Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tio Khalasya

Nim : 2104479

Jurnalistik Olahraga Irs Pko B

MENDAKI ATAP 2821 GARUT

Mendaki gunung merupakan salah satu olahraga extreme yang membutuhkan


pengetahuan mendasar tentang ilmu astronomi dan tata letak geografis. Tak jarang
terdapat kasus kecelakaan yang bahkan menyebabkan kematian akibat dari kurangnya
pengetahuan ketika berada di alam bebas. Meskipun saya tidak mengikuti komunitas
apapun dalam melakukan perjalanan di alam, saya mempelajari ilmu dasar ini dari ayah
saya yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di alam bebas.

Kala itu saya menaiki gunung ke 3 saya yaitu gunung Cikuray, Garut pada tanggal 1
Maret 2024. Sebelum saya berangkat tentu saya harus menstabilkan kondisi fisik tubuh
sebelum mendaki tingginya 2821 Mdpl yang menjadikan Cikuray ini menjadi atap Garut
dan ke 4 tertinggi di Jawa Barat setelah Ciremai, Pangrango, dan Gede. Saya melakukan
persiapan fisik selama 1 bulan karena sudah jarangnya saya berlatih dengan melakukan
conditioning di Minggu pertama, penguatan berlanjut di Minggu ke 2, dan berpusat pada
ketahanan (endurance) di Minggu ke 3 hingga 4. Setelah itu saya rest untuk 3 hari
kemudian pergi ke Garut

Tabarakallah ketika saya melakukan pendakian cuaca


di Cikuray sedang kurang bersahabat karena sempat diguyur
hujan saat pagi hingga jam 1 siang kala saya sedang
mendaki. Saya mendaki dari jam 1 dan sampai jam 4.30 sore
hari dengan melalui jalur Pemancar yang memiliki banyak
rintang saya gemari.

Di sana saya dihadapkan dengan ranting – ranting besar,


tebing yang harus dinaiki terutama saat akan sampai di pos
3 dan pos 7 setelah itu saya sampai dipuncak dengan kabut
tebal. Beruntung sempat beberapa menit saja kurangnya 5
menit ada sunset yang menjadi kado dokumentasi untuk
dibawa pulang oleh saya.

Di malam hari pun kabut tetap tebal


sehingga membuat saya harus mendirikan
tenda di puncak, beruntung puncak
memiliki sebuah bangunan gubuk yang
dapat menjadi flysheet tambahan dalam
menghadang angin ribut dan juga hujan.
Saya sempat disajikan citylight view saat di
puncak namun hal ini tidak berlangsung
lama juga hanya 3 menit sebelum kabut
datang dan segerombolan Bagas datang ke
tenda meminta makanan. Di pagi hari pun,
masih saja kabut mendindingi saya
harapan akan indahnya sunrise Cikuray
seperti yang ada di tiktok pun menjadi
sirna. Namun tetap saya bersyukur karena
berhasil mendaki gunung ini dan lautan
awan pun muncul.
Begitulah Perjalanan saya ketika mendaki gunung indah alam Cikuray Garut, sedikit
pesan dan saran dari saya ketika mendaki jangan berfokus kepada fomo atau hanya
sekedar ingin rekreasi belaka mendaki gunung sedikitnya membutuhkan fisik yang prima,
dan juga otot harus benar benar kuat ketika mendaki, jangan paksakan keinginan yang
membunuh karena alam liar tidak sebaik yang dibayangkan. Jika anda baru memulai
cerita jangan pergi sendiri ajak lah teman anda yang sudah lebih dulu memulai. STOP
FOMO DAN JAGA ALAM KITA!!!!

Anda mungkin juga menyukai