Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

DASAR-DASAR SENAM

KELOMPOK 1

HERLIS SAPUTRA 230301501035

NUR HALISA 230301501045

INDRA ZAUKI ISTAMA 230301501056

HUKMA PUTRI INDAH 230301501071

MUH ALIF BAHAR 230301501079


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN & REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang

berjudul “Dasar-dasar senam”. Berkat bantuan dari banyak pihak kami

dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sampaikan terimakasih kepada

semuanya yang telah berkontribus dan membantu dalam pembuatan makalah

ini. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih terdapat kekurangan

baik dari isi, penulisan maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, kami berharap

pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya memotivasi agar

pembuatan makalah ini dapat lebih baik lagi. Harapan kami makalah ini

semoga dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan ilmu yang

barokah untuk kita.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 3

II. PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Senam 4

B. Sejarah dan Perkembangan Senam 6

C. Prinsip-Prinsip Fisiologi yang Mendasari Senam 12

D. Manfaat Senam Bagi Tubuh dan Pikiran 14

III. PENUTUP 16

A. Kesimpulan 16

IV. DAFTAR PUSTAKA 17

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cabor olahraga senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang

cukup panjang dalam perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang

didorong oleh militer di masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang,

senam pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal

kemerdekaan dengan dominasi pelatih yang juga datang dari latar

belakang kemiliteran yang kuat. Dikalangan sekolah dan perguruan tinggi,

senam barangkali hanya dikembangkan oleh STO-STO dan SMOA yang ada

di seluruh Indonesia. Sedangkan di kalangan masyarakat sendiri, senam

saat itu belum memungkinkan dikembangkan mengingat keharusan

menyediakan peralatan yang relatif mahal. Untuk memahami

perkembangan olahraga senam tersebut, dalam makalah ini diturunkan

lintasan sejarah singkat olahraga senam, dan penjelasan-penjelasan

senam lainnya.

Cabang olahraga senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang

cukup panjang dalam perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang

didorong oleh militer di masa-masa kependudukan belanda dan jepang,

senam pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal

kemerdekaan dengan dominasi pelatih yang juga datang dari latar

belakang kemiliteran yang kuat. Senam hanya berkembang dan diajarkan

pada sekolah-sekolah tinggi olahraga saja. Sedangkan pada masyarakat

umum, senam masih sangat minim. Biaya yang relatif mahal untuk

melakukan senam itu sendiri membuat perkembangan senam terhambat.

1
Selanjutnya, dipandang perlu pula untuk mengupas beberapa

pengertian dan istilah yang dipakai dalam senam, mengingat banyak sekali

yang salah pengertian yang berkembang selama ini. Dan terakhir perlu pula

dijelaskan beberapa ciri fisik yang diperlukan dalam senam, serta upaya

mengembangkan komponen-komponen kualitas fisik tersebut dalam

praktik pelatihan dan pembelajaran. Dengan demikian, makalah ini akan

dibagi ke dalam beberapa penjelasan. Diantaranya: membahas Sejarah

Masuknya Senam Ke Indonesia dan beberapa tahapan perkembangannya,

membahas pengertian senam serta pengelompokkan senam sesuai

pengertian dan penjenisannya, membahas persyaratan fisik yang harus

dimiliki dan dapat terkembangkan melalui partisipasi dalam senam,

dilengkapi dengan pembahasan pengertian serta metode

pengembangannya.

Pada saat ini olahraga merupakan kebutuhan yang dibutuhkan bagi

semua orang. Bahkan sudah termasuk dalam pelajaran wajib di sekolah.

Bukan hanya menyehatkan olahraga juga memberikan dampak positif yang

banyak sekali bagi tubuh kita. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita

jumpai berbagai macam olahraga. Salah satunya adalah senam. Senam

merupakan olahraga yang banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Karena,

pada saat kita senam kita menggerakan seluruh anggota tubuh kita. Mulai

dari kepala, tangan, badan, kaki, otot, dsb. Senam juga telah diakui di dunia

perolahragaan dan juga sudah di ikutkan di dalam acara-acara besar

seperti SAE GAMES, ASIAN GAMES, bahkan OLIMPYADE. Sehingga tidak

jarang anak kecil sudah di didik sejak dini dalam menekuni senam agar

bisa menjadi pesenam yang handal. Tetapi senam bukan hanya bisa di

buat lomba tapi juga di buat untuk kegiatan yang menyehatkan. Karena

2
waktu kita melaksanakan senam otot-otot kita dipaksa untuk bekerja.

B. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian senam

b) Jelaskan sejarah dan perkembangan senam

c) Jelaskan prinsip-prinsip fisiologi yang mendasari senam

d) Apa saja manfaat senam bagi tubuh dan pikiran

C. Tujuan

Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memberitahu mahasiswa

tentang dasar-dasar senam .

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Senam

Senam merupakan satu di antara cabang olahraga yang melibatkan

beberapa gerakan tubuh serta membutuhkan kecepatan, kekuatan, dan

keserasian gerakan fisik. Senam dapat membantu seseorang untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan, serta

menanamkan nilai mental spiritual kepada individu yang melakukannya.

Senam adalah salah satu cabang olahraga yang merupakan suatu

latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk secara sengaja, sadar, dan

terencana tersusun sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran

jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai mental

spiritual.

Semua senam dan aktivitas olahraga ringan sangat bermanfaat untuk

menghambat proses degeneratife atau penuaan. Orang yang melakukan

senam secara teratur akan memperoleh kesegaran jasmani yang baik

yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan

gerak, keluwesan, cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness.


4
Selain itu manfaat senam yaitu jumlah osteoblast dan osteoclast

seimbang, peredaran darah akan lancar dan meningkatkan jumlah volume

darah, meningkatkan konsep diri.

5
Pengertian senam menurut para ahli:

 Mahendra (2000:14)

Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam

mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability).

 Madijono (2010:1)

Senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur,

dan terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk

memperoleh manfaat dalam tubuh.

 Sutrisno dan Khadafi (2010:60)

Senam adalah setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara

sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan

terencana untuk mencapai tujuan tertentu.

 Margono (2009:19)

Senam adalah latihan gerakan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan

berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan

mengembangkan pribadi secara harmonis.

 Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009:9)

Senam adalah suatu bentuk latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruksi

dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara

6
sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani,

mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

spiritual.

 Peter H. Werner dalam Muhajir (2006:70)

Senam adalah latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang

untuk mingkatkan daya tahan kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi

serta kontrol diri.

 Muhajir (2006:71)

Senam adalah kegiatan utama paling bermanfaat untuk

mengembangkan komponen fisik dan komponen gerak.

B. Sejarah dan Perkembangan Senam

1. Sejarah masuknya senam ke Indonesia

Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam

pertama kali masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda.

Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya

pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.

Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan

di sekolah.

Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah

senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-

kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada


7
tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang

menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan

diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut

kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah

senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918

membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru.

8
Namun demikian, cikal bakal penyebaran olahraga senam

dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang

berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun

1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang

lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam

Swedia di sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik,

MGSS kemudian membuka cabang cabangnya antara lain di Bogor,

Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.

Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir

dari kegiatan senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang

semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat,

digantikan oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk

kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum

pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak.

Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan memberi hormat

kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang

dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus

membungkuk dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar

Tenno Heika bersemayam.

Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan

senam yang diwajibkan Jepang ditentang di mana-mana. Dengan

penolakan ini, semua warisan pemerintah Belanda akhirnya dipakai

kembali di sekolah sekolah.

Peristiwa penting dalam olahraga senam di jaman kemerdekaan terjadi

9
pada tahun 60-an. Peristiwa penting pertama adalah didirikannya induk

organisasi senam Indonesia pada 14 Juli 1963. Induk organisasi

tersebut disebut PERSANI, yang merupakan singkatan dari Persatuan

Senam Indonesia. Ketua PB Persani pertama adalah Bapak R. Suhadi.

Peristiwa penting kedua terjadi pada tahun 1964, di mana cabang

senam menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan

dalam GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang bisa

diartikan sebagai pekan olahraga negara-negara yang baru muncul.

Sebagai mana diketahui, Ganefo adalah produk pemikiran politik

Soekarno (Presiden pertama RI) untuk menggalang kekuatan negara-

negara baru di percaturan international, serta sekaligus sebagai

balasan atas tindakan IOC yang memecat Indonesia dari

keanggotaannya. Negara yang berpartisipasi pada cabang senam

tersebut adalah Cina, Rusia, Korea, Mesir, dan tuan rumah Indonesia.

Adapun cabang senam yang dipertandingkan adalah senam artistik.

Itulah tonggak awal perkembangan senam di Indonesia hingga

sekarang. Dari peristiwa Ganefo itulah senam artistik mulai dikenal

luas di Indonesia, sehingga pada tahun 1969, senam dipertandingkan

untuk pertama kalinya di PON VII di Surabaya. Namun demikian, karena

kekhususan alat serta minimnya sumber daya manusia yang terlibat,

perkembangan cabang olahraga senam di Indonesia seolah berjalan

lamban. Ini bisa dilihat dari prestasi pesenam Indonesia yang tidak

pernah mampu berbicara di tingkat dunia, paling-paling hanya di tingkat

SEA Games. Dilihat dari penyebarannya di tingkat nasional senam juga

terbilang lamban, karena hingga saat ini (1999), hanya 18 daerah

tingkat I yang sudah memiliki Pengurus Daerah (Pegda), itupun dengan


10
catatan hanya 10 Pengda yang tercatat aktif.

2. Sistem senam yang Berpengaruh

Untuk melihat sistem senam yang berpengaruh pada

perkembangan sistem senam di Indonesia, mau tidak mau kita harus

melihat juga sistem sistem senam yang berpengaruh di Belanda,

karena pada hakekatnya senam di Indonesia merupakan kepanjangan

sejarah senam Belanda.

a. Pengaruh sistem Jerman di Negeri Belanda.

1) Carl Euler (1809-1885)

Carl Euler datang ke Belanda dengan memperkenalkan senam yang

diajarkan secara metodis di perkumpulan dan sekolah-sekolah.

Meskipun demikian, sebenarnya perkembangan metodik senam di

negeri Belanda dimulai dari sekolah-sekolah marinier, yang

kemudian menyebar ke sekolah umum lewat para perwira yang

telah bebas tugas (pensiun). Dan satu hal harus dicatat, bahwa

pengaruh turnen ini dianggap mengandung aspek negatif karena

terlalu besarnya penekanan pada aspek prestasi daripada terhadap

unsur pendidikannya.

2) Spiesz

Lama kemudian diperkenalkan pula metode Spiesz (1862) yang

menekankan pada penggunaan alat-alat seperti palang tunggal,

palang sejajar, dan tiang untuk memanjat. Menurut Spiesz senam

11
tidak hanya untuk mencapai ketangkasan (prestasi), tetapi juga

untuk kesehatan dan penguasaan diri. Sejak tahun 1863 gymnastiek

di negeri Belanda menjadi pelajaran wajib.

b. Pengaruh Sistem Swedia di negeri Belanda

Pada tahun 1910, sistem Jerman mulai tergeser popularitasnya

oleh sistem Swedia. Kelebihan sistem ini dinilai dari kepraktisannya

untuk bisa dilakukan di sekolah-sekolah, karena bisa dilakukan

secara klasikal. Di samping itu, sistem Swedia dianggap memiliki

kelebihan karena lebih menekankan pada manfaat dari gerakan-

gerakannya. Pendukung sistem Swedia di Belanda adalah H.V.

Blijenburg. Ia berpropaganda tentang betapa pentingnya sistem

Swedia bagi peningkatan kesehatan (manfaat pemakainya. Ketika

sistem Swedia masuk ke negeri Belanda, senam di Indonesia masih

menganut sistem Jerman, yaitu turnen dari Jahn dan metode

Spiesz, yang tepatnya sistem ini masuk pada tahun 1912. Setelah

bertahan sekitar 4 tahun, lalu sistem Jerman ini tergeser oleh

sistem Swedia yang dibawa dan diperkenalkan oleh Dr. H. F.

Minkema.

c. Pengaruh Sistem Denmark di negeri Belanda

1) Niels Bukh

Setelah Perang Dunia I, pengaruh sistem Swedia mulai tergeser

oleh sistem Denmark yang dibawa ke Belanda oleh Niels Bukh.

Niels Bukh menilai bahwa sistem senam Swedia kurang dapat


12
membentuk sikap dan gerak. Anak cukup tangkas, namun kurang

lentuk. Dari situ ia kemudian menciptakan latihan peregangan, yang

digabungkannya dengan latihan ketangkasan dan kekuatan menjadi

“Latihan Pendahuluan.” Latihan pendahuluan inilah yang menjadi

cikal bakal latihan persiapan untuk menuju ke inti latihan.

2) J. Thulin

Thulin juga dianggap sebagai pembaharu senam sistem Swedia.

Melalui bukunya, Si Buyung, ia menciptakan latihan yang sesuai

dengan dunia anak-anak.

d. Pengaruh Sistem Austria

Pembaruan dari Swedia dan Denmark (Skandinavia) munculnya

hampir bersamaan dengan pembaharuan di salah satu negara

Eropa, yaitu

Austria. Gerakan pembaharuan dari Austria itu dipelopori oleh

Gaulhofer dan Streicher (lebih dikenal dengan singkatan G.S.), yang

berusaha meletakkan dasar yang lain setelah selesainya perang

dunia (PD) I. Sistem ini berusaha menyesuaikan isi latihannya

dengan usia anak didik serta menekankan pada kontraksi otot

secara dinamis.

Tokoh yang membawa dan mempopulerkan sistem Austria ke

negeri

Belanda adalah J.M.J Korpershoek, K.H. Van Schagen, dan W. Rob.

Lalu

13
sistem Austria ini masuk ke Indonesia dan bertahan cukup lama

sebagai

sistem yang dianut oleh para ahli, baik sebelum maupun sesudah

jaman

kemerdekaan, dengan hanya terputus sementara ketika pasukan

Jepang

masuk ke Indonesia pada tahun 1942.

e. Metode STO Bandung

Setelah perang dunia ke II, Burger dan Groll menerapkan sistem

Austria lebih lanjut. Sayangnya sistem baru ini tidak dapat

berkembang pesat di Indonesia, karena kurangnya tenaga ahli dan

kecenderungan inertia masyarakat sendiri terhadap sesuatu yang

dianggap baru. Kondisi demikian bertahan cukup lama, hingga

tahun 1963. Menyadari kondisi yang tidak menguntungkan tersebut,

beberapa pembina senam dari STO Bandung mulai memikirkan

upaya pembaharuan. Tercatat, pembaharuan tersebut diupayakan

dalam wilayah metode yang dirasa kurang menekankan pada aspek

prestasi. Lewat pemikiran dan upaya yang dilakukan Drs. H. M.

Irsan, MA. dan Drs. Imam Hidayat, keduanya dosen senam STO

Bandung, pada tahun 1964 lahirlah metode baru yang disebut

Metode STO Bandung. Metode ini secara otomatis segera

menggeser pemakaian metode Gaulhofer dan Streicher yang

sebelumnya berlaku di mana mana. Akhirnya, metode ini dijadikan

rujukan di beberapa STO lain serta pengajaran senam di sekolah-

14
sekolah serta perkumpulan senam di seluruh Indonesia. Untuk

sekedar informasi agar sejarah metode STO Bandung ini tidak

hilang begitu saja, maka dibawah ini diturunkan perbedaan antara

metode Gaulhofer dan Streicher dan metode STO Bandung.

Metode GS. (Austria)

A. Latihan Pendahuluan

B1. Latihan Normalisasi (latihan tubuh)

B2. Latihan Keseimbangan (latihan koordinasi)

B3. Latihan Kekuatan dan Ketangkasan (latihan prestasi)

B4. Latihan Jalan dan Lari

B5. Latihan Lompat

C.Latihan Penenangan

Metode STO Bandung

I. Pendahuluan

1. Latihan Pemanasan

2. Latihan Kelentukan

II. Pembentukan

III. Prestasi

IV. Pembekalan : Kekuatan, daya ledak/power, daya tahan.

V. Penenangan

15
C. Prinsip-Prinsip Fisiologi yang Mendasari Senam

Senam adalah kegiatan fisik yang melibatkan gerakan tubuh yang

terorganisir dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik,

fleksibilitas, kekuatan otot, dan koordinasi. Prinsip-prinsip fisiologi yang

mendasari senam meliputi:

1. Prinsip Pemanasan (Warm-Up): Sebelum melakukan senam,

penting untuk melakukan pemanasan yang bertujuan meningkatkan

suhu tubuh dan aliran darah ke otot-otot yang akan digunakan.

Pemanasan membantu mengurangi risiko cedera dan

meningkatkan fleksibilitas otot.

2. Prinsip Gerakan:

 Gerakan Kontrol (Controlled Movement): Gerakan dalam senam

harus dilakukan secara terkendali dan tepat untuk mencegah

cedera dan memaksimalkan manfaat latihan.

 Range of Motion (Rentang Gerak): Latihan senam dapat

meningkatkan rentang gerak sendi, yang penting untuk

mempertahankan fleksibilitas tubuh.

3. Prinsip Ketahanan (Endurance): Senam yang melibatkan gerakan

berulang-ulang dan durasi yang cukup dapat meningkatkan

ketahanan otot dan kardiovaskular.

4. Prinsip Kekuatan (Strength): Beberapa jenis senam, seperti senam

angkat beban ringan atau senam isometrik, dapat meningkatkan

kekuatan otot.

5. Prinsip Fleksibilitas (Flexibility): Senam sering kali mencakup

16
gerakan yang dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh dan

mengurangi kekakuan otot.

6. Prinsip Koordinasi: Senam membantu meningkatkan koordinasi

tubuh, terutama dalam gerakan kompleks yang melibatkan

berbagai kelompok otot.

7. Prinsip Pernapasan (Breathing): Pernapasan yang tepat penting

dalam senam untuk memastikan pasokan oksigen yang cukup ke

otot-otot yang sedang bekerja.

8. Prinsip Frekuensi dan Intensitas (Frequency and Intensity): Untuk

mendapatkan manfaat yang maksimal, penting untuk melakukan

senam secara teratur dan dengan intensitas yang sesuai dengan

tingkat kebugaran individu.

9. Prinsip Pemulihan (Recovery): Setelah melakukan senam, penting

untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih, termasuk istirahat

yang cukup dan konsumsi nutrisi yang sesuai untuk memperbaiki

dan memperkuat otot-otot yang telah digunakan.

D. Manfaat Senam Bagi Tubuh dan Pikiran

Senam memberikan manfaat yang luas bagi tubuh dan pikiran, baik

secara fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari

melakukan senam:

1. Manfaat Fisik:

17
a. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah: Senam

kardiovaskular seperti senam aerobik dapat meningkatkan

kekuatan jantung, meningkatkan aliran darah, dan menurunkan

risiko penyakit jantung.

b. Meningkatkan Kekuatan Otot dan Kekuatan Tulang: Senam angkat

beban dan latihan kekuatan lainnya dapat membantu membangun

dan memperkuat otot serta meningkatkan kepadatan tulang.

c. Meningkatkan Fleksibilitas dan Keseimbangan: Gerakan-gerakan

senam yang melibatkan stretching dan koordinasi membantu

meningkatkan fleksibilitas tubuh dan keseimbangan.

d. Menurunkan Berat Badan: Senam membantu membakar kalori dan

meningkatkan metabolisme, yang dapat membantu dalam

penurunan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat.

e. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis: Rutin melakukan senam dapat

mengurangi risiko terkena penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan

darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

f. Meningkatkan Kualitas Tidur: Aktivitas fisik seperti senam dapat

membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi masalah

tidur seperti insomnia.

18
2. Manfaat Mental:

a. Meningkatkan Mood: Senam dapat merangsang pelepasan endorfin

dalam tubuh, yang merupakan hormon yang dapat meningkatkan

mood dan mengurangi stres serta depresi.

b. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Aktivitas fisik dapat

meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat meningkatkan

konsentrasi dan kemampuan fokus.

c. Mengurangi Kecemasan: Senam dapat membantu mengurangi

tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental secara

keseluruhan.

d. Meningkatkan Kepuasan Diri: Meningkatkan kekuatan, fleksibilitas,

dan kemampuan fisik melalui senam dapat meningkatkan rasa

percaya diri dan kepuasan diri.


19
e. Mengurangi Risiko Penyakit Demensia: Aktivitas fisik yang teratur,

termasuk senam, dapat membantu mengurangi risiko terkena

penyakit demensia seperti Alzheimer.

f. Dengan demikian, senam bukan hanya memberikan manfaat fisik

yang nyata, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan

pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

20
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Telah diuraikan berbagai aspek yang berkaitan dengan senam, mulai dari

pengertian senam, sejarah dan perkembangannya, prinsip-prinsip fisiologi

yang mendasarinya, hingga manfaatnya bagi tubuh dan pikiran. Melalui

paparan ini, dapat disimpulkan bahwa senam adalah aktivitas fisik yang

terorganisir, melibatkan gerakan tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan fisik, fleksibilitas, kekuatan otot, dan kesejahteraan mental.

Sejarah senam menunjukkan bahwa praktik senam telah ada sejak zaman

kuno dan terus berkembang dengan berbagai variasi dan metode. Prinsip-

prinsip fisiologi menjadi landasan dalam perancangan dan pelaksanaan

program senam yang efektif, mencakup pemanasan, gerakan terkontrol,

ketahanan, kekuatan, fleksibilitas, koordinasi, pernapasan, dan pemulihan.

Manfaat senam bagi tubuh dan pikiran sangat luas, meliputi peningkatan

21
kesehatan jantung, kekuatan otot, dan fleksibilitas, serta penurunan risiko

penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, senam juga

memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental, seperti peningkatan

mood, konsentrasi, dan penurunan tingkat kecemasan.

Dengan demikian, senam tidak hanya menjadi aktivitas fisik semata, tetapi

juga menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas

hidup secara keseluruhan. Dalam konteks modern, pemahaman yang

mendalam tentang dasar-dasar senam ini penting untuk mengembangkan

program senam yang efektif dan berkelanjutan bagi individu maupun

masyarakat secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

M.Hatta. (2011). Senam Dasar Lanjutan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Fahmi, D. A., Royana, I. F., Herlambang, T., & Purwadi, P. (2022, June 1).

Pelatihan Penjurian Senam Aerobik dan Senam Kreasi Bagi Instruktur

Senam di Kabupaten Kendal. Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat

(JPOM).

Pengasih Budayakan Hidup Sehat Dengan Senam. (n.d.).

https://pengasih.kulonprogokab.go.id/detil/514/budayakan-hidup-sehat-

dengan-senam

Nugroho, F. T. (2023, March 17). Pengertian Senam, Ketahui Macam-Macam

dan Manfaatnya bagi Tubuh. bola.com.

https://www.bola.com/ragam/read/4490055/pengertian-senam-ketahui-

macam-macam-dan-manfaatnya-bagi-tubuh?page=3
22
23

Anda mungkin juga menyukai