penawaran.

 Faktor Lain yang Relevan


 Faktor lain yang relevan merupakan faktor yang mungkin
memberi pengaruh kepada nilai dari objek Penilaian,yang harus
dipertimbangkan untuk dilakukan penyesuaian agar memperoleh
nilai yang wajar, misalnya cara penjualan dan faktor relevan
lainnya.
 Contoh untuk faktor lain yang relevan pada kendaraan bermotor
antara lain atribut tambahan atau aksesoris misalnya Air
Conditioner (AC), jenis AC, Footstep, Bullguard, Power Window,
Central Lock, Alarm, GPS Tracking, Termometer, Sensor Parking, dan
lainnya.

 Pendekatan biaya dilakukan untuk mengestimasi nilai objek
Penilaian dengan cara menghitung/mengestimasi seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk membuat/ memperoleh objek
Penilaian atau penggantinya pada waktu Penilaian dilakukan
kemudian dikurangi dengan penyusutan fisik atau
penyusutan teknis, keusangan fungsional, dan/atau
keusangan ekonomis.
 Dalam menggunakan pendekatan kalkulasi biaya maka
unsur-unsur yang diperhatikan adalah:
 New Replacement Cost (NRC); dan
 Penyusutan.
 Rumus umum pendekatan kalkulasi biaya adalah:
Nilai Objek= NRC – Penyusutan
1. Menentukan NRC objek Penilaian.
 NRC adalah semua biaya yang diperlukan untuk membangun/membuat/mengadakan
suatu objek yang sebanding dengan objek Penilaian, baik biaya langsung maupun tidak
langsung.
 NRC terdiri dari dua pengertian yang berbeda yaitu:

 Biaya Pembangunan Baru yaitu semua biaya yang dibutuhkan untuk


membangun/membuat/ mengadakan duplikat atau replika dari objek yang dinilai
dengan menggunakan harga yang berlaku pada saat Penilaian,dengan menggunakan
bahan-bahan, standar konstruksi, rancangan, denah dan kualitas pekerjaan yang sama.
 Biaya Penggantian Baru yaitu semua biaya yang dibutuhkan untuk
membangun/membuat/ mengadakan duplikat atau replika dari objek yang dinilai
dengan menggunakan harga yang berlaku pada saat Penilaian,dengan menggunakan
bahan-bahan, standar konstruksi, rancangan, denah dan kualitas pekerjaan saat ini.

 Perbedaan mendasar antara Biaya Pembangunan Baru dan Biaya Penggantian Baru terletak
pada bahan, cara, dan teknologi yang digunakan untuk membangun/ membuat/menggadakan
kembali objek Penilaian.BiayaPembangunan Baru merupakan penggantian suatu objek
menyerupai dengan aslinya dengan bahan, cara dan teknologi yang persis sama dengan objek
yang dinilai sedangkan Biaya Penggantian Baru merupakan penggantian suatu objek serupa
dengan aslinya dengan bahan-bahan, cara dan teknologi yang sesuai dengan keadaan saat ini.
Penggunaan NRC pada dasarnya akan mencerminkan biaya
pembangunan/pembuatan/pengadaan objek sejenis yang umum digunakan saat ini atau yang
disebut aset ekuivalen modern.
2. Menentukan tingkat penyusutan fisik objek Penilaian.
a. Suatu objek Penilaian dinyatakan mengalami penyusutan fisik dalam hal
objek Penilaian tersebut mengalami kerusakan pada fisiknya. Kerusakan
tersebut dapat berupa lapuk, retak, pecah, hilang salah satu bagian, pudar,
berkarat, mengeras atau kerusakan pada struktur fisik objek Penilaian.
b. Besarnya penyusutan fisik yang dapat dibebankan pada objek Penilaian
adalah sebesar biaya memperbaiki kerusakan atau mengganti bagian yang
rusak tersebut.
c. Dalam hal biaya memperbaiki kerusakan atau mengganti bagian yang rusak
sama atau lebih besar dari biaya penggantian/pengadaan baru maka
penyusutan fisik mencapai nilai maksimal yaitu sebesar nilai
penggantian/pengadaan baru.
d. Penyusutan suatu objek Penilaian juga dapat terjadi karena berkurangnya
daya dukung komponen penyusun untuk memfungsikan objek Penilaian
pada kapasitas maksimal akibat umur.
e. Pada dasarnya semua jenis barang memiliki batasan umur ekonomis yang
tergantung pada kualitas komponen penyusun barang tersebut, kualitas cara
dan teknologi pembuatan barang tersebut.
f. Dalam Penilaian objek yang umur ekonomisnya diketahui,
penyusutan fisik dapat diperkirakan dengan menentukan umur fisik
barang tersebut.
 Umur ekonomis, umur manfaat, umur pelayanan atau umur fungsional adalah umur
yang dikaitkan dengan keekonomisan/manfaat/kontribusi objek untuk dapat
digunakan sesuai fungsinya.
 Suatu objek juga dinyatakan mencapai umur ekonomisnya jika biaya perbaikan objek
tersebut telah sama dengan biaya pembuatan/pengadaan baru.
 Umur aktual atau umur tahun kalender adalah umur barang dari tahun diproduksi
sampai dengan saat Penilaian.
 Umur fisik atau umur efektif adalah umur barang berdasarkan kondisi barang. Umur ini
akan tergantung pada baik buruknya perawatan terhadap barang tersebut. Kondisi
barang yang mendapatkan perawatan yang sangat baik akan terlihat lebih muda dari
umur aktualnya, sebaliknya barang yang tidak mendapatkan perawatan akan terlihat
lebih tua dari umur aktualnya.

g. Dalam beberapa kasus Penilaian penyusutan juga dapat diukur dari


kapasitas penggunaannya.
PENDEKATAN BIAYA
 Kemunduran Fungsi
 Suatu objek dapat dikatakan mengalami kemunduran fungsi
apabila terdapat kesalahan perencanaan atau perkembangan
teknologi baru yang lebih efisien.
 Beberapa aspek yang dapat menyebabkan kemunduran
fungsi antara lain: perencanaan yang kurang baik,
ketidakseimbangan ukuran, ukuran yang di bawah standar
umum, model atau bentuk yang tidak up to date, spesifikasi
yang tidak lagi mendukung fungsi yang diinginkan saat ini,
kurangnya kelengkapan fasilitas sesuai kecenderungan saat
ini dan lain-lain.
 Besarnya kemunduran fungsi dapat dinyatakan dengan
berapa besar biaya untuk menyesuaikan objek Penilaian
menjadi sesuai dengan spesifikasi, bentuk, model, dan/atau
standar yang berlaku saat ini.
 Dalam beberapa kasus, kemunduran fungsi pada suatu
objek tidak dapat disesuaikan lagi atau biaya
penyesuaiannya sama atau melebihi NRC. Dalam kasus ini
objek dinyatakan memiliki kemunduran fungsi yang
maksimal dengan nilai sebesar nilai sisanya.
PENDEKATAN BIAYA
 Kemunduran Ekonomis
 Suatu objek dinyatakan mengalami kemunduran ekonomis
apabila terdapat pengaruh dari faktor eksternal baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan
turunnya nilai objek tersebut. Faktor eksternal yang dimaksud
antara lain berupa regulasi pemerintah setempat, kondisi
lingkungan sekitar, kebiasaan sosial daerah setempat yang
membatasi objek tersebut, dan turunnya atau kecilnya
permintaan konsumen terhadap objek Penilaian.
 Besaran kemunduran ekonomis diperhitungkan dari besarnya
biaya yang diperlukan untuk menyesuaikan objek Penilaian
dengan kondisi yang diinginkan atau dipersyaratkan oleh faktor
eksternal.
 Besarnya kemunduran ekonomis akibat berkurangnya
permintaan terhadap objek Penilaian dapat diperkirakan dengan
melihat data historis penjualan objek Penilaian.

 Mengurangkan NRC dengan tingkat penyusutan fisik, kemunduran fungsi,


dan/atau kemunduran ekonomis.
PENDEKATAN BIAYA
 Prinsip Umum NRC
 Mencerminkan biaya-biaya dari aset
ekuivalen modern;
 Aset ekuivalen modern diperoleh dengan
membandingkan kemampuan dan
kapasitas suatu aset, bukan dengan
melihat karakteristik fisik;
 Unsur-unsur yang tercakup dalam biaya
penyerahan barang antara lain: biaya
transportasi, biaya instalasi, dan biaya
persiapan operasi (commissioning)
termasuk bea masuk dan pajak.
PENDEKATAN BIAYA
Penentuan NRC
 Metode Data Historis
Data Historis digunakan untuk menentukan NRC dengan memperhatikan harga
perolehan, biaya-biaya yang berkaitan langsung untuk beroperasinya suatu peralatan, dan
tingkat inflasi di suatu negara. Apabila peralatan tersebut diimpor dari negara lain maka
perlu memperhitungkan tingkat inflasi di negara pembuat.

 Metode Koefisien Harga


 Menentukan NRC dengan metode ini dilakukan dengan cara mengalikan harga
perolehan dengan tingkat koefisien harga selama umur ekonomis, sesuai dengan
rumus di bawah ini :
 NRC = HP x (1+i)n
 dimana:

 HP = Harga Perolehan
 n = Umur Objek Penilaian dari Tahun Perolehan sampai
dengan Tahun Penilaian,paling tinggi sama dengan umur ekonomis (dalam
satuan tahun).
 i = Koefisien Harga
 Syarat utama penggunaan metode ini adalah adanya data harga perolehan objek
Penilaian dan tingkat koefisien harga yang bisa diandalkan (diprediksi dengan
akurat).
 Koefisien Harga diperoleh dari hasil pembagian nilai perhitungan rata-rata tingkat
inflasi (consumer price index) dengan nilai perhitungan tingkat inflasi tiap tahun.
PENDEKATAN BIAYA

Metode Trend Factor / Index


Metode Trend Factor digunakan untuk menghitung NRC
dengan mengubah harga perolehan objek Penilaian pada
harga pasar saat ini dengan menggunakan cost index factor.
Faktor tersebut mengukur harga perolehan saat ini dengan
menggunakan aset pengganti yang memiliki fungsi setara
(ekuivalen).Sumber yang paling sering digunakan adalah
diperoleh dari survei.

Metode Data Pasar


Penentuan NRC dengan Metode Data Pasar adalah
dengan menggunakan harga pasar baru atas objek
Penilaian (ekuivalen modern).Apabila harga pasar baru
tidak diperoleh maka dapat menggunakan harga pasar
baru atas aset yang memiliki kesamaan karakterisitik
dengan objek Penilaian.
 .
PENDEKATAN BIAYA
 Permasalahan dalam Penentuan NRC

 Metode Koefisien Harga


 Tidak tersedianya data harga perolehan;
 Sulitnya menentukan kategori tingkat inflasi karena data inflasi yang bersifat
global; dan
 Terhadap aset-aset yang umur ekonomisnya telah habis, diperlukan pengecualian
dalam menghitung prediksi NRC nya.
 Metode Trend Factor / Index
 Memerlukan survei harga yang kontinyu terhadap objek Penilaian.Dalam
penentuan index untuk menggambarkan Trend Factor harus mendapatkan
informasi perubahan harga tiap tahun selama umur ekonomisnya.
 Metode Data Pasar (ekuivalen modern)
 Beragamnya data harga penggantian baru aset di pasaran;
 Untuk objek Penilaian tertentu sulit menemukan harga pasar dalam kondisi baru,
mengingat objek tersebut sudah diproduksi lagi atau memiliki spesifikasi khusus;
dan
 Penentuan sumber data yang dapat dipercaya.
PENDEKATAN BIAYA
Alternatif Solusi
 Alternatif yang dapat dilakukan apabila dijumpai satu atau beberapa
permasalahan di atas adalah:
 Menggunakan harga perolehan barang substitusi atau sejenis, sesuai
dengan spesifikasi dan karakteristik yang mirip;
 Memaksimalkan pencarian data inflasi sesuai kategori, berdasarkan
negara pembuatnya melalui lembaga-lembaga survei yang ada, institusi
pemerintah, bank sentral atau lembaga statistik yang ada; dan
 Terhadap keberagaman data pasar objek pembanding, maka sebaiknya
dipilih informasi yang berasal dari produsen/distributor besar. Hal ini
juga dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya-
biaya langsung terkait objek Penilaian.
 Untuk objek Penilaian yang sudah melewati umur ekonomisnya,
sebaiknya tidak menggunakan metode koefisien harga dalam
menentukan NRC nya;
 Mengumpulkan data harga pasar setiap tahun sehingga diketahui
trend perubahan harga dari tahun ke tahun; dan
 Melakukan konfirmasi secara lisan atau langsung di lapangan (on the
spot) untuk memastikan kebenaran data harga pasar.
ontoh Perhitungan Kendaraan Bermotor
Data Transaksi Penjualan Pembanding 1 Pembanding 2 Pembanding 3 Objek Penilaian
Merek / Tipe Isuzu Panther Isuzu Panther Isuzu Panther Isuzu Panther
Tahun Pembuatan 1996 1996 1996 1996
Kondisi Mesin Baik Baik Baik Jelek
Kondisi Bodi Baik Baik Baik Sedang
Warna Hijau Biru Hijau Biru
Jenis Transaksi Penawaran Awal Penawaran Awal Penawaran Awal Jual Beli
Waktu Transaksi November 2011 November 2011 November 2011 November 2011
Interior
Dasbor Baik Baik Baik Sedang
Jok Baik Baik Baik Sedang
Radio, Tape Baik Baik Baik Ada, Baik
Eksterior
Ban Baik Baik Baik Sedang
Velg Baik Baik Baik Sedang
Spion Baik Baik Baik Baik
Bemper Baik Baik Baik Baik
Lampu Baik Baik Baik ACCU Rusak
Central Lock Baik Baik Baik Rusak
Kelengkapan Lainnya
Power Steering Baik Baik Baik Baik
Air Conditioner (AC) Baik Baik Baik Rusak
Jenis AC Double Blower Double Blower Double Blower Double Blower
Dokumen Kepemilikan BPKB, STNK BPKB, STNK BPKB, STNK BPKB, STNK
Plat Nomor Plat Hitam Plat Hitam Plat Hitam Plat Merah
Harga Rp60.000.000,00 Rp58.000.000,00 Rp57.000.000,00

Foto

http://www.mobilbek http://mobil.tokobagus. http://www.situsmo


as.co.id/detail-24473- com/isuzu/urgent- bil.com/item-
1996-isuzu- dijual-panther-1996- detail/Isuzu-
Sumber Data panther.html 4120743.html Panther/2800.html
Faktor Penyesuaian
Merek / Tipe 0% 0% 0%
Tahun Pembuatan 0% 0% 0%
Kondisi Mesin -20% -20% -20%
Kondisi Bodi -10% -10% -10%
Warna 0% 0% 0%
Jenis Transaksi -10% -10% -10%
Waktu Transaksi 0% 0% 0%

19
lanjutan
Interior
Dasbor -2% -2% -2%
Jok -1,5% -1,5% -1,5%
Radio, Tape 0% 0% 0%
Eksterior
Ban -5% -5% -5%
Velg -2% -2% -2%
Spion 0% 0% 0%
Bemper 0% 0% 0%
Lampu -1% -1% -1%
Central Lock -0,8% -0,8% -0,8%
Kelengkapan Lainnya
Power Steering 0% 0% 0%
Air Conditioner (AC) -2% -2% -2%
Jenis AC 0% 0% 0%
Dokumen Kepemilikan 0% 0% 0%
Plat Nomor -1% -1% -1%
Jumlah Penyesuaian -55,3% -55,3% -55,3%
Nilai Indikasi Rp26.820.000,00 Rp25.926.000,00 Rp25.479.000,00
Pembobotan 30% 40% 30%
Nilai Setelah Pembobotan Rp8.046.000,00 Rp10.370.400,00 Rp7.643.700,00
Nilai Kendaraan Rp26.060.100,00
Pembulatan Rp26.060.000,00

20
Contoh Perhitungan Alat Kantor Berupa Printer

No. Perbandingan Pembanding 1 Pembanding 2 Objek Penilaian

1 Alamat Jakarta Jakarta Jl. Sakti Raya No.1


2 Jenis Transaksi Penawaran Penawaran (Jual Beli)
3 Waktu Transaksi Desember 2010 Desember 2010 Desember 2010
4 Cara Penjualan Jual Satuan Jual Satuan Jual Beli (Penjualan Paket)
5 Cara Pengambilan Diambil di Tempat Diambil di Tempat Diambil di Tempat
6 Merek/Tipe Printer Dotmatrix LQ2170 Printer Dotmatrix LQ2170 Printer Dotmatrix LQ2170
7 Kondisi Mesin Baik Sedang Rusak
9 Kondisi Bodi Baik Sedang Jelek
10 Kompatibilitas Baik Baik Baik
11 Kelengkapan Lain Kabel Power dan LPT II Kabel Power dan LPT II Tidak Ada
12 Harga (Rp) Rp1.100.000,00 Rp750.000,00

13 Foto Objek

http://perangkat-keras-
komputer.tokobagus.com/pr
14 Sumber inters/jual-printer-epson-lq-
1170-epson-lx-300-lx-800-lq- http://www.kaskus.us/sho
-1066452.html wthread.php?t=4084115
aktor Penyesuaian
1 Jenis Transaksi -10% -10%
2 Waktu Transaksi 0% 0%
3 Cara Penjualan -20% -20%
4 Cara Pengambilan 0% 0%
5 Merek/Tipe 0% 0%
6 Kondisi Mesin -30% -20%
7 Kondisi Bodi -15% -10%
8 Kompatibilitas 0% 0%
9 Kelengkapan Lain -10% -10%
Jumlah Penyesuaian -85,0% -70,0%
Indikasi Nilai Rp165.000,00 Rp225.000,00
Pembobotan 50% 50%
Nilai Pasar Setelah
Pembobotan Rp82.500,00 Rp112.500,00

Nilai Pasar Objek Penilaian Rp195.000,00

Pembulatan Rp195.000,00
21
CONTOH
PERHITUNGAN PENILAIAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIAYA
. Contoh Perhitungan New Replacement Cost (NRC)
. Berdasarkan Data Historis
Berdasarkan catatan pembelian PT. XYZ terdapat sebuah mesin bubut otomatis merek
BUDAS, buatan USA yang akan dilakukan Penilaian, terdapat informasi sebagai berikut:
Nilai tukar US $ tahun 2000, US $ 1 = Rp8.700,00………….. (a)
Nilai tukar US $ tahun 2009, US $ 1 = Rp9.600,00.…….…... (b)
Tingkat inflasi di negara pembuat = 2,0 %....................... (c)
Tingkat inflasi di Indonesia = 8,0 %....................... (d)
Tahun pembelian/pengadaan = 2000…..................... (e)
Harga pembelian = Rp600.000.000,00.… (f)
a. Biaya transportasi/instalasi/fondasi = Rp120.000.000,00…. (g) +
b. Jumlah biaya pengganti baru = Rp720.000.000,00…. (h)
Tanggal Penilaian = Oktober 2009……….. (i)
a. Harga pembelian tahun 2000 (US$)…..(f : a) = USD 68.966…………. (j)
b. Kenaikan harga (9 tahun,2% per tahun)...((1+c)9 – 100%) = 19,51%.................... (k)
c. Harga pembelian tahun 2009 (US$)...((j x k) + j) = USD 82.421............. (l)
d. Harga pembelian tahun 2009 dalam Rupiah (IDR)...(l x b) = Rp791.241.600,00…. (m)
e. Kenaikan harga transportasi/instalasi/fondasi...((1+d)9 - 100%) = 99,90%.................... (n)
f. Biaya transportasi/instalasi/fondasi…(g x (1+n)) = Rp239.880.000,00…. (o)
g. Jumlah Biaya Penggantian Baru 2009...(m + o) = Rp1.031.121.600,00

22
1. Berdasarkan Trend Factor/Index
a. Objek Penilaian : Air Conditioner Machine
Merek : Daikin
Negara Asal : Jepang
Kapasitas : 2 PK
Tahun pembelian : 2000
Tahun Penilaian : 2012
Harga Perolehan : Rp3.860.000,00
TAHUN HARGA BARU Trend Factor
2012 Rp5.340.000,00 1,00
2011 Rp5.100.000,00 1,05
2010 Rp5.000.000,00 1,07
2009 Rp4.950.000,00 1,08
2008 Rp4.900.000,00 1,09 Berdasarkan Trend Factor yang ada
2007 Rp4.870.000,00 1,10 maka diketahui bahwa Trend Factor
2006 Rp4.678.000,00 1,14 AC tahun 2000 adalah :
2005 Rp4.650.000,00 1,15 1,24 x Rp3.860.000,00 =
2004 Rp4.600.000,00 1,16 Rp4.786.400,00
2003 Rp4.500.000,00 1,19
2002 Rp4.450.000,00 1,20 Sehingga NRC AC Daikin tahun 2000
2001 Rp4.230.000,00 1,26 untuk Penilaian tahun 2012 adalah
2000 Rp4.300.000,00 1,24 sebesar Rp4.786.400,00.
1999 Rp4.600.000,00 1,16

23
a. Penilai ditugaskan untuk menghitung nilai wajar peralatan produksi yang sudah
tidak digunakan lagi dalam kegiatan produksi migas. Material tersebut berupa slip
joint dan insert valve set dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Tahun Harga
Perolehan Perolehan
1 Slip joint 2000 Rp527.873,00
2 Insert valve set 1999 Rp490.903,00

Informasi Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) untuk Industri yang diperoleh
dari BPS dapat dirinci sebagai berikut:
Tahun Dasar 1993 = 100
1997 140,46
1998 288,30
1999 313,61
2000 …
2001 402,81
2002 414,00
2003 422,50
2004 458,69
2005 533,40
Tahun Dasar 2000 = 100
2001 112,70
2002 117,79
2003 121,57
2004 130,60
2005 151,40
Tahun Dasar 2005 = 100
2009 162,71
2010 171
2011 183
2012 191,26

24
Berdasarkan data di atas, maka perhitungan NRC untuk objek dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. Slip Joint : Tahun perolehan 2000, harga perolehan Rp527.873,00. Karena
data indeks terbatas, NRC dihitung lebih dulu sampai dengan
tahun 2005. IHPB dengan tahun dasar 2000 = 100.
Maka Rp527.873,00 x (151,40/100) = Rp799.200,00.
Kemudian NRC tahun 2012 dihitung dengan IHPB tahun dasar
2005 = 100 hingga diperoleh NRC sebesar Rp799.200,00 x
(191,26/100) = Rp1.528.549,00.
b. Insert Valve : Tahun perolehan 1999, harga perolehan Rp490.903,00, digunakan
IHPB tahun dasar 1993 = 100 untuk indeks tahun 1999 = 313,61
dan tahun 2005 = 533,40. Karena data indeks terbatas, NRC
dihitung lebih dulu sampai dengan tahun 2005, sehingga NRC
tahun 2005 adalah sebesar Rp490.903,00 x (533,40/313,61) =
Rp834.947,00
Kemudian NRC tahun 2012 dihitung dengan IHPB tahun dasar
2005 = 100 hingga diperoleh NRC sebesar Rp834.947,00 x
(191,26/100) = Rp1.596.919,00.

25
1. Berdasarkan Koefisien Harga
a. Diketahui sebuah mesin pemanas udara tenaga surya merek Ariston dibeli dan
diproduksi tahun 2010. Pemanas jenis ini memiliki umur ekonomis 5 tahun. Harga
pada saat pembelian adalah Rp12.500.000,00 dan dilakukan Penilaian pada tahun
2012. Apabila diketahui bahwa tingkat inflasi rata-rata alat elektronik tiap tahun
adalah 5 % maka :
NRC = Rp12.500.000,00 x (1+0,05)2, dimana:
HP = Rp12.500.000,00
n = 2
i = 0,05
NRC mesin pemanas pada saat Penilaian (2012) : Rp13.781.250,00
b. Diketahui sebuah mesin pemanas udara tenaga surya merek Ariston dibeli dan
diproduksi tahun 2004. Pemanas jenis ini memiliki umur ekonomis 5 tahun. Harga
pada saat pembelian adalah Rp12.500.000,00 dan dilakukan Penilaian pada tahun
2012. Apabila diketahui bahwa tingkat inflasi rata-rata alat elektronik tiap tahun
adalah 5 % maka :
NRC = Rp12.500.000,00 x (1+0,05)5, dimana:
HP = Rp12.500.000,00
n = 5
i = 0,05
NRC mesin pemanas pada saat Penilaian (2012) : Rp15.953.519,53
Karena pemanas ini sudah melebihi umur ekonomisnya pada saat Penilaian tahun
2012, maka n menggunakan besaran umur ekonomis yaitu sebesar 5 tahun.

26
1. Menghitung NRC Dengan Data Pasar (Ekuivalen Modern)
Diketahui sebuah Komputer Pentium I dibeli dan diproduksi tahun 2001. Harga pada
saat pembelian adalah Rp3.000.000,00 dan dilakukan Penilaian pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, Komputer Pentium I tidak diproduksi lagi dan tidak ada data pasar jual
beli komputer tersebut, sehingga kita mencari data pasar komputer pada tahun 2012
yang dari sisi teknologi tidak jauh berbeda dengan Komputer Pentium I.
Uraian Tahun 2001 Tahun 2012
Spesifikasi Terendah Pentium 1 Pentium 4
Spesifikasi Tertinggi Pentium 4 Core i.7
Kesimpulannya, ekuivalen modern Komputer Pentium I tahun 2001 pada saat Penilaian
tahun 2012 adalah Komputer Pentium 4.
Sehingga NRC komputer tersebut memakai harga Komputer Pentium 4.

27
A. Contoh Perhitungan Penilaian

Dalam melakukan perhitungan, kertas kerja yang dibuat oleh penilai harus memuat
secara lengkap rincian barang antara lain merek/tipe, kode barang, NUP, tahun
perolehan, jumlah barang, harga perolehan, dan kondisi barang.
1) Apabila diketahui data objek Penilaian sebagai berikut:

No Jenis Barang Kode Barang NUP Merek/Tipe Tahun Harga Perolehan Kondisi
Perolehan
Rusak
1 AC Split 2050204003 6 Panasonic 2006 Rp4.500.000,00 Ringan
Alat Rusak
2 Pemanas 2060102089 3 Ariston 2003 Rp400.000,00 Ringan
Prosesing
Bangku Baik
3 2050201001 10 2007 Rp750.000,00
Panjang Besi
Bangku Rusak
4 Panjang 2050201006 14 1986 Rp400.000,00 Berat
Kayu
Rusak
5 Buffet 2050104015 4 2005 Rp450.000,00 Ringan
Rusak
6 Dispenser 2050206037 1 National 1991 Rp630.000,00 Berat

28
1) Penghitungan NRC dengan Metode Data Pasar (Ekuivalen Modern)

No Jenis Barang Harga Perolehan NRC

AC Split Rp4.500.000,00 Rp1.350.000,00


1
Alat Pemanas Prosesing Rp400.000,00 Rp1.427.000,00
2
Bangku Panjang Besi Rp750.000,00 Rp1.200.000,00
3
Bangku Panjang Kayu Rp400.000,00 Rp300.000,00
4
Buffet Rp450.000,00 Rp550.000,00
5
Dispenser Rp630.000,00 Rp134.900,00
6

2) Perhitungan

Nilai Barang Setelah Nilai Wajar


Nama Penyusutan
No NRC Penyusutan Kf1) Ke2) =NRC*(1-Kf)*(1-Ke)
Barang Fisik
=NRC*(1-Penyusutan)
AC Split 1.350.000 50% 472.500 60% 15% Rp168.750,00
1
Alat
Pemanas 1.427.000 55% 499.450 60% 0% Rp256.860,00
2
Prosesing
Bangku
Panjang 1.200.000 30% 240.000 60% 0% Rp336.000,00
3
Besi
Bangku
Panjang 300.000 90% 30.000 50% 0% Rp15.000,00
4
Kayu
Buffet 550.000 50% 82.500 65% 0% Rp96.250,00
5
Dispenser 134.900 90% 13.490 80% 0% Rp2.698,00
6
TOTAL Rp875.558,00

Keterangan:
1)Kf = Keusangan Fungsi

2)Ke = Keusangan Ekonomis

29
TABEL PENYUSUTAN FISIK

PENYUSUTAN
NO KONDISI
%
BAIK
Barang baru dan/atau barang yang telah dipergunakan
1 dan pernah dilakukan perbaikan, tetapi kondisinya 0 – 30
masih dalam keadaan prima.
RUSAK RINGAN
Barang yang telah dipergunakan dan pernah dilakukan
2 perbaikan masih memerlukan beberapa perbaikan serta 31 - 60
penggantian suku cadang minor seperti : seal, bearing,
dan sebagainya.
RUSAK BERAT
Barang yang telah dipergunakan dan pernah dilakukan
3 perbaikan, masih memerlukan beberapa perbaikan serta 61 – 90
penggantian suku cadang penting, seperti : motor
penggerak dan komponen penting lainnya.

30
TABEL JENIS PERALATAN DAN MESIN SERTA UMUR EKONOMIS

UMUR EKONOMIS
NO PERALATAN DAN MESIN
(TAHUN)
I ALAT BESAR
ALAT BESAR DARAT 10
ALAT BESAR APUNG 8
ALAT BANTU 10
II ALAT ANGKUTAN
ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7
ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR 2
ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR 10
ALAT ANGKUTAN APUNG TAK BERMOTOR 3
ALAT ANGKUTAN BERMOTOR UDARA 20
III ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
ALAT BENGKEL BERMESIN 10
ALAT BENGKEL TAK BERMESIN 2
ALAT UKUR 5
IV ALAT PERTANIAN
ALAT PENGOLAHAN 8
V ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
ALAT KANTOR 5
ALAT RUMAH TANGGA 5
VI ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
ALAT STUDIO 5
ALAT KOMUNIKASI 5
PERALATAN PEMANCAR 10
PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGASI 15
VII ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
ALAT KEDOKTERAN 5
ALAT KESEHATAN UMUM 5
VIII ALAT LABORATORIUM
UNIT ALAT LABORATORIUM 8
UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 15
ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15
31
UMUR EKONOMIS
NO PERALATAN DAN MESIN
(TAHUN)
ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 10
RADIATION APPLICATION & NON DESTRUCTIVE TESTING
10
LABORATORY
ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7
PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15
IX ALAT BANTU PRODUKSI 10
X ALAT KESELAMATAN KERJA
ALAT DETEKSI 5
ALAT PELINDUNG 5
XI ALAT SAR 2
XII ALAT KERJA PENERBANGAN 10
XIII ALAT PERAGA
ALAT PERAGA PELATIHAN DAN PERCONTOHAN 10
XIV PERALATAN PROSES/PRODUKSI
UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI 8
XV RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DARAT 7
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UDARA 5
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS LAUT 15
XVI PERALATAN OLAHRAGA
PERALATAN OLAHRAGA 3
XVII ALAT MUSIK MODERN/BAND 4

32
THANKS 4 U’R ATTENTION

33

Anda mungkin juga menyukai