Anda di halaman 1dari 2

Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memang sedang menghadapi serangkaian masalah yang

kompleks. Berikut adalah rangkuman dari beberapa isu yang tengah dihadapi oleh maskapai
penerbangan tersebut:

1. **Skandal Pembelian Pesawat:**


- Garuda Indonesia tengah menghadapi kasus suap dalam pengadaan pesawat dan mesin
pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC. Mantan direktur utama, Emirsyah Satar, dan
pengusaha Soetikno Soedargo adalah tersangka dalam kasus ini.
- Diduga Emirsyah menerima suap dalam bentuk uang dan barang senilai total Rp 20
miliar, serta penerimaan suap dari Rolls Royce atas pembelian 50 mesin pesawat Airbus
SAS.

2. **Geger Laporan Keuangan:**


- Terjadi kontroversi terkait laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018. Beberapa
komisaris tidak setuju dengan pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia
terkait transaksi dengan PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia.
- Kemenkeu, OJK, BPK, dan BEI turut turun tangan memberikan sanksi dan meminta
perbaikan terhadap laporan keuangan tersebut.

3. **Denda Pengadilan Australia:**


- Garuda Indonesia dijatuhi denda sebesar A$19 juta oleh Pengadilan Federal Australia
karena terlibat dalam praktik kartel dengan maskapai penerbangan lainnya dalam pengaturan
harga dan biaya kargo antara tahun 2003 dan 2006.

4. **Rangkap Jabatan Direktur:**


- Beberapa direksi Garuda Indonesia juga menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi Sriwijaya Air, yang melanggar ketentuan mengenai rangkap jabatan.

5. **Kasus Penyelundupan Harley dan Brompton:**


- Direktur Utama Garuda, Ari Askhara, diberhentikan karena terlibat dalam kasus
penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton melalui pesawat Garuda.
- Kerugian negara akibat kasus ini mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, dan saat
ini Bea Cukai masih melakukan investigasi lebih lanjut.
Masalah-masalah ini menunjukkan bahwa Garuda Indonesia sedang mengalami tantangan
serius baik dalam bidang hukum, keuangan, maupun reputasi perusahaan. Diperlukan
langkah-langkah tegas dan perbaikan sistem internal yang menyeluruh untuk mengatasi
masalah ini dan memulihkan citra perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai